Author's Notes : Holaaa.. Bertemu lagi dengan sayaaa~~ Sebelumnya terimakasih kepada para readers yang sudah membaca, mem-follow, mem-favorite, dan komen untuk multichapku yang ini. Tengkiu parah juga sama editor-chin yang selalu menerorku untuk mrngapdetkan multichap ini. Kalian luar biasa~~
Nah nahh,, silakan membaca chapter 2 yang telah kubuat yaaa ^^
DISCLAIMER : FUJIMAKI TADATOSHI
WARNING : 1] Awas Bosen karena kepanjangan menuju menu utama nya fufu.. [2] Humor LEBIH garing, maksa, absurd dari fanfic sebelumnya
[3] Mungkin agak OOC [4] Typo [5] Romance ga terlalu dapet [6] Sho-ai / BL (?) [7] Dan lain-lain (?)
Rate : T
By : Neutral Kingdom
.
"Kuroko-cchi.. minum ini dulu-ssu!" Kise membawa segelas cokelat hangat dan duduk di sofa ruang tamu apartemen Kuroko untuk mengalihkan atensi pria mungil tersebut pada dunia luar yang entah apa dilihat oleh mata biru mudanya, namun Kuroko mengabaikan tawaran Kise seakan-akan dunia yang saat ini Kuroko tempati adalah apa yang dilihat oleh matanya yang terus terlihat hampa.
Hening. . .
Kise sangat membenci keheningan, maka dari itu dirinyalah yang menjadi suara di kelompok mereka. Dan suasana yang ia rasakan sekarang membuatnya berkali-kali lipat membenci keheningan. Kise ingin kembali menawarkan cokelat hangat yang ia bawa saat bola mata Kuroko beralih memandangnya.
"Kise-kun, apa ada sikapku yang tidak baik dan membuat Sei-kun tidak puas terhadapku sebagai kekasihnya?" Kuroko tidak mengerti dengan banyaknya pertanyaan yang berkecamuk dalam pikirannya mengenai sikap kekasihnya yang tega-teganya berselingkuh di belakangnya. Ia benar-benar tidak mengerti.
Kise berjalan menghampiri Kuroko dan berjongkok di depan pria manis tersbut. Dan dapat pria pirang itu rasakan bagaimana dinginnya tangan Kuroko saat ia meraih kedua pergelangan tangan Kuroko yang mengepal dengan erat. Dengan pelan Kise mengusap-usap kedua tangan Kuroko dengan harapan bahwa Kuroko dapat lebih merilekskan dirinya. Tapi Kise sendiripun tahu, siapa di dunia ini yang bisa tetap tenang ketika melihat kekasih yang dicintai dan sudah menjalin hubungan lebih dari 5 tahun tertangkap basah jalan dengan orang lain dan melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya dilakukan pada seseorang yang bukan pasangannya.
"Tidak ada yang kurang darimu Tetsuya." Suara Kise terdengar serius, kemudian ia membuka kepalan tangan Kuroko dan meniup-niupnya agar tangan dingin itu berubah menjadi hangat.
Tes!
Setetes air jatuh di tangan Kise yang sedang menggenggam tangan Kuroko. Karena refleks, Kise pun mendongakkan kepalanya dan menatap Kuroko yang kini telah mengeluarkan air mata yang ia tahu sudah pria biru muda itu tahan di detik ia mendengar kebohongan dari kekasihnya.
"Lalu mengapa Sei-kun mengkhianatiku?" Kise berhenti meniup kedua tangan Kuroko dan kemudian berdiri untuk menatap mata Kuroko yang telah basah oleh air mata. Pria pirang itu kemudian mengulurkan tangannya untuk meraih kepala Kuroko untuk ia dekatkan pada keningnya sendiri.
"Jika kau bertanya mengenai alasan Akashi yang berkhianat padamu padaku, aku tidak bisa menjawabnya Tetsuya. Setiap individu memiliki pemikiran dan hasrat yang berbeda-beda. Dan mengenai pemikiran dan hasrat yang dimiliki oleh Akashi, hanya dirinya seoranglah yang mengetahuinya." Kise menutup kedua matanya karena ia merasakan sesak dan ingin ikut menyumbang air mata karena tidak mampu menjawab pertanyaan Kuroko.
"Maafkan aku Tetsuya" ujar Kise lirih.
Kuroko ikut memejamkan matanya dan menggeleng pelan,."Untukku, kehadiran Kise-kun saat ini sudah lebih dari cukup. Kumohon jangan meminta maaf padaku. Akulah yang seharusnya meminta maaf padamu karena telah merepotkan Kise-kun."
Kise membuka kedua kelopak matanya dan menatap Kuroko miris. Bagaimana sahabat terhebatnya menyakiti Kuroko hingga mampu membuat Kuroko yang terkenal tidak memiliki ekspresi dapat menampakkan ekspresi sakit dan terluka secara bersamaan?
Langsung saja Kise menarik Kuroko ke dalam sebuah pelukan untuk meyakinkan Kuroko bahwa ia akan ada di sisi pria mungil tersebut. "I'll be here for you Tetsuya, be here for you whenever you need me, whenever you need a place to run, whenever you need someone to release your anger. Just remember that you have me." Bisik Kise lembut.
Dan berakhirlah malam kelam bagi Kuroko saat dirinya berhenti menangis di dalam dekapan Kise setelah sejam lebih menumpahkan segala rasa kecewa, sakit, terkhianati dan perasaan lain yang tak mampu author sendiri definisikan dan tertidur dengan mata yang bengkak.
Menyadari bahwa Kuroko sudah jatuh tertidur, Kise langsung menggendong Kuroko ala bridal style menuju kamar pribadinya dan setelah itu meletekkan Kuroko secara perlahan di atas tempat tidur. Kise mengelus rambut Kuroko lembut dengan tatapan sendu, ia merasa sebagai seorang pengkhianat untuk pria kecil yang kini makin terlihat kecil di matanya.
Kise kemudian mengambil handphone yang selalu ia taruh di kantong celananya dan mengetikkan beberapa baris kata untuk seseorang di seberang sana. Yang ia yakini 100% akan gusar ketka membaca pesannya.
Send!
"Oyasumi Kuroko-cchi." Kise mencium kening Kuroko lembut lalu keluar dari kamar si biru muda setelah menaikkan selimut bermotif gelas milkshake hingga ke bagian dada pria vanilla milkshake tersebut.
TBC
How about leave your review?
.
It's time to answer your reviews guuuyyysssssss |(^_^)/
Nyanko Kawaii-san : Arraa.. jaga bicaramu Nyanko-san, aku masih mengharapkan review-mu pada chapter-chapterku selanjutnya. Tolong jangan membuat telinga Akashi-kun panas dan merasa dirimulah yang menjadi penyebabnya sehingga membuat ia rela menyumbangkan sebuah gunting merahnya untukmu fufufu. . .
Btw arigatou gozaimas(u) atas review-mu, ini chapter lanjutannya telah kubuat. Semoga dirimu puas akan lanjutan cerita yang kubuat. Terimakasih ^^
Ruka-san : Terimakasih atas review mu yang penuh semangat masa muda Ruka-san(?) Kumohon jangan membawa lari Kuroko-kun kawin lari Ruka-san, aku menyayangi nyawamu lebih dari apapun. Nanti siapa yang akan terus me-review ff ku ini jika nyawamu melayang di tangan Akashi-kun? Kumohon tahan dirimu untuk setidaknya sampai ff ku ini tamat (?)
Btw arigatou gozaimas(u) atas review-mu, ini chapter lanjutannya telah kubuat. Semoga dirimu puas akan lanjutan cerita yang kubuat. Terimakasih ^^
PreciousPanda-san : Ohoho... baru awal saja sudah nyesek? Lihat apa yang saya rencanakan untuk Kuroko-kun ke depannya. Terutama pada hatinya yang bersih dan naif. Penyesalan itu kuharap akan datang juga pada Akashi-kun! Bagaimana bisa si kepala merah itu menduakan Kuroko-kun yang imut, manis, mungil dan arrghh membayangkan Kuroko-kun dalam mode moe membuatku hampir mimisan *mencet hidung*
Btw arigatou gozaimas(u) atas review-mu, ini chapter lanjutannya telah kubuat. Semoga dirimu puas akan lanjutan cerita yang kubuat. Terimakasih ^^
Swara-san : Sudah kulanjutkan Swara-san. Semoga dirimu juga menyukai chapter lanjutan yang telah diriku ini buat.
Btw arigatou gozaimas(u) atas review-mu, ini chapter lanjutannya telah kubuat. Semoga dirimu puas akan lanjutan cerita yang kubuat. Terimakasih ^^
