Chapter 6

Disclaimer:Semua karakter yang ada di cerita ini bukan milik saya.

Setelah bertempur dan menang lalu mati melawan Uchiha Madara selama 100 Tahun lamanya, kini Naruto Uzumaki terbangun 5000 tahun setelahnya.

Naruto :After 5000 years

Pair :Naruto x …?

Genre :Fantasy, Adventure, Action.

Warning :Typo, OCNaru, OPNaru, GodNaru, Alur berantakan.

Rate : M

" Halo " Berbicara

' Halo ' Batin


Dewi Lathiva melebarkan matanya karena terkejut saat melihat fenomena yang tidak masuk akal tersebut, alam mulai bergetar tak terkendali dalam ruang lingkup 200 meter jauhnya.

Seringai main-main terpampang jelas dalam senyuman Naruto, saat akan menunjukkan suatu teknik yang dia gabungkan antara chakra, sihir dan energi alam.

[RYOIKI TENKAI :...

.

.

.

Mata Naruto mulai berkilat dan beralih ke warna merah darah dengan pupil vertikal hitam yang tajam.

.

.

.

.

.

... HYAKKI YAKOU].


Hyakki Yakou

Dalam istilah tertentu yang berarti (Parade Malam Seratus setan), dimana berkumpulnya para setan- dalam kasus Naruto sekarang - atau bisa disebut Yokai, yang berkumpul di bawah panji yang dipimimpin oleh Naruto.

Yokai sendiri adalah makhluk dengan berbagai macam bentuk yang aneh, dalam khasus Naruto sendiri ,Para Yokai terdiri dari sepuluh makhluk utama yang ukurannya melebihi yang seharusnya,peringkat mereka sendiri didasarkan pada seberapa banyak ekor yang dimiliki.

Ekor satu, Tanuki berwujud pasir dengan ornamen tato biru di sekujur tubuh dengan ukuran tubuh 50 meter.

Ekor dua, Kucing yang terbuat dari keseluruhan tubuhnya dari api biru dan tato hitam.

Ekor tiga , Kura-kura dengan cangkang yang sangat tebal, dengan wajah yang hampir mirip seperti manusia.

Ekor empat, Kera bertaring mencuat keluar dengan Ekor Gurita.

Ekor Lima, Bertubuh kuda dengan kepala Lumba-lumba.

Ekor enam, Siput putih yang berdiri tegak.

Ekor tujuh, Memiliki tubuh Zirah Ksatria.

Ekor delapan, Lembu berekor seperti Gurita dan Cumi-cumi.

Ekor Sembilan, Rubah dengan diameter 100 meter.

Ekor sepuluh, tidak diketahui perwujudan jelasnya seperti apa, namun ukuran tubuhnya sendiri adalah 1000 meter, dalam beberapa bagian mirip seperti manusia, di punggungnya ada hal yang mencuat seperti cangkang keong, Mata tunggal besar berwarna merah darah dalam beberapa garis cincin dan tomoe.

Sembilan puluh lainnya adalah makhluk yang hampir sama, namun ukurannya tidak ada yang pernah melebihi atau mendekati sepuluh yang utama.

Dewi Lathiva hanya bisa menganga tak percaya apa yang sedang dia lihat dan terjadi sekarang dihadapannya ini, sebagai seorang Dewi yang mana kekuatannya melampaui pemahaman manusia, membuatnya yakin dan percaya diri akan kekuatan yang dia miliki dapat mengatasi segala macam situasi.

Kekuatan yang dia miliki sanggup meratakan satu negara besar dengan mudahnya, dia memiliki pemahaman akan banyak hal dalam ranah yang begitu tinggi jika dibandingkan dengan bermacam-macam makhluk lainnya.

Setiap ras yang pernah bertemu dengannya, baik iblis, vampir, elf, beastman, dan bahkan Naga Sekalipun akan gentar jika berhadapan langsung dengannya.

Bukan berarti dia menyombongkan segala apa yang dia miliki, namun hanya sedikit dari mereka yang dapat selamat dari hadapannya, itupun dengan rasa sedikit belas kasih.

Namun, dihadapkan dengan semua makhluk itu, sang Dewi merasa dikerdilkan oleh energi yang mereka pancarkan.

Tubuhnya gemetar tak terkendali akan energi yang begitu menindas, matanya hanya bisa tercengang akan hal yang dia lihat.

Takut.

Perasaan yang belum pernah dia rasakan dari beberapa ribu tahun lamanya.

Apakah dia, yang menyandang gelar Dewi sedang ketakutan?.

Matanya melesat kearah bocah yang dia anggap sebagai peniru dari sosok yang dia hormati, Bocah enam tahun itu sedang duduk di kepala ekor sepuluh dengan kepalan tangan memangku dagunya, senyum seringai memuakan tercipta darinya, mata merah darah menyipit nakal terhadap dia- sang Dewi.

Belum pernah dia dalam hidupnya merasa direndahkan seperti ini, bahkan itu dilakukan oleh bocah enam tahun.

''Jadi ohh Dewi~Lathiva~''.

Nyanyian nakal itu membuat dirinya tersadar, melawan rasa takutnya ,dia mulai menatap wajah bocah itu.

''Siapa kau sebenarnya? ''.

Naruto hanya tersenyum saat mendengar suara yang mengandung racun itu.

''Aku? Siapa? pfftttt... Hahahhahaha!!!... ''

Tawa gila memenuhi gendang telinga sang Dewi.

Atmosfer udara kian terasa menggila saat Naruto tertawa, siapa dia? pertanyaan lucu macam apa itu.

''Aku... Bahkan untuk makhluk sepertimu tidak akan pernah memahaminya''.

Wajah sang Dewi mengerut tidak suka atas ucapan dari bocah didepan sana, baru pertama kali ini dia merasa direndahkan, untuk membuatnya lebih buruk, itu sudah di lakukan oleh bocah.

''Untuk apa pertunjukan kekuatan ini?, apa yang kau inginkan dariku? ''.

Naruto hanya menyeringai.

''Hoo~.. langsung pada intinya, eh.. Aku suka itu''.

Sebesar apapun kekuatan Naruto saat ini, itu hanya akan membebani tubuh kecilnya secara menyakitkan, jadi setidaknya dia harus mengutarakan keinginanannya sebelum kekuatannya mulai runtuh.

''Aku memiliki dua permintaan padamu''.

''Apa yang kau inginkan? ''.

''Pertama, aku ingin kau melatih dua ga-.. ''

''Hah!!.. kenapa bahk-.. ''

''GGGRRRRRRRHHHHHHH!!!!... ''

Suara gemuruh geraman serentak membuat sang Dewi terdiam.

''Ups.. Sungguh jawaban yang salah sasaran, tapi tidak mengapa kalau kau menolak''.

''Benarkah? ''.

Harga dirinya sebagai Dewi takkan pernah mau berurusan dengan manusia yang perusak, memang benar dia pernah melihat dua gadis itu sesekali bermain ke tempat bernaungnya. Tapi itu tidak memenuhi persyaratan untuknya melatih mereka, jadi dia memilih untuk meno-.

''Tapi kau harus siap akan konsekuensinya''.

Sang Dewi bisa melihat seratus pasang mata berkilat kejam menatap kearahnya, tubuhnya tersentak kaget saat tubuhnya dibanjiri oleh keringat dingin, tapi sesakit apapun dia akan tetap menolak.

Mata sang Dewi hanya menatap tajam pada Naruto.

''Dengan kata lain aku tidak memiliki pilihan selain menerima permintaanmu!? ''.

Tidak akan pernah dalam hidupnya dia akan dibuat tunduk oleh Manusia, tidak akan pernah Sekalipun.

''Silahkan lakukan apa yang kau mau, belah badanku, potong leherku, hancurkan jantungku, tapi kau tidak akan pernah bisa membunuh ku, karena aku Abadi ''

Dewi bisa melihat bahwa tatapan bocah disana membulat kaget, dia hanya bisa menyeringai saat memberi tahukan bahwa dirinya abadi. Atau begitulah yang dia pikirkan sebelum bocah itu tertawa terbahak-bahak. Alisnya mengeryit kebingungan.

''Kau Abadi!? ''.

''Aku Abadi, sekeras apapun kau akan membunuhku, itu takan pernah berhasil''.

Dia bisa melihat tatapan yang mulai menghina dari bocah itu.

''Tidak ada yang pernah, baik kau, Dewa-Dewi, atah diriku Sekalipun yang menyandang gelar Abadi''.

''Huh, itu sangkalan yang sungguh tak berdasar darimu''.

''Biar kuberitahu padamu, hanya Tuhanlah yang menyandang gelar Abadi, tidak akan pernah ada makhluk yang menyandang gelar Abadi''.

''Apa maksukmu?!, aku sudah hidup ribuan tahun lamanya!, melalui pertarungan hidup dan mati yang tak terhitung jumlahnya, dan selamat melaluinya!! mereka pernah memotong leherku, menghancurkan jantungku, bahkan membuat tubuhku jadi abu, tapi aku tidak pernah mati!! ''.

Tatapan Naruto mulai menajam, tangan kanannya diangkat sebatas kepala.

''Keangkuhan mu hanya akan mempersulit keadaanmu, nasibmu telah aku genggam dengan erat, tapi jika kau bersikeras maka aku akan memberikan mu sedikit pembelajaran''.

Sepuluh makhluk utama mulai membuka mulutnya lebar-lebar, partikel energi mulai tercipta dari sana dengan intensitas yang melampaui akal sehat makhluk manapun.

Dari belakang sang Dewi, mulai tercipta ribuan pohon raksasa dengan sebuah danau yang tercipta, dia siap untuk memulai pertarungan dan memenangkannya, tidak peduli sesulit dan sesakit apapun itu, dia menyandang gelar Dewi bukan tanpa alasan.

Partikel-partikel energi mulai menyatu membuat sebuah bola penghancur, Sepuluh Yokai utama sebentar lagi siap melancarkan serangan ,tinggal menunggu aba-aba dari sang pemimpin Hyakki Yakou.

''Mereka yang memiliki awal, maka akan memiliki akhir''.

Tubuh sang Dewi tersentak kaget saat mendapatkan jawaban darinya.

''Kau memang sulit untuk dibunuh karena kekuatan yang kau miliki itu, tapi bukan berarti mustahil untuk dibunuh''.

Kedua belah pihak siap untuk memulai pertarungan, hanya tinggal menunggu siapa yang memulainya.

Tatapan dari Naruto mulai dingin saat melihat Dewi dihadapannya, dia setidaknya akan memberikan apa yang telah dia ucapkan tadi adalah nyata kebenarannya.

''Maka aku akan membuktikan padamu bahwa ucapkan ku adalah kebenaran''.

Tangan kanan Naruto mulai melakukan aba-abanya.

Secara serentak, Sepuluh bola energi dengan konsentrasi penghancur mulai melesat kearah Dewi Lathiva.

Dewi Lathiva, dalam rentang waktu hidupnya yang ribuan tahun lamanya, mulai mengeluarkan semua kekuatan yang dia miliki.

[God's Authority; Garden of Death]

Pohon-pohon raksasa mulai tumbuh lebih tinggi dihadapan sang Dewi, mulai berdempetan untuk menciptakan pelindung yang tak tertembus, tujuannya hanya satu, lindungi tuannya dari lesatan bola-bola penghancur.

Naruto hanya memangku tangannya di dagu tak tertarik, saat melihat fenomena terciptanya ribuan hutan raksasa secara tiba-tiba dalam rangka melindungi sang Dewi. Melihat terciptanya hutan secara tiba-tiba, tidak membuat Naruto harus tersentak kaget ketakutan, nyatanya ada seseorang yang memiliki kontrol mutlak atas Kayu sehingga menciptakan sebuah hutan bukanlah suatu hal sulit. Poin tambahan, itu dilakukan oleh Manusia.

Sepuluh Bola penghancur mulai menerobos kawasan hutan, Tsunami udara tercipta dalam setiap lintasannya menciptakan kehancuran dimana-mana.

Naruto hanya menatap datar keadaan sang Dewi, dia bisa melihat jelas bagaimana ini semua akan berakhir. Sekarang ini adalah tingkatan kekuatan kritis yang dia miliki, mungkin setelah ini Naruto harus beristirahat selama setahun penuh.

BLLLLLAAAAARRRRRRRRRR!!!!!

Ledakan yang memekakan telinga membuat Naruto tersadar dari lamunanya, dia bisa memperkirakan bahwa serangan yang baru saja dia lancarkan sanggup memusnahkan beberapa Negara besar.

Walaupun begitu, dia bisa tau bahwa sang Dewi masih sanggup menahan serangan semacam itu, dia menyandang gelar 'Dewi ' bukanlah hanya isapan jempol belaka.

Naruto bisa melihat bahwa hutan masih ada yang tersisa, berdiri dari duduknya. Naruto mulai melakukan satu HandSeal tunggal dengan tangan kirinya.

[KATON;...

.

.

.

.

... GōKA MEKKYAKU]

T. B. C.

Kay, dah update.

silahkan berikan tanggapan dan saran kalian para reader sekalian.

Terima kasih.

Jaa Nee~..