Naruto by Masashi Kishimoto.

Pairing: Naruto x Kushina.

Warning: Incest, Ooc, AU, Short Fict, Lemon, Smut, PWP.

...

..

.

Naruto Uzumaki, dia punya seorang Oshi atau Idola yang dia dukung serta support sampai detik ini. Orang itu bernama Kurumi, seorang Vtuber Indie yang terkadang Live di ShinoTube, konten yang di suguhkan oleh Kurumi ini sedikit banyak menjurus ke sensual.

Terlebih, karakternya yang seksi memungkinkan Naruto untuk beronani dengan membayangkan karakter tersebut.

Naruto hanya tinggal bersama sang Ibu, Kushina Uzumaki, wanita yang ditinggal mati oleh suaminya. Naruto bekerja pada sebuah perusahaan sebagai manajer di sana, dia menikmati pekerjaannya serta kehidupannya yang sekarang.

Kushina Uzumaki, wanita berambut merah panjang yang menjadi single mother, umurnya masih kepala empat, sekitar empat puluh lima tahun, terpaut dua puluh satu tahun dengan Naruto.

Namun ada sebuah rahasia yang di sembunyikan oleh wanita itu, dia sebenarnya punya kegiatan dimana dirinya menjadi sosok lain, yaitu Kurumi. Vtuber yang disukai oleh Naruto. Kushina agak tak enak dengan hal ini, namun dia sengaja terjun ke dunia tersebut hanya untuk mencari uang serta fans.

Saat ini Naruto berjalan pulang ke apartemen, tempat dimana mereka berdua tinggal. Dia pulang lebih awal dari biasanya karena memang hari ini adalah hari Sabtu, dan pekerjaannya sudah selesai lebih awal.

Naruto sampai di pintu apartemennya, dia membuka pintu itu dan masuk ke dalam. "Aku pulang!"

Tak ada jawaban sama sekali dari dalam, Naruto mengerutkan dahinya, kemudian dia masuk ke dalam hingga sampai di ruang tamu.

"Okaeri!"

Naruto mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, dia melihat sosok ibu kandungnya yang saat ini tengah memakai kostum yang sangat dia kenal. Pakaian itu agak terbuka dibandingkan biasanya, lalu kedua kuping rubah, serta ekor rubah itu.

"Kaasan?!" Naruto terkejut menatap Kushina yang saat ini tengah memakai bikini berwarna merah dengan pola garis hitam, lalu cardigan berwarna hitam, celana bikini yang tertutupi dengan celana jeans sepaha sangat khas dengan Vtuber yang Naruto ikuti.

"Hai~"

'Tunggu dulu! Kenapa suaranya mirip sekali?' batin Naruto yang masih terkejut.

"Naruto-chan..."

Naruto semakin mengerutkan dahinya mendengar panggilan tersebut, dia dengan susah payah meneguk ludahnya sendiri. "Ka-kaasan, kenapa kau memakai pakaian seperti itu? A-apa kau sedang cosplay?"

Kushina tersenyum mendengar pertanyaan tersebut, dia berjalan mendekati Naruto. "Kaasan lagi cosplay jadi Kurumi, siapa tahu nanti di event besar bisa dipakai." Naruto kembali meneguk ludahnya secara kasar, dia benar-benar melihat tubuh Kushina yang putih, kedua payudara berukuran besar itu, lalu perut rata, serta paha yang membuat Naruto ingin tiduran di atasnya.

Ibunya itu sangat sempurna.

"Ada apa Naruto?"

"Ti-tidak, hanya saja aku ngefans dengan Kurumi."

"Ara? Ngefans dengan Kurumi kah?" Kushina tertawa kecil. "Jadi bagaimana jika aku mengabulkan permintaanmu?" Naruto terkejut dengan kata-kata itu, dia ingat jika kata-kata yang di ucapkan oleh Kushina adalah kata-kata yang biasa dia dengarkan saat dirinya menonton Livestream Kurumi. "Kyah!" Kushina terkejut saat Naruto tanpa sadar memegang payudaranya, kedua alis Kushina terangkat saat tangan lebar Naruto menangkup payudaranya. "Putra kaasan ingin menyusu lagi?"

"Eh, aduh, maafkan aku!"

Kushina hanya tersenyum, dia menjilati bibirnya sendiri, wajahnya merona dengan kedua matanya yang sayu. Kushina menarik tangan Naruto, dan meletakkan tangan pemuda itu ke payudaranya.

"Ka-kaasan!"

Kushina mendekatkan bibirnya pada telinga Naruto. "Kamu benar-benar ingin bertemu dengan Kurumi? Jika iya, maka di depanmu ini adalah Kurumi."

"Eh?!"

Naruto kembali dibuat terkejut dengan perkataan Kushina barusan, dia menatap wajah merah merona Kushina yang saat ini tersenyum padanya. "Apa kata-kata Kaasan membuatmu tak percaya?" Naruto pun mencoba untuk meremas payudara Kushina. "Ahhnn..."

Desahan itu benar-benar mirip dengan desahan Kurumi yang biasa dia dengar.

"Anak nakal." Wanita itu kemudian melepaskan genggaman tangan Naruto, dia menarik pemuda itu dan mencium bibirnya dengan lembut. Naruto tak siap dengan ciuman tersebut, dia kembali dibuat shock oleh Kushina.

Wanita itu pun menarik ciumannya, terlihat benang Saliva yang putus setelah Kushina menarik bibirnya.

"Jadi apa kamu sudah punya kekasih?"

"Be-belum."

Kushina menyeringai mesum. "Baiklah, kaasan yang akan jadi pacarmu." Kushina menarik Naruto ke kamar pemuda itu, dia mendudukkan dirinya di atas kasur, dia bersandar pada tembok kamar pemuda itu, kedua kakinya terbuka lebar menampilkan belahan celana jeans yang dia kenakan.

"Kaasan?"

"Kaasan tahu jika Naruto suka sama Kaasan sebagai wanita, ya kan?" Wajah Naruto merona, dia mengalihkan wajahnya ke arah lain. "Naruto lucu." Kushina melepaskan celana jeans miliknya, dia kemudian melepas cardigan yang dipakainya tadi sehingga wanita itu hanya memakai bikini saja.

Bikini bagian celananya pun sudah basah akibat cairannya, serta ekor mainan yang dipasang tepat di liang belakangnya.

Naruto meneguk ludahnya kasar untuk yang kesekian kalinya, jujur saja, dia memang menyukai Kushina sebagai wanita, bukan sebagai ibunya, namun Naruto terlalu malu untuk mengungkapkannya.

"Apa yang kau tunggu Naruto? Apa Kaasan yang akan bergerak?"

Kushina medangkak mendekati Naruto, dia melihat gundukan celana pemuda itu, Kushina pun mulai membuka celana panjang Naruto, dia menariknya ke bawah hingga terlihat boxer milik pemuda itu.

Kedua iris violet itu melihat gundukan lain, gundukan itu seolah ingin dikeluarkan dari dalam sangkarnya, Kushina segera menarik boxer Naruto ke bawah, sebuah benda panjang pun terpampang di depannya.

Kushina terkejut melihatnya, dia tak menyangka jika milik putranya itu ukurannya besar. Napasnya memburu melihat penis ereksi Naruto yang saat ini terpampang di depannya. "Berapa lama kau menyembunyikan ini?"

"Me-menyembunyikan apa?!"

Kushina menyentil penis Naruto. "Benda ini." Pemuda itu meringis merasakan sentilan Kushina. "Biarlah." Kushina membuka mulutnya, dia memasukkan penis Naruto ke dalam mulutnya, tangannya yang lain mulai memainkan buah zakar pemuda itu.

Naruto merasakan sensasi berbeda saat penisnya masuk ke dalam mulut Kushina. Berbeda sekali saat dia bermain dengan tangannya sendiri, mulut Kushina terasa hangat dan basah.

Kushina menggerakan kepala merahnya maju mundur. "Kaasan!" Kushina mengerutkan dahinya, dia memasukkan dalam-dalam penis itu ke mulutnya. Kedua tangan Naruto meremas kepala merah tersebut, dia mengeluarkan spermanya hingga memenuhi mulut Kushina.

Naruto sontak menarik penisnya sehingga spermanya keluar dan mengenai wajah cantik Kushina. Wanita itu menelan semua sperma Naruto, dia beranjak dari tempatnya untuk mengambil beberapa lembar tisu.

"Ma-maafkan aku kaasan."

Kushina membersihkan sperma yang ada di wajah cantiknya, dia tak menanggapi permintaan maaf Naruto barusan, namun dia malah melepas celana bikini miliknya.

"Sekarang, masukkan ke sini!" Kushina membungkuk dan memperlihatkan vagina basahnya. Naruto menatapnya dengan mulut terbuka, dia telah mendapatkan lampu hijau, namun dia agak ragu dengan hal ini. "Tak apa Naruto..."

Naruto kembali meneguk ludahnya, dia mengarahkan penisnya ke liang senggama Kushina, ujung penisnya yang kembali ereksi itu menyentuh bagian luar vagina Kushina. Wanita itu menggigit bibir bawahnya merasakan sentuhan antara vaginanya dengan ujung penis Naruto.

Pemuda itu pun mendorong pinggulnya dengan pelan, dia merasakan dinding vagina Kushina yang mulai berkedut, tubuh Kushina menegang saat penis itu terus masuk ke dalam liang senggamanya, kedua tangannya meremas ujung meja komputer Naruto.

Pemuda itu terus mendorong pinggulnya hingga seluruh penisnya masuk ke dalam vagina Kushina, wanita itu bernapas lega saat penis Naruto masuk ke dalam vaginanya.

"Sekarang, gerakan pinggulmu maju mundur dengan pelan."

Naruto mengangguk kecil, dia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan gerakan pelan, dia merasakan vagina Kushina mulai menjepit penisnya, dia juga merasakan basah yang sangat saat penisnya bergerak.

Kushina merasakan geli saat penis Naruto mulai menambah kecepatan gerakannya. Kedua tangan Naruto memegang pinggul ramping Kushina, dia juga mulai berani meremas pantat seksi Kushina.

" Fuck!"

Naruto mendengar Kushina yang melenguh nikmat saat dirinya menggerakan pinggulnya.

"Naruto... Remas payudara kaasan!"

Kushina menegakkan tubuhnya, dia melepas bikini yang dikenakan. Kedua tangan Naruto merambat ke atas hingga sampai pada kedua payudara Kushina. Naruto merasakan jika puting susu Kushina sudah sangat ereksi, pemuda iu mencubit puting susu Kushina dan memainkannya. Salah satu tangannya meremas payudara Kushina dengan lembut, pinggulnya terus bergerak, kali ini gerakannya dia percepat.

Desahan nikmat Kushina terus keluar. "Naruto, cabut ekor buatan itu!"

Naruto menuruti perkataan Kushina, dia menarik ekor mainan itu, namun pemuda itu dikejutkan dengan benda yang ada di dalam lubang belakang Kushina, seperti sebuah bola yang menahan ekor itu supaya tak lepas. Ada beberapa buah bola di dalam sana.

"Kasar sekali pada Kaasan."

"Ma-maafkan aku."

Naruto kembali melanjutkan gerakan pinggulnya, kedua tangannya saat ini berada di payudara Kushina, dia meremasnya lembut serta menarik puting susu Kushina.

Desahan nikmat Kushina semakin menjadi tatkala Naruto mulai menggerakkan pinggulnya secara kasar.

"Lebih cepat Naruto! Lebih... Ahhh... Lebih cepat!"

Naruto menuruti perkataan Kushina, dia terus menambah kecepatan gerakan pinggulnya hingga tubuh Kushina menegang tanda bahwa dirinya akan klimaks.

"Kaasan aku akan keluar!"

"Keluarkan di dalam!"

"Ugh!"

Keduanya klimaks secara bersamaan, Naruto menarik penisnya, dia melihat jika spermanya meluber keluar dari dalam vagina Kushina. Tubuh wanita itu langsung merosot ke bawah setelah klimaksnya, napasnya tersengal-sengal setelah melakukan persetubuhan dengan Naruto.

"Kaasan..."

"Ada apa Naruto?"

"Bagaimana jika kau hamil?"

Kushina menaikkan kedua alisnya. "Ya sudah, kita menikah saja."

"Mana bisa begitu?!" Kushina hanya tertawa mendengarnya.

"Ya biarlah jika kaasan hamil." Kushina beranjak dari tempatnya. "Ah, nanti malam kita tidur satu ranjang." Wanita itu berjalan keluar dari kamar Naruto.

"Kenapa?"

"Kaasan akan menganggap kamu suami," ujar Kushina, dia mengeringkan sebelah matanya untuk menggoda Naruto."

"A-apa?!"

"Hey Sochi, apa kau tak mau ronde kedua?"

Wajah Naruto langsung membiru mendengar permintaan Kushina.

...

..

.

End!

A/N: Bgsd kau Randz