Cerita ini hanyalah crossover antara Naruto Maou Gakuin no Futekigousha

Naruto milik Masashi Kishimoto

Maou Gakuin no Futekigousha milik Shu

Genre: Adventure Fantasy

Pair: Belum ditentukan


Chapter 1: Reincarnation

Di lembah akhir, Hi no Kuni, terlihat dua orang pemuda yang terbaring diatas bebatuan, dengan kondisi salah satu dari lengan mereka putus. Nama kedua pemuda itu adalah Naruto Uzumaki dan Sasuke Uchiha. Salah satu dari pemuda itu juga dalam kondisi tidak sadarkan diri, yaitu Sasuke Uchiha. Setelah mereka melakukan pertarungan antara hidup dan mati karena keyakinan mereka berdua yang berbeda satu sama lain.

Sementara itu, pemuda bernama Naruto Uzumaki yang mempunyai rambut pirang acak-acakan dengan tiga kumis seperti rubah di kedua pipinya. Naruto merasakan kalau dirinya tidak bisa bertahan lebih lama lagi, karena tubuhnya sudah terluka sangat parah dan dia juga tidak mempunyai chakra yang tersisa di dalam tubuhnya.

Naruto tahu mungkin sebentar lagi, dia akan meninggal dan tidak bisa mencapai impiannya menjadi seorang Hokage. Kemudian Naruto melirik kearah Sasuke dan tersenyum, karena dia berhasil membawa kembali sahabatnya itu ke jalan yang seharusnya. Lalu terlihat gumpalan chakra bewarna orange di tangan kanan Naruto, kemudian dia mengarahkan chakra itu dan chakra bewarna orange tersebut masuk ke dalam tubuh Sasuke.

Chakra bewarna orange itu adalah chakra Ashura Otsutsuki, putra bungsu dari sang Rikudou Sannin, Hagoromo Otsutsuki leluhur para shinobi. Chakra Ashura yang terserap ke dalam tubuh Sasuke, mulai meregenerasi lengan kirinya yang putus. Tapi, Sasuke masih dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Naruto yang melihat hal itu langsung tersenyum kecil. "Kurasa sudah waktunya aku pergi meninggalkan dunia ini! Kuserahkan masalah mugen tsukoyomi dan biarkan lah para Biju hidup dengan bebas!"

"Selamat tinggal sahabatku! Aku harap kita dapat bertemu lagi di kehidupan selanjutnya, Sasuke!" Setelah mengatakan hal tersebut, mata biru laut Naruto sudah tertutup sembari tersenyum di akhir hayatnya.

Ini adalah hari dimana Naruto Uzumaki Namikaze, pahlawan perang dunia Shinobi keempat dan putra dari, Minato Namikaze, kilat kuning dan Kushina Uzumaki, kematian merah dari Konoha meninggal dengan senyuman bahagia di wajahnya.

-X-

Gelap, sunyi, hampa dan kosong. Itulah yang di rasakan oleh Naruto Uzumaki Namikaze setelah kematiannya, dia bingung sekarang dirinya ada dimana apakah ini di surga atau neraka. Karena dia hanya melihat sebuah ruangan kosong yang warnanya putih semua.

"Apakah aku benar-benar mati? Tapi dimana aku? Lalu, sebenarnya tempat apa ini?" Gumam Naruto pelan.

"Dirimu memang sudah mati, Naruto-Kun!"

Naruto kemudian mengalihkan pandangannya kearah suara itu. Lalu, dia melihat seorang perempuan berambut pirang emas panjang yang sangat cantik dan mempunyai mata seputih salju. Naruto langsung terpukau kagum dengan kecantikan perempuan tersebut, karena dirinya tidak pernah menemui perempuan secantik dan seindah seperti itu.

Sementara perempuan berambut pirang emas itu terlihat bingung, karena Naruto tidak menanggapi atau membalas perkataannya barusan.

Kemudian dia menundukkan kepalanya dan berkata. "Maaf! Kalau aku melakukan sesuatu hal yang salah atau tidak menyenangkan menurutmu, Naruto-Kun!"

Sementara itu, Naruto langsung kaget melihat perempuan berambut pirang emas tersebut menundukkan kepalanya dan meminta maaf kepada dirinya. Naruto kemudian merasa tidak enak terhadap perempuan itu dan dia tersenyum gugup.

"Tidak apa-apa kok! Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Nona! Malah seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu, karena tidak membalas perkataanmu sebelumnya!"

Ketika mendengar perkataan dari Naruto, perempuan itu langsung tersenyum cerah. Karena dia mengira kalau Naruto tidak suka terhadap dirinya.

"Hihihi! Tidak masalah, Naruto-Kun! Namun, apakah aku boleh membicarakan sesuatu hal denganmu?" Tanya perempuan berambut pirang emas itu.

"Eh? Tentu saja boleh! Tapi, sebelumnya siapa namamu?" Tanya Naruto kepada perempuan itu.

"Namaku adalah Kami atau mungkin kau lebih mengenal dengan sebutan seorang Dewi! Senang bertemu denganmu, Naruto-Kun!" Kata perempuan berambut pirang emas itu yang ternyata adalah seorang Dewi.

Naruto yang mendengar itu langsung sangat kaget dan terkejut, dia tidak menyangka kalau perempuan ini adalah seorang Dewi. Kemudian Naruto langsung menundukkan kepalanya ke Dewi tersebut.

"Kami-Sama! Mohon maafkan diriku, jika aku tidak bersikap yang seharusnya kepadamu!"

Sang Dewi menggelengkan kepalanya dan tersenyum manis ke Naruto. "Tidak perlu meminta maaf, Naruto-Kun! Aku malah senang kalau kau menganggap diriku sebagai temanmu!"

Naruto kemudian menatap Dewi itu. "Sebenarnya, apa yang kau ingin bicarakan denganku, Kami-Sama?"

Sebuah senyuman muncul di wajah cantik Dewi itu. "Kita berdua sekarang berada di perbatasan antara alam kehidupan dan kematian! Aku membawa dirimu ke tempat ini, karena aku ingin memberikanmu kesempatan kedua!"

"Kesempatan? Apa maksudnya, Kami-Sama?" Tanya Naruto bingung dengan perkataan Dewi itu.

"Kesempatan untuk memulai hidup yang baru, Naruto-Kun! Tapi bukan di dunia Shinobi, melainkan di dunia lain atau dimensi lain! Apakah kamu mau menerimanya?" Tanya Dewi tersebut sambil tersenyum manis.

Kemudian terlihat Naruto tampak sedang berpikir untuk menerima penawaran dari Dewi itu. Tapi, tidak lama setelah itu Naruto sudah membulatkan pilihannya untuk menerima penawaran tersebut.

"Baiklah, Kami-Sama! Aku akan menerima tawaran darimu itu! Mungkin tidak ada salahnya untuk memulai semuanya dari awal lagi!"

Dewi itu tersenyum sangat senang mendengar Naruto mau menerima penawaran darinya tersebut. Dia merasa sangat bersalah kepada Naruto, karena tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kehidupan masa lalu Naruto yang sangat sulit dan kelam.

"Syukur lah, aku senang mendengarnya! Tapi aku juga ingin meminta kepadamu untuk membawa perdamaian ke dunia itu, seperti kau membawa dunia shinobi menuju perdamaian!" Kata Dewi itu sambil memohon kepada Naruto.

Naruto menjadi penasaran mendengar hal itu. "Kami-Sama! Memangnya apa yang terjadi dengan dunia yang kau maksud ini?"

Sang Dewi yang mendengar itu tersenyum sedih. "Dunia yang aku maksud ini sedang terjadi perang atau konflik yang tidak ada habisnya antara manusia, iblis, roh, dan para Dewa! Tapi aku tidak bisa berbuat sama sekali terhadap hal ini, karena dunia itu sudah diluar atau melebihi batas kekuatanku, meskipun diriku adalah seorang Dewi!"

"Aku hampir lupa satu hal! Begitu kau lahir kembali di dunia baru, dirimu akan kehilangan semua kemampuan yang kau miliki di dunia shinobi! Namun jangan khawatir kau akan mendapatkan kekuatan atau kemampuan yang hampir sama seperti sistem chakra!"

Naruto yang mendengar itu langsung sedih karena dia tidak akan bisa menggunakan semua kemampuannya saat ini. Tapi, Naruto tetap akan menerimanya karena tidak ada salahnya untuk mencoba kehidupan yang baru.

"Tidak masalah, Kami-Sama! Aku tidak keberatan sama sekali dengan itu!" Kata Naruto dengan tekat yang kuat.

"Aku sungguh sangat berterima kasih kepada dirimu, Naruto-Kun! Baiklah ayo kita lakukan sekarang!" Kata Dewi itu sambil tersenyum.

Setelah itu, terlihat tangan Dewi tersebut bersinar terang dan mengarah ke tubuh Naruto. Beberapa waktu kemudian, Naruto terlihat lagi ditempat ini karena sang Dewi sudah mengirim Naruto ke dunia lain untuk menjalani kehidupannya yang baru.

"Semoga kita dapat bertemu suatu saat lagi dan aku harap kau bisa menemukan kebahagiaan untuk dirimu sendiri di kesempatan kedua ini, Naruto-Kun!" Gumam Dewi tersebut.

-X-

Di zaman mitos. Ada seorang pria yang menghancurkan tanah manusia, membakar hutan roh, bahkan membunuh para dewa, dan ditakuti sebagai raja iblis. Namanya adalah Anos Voldigoad. Dia adalah the Demon King of Tyranny, atau di kehidupan sebelumnya dikenal dengan nama Naruto Uzumaki.

Penampilan Naruto atau yang sekarang bernama Anos Voldigoad, berubah sangat drastis. Dia mempunyai wajah tampan, rambut hitam acak-acakan, mata bewarna hitam dan merah sedang duduk di kursi singgasana miliknya. Tidak jauh di depannya terlihat seorang pria berambut merah gelap dan seorang perempuan berambut pirang sedang berdiri menghadapnya.

Pria berambut merah gelap dan perempuan berambut pirang itu adalah Rein Fall dan Mordred Pendragon. Mereka berdua merupakan dua dari empat bawahan terkuat Raja Iblis Anos atau Naruto.

"Anos-Sama! Apakah kau tetap yakin dengan rencanamu itu?" Tanya Rein.

Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum kecil dan menatap Rein. "Apa kau meragukan keputusanku? Aku yakin kalau kau juga mengerti dengan keputusanku ini bukan, Rein!?"

Rein langsung menundukkan kepalanya dengan hormat. "Baik! Mohon maafkan sikapku karena meragukan keputusanmu, Anos-Sama!"

Mordred kemudian mengarahkan pandangannya ke Naruto. "Tapi kau yakin, Naruto? Kenapa kau sampai rela mengorbankan nyawamu demi membuat iblis, manusia, roh, dan dewa berhenti berperang?"

"Apa ada jaminan kalau kau membangun tembok di empat dunia dan membuat pintu yang tidak akan terbuka selama seribu tahun dengan mengorbankan nyawamu, akan berubah sepenuhnya?"

"Aku tahu kalau kau akan bereinkarnasi setelah dua ribu tahun lagi! Tapi, kenapa kau sampai mau melakukan hal ini?"

Naruto yang mendengarkan perkataan Mordred langsung menatapnya. "Mordred! Aku sudah lelah dengan peperangan ini! Apa kau tidak lelah dengan tragedi yang membosankan ini?"

Mordred pun kemudian tersentak dan dia langsung menganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku mengerti! Tapi, aku dan Rein pasti akan selalu menunggu kebangkitanmu, Naruto!"

"Mordred benar, Anos-Sama! Kami berdua akan menunggu saat dirimu bangkit kembali dua ribu tahun kedepan!" Kata Rein.

Setelah itu, Rein dan Mordred langsung berlutut dengan hormat kepada Naruto. "Kami berdua tidak akan pernah menghianati dirimu dan akan selalu setia kepadamu, Anos-Sama/Naruto!"

Naruto tersenyum kecil mendengar itu. "Kalian berdua memang merupakan bawahan yang hebat!"

Beberapa hari kemudian

"... Jadi bagaimana?"

Anos mengucapkan kata-katanya ini sambil duduk di singgasananya dengan tangan disilangkan.

Dengan hanya itu manusia normal akan berada dalam ketakutan dari kekuatan kata-katanya, namun, orang-orang di depannya sekarang tidak memiliki kekhawatiran itu.

Sang perubah nasib, pahlawan yang dipilih oleh pedang suci, Kanon.

Ibu dari semua roh, Roh Agung Reno.

Dan pencipta dunia ini, Dewa penciptaan Militeia.

Termasuk Anos atau Naruto, mereka mengendalikan nasib dunia ini. Tetapi sekarang mereka semua sedang berkumpul di aula kastil Raja iblis, Delzogade untuk menentukan nasib dunia ini ke depannya.

"Raja Iblis Anos! Berapa banyak manusia yang telah kamu bunuh sejauh ini?" Tanya Kanon.

"Sebaliknya, pahlawan Kanon! Berapa banyak iblis yang telah kamu bunuh sejauh ini?" Anos menjawab dengan matanya yang dingin. Dia langsung mengembalikan kalimat Kanon persis seperti semula.

"Setelah semua kebrutalanmu, apa kau pikir kau bisa mengatakan kata-kata itu?" Kata Kanon

"Apa yang akan terjadi tanpa kekejamanku? Jika kau tidak takut raja iblis, kalian para manusia akan dengan tenang membantai iblis. Itu hanya alasan. Aku tidak ingat bahkan merasa sedikit bersalah. Aku bahkan memuji manusia yang kubunuh sebagai pahlawan." Kata Anos.

"Itu karena iblis telah melakukan tindakan mengerikan." Kata Kanon

"Dan aku katakan kalian para manusia juga melakukannya." Kata Anos.

"Apakah kau mengatakan jika iblis tidak sempurna?" Tanya Kanon.

"Itu benar, berarti bahwa dalam perang tidak ada yang baik atau buruk." Balas Anos sambil memelototi pahlawan itu.

"Kanon! Kau adalah manusia. Tidakkah kau percaya bahwa dunia akan menjadi damai jika raja iblis benar-benar dikalahkan?"

"Ya, benar." Jawab Kanon

"Tidak. Kau seharusnya benar-benar memahaminya. Berhentilah menjadi bodoh. Di tempat di mana raja iblis dikalahkan, sebuah api baru akan lahir. Manusia dan iblis, jika pihak lain tidak dimusnahkan, pertikaian tidak akan berakhir." Kata Anos.

"Bahkan jika manusia membinasakan semua iblis, itu hanya akan membuat musuh baru lagi! Selanjutnya akan menjadi roh yang berbeda dengan kalian. Jika kalian membasmi roh-roh berikutnya akan menjadi dewa yang menciptakan kalian. Dan jika kau mengalahkan para dewa, kalian akan saling menyerang. " Kata Anos.

"Tentu saja! Manusia memiliki bagian yang buruk pada diri mereka sendiri, namun, aku ingin percaya! Aku ingin mempercayai pada kebaikan manusia." Kata Kanon penuh keyakinan.

Mendengar perkataan dari pahlawan Kanon tersebut, Anos langsung tertawa. Pahlawan Kanon adalah orang yang baik. Dia tahu tentang keburukan manusia tetapi memiliki keberanian untuk percaya pada kebaikan manusia.

Kemudian Anos menatap pahlawan Kanon. "Kalau kau pahlawan, setidaknya percayalah padaku sekali saja!"

Kanon tidak langsung menjawab, dia mungkin bertanya-tanya dalam pikirannya apakah tawaran ini benar atau tidak.

Kanon kemudian menatap Raja iblis Anos. "Apa yang ingin kau lakukan?"

"Memisahkan semua ras dan menghilangkan percikan perang. Mari kita pasang dinding dan pintu di antara Dunia Iblis, Dunia Manusia, Dunia Roh, dan Dunia Khayangan yang takkan terbuka sampai ribuan tahun lamanya!"

"Jika kuubah nyawaku menjadi energi sihir dan kalian semua ikut membantu, kita pasti bisa melepaskan sihir tertinggi." Kata Anos sambil menjelaskan rencananya.

Kanon langsung kaget mendengar itu. "Apa maksudmu kau akan mati demi perdamaian ini!?"

Anos kemudian memejamkan matanya dan berkata. "Aku takkan mati sepenuhnya! Jika aku bereinkarnasi, mungkin akan terjadi sekitar 2000 tahun lagi."

Kanon terdiam beberapa saat, kemudian dia menatap Anos. "Aku akan percaya kepadamu!"

Kemudian Kanon tertawa kecil. "Aku tidak mengira harinya akan tiba ketika aku akan berterima kasih kepada Raja iblis!"

"Saya tidak berpikir akan ada hari akan datang untuk berterima kasih kepada pahlawan." Balas Anos.

Keduanya langsung saling pandang. Meskipun mereka berada di posisi yang berbeda, kekuatan dan kemampuan mereka telah diakui satu sama lain. Sekarang, perjuangan panjang akhirnya akan membuahkan hasil.

"Ayo kita mulai segera." Kata Anos sambil perlahan bangkit dari tahta.

Dan Anos memegang tangannya di depan. Pada saat itu, partikel cahaya hitam yang tak terhitung jumlahnya mulai muncul di kastil. Sejumlah energi sihir digambar di ruang sempit seperti dinding, lantai, dan langit-langit. Kastil Raja Iblis, Del Zogade adalah lingkaran sihir tiga dimensi besar yang disiapkan oleh Anos.

"Tubuh ini adalah pintu masuk untuk membuka kekuatan magis." Anos maju dan memperlihatkan tubuhnya tanpa perlindungan.

Pertama, Roh Agung Reno, diikuti oleh Dewa Pencipta Militeia, mengarahkan telapak tangannya ke arahnya. Apa yang dilepaskan adalah gelombang putih yang sangat murni. Segumpal kekuatan magis yang setara dengan tak terhingga bersinar terang. Akhirnya, pahlawan Kanon mengeluarkan pedang suci miliknya.

"Apakah kamu siap untuk reinkarnasi?"

"Aku sudah selesai. Ayo."

Semburan kekuatan magis yang dahsyat yang menyebarkan percikan api yang berderak berteriak keras. Tidak dapat menahan penggunaan sihir besar yang mengumpulkan semua kekuatan magis dunia, Kastil Iblis Del Zogade mulai runtuh.

Kanon menendang lantai dan menjulurkan pedang suci di tangannya.

Kemudian Itu menembus jantung Raja Iblis Anos seolah-olah bilahnya, yang dipenuhi dengan kekuatan magis dan berubah menjadi cahaya putih murni.

Kemudian darah langsung muncul dari dada Anos dan darah yang mengalir dari mulutnya.

"Pahlawan Kanon, sekali lagi kuucapkan terima kasih padamu. Jika dua ribu tahun yang akan datang kau bereinkarnasi..."

"Saat itu, mari kita berteman!"

"Ya!"

Setelah itu tubuh Anos menghilang dengan cahaya, kemudian dinding atau penghalang sihir bewarna hitam langsung muncul dan memisahkan antara Dunia Iblis, Manusia, Roh, dan Khayangan.

-X-

2000 Tahun Kemudian

Wilayah Dilhade

Di sebuah taman yang berada di wilayah iblis Dilhade, terlihat seorang pemuda berambut hitam dan disamping pemuda itu ada seorang perempuan berambut putih dan mempunyai mata bewarna biru muda.

Pemuda berambut hitam itu adalah Demon King of Tyranny, Anos Voldigoad atau Naruto. Sementara perempuan berambut putih itu adalah Misha Necron, teman pertama Naruto setelah dia bereinkarnasi dua ribu tahun kemudian.

Naruto lebih suka memakai namanya saat ini Anos Voldigoad, karena itu adalah nama pemberian Ibunya dari dua ribu tahun yang lalu, sebelum dirinya menjadi Raja Iblis Tirani. Dia sangat menghormati nama pemberian Ibunya, Luna Artenon atau yang sekarang bereinkarnasi lagi menjadi Isabella.

Kemudian terlihat Naruto sedang menatap beberapa orang. "Sepertinya para keturunanku menjadi sangat lemah dalam dua ribu tahun ini, ya."

"Kalau kau sudah bertambah kuat, datanglah lagi! Aku siap menghadapimu kapan saja." Anos kemudian membalikkan badannya dan berjalan pergi.

"Aku tak sudi menghadapimu lagi, dasar monster!" Kata pemuda bernama Zepes.

"Keparat! Siapa kau sebenarnya?" Kata pria disamping Zepes, yang bernama Leorig.

Mendengar pertanyaan itu, Anos menghentikan langkah kakinya dan berkata. "Dengarkan baik-baik! Keturunanku yang tercinta. Leluhur kalian sudah kembali!"

"Akulah sang Raja Iblis Tirani! Anos Voldigoad!" Kata Anos sambil tersenyum kecil.

Sementara itu di sisi lain wilayah Dilhade, terlihat dua orang sedang bersandar di sebuah pohon. Kedua orang ini adalah Rein Fall dan Mordred Pendragon, yang merupakan dua bawahan setia Raja Iblis Anos Voldigoad. Mereka berdua tiba-tiba saja tersenyum ketika merasakan energi sihir yang sangat mereka kenali.

"Sepertinya Raja kita sudah kembali lagi, Mordred!" Kata Rein tersenyum kecil.

"Ya, kau benar! Mari kita segera menemuinya." Kata Mordred sambil menyeringai.

Setelah itu, Rein dan Mordred langsung berjalan pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ke lokasi Anos berada.

-X-

Disisi lain, terlihat Anos sedang berjalan sendirian menuju ke rumahnya, setelah dia mengantarkan Misha pulang. Tetapi, Anos menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya ketika dia merasakan dua energi sihir yang sangat dikenalinya.

Dia langsung menyeringai sedikit saat melihat dua orang yang sangat dia kenal sedang berjalan kearahnya. Sudah pasti kedua orang itu adalah bawahan kepercayaannya, Rein Fall dan Mordred Pendragon.

"Aku sudah lama menantikan kebangkitanmu setelah dua ribu tahun lamanya, Anos-Sama!" Kata Rein menyapa Anos dengan hormat.

"Yo, Naruto! Akhirnya kita bertemu lagi setelah dua ribu tahun berlalu!" Sapa Mordred kepada Anos atau Naruto.

Alasan kenapa Mordred lebih suka memanggil Naruto daripada Anos adalah karena dia merupakan orang atau teman terdekat Naruto sebelum dia menjadi seorang Raja Iblis Tirani.

"Rein! Mordred! Aku senang melihat kalian masih sama seperti sebelumnya!" Kata Anos.

"Anos-Sama! Apakah dirimu di undang untuk masuk ke Akademi Raja Iblis?" Tanya Rein.

"Ya!" Jawab Anos.

"Aku menantikan kehadiran kalian berdua di akademi besok." Kata Anos.

Setelah mengatakan hal itu, Anos kemudian berjalan pergi menuju rumahnya, meninggalkan Rein dan Mordred disana. Rein dan Mordred yang melihat Anos pergi sudah memakluminya, karena mereka berdua sangat kenal seperti apa sifatnya itu.

"Cih! Sebenarnya siapa, Avos Dihelvia itu? Berani sekali dia mengaku sebagai Raja Iblis Tirani dan itu sama saja mengklaim gelarnya, Naruto!" Kata Mordred kesal.

"Entahlah, tapi yang pasti dia mempunyai tujuan besar sampai berani mengaku sebagai Raja Iblis! Kita harus terus menyelidiki dan mencari tahu siapa sosok asli Avos Dihelvia ini." Kata Rein.

"Apa besok kita akan memberitahukan hal ini kepada Naruto?" Tanya Mordred kepada Rein.

"Ya! Tentu kita harus memberitahu hal penting seperti ini kepada Anos-Sama! Aku tidak bisa membiarkan orang bernama Avos Dihelvia itu terus mengaku sebagai Raja Iblis Tirani!" Jawab Rein.

Mordred kemudian menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti! Kuharap ada hal yang menyenangkan di akademi besok!"

"Huh! Kau pasti hanya ingin mengacau bukan? Tapi, aku sudah tidak heran lagi karena itu memang sifatmu yg tidak akan bisa diubah selamanya." Kata Rein.

Sementara Mordred yang mendengar itu tidak membalas perkataan Rein, malah dia tertawa karena yang dikatakan oleh Rein itu memang benar.

Mordred kemudian berjalan pergi ke rumahnya dan meninggalkan Rein sendirian disana.

Rein hanya tersenyum kecil melihat itu, walaupun kelakuan Mordred suka seenaknya sendiri, tetapi Rein sangat tahu seperti apa kekuatan dan kemampuannya. Mordred merupakan iblis berdarah campuran sejak era mitos dua ribu tahun lebih yang lalu.

Ayahnya adalah seorang manusia, sementara ibunya adalah seorang iblis. Rein juga yakin kalau Mordred pasti tidak akan menghianati Naruto. Karena Naruto menerima Mordred apa adanya dan tidak pernah membedakan apalagi sampai mengejek Mordred yang merupakan iblis berdarah campuran.

"Heh! Aku ingin mengetahui seperti apa reaksi perempuan pirang itu ketika mengetahui kalau Anos-Sama sudah mempunyai seorang perempuan yang sangat dekat dengannya." Guman Rein pelan dan sambil tersenyum kecil.

Tidak lama setelah itu, Rein langsung berjalan pergi meninggalkan tempat itu menuju ke rumahnya.

To Be Continued

Enjoy reading this story!