Disclaimer:
Bleach: Tite Kubo
Hyperdimension Neptunia: Idea Factory
.
.
.
Main Character: female Ichigo
Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi
Rating: T
Setting: dunia Gamindustri
.
.
.
Goddess Shinigami
By Hikayasa Hikari
.
.
.
Fic request for Special Pairing 15
.
.
.
Chapter 5. Kakak perempuan yang keren
.
.
.
Ichigo dan Histoire keluar dari hutan, menemukan kebun terong luas dengan menara kincir angin di tengah kebun. Menara kincir angin yang mirip dengan menara kincir angin di Belanda.
Angin bertiup cukup kencang. Membuat rambut dan pakaian Ichigo serta Histoire berkibar-kibar pelan.
"Apa benar ini tempatnya, Histoire?" tanya Ichigo berdiri di ambang gang, diapit tanaman terong di dua sisinya. Memandang keadaan sekitar yang sepi.
"Ya, Ichigo. Aku bisa mendeteksi keberadaan Arfoire di sini," jawab Histoire menunjuk ke menara kincir angin, "dia pasti bersembunyi di menara itu."
"Ayo, kita lihat ke sana!"
Ichigo berlari menyusuri jalan kecil yang berlapis rumput. Histoire terbang mengikutinya dari belakang. Mereka tidak sabar ingin memberi pelajaran pada Arfoire.
Arfoire, sosok wanita berambut abu-abu dan berpakaian gothic, sedang duduk anggun di tangga menara. Dia tersenyum sambil menikmati keindahan pemandangan dan kesegaran angin yang seolah menyapa dirinya.
"Rasanya aku bahagia sekali karena mempermainkan para Goddess itu. Jika para Goddess terus bermusuhan dan saling berperang, tentu sumber daya mereka akan habis. Dengan begitu, akulah yang akan menguasai Gamindustri ini," kata Arfoire diselingi tawa sinisnya.
"Aku senang karena rencanamu ini berhasil, Arfo-sama," balas kucing biru bermata bulat hitam, Warechu, tersenyum. Duduk di samping Arfoire.
"Ya. Aku tidak sabar menjadi Goddess pemimpin Gamindustri ini."
Sekali lagi, Arfoire tertawa. Tapi, suara tawanya itu menghilang ketika menyadari kedatangan Ichigo dan Histoire. Arfoire berdiri, menyipitkan mata.
"Ternyata kau rupanya, kakak tertua Neptune," kata Arfoire tersenyum sinis, bersedekap dada.
"Kau pasti Arfoire, 'kan?" tanya Ichigo menghentikan langkah, berjarak beberapa meter dari Arfoire.
"Benar sekali. Tapi, apa yang membuatmu sampai datang ke sini bersama Histoire?"
Arfoire melirik Histoire. Matanya menyipit. Alisnya menukik.
"Dari Histoire, kaulah yang sudah menghasut para Goddess untuk melawan Neptune. Apa itu benar?" tanya Ichigo turut menyipitkan mata.
"Benar sekali. Lalu apa maumu sekarang?" Arfoire tetap menukikkan alis.
"Aku akan memberimu pelajaran."
"Apa? Memberiku pelajaran? Yang benar saja? Kau sendiri tidak memiliki kekuatan apapun."
Arfoire tertawa meremehkan Ichigo. Menjentikkan jarinya seraya merafalkan mantra. Tiba-tiba, seluruh terong yang ada di kebun itu, berubah menjadi monster menyerupai manusia yang memiliki sayap dan kaki mekanik, tetapi berukuran satu meter. Memiliki wajah yang aneh dengan mulut lebar. Para monster terong mengaum keras, terbang menuju Ichigo dan Histoire.
"Aaah, monster terong!" teriak Histoire bermuka panik.
"Ichigo, tamatlah riwayatmu!" seru Arfoire melotot dengan seringaian lebar di wajahnya yang menakutkan.
Ichigo tidak takut, tetap bergeming. Alisnya menukik. Ichigo berlutut satu kaki, seraya mengangkat tangan kanannya. Mendadak cahaya keunguan menyelimuti sekujur tubuhnya.
Ichigo berubah menjadi Goddess Shinigami lagi. Penampilannya tetap sama seperti saat menghadapi para Goddess lain. Karena itu, membuat Arfoire dan Warechu tercengang.
"Hah? Di ... dia bisa berubah menjadi Goddess?" tanya Arfoire terpaku.
"Ta ... tapi, penampilannya berbeda dari Goddess lain," jawab Warechu kalang-kabut.
"Getsuga Tenshou!" Ichigo tetap berlutut satu, mengayunkan pedangnya dengan dua tangan. Pedang bergerak vertikal ke bawah, melepaskan badai reiratsu biru. Satu serangan saja mampu membumihanguskan banyak monster terong. Hingga menciptakan parit panjang yang merusak tanah dan tanaman terong.
Fenomena itu membuat Arfoire dan Warechu seolah memutih. Wajah mereka memucat tatkala Ichigo berulang kali melancarkan Getsuga Genshou mode Shikai. Seluruh monster terong habis disapu bersih oleh serangan Ichigo.
"Berikutnya ... kalian!" sanggah Ichigo berdiri, menoleh ke arah Arfoire dan Warechu. Mukanya sangat datar. Sorot matanya tajam sekali.
"Aaah!" teriak Arfoire panik. Sementara Warechu langsung lari terbirit-birit.
Ichigo maju beberapa langkah. Siap mengayunkan pedangnya. Tapi, langkahnya terhenti ketika menyadari Arfoire melayang menjauhi dirinya.
"Aku ini dahulunya juga Goddess. Tapi, Histoire malah merebut kembali kekuatan Goddess itu dariku dan membuangku ke makam Gamindustri," ungkap Arfoire berhenti tak jauh dari Ichigo dan Histoire, "sejak saat itu, aku sangat membenci Histoire dan semua Goddess baru itu!"
"Hatimu tidak baik, makanya aku menarik kembali kekuatan Goddess itu darimu," balas Histoire menukikkan alis.
"Biarpun aku bukan Goddess lagi, tetapi aku masih memiliki kekuatan lain yaitu sihir. Aku akan menunjukkan kekuatanku yang sesungguhnya pada kalian!"
Arfoire merafalkan mantra. Cahaya hitam-keunguan menutupi dirinya. Sangat menyilaukan mata Ichigo dan Histoire.
Tiba-tiba, Arfoire berubah wujud menjadi monster terong raksasa dengan wajah yang aneh. Memiliki sayap mekanik dan kaki yang aneh.
"Inilah kekuatanku yang sesungguhnya!" seru Arfoire tertawa bangga.
"Monster apa itu? Bentuknya aneh sekali," timpal Ichigo bertampang heran, menahan tawanya.
"Aneh sekali!" Histoire terkikik geli.
"Apa? Dasar, mengapa kalian menertawaiku?"
Arfoire kesal. Alisnya menukik. Kemudian dirinya panik sekali saat Ichigo mengangkat pedang.
"Aku akan mengakhiri ini dengan satu serangan saja!" ucap Ichigo menukikkan alis, "Getsuga Tenshou!"
Tebasan vertikal pedang Ichigo memunculkan pilar cahaya biru ke arah Arfoire. Penyihir jahat itu semakin panik ketika serangan itu meluncur semakin dekat dengannya. Ledakan besar menghantam Arfoire. Wanita penyihir mantan Goddess itu hilang entah kemana.
Asap putih menyebar ke seluruh tempat itu, seiring Ichigo menyandang pedang ke bahu kanan. Menampilkan senyum menawan. Melirik Histoire.
"Ayo, kita pulang, Histoire!" ajak Ichigo mengedipkan mata kanan.
"Eh? Apa Arfoire tadi sudah mati?" tanya Histoire membelalakkan mata.
"Kurasa begitu."
"Aku mengerti. Seranganmu itu memang mematikan."
"Ya. Dengan begini, para Goddess pasti tidak akan berniat lagi untuk memusuhi Neptune."
Ichigo tersenyum lebar. Wajah cantiknya berseri-seri. Matanya juga berbinar-binar. Bahkan bisa memesona Histoire yang membuat Histoire tersenyum senang.
"Ya, mari kita pulang ke Planeptune!" Giliran Histoire yang mengajak Ichigo. Wajahnya semringah.
.
.
.
Noire dan Uni ada di padang rumput, dekat tempat tinggal mereka. Melihat ledakan yang ditimbulkan Ichigo tadi, jauh dari posisi mereka. Menimbulkan perasaan penasaran di benak mereka.
"Tadi ... ledakan apa barusan, Onee-chan?" tanya Uni bersisian dengan Noire.
"Entahlah. Tapi, entah mengapa aku tiba-tiba merasa cemas dengan keadaan Neptune," jawab Noire menggeleng. Bermuka kusut.
"Aku merasakan hal yang sama denganmu."
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita menjenguk Neptune?"
"Boleh, Onee-chan. Tapi, kita harus memberinya sebuah hadiah permintaan maaf."
"Hadiah permintaan maaf?"
Noire tercengang. Sedikit melebarkan mata. Sementara Uni manggut-manggut.
Di Lowee, Blanc juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Noire dan Uni. Dia teringat Neptune yang sekarat. Kemudian beranjak dari balkon kamarnya, memutuskan memberitahu apa yang dirasakannya pada kedua adik kembarnya.
Neptune, semoga dia baik-baik saja, batin Blanc.
Blanc keluar dari kamar. Menemui kedua adik kembarnya yang ada di kamar.
.
.
.
Ichigo dan Histoire kembali ke rumah Compa -- bisa dibilang rumah Compa berbentuk Flat. Mereka disambut dengan senyum dari Nepgear, IF, dan Compa di ambang pintu. Terutama Ichigo, mendapatkan pelukan erat dari Nepgear di pinggangnya.
"Ichigo-nee, syukurlah kau pulang selamat bersama Histoire!" seru Nepgear tetap tersenyum.
"Ya, Nepgear," balas Ichigo mengelus pucuk kepala Nepgear. Tersenyum lembut.
"Apa kau sudah mengalahkan Arfoire, Ichigo-nee?" tanya IF bermuka serius.
"Ya. Mungkin saja dia sudah mati."
"Hah? Mati?" Nepgear, Compa, dan IF tercengang. Muka mereka memucat.
"Oh ya, bagaimana keadaan Neptune sekarang?"
"Neptune-nee sudah sadar." Nepgear melihat ke kamar.
Kamar Compa berada dalam satu ruangan yang sangat luas. Ruang tamu, ruang tengah, dan dapur menjadi satu.
Ichigo masuk ke kamar. Menemukan Neptune yang duduk di tengah ranjang. Neptune melihat pemandangan kota lewat jendela yang terbuka lebar.
"Neptune," panggil Ichigo berjalan mendekati Neptune.
Neptune menoleh ke arah Ichigo, tersenyum lebar. "Ichigo-nee."
"Syukurlah ... kau sudah sadar."
"Ya."
Neptune mengangguk pelan. Ichigo naik ke kasur. Bersimpuh dan mendekap pundak Neptune. Meletakkan kepala Neptune ke dadanya yang cukup besar.
"Aku sudah memusnahkan Arfoire yang telah menghasut para Goddess untuk memusuhimu. Aku percaya semua Goddess akan menjadi teman baikmu nantinya," ungkap Ichigo bernada lembut, "Mulai dari sekarang, tidak akan ada yang menyakitimu lagi. Karena aku akan selalu melindungimu, Nepgear, dan semua orang yang ada di sini."
"Onee-san," sahut Neptune melebarkan mata, tersenyum, "terima kasih, Onee-san. Kau memang pelindungku yang terbaik."
"Ya. Sama-sama."
Ichigo tersenyum. Memejamkan mata. Mengelus pelan bagian belakang kepala Neptune. Merasakan Neptune sangat menyayanginya.
"Ya ampun, Ichigo-nee, dia memang kakak perempuan yang keren," kata Compa memegang kedua pipinya yang seolah memerah.
"Benar. Aku senang punya kakak seperti Ichigo-nee," tukas Nepgear tersenyum.
"Apa itu berarti Ichigo-nee yang akan menjadi Goddess pengganti Neptune?" tanya IF mengerutkan kening.
"Ichigo-nee tidak mau menjadi pemimpin." Nepgear menggeleng.
"Hah? Mengapa?" IF melebarkan mata.
"Dia lebih memilih untuk berkeliling dunia ini."
Nepgear memandang Ichigo. Merasa berat jika melepaskan Ichigo pergi jauh. Kemudian Nepgear melangkah cepat dan naik ke kasur. Merangkul perut Ichigo dari belakang.
"Ichigo-nee, tetaplah di sini. Jangan kemana-mana," kata Nepgear meredupkan mata.
"Eh? Aku tahu itu, tetapi lepaskan aku dulu," sahut Ichigo kelabakan, melepaskan Neptune dan Nepgear.
"Ichigo-nee, jangan pergi dari kota ini, ya? Aku mohon..."
"Mengapa kau tiba-tiba mengatakan itu?"
"Aku tidak mau ditinggalkan oleh Ichigo-nee. Karena aku sangat menyayangimu."
Nepgear menunjukkan matanya yang berkaca-kaca. Mengatupkan jari-jari tangannya. Tubuhnya bergetar pelan. Ichigo, Neptune, Compa, dan IF memahami perasaan Nepgear. Mereka menampilkan air muka murung.
"Nepgear," kata Ichigo turut meredupkan mata, "ya, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian, Neptune, Nepgear."
"Benarkah itu, Ichigo-nee?" tanya Nepgear melebarkan mata.
"Benar."
"Terima kasih, Ichigo-nee."
Nepgear memeluk pinggang Ichigo. Dia tersenyum lebar. Ichigo juga tersenyum, mengelus pelan kepala Nepgear.
"Oh, kau berencana ingin mengelilingi dunia ini, Ichigo?" tanya Histoire melayang mendekati Ichigo.
"Ya. Tapi, kedua adikku ini tidak mau melepaskan aku pergi," jawab Ichigo mengangguk, tetap dipeluk Nepgear.
"Aku bisa saja menjaga wilayah ini selama kalian pergi."
"Maksudmu?"
"Kau pergilah bersama kedua adikmu."
Ichigo, Nepgear, dan Neptune membelalakkan mata. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan Histoire.
"Kalau kalian pergi, apa kami boleh ikut?" tanya IF berkacak pinggang.
"Ya. Tentu kalian membutuhkan bantuan medis dariku juga," jawab Compa mengangguk.
"Tentu saja, Compa, IF," sahut Ichigo mengangguk.
"Wah, kita ikut, IF!" Compa berteriak kegirangan sambil memegang kedua tangan IF.
"Jadi, aku dan Neptune-nee boleh ikut dengan Ichigo-nee?" tanya Nepgear menatap wajah Ichigo dari jarak dekat.
"Ya." Ichigo mengangguk.
Nepgear tersenyum lebar, mendapatkan pelukan bahu dari Neptune. Kemudian Compa dan IF berlari menghampiri mereka. Bergabung untuk memeluk Ichigo.
Histoire tersenyum. "Ichigo benar-benar membawa kedamaian di dunia ini. Tidak salah aku memindahkannya ke sini."
Histoire melihat Ichigo yang tersenyum. Wajah Ichigo berseri-seri. Bersikap layaknya seorang perempuan sejati.
.
.
.
Muncul daratan baru di dunia Gamindustri, keesokan harinya. Keberadaan daratan baru itu mengejutkan semua orang yang ada di Planeptune. Mereka melihat penampakan daratan melayang itu dari berbagai sudut kota.
"Daratan apa itu?"
"Darimana munculnya?"
"Apa ada Goddess yang menjaga tempat itu?"
"Semoga Goddess Purple Heart memeriksanya ke sana."
"Aku tidak yakin Goddess Purple Heart mau memeriksanya ke sana. Karena dia tidak bisa diharapkan lagi."
Semua orang berkomentar antara satu sama lain. Pembicaraan mereka didengar oleh Nepgear yang sedang berbelanja. Nepgear juga melihat daratan yang mengambang, jauh di langit. Entah mengapa perasaannya semakin tidak enak dengan fenomena daratan baru itu.
"Aku harus memberitahu ini pada kakak-kakak!" seru Nepgear panik, segera berlari menuju flat Compa.
Ichigo bersaudara masih tinggal di flat Compa karena tempat tinggal mereka masih dalam proses tahap pembangunan. Kemudian Nepgear yang sudah tiba di flat, menghampiri kedua kakak dan kedua temannya di ruang tengah.
"Semuanya, ada kabar buruk!" teriak Nepgear kalang-kabut, hampir menjatuhkan barang-barang belanjaannya.
"Ada apa, Nepgear?" tanya Ichigo baru saja menghabiskan tehnya dan meletakkan gelas ke atas meja. Duduk bersimpuh di dekat meja berkaki rendah. Ada Neptune juga duduk bersimpuh di samping Ichigo, turut menikmati teh.
"I ... itu, Ichigo-nee. A ... ada daratan baru di langit."
"Hah? Daratan baru di langit?" tanya Ichigo, Neptune, Compa, dan IF kompak. Mereka membelalakkan mata.
Ichigo spontan berdiri dan berlari keluar dari Flat. Menemukan koridor sepi dan menyusuri koridor. Tindakannya ini mengagetkan semua rekannya.
"Ichigo-nee, tunggu!" teriak Neptune, berlari paling depan dan diikuti Nepgear serta kedua temannya. Mengejar Ichigo hingga tiba di atap gedung flat.
Ichigo dan semuanya berhenti berlari di tengah atap gedung. Mereka melihat ke langit. Mata mereka membulat sempurna kecuali Nepgear.
"Benar. Ada daratan baru," kata Ichigo menyipitkan mata, "darimana munculnya daratan itu?"
"Pasti daratan itu muncul karena perbuatan Croire," balas Histoire tiba-tiba datang dari arah langit, terbang menghampiri kelompok Ichigo, "aku sudah memeriksanya ke sana. Daratan itu bernama Eden. Ada CPU legenda yang bernama Yellow Heart, menjaga tempat itu. Asalnya dari alam semesta paralel."
"CPU legenda yang bernama Yellow Heart?" tanya Ichigo melebarkan mata.
"Ya. Dia hanya muncul jika Eden mengalami keadaan darurat saja."
"Apa daratan itu bisa membahayakan dunia ini?"
"Bisa. Croire yang menyebabkan semua ini, tentu dia ingin melihat kehancuran dunia ini lewat daratan baru itu."
"Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi."
Ichigo berlutut satu kaki, mengangkat tangan kanannya. Cahaya keunguan menyelimuti dirinya. Mengubahnya menjadi gadis Goddess Shinigami.
"Ichigo-nee!" panggil Nepgear panik sekali saat melihat Ichigo terbang menuju Eden.
"Histoire, tolong jaga Nepgear dan semua orang yang ada di kota ini. Aku harus mengikuti Ichigo-nee," ungkap Neptune menukikkan alis. Cahaya keunguan turut menyelimuti dirinya. Mengubahnya menjadi Goddess Purple Heart.
"Neptune-nee, tunggu!" teriak Nepgear semakin kalang-kabut.
Neptune terbang cepat mengejar Ichigo. Berniat ingin menjadi tameng Ichigo. Perasaan sayangnya terhadap Ichigo sebagai saudara semakin kuat.
Ichigo menyadari Neptune mengikutinya. Berhenti di atas Eden, menoleh ke arah Neptune.
"Neptune, mengapa kau malah menyusulku?" tanya Ichigo menukikkan alis. Parasnya serius.
"Aku ingin selalu bersamamu, Onee-san. Izinkan aku menjadi bagian dari kekuatanmu," jawab Neptune turut bermuka serius. Berjarak beberapa meter dari Ichigo.
Ichigo terpana. Matanya melebar. Semburat merah tipis hinggap di dua pipinya.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
A/N:
Chapter 5 up.
Saya akan menjawab pertanyaan kalian di sini.
Histoire bantu Ichigo ke masa lalu, memang lama kayaknya. Terima kasih atas rekomendasinya yang menyarankan saya baca manga Bleach chapter 480 ya. Nanti saya baca.
Saya memang cepat nulis kelanjutannya kalau masih ada mood untuk menulis.
Ya, pedang Ichigo masih kayak pisau dapur. Ichigo juga masih bisa pakai topeng hollow nantinya.
Peashy dan plutia bakalan muncul di chapter berikutnya.
Ya, perjalanan Ichigo panjang banget.
Kalau Ichigo jadi idol, saya belum tau sih. Liat dulu perkembangan ceritanya bagaimana nantinya.
Tentu Ichigo ada pairingnya nantinya. Tentunya laki-laki berjiwa perempuan. Tunggu aja soalnya masih lama.
Oke, sekian segitu aja jawabannya. Saya akan usahakan selalu update cerita ini. Ya, meskipun nggak bisa cepat. Terima kasih.
Dari Hikayasa Hikari.
Senin, 10 Oktober 2022
