Disclaimer:

Bleach: Tite Kubo

Hyperdimension Neptunia: Idea Factory

.

.

.

Main Character: female Ichigo

Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi

Rating: T

Setting: dunia Gamindustri

.

.

.

Goddess Shinigami

By Hikayasa Hikari

.

.

.

Fic request for Special Pairing 15

.

.

.

Chapter 6. Yellow Heart dan Iris Heart

.

.

.

Senyum menawan terpatri di wajah Ichigo. Matanya melembut. Perlahan melayang mendekati Neptune. Memegang pipi kiri Neptune.

"Ya. Kita akan menjadi satu kekuatan, Neptune," kata Ichigo. Mukanya berseri-seri.

Neptune mengangguk, meraih tangan Ichigo yang memegang pipi kirinya. Tersenyum. Matanya melembut.

Ichigo menjauhkan tangannya dari pipi Neptune. Berpegangan tangan dengan Neptune. Saudari kembar itu saling memperhatikan keadaan geografi daratan baru yang mengudara sangat jauh dari atas Planeptune.

Daratan baru yang disebut Eden memiliki laut dengan pulau luas. Ada hutan, sungai, dan tebing terjal. Di tengah pulau, ada bangunan menyerupai istana.

"Apa di daratan ini, ada orang-orang yang menghuninya? Sepertinya sepi sekali," ucap Ichigo mengedarkan pandangan ke arah sekitarnya.

"Tentu ada penghuninya, Ichigo-nee. Histoire mengatakan, tempat ini dijaga CPU Yellow Heart," balas Neptune tersenyum.

"Kalau begitu, ayo, kita periksa ke bangunan itu!"

Ichigo melayang turun, masih menggenggam tangan Neptune. Mata mereka tetap waspada terhadap keadaan sekitar. Tiba-tiba, dari arah hutan, tak jauh dari bangunan, muncul gadis berambut pirang berpakaian zirah perang, terbang melesat menuju Ichigo dan Neptune.

"Ichigo-nee! Awas!" teriak Neptune membelalakkan mata saat gadis berambut pirang menerjang Ichigo. Tangan Ichigo terlepas darinya. "Ichigo-nee!"

Ichigo kaget karena didorong kuat oleh gadis berambut pirang itu ke arah hutan. Dia terjerembab ke tanah berlapis rerumputan di antara pepohonan. Menimbulkan kepulan debu tipis yang menyeruak di sekitarnya. Di atas kepalanya, ada gadis berambut pirang yang sedang tersenyum.

"Ayo, bermainlah denganku!" ajak gadis berambut pirang, melayang rendah.

"Si ... siapa kau?" tanya Ichigo perlahan berdiri dengan menopangkan tangan kirinya ke tanah, sementara tangan kanannya menyabet pedang besar mirip pisau dapur dari punggungnya.

"Aku Yellow Heart."

"Yellow Heart?"

Ichigo membelalakkan mata. Teringat ucapan Historia yang tersiar ulang di indera pendengarannya.

"Pasti daratan itu muncul karena perbuatan Croire," balas Histoire tiba-tiba datang dari arah langit, terbang menghampiri kelompok Ichigo, "aku sudah memeriksanya ke sana. Daratan itu bernama Eden. Ada CPU legenda yang bernama Yellow Heart, menjaga tempat itu. Asalnya dari alam semesta paralel."

Ichigo menukikkan alis. Berdiri tegap. Mengacungkan ujung pedangnya ke arah Yellow Heart.

"Akhirnya kau muncul juga, Yellow Heart," ucap Ichigo bersuara tegas, "apa kau bersama Croire?"

"Croire? Siapa dia? Aku tidak mengenalnya," tanya Yellow Heart mengerutkan kening.

"Apa? Kau tidak mengenalnya?"

"Tidak."

"Pasti dia hilang ingatan juga seperti Neptune."

Ichigo menyipitkan mata bertepatan Neptune datang menghampirinya. Neptune berdiri, memandang tajam Yellow Heart.

"Onee-san, siapa dia?" tanya Neptune bertampang serius.

"Dia Yellow Heart, penjaga tempat ini," jawab Ichigo melirik Neptune.

"Hah? Dia CPU legenda itu?"

Neptune melebarkan mata. Tidak percaya ada CPU lain selain dirinya dan Goddess lain. Kemudian dia menodongkan ujung pedangnya ke arah Yellow Heart.

"Aku takut dia akan membahayakan dunia ini, Onee-san. Kita harus mengalahkannya sesegera mungkin," ujar Neptune menukikkan alis.

"Aku sudah siap untuk itu," balas Ichigo mengangguk.

"Ayo, kita bermain!" seru Yellow Heart bermuka ceria. Tertawa senang. Mengaktifkan lingkaran kuning digital di belakang tubuhnya untuk mempercepat terbangnya.

Gerakan Yellow Heart sangat cepat. Dia tertawa, menyerang Neptune terlebih dahulu. Menebas Neptune dengan bilah menyerupai cakar kucing yang terpasang di kedua lengannya. Neptune menahan serangannya dengan bilah pedangnya. Membuat Neptune terdorong cepat.

Ichigo juga melayang, menghantam Yellow Heart dengan gerakan horizontal pedangnya seperti pemain baseball memukul bola. Yellow Heart terpental beberapa meter di udara. Tidak merasakan sakit, malah semakin tertawa riang.

"Neptune, menjauhlah dari sini. Biar aku yang melawannya," pinta Ichigo memegang bahu kanan Neptune.

Neptune bertampang kusut. "Tapi, Onee-san..."

Ucapan Neptune terputus ketika tubuhnya tiba-tiba dibelit sesuatu yang menyeretnya menjauh dari Ichigo. Dia berteriak sehingga konsentrasi Ichigo terganggu. Ichigo terfokus melihat Neptune.

"Neptune!" pekik Ichigo, hendak mengejar Neptune. Tapi, niatnya batal karena dirinya diserang oleh Yellow Heart dari samping. Serangan bilah horizontal Yellow Heart berhasil melukai bagian bahu kanannya.

Cipratan darah merah keluar dari luka melintang di bahu kanan Ichigo. Pakaiannya juga koyak selebar luka. Ichigo melayang sambil memegang bahu kanannya.

Yellow Heart semakin tertawa gembira seraya melayangkan bilah diagonal dari kanan dan kiri. Gerakannya sangat cepat. Tebasannya mencetak banyak luka di tubuh Ichigo. Sehingga pakaian Ichigo compang-camping.

Tebasan Yellow Heart yang terakhir, sangat kuat. Menghempaskan Ichigo ke batang pohon. Zanpakutou juga terlepas dari tangannya.

"Mengapa kau tidak melawanku? Aaah, ini tidak asyik lagi," tutur Yellow Heart melayang rendah di hadapan Ichigo.

Ichigo menahan sakit luar biasa yang memenuhi tubuhnya. Darah sudah menetes dari luka-luka di badannya. Terduduk menyandar ke batang pohon. Menundukkan kepala.

"Ka ... kau ingin melawanku lagi?" tanya Ichigo terbata-bata.

"Ya. Ayo, lawan aku!" jawab Yellow Heart kembali bersemangat. Matanya berbinar-binar.

"Jika itu maumu, aku akan melawanmu!"

Mendadak muncul kilatan biru-keunguan mengelilingi tubuh Ichigo. Zanpakutou kembali di tangan kanannya, bertepatan Ichigo perlahan berdiri. Rambut dan pakaian Ichigo berkibar-kibar cepat karena efek pergerakan kilatan itu.

"Bankai!" teriak Ichigo. Suaranya keras sekali.

Kilatan biru-keunguan mengubah penampilan Ichigo. Kekuatan Shinigami dan Purple Heart menjadi satu dalam tubuhnya.

Logam hitam-keunguan terpasang di leher Ichigo, mirip kalung -- efek kekuatan Fullbring. Mantel hitam melekat di tubuh Ichigo yang langsing. Ada ikatan simpul tiga dari kerah hingga bawah pakaiannya. Menampakkan belahan dadanya yang dilapisi haorin putih. Rok mini bergerigi dan klip tengkorak ungu-kehitaman terpasang di sisi kanan kepalanya, menghiasi penampilannya.

Sarung tangan bercahaya ungu digital membungkus tangannya. Sepatu bots hitam tinggi bercahaya ungu digital juga membalut kakinya. Zanpakutou-nya turut berubah menjadi lebih panjang dengan bilah bergerigi tiga, berwarna ungu-kehitaman dengan cahaya ungu digital di ujung bilahnya.

Rambut Ichigo tetap panjang sepunggung dengan poni yang liar. Dia mengayunkan pedangnya vertikal dengan kedua tangannya.

"Getsuga Tenshou!" teriak Ichigo. Matanya melotot. Menembakkan pilar cahaya hitam-keunguan menuju Yellow Heart.

Yellow Heart yang mematung karena kaget dengan perubahan penampilan Ichigo, tersentak. Dirinya diterjang dengan serangan Getsuga Tenshou yang lebih kuat. Matanya terbelalak.

Ledakan besar mengguncang hutan. Menyapu bersih pepohonan di sekitarnya. Mengagetkan ketiga Goddess yang baru tiba di Eden.

"Eh? Ada ledakan lagi?" tanya Noire berwujud Black Heart, membelalakkan mata.

"Pasti ada Ichigo di sini," jawab Vert juga melebarkan mata.

"Tapi, kita harus menolong Neptune dulu!" seru Blanc, berwujud White Heart, terbang menuju Neptune.

Neptune diayunkan beberapa kali dari langit sampai ke laut dengan ikatan cambuk mekanik merah-kehitaman. Pelaku yang mempermainkan Ichigo adalah sosok gadis berambut ungu gelap dengan mata merah. Dia tertawa senang sambil melayang beberapa meter dari permukaan tanah.

"Le ... lepaskan aku!" teriak Neptune yang masih berwujud Goddess Purple Heart.

"Ara, ara, melepaskanmu? Aku tidak mau," balas gadis berambut ungu gelap itu, tertawa sadis.

"Ukh!"

Neptune menggeram kesal. Menggerakkan tangannya saja tidak bisa. Apa lagi pedangnya terlepas dari tangannya.

Tiba-tiba, muncul Noire meluncur cepat ke arah gadis berambut ungu gelap. Menebas cambuk yang mengikat Neptune. Tindakan Noire ini mengagetkan gadis berambut ungu gelap. Sehingga cengkeraman belitan cambuknya melonggar, Neptune bisa terlepas darinya.

"Aaah!" teriak Neptune jatuh, kehilangan sayap mekaniknya. Untung dirinya ditangkap oleh Vert.

"Neptune, kau tidak apa-apa?" tanya Vert tersenyum.

"Eh? Vert?"

Neptune tercengang. Matanya melebar. Dirinya tidak percaya karena ditolong oleh para musuhnya.

Neptune mengaktifkan energinya, memunculkan sayap mekanik di punggungnya. Dia diapit oleh Blanc dan Vert.

"Maafkan kami, Neptune. Kami telah salah karena memusuhimu," kata Blanc melirik Neptune. Matanya meredup.

"Aku juga minta maaf," sahut Vert bertampang kusut.

"Ya. Aku memaafkan kalian," balas Neptune mengangguk, tersenyum.

Senyum juga terpatri di wajah Blanc dan Vert. Hati mereka terasa enteng sekali. Bersiap untuk membantu Noire yang sibuk bertarung dengan gadis berambut ungu gelap.

"Gadis itu Goddess baru. Namanya Iris Heart," ungkap Neptune memunculkan pedangnya di tangan kanannya dengan energi keunguan.

"Oh. Apa dia Goddess penjaga tempat ini?" tanya Vert menyipitkan mata.

"Tidak. Kata Histoire, penjaga tempat ini adalah Goddess Yellow Heart."

"Yellow Heart?" Vert dan Blanc ternganga.

Neptune mengangguk. Kemudian mengangkat pedangnya di depan wajahnya. Mempercepat terbang dengan dorongan medan dari lingkaran ungu digital. Meluncur ke arah Iris Heart.

"Neptune Break!" teriak Neptune menebas Iris Heart berkali-kali dari segala arah. Sehingga Iris Heart tidak mampu melawannya.

Neptune memutar pedangnya ke udara, kemudian menusuk dada Iris Heart bersama seberkas cahaya ungu yang menguar dari tubuh Iris Heart. Menyebabkan Iris Heart meledak dalam cahaya ungu. Kristal-kristal biru keluar dari tubuh Iris Heart.

Iris Heart terpental ke belakang, mendapatkan serangan dari gabungan Noire, Blanc, dan Vert. Dia tidak berdaya lagi.

"Rainbow Blade!" Noire mengubah pedangnya dengan warna pelangi dan menebas Iris Heart.

"Slash Edge!" Blanc mengayunkan palunya dengan kekuatan energi penuh. Memukul Iris Heart kuat sekali.

"Darjeeling Rotation!" Vert memutar tombak berkepala plasma, lalu memukul horizontal Iris Heart.

Iris Heart mengalami damage yang bertubi-tubi. Kristal-kristal banyak bermunculan dari tubuhnya. Dia melayang jatuh ke hutan.

Neptune dan ketiga Goddess lain, tersenyum. Mereka saling memandang. Kemudian Noire, Vert, dan Blanc melayang ke arah Neptune.

"Neptune, maafkan aku," kata Noire melembutkan mata, "apa kau mau memaafkan aku?"

"Ya, aku memaafkanmu, Noire," balas Neptune mengangguk, mendapatkan pelukan dari Noire.

"Mari, kita berteman dan menjalani kehidupan dengan damai. Tidak ada permusuhan lagi di antara kita."

"Iya. Kita berteman."

Neptune mengangguk. Tersenyum bersama ketiga teman barunya. Perasaan mereka berbunga-bunga.

Pertemanan yang mulai terjalin di antara Neptune dan ketiga Goddess lain, harus dialihkan dulu ke arah Yellow Heart yang terbang melintasi mereka. Yellow Heart tertawa riang karena dikejar oleh Ichigo.

"Hei, tunggu!" pekik Ichigo sangat marah karena dipermainkan oleh Yellow Heart.

"Ayo, kejar aku! Tunjukkan seranganmu yang keren itu!" tandas Yellow Heart menghadap Ichigo.

"Sialan kau!"

Ichigo diselimuti energi spiritual hitam-keunguan yang sangat kuat. Penampilannya yang berbeda membuat Neptune dan ketiga Goddes lain terperangah.

"Neptune, itu Ichigo-nee, 'kan?" tanya Noire sedikit membelalakkan mata, menunjuk Ichigo tak jauh darinya.

"Ya. Tapi, mengapa penampilan Ichigo-nee berbeda lagi?" Neptune mengangguk. Matanya membulat sempurna.

"Sepertinya tekanan energinya sangat kuat." Vert bermuka pucat dan mendapatkan anggukan dari Blanc.

Sebelumnya, Yellow Heart yang diperkirakan musnah karena terkena Getsuga Genshou lebih kuat dari Ichigo, ternyata tidak menimbulkan damage apapun pada dirinya. Seolah Yellow Heart memiliki pelindung di tubuhnya. Fakta itu, membuat Ichigo tidak berhenti menyerangnya dengan Getsuga Genshou cahaya hitam-keunguan.

Kini Ichigo di ambang batas kemarahan. Pikirannya ingin menghancurkan Yellow Heart. Tiba-tiba, Zangetsu memancarkan energi spiritual lebih kuat lagi ke tubuhnya. Membangkitkan kekuatan lain yang bersemayam di tubuh Ichigo.

Teriakan Ichigo memenuhi langit cerah. Memekakkan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya. Energi hitam-keunguan dari tubuh Ichigo, mengubah penampilan Ichigo lagi.

Jubah hitam keunguan melapisi tubuh Ichigo. Di dalam jubah hitam, ada kain putih yang melilit tubuh Ichigo. Rok mini hitam, sepatu bots tinggi hitam, dan klip tengkorak hitam keunguan dengan banyak robekan di bawahnya, menghiasi penampilan Ichigo.

Topeng hollow menutupi sisi kiri wajah Ichigo. Matanya kuning-kehitaman. Rambutnya tetap panjang sepunggung.

"Aku tidak kalah!" Ichigo menyeringai dengan mata melotot. "Aku akan menghancurkanmu!"

Ichigo dikendalikan oleh kekuatan hollow-nya. Dia mengayunkan vertikal pedangnya yang telah berubah bentuk lagi.

"Getsuga Tenshou!" teriak Ichigo. Matanya melotot. Melepaskan reatsu sangat kuat sampai seratus kali lipat dari serangannya yang sebelumnya.

Yellow Heart terpaku dengan perubahan penampilan Ichigo yang mengerikan. Dirinya harus mendapatkan serangan yang sangat kuat. Perlahan tubuhnya tidak mampu lagi untuk menahan terjangan kekuatan Ichigo, akhirnya menimbulkan damage sangat besar pada tubuhnya.

"Aaah!" jerit Yellow Heart melayang tersungkur dan masuk ke air laut. Dirinya berubah wujud menjadi anak perempuan berusia empat atau lima tahun.

Neptune membelalakkan mata. "Eh? Yellow Heart itu..."

Noire melihat Ichigo hendak melayangkan pedang sekali lagi ke arah anak perempuan berambut pirang itu. "Neptune, gawat! Kakakmu benar-benar akan membunuh Yellow Heart itu!"

"Ichigo-nee!"

Neptune meluncur laju dengan hentakan pendaran lingkaran cahaya ungu di belakang tubuhnya. Dia mendekati Ichigo. Memeluk tubuh Ichigo sekuat tenaga, dari belakang.

"Ichigo-nee, hentikan! Jangan bertarung lagi!" seru Neptune menukikkan alis.

"Siapa kau? Jangan halangi aku!" balas Ichigo, memberontak.

"Aku ini Neptune, adikmu!"

"Lepaskan aku! Biarkan aku menghabisi dia!"

"Tidak! Jangan bunuh dia, Ichigo-nee!"

Vert menggendong anak perempuan yang merupakan jelmaan Yellow Heart. Membawanya terbang menjauh dari Ichigo dan Neptune, bersama Blanc. Sementara Noire membantu menahan Ichigo dengan cara merangkul tangan kanan Ichigo.

"Neptune, apa yang terjadi pada kakakmu?" tanya Noire mati-matian menguatkan belitan kedua tangannya di tangan kanan Ichigo agar tidak lepas.

"Aku tidak tahu," jawab Neptune memejamkan mata.

"Lepaskan aku!" teriak Ichigo yang masih memberontak.

Tiba-tiba, Ichigo berhenti sendiri. Tubuhnya berselimut cahaya keunguan. Mengubah dirinya menjadi gadis berpenampilan Shinigami biasa.

Ichigo sadar, perlahan membuka matanya. "Hah? Apa yang terjadi padaku?"

Neptune masih memeluk Ichigo dari belakang. "Ichigo-nee berubah wujud lagi. Penampilanmu mengerikan."

Noire mengangguk, menggenggam lengan kanan Ichigo. "Ya. Ichigo-nee memakai topeng aneh."

"Hah? Topeng aneh?"

"Iya." Neptune dan Noire mengangguk kompak. Kemudian melepaskan Ichigo.

Ichigo mengambang. Memasukkan pedangnya ke sarung yang terpasang di punggungnya. Memegang kepalanya. Memikirkan apa yang dikatakan Neptune dan Noire.

"Seingatku, aku mengejar Yellow Heart sampai ke sini. Oh ya, mana Yellow Heart itu?" tanya Ichigo celangak-celinguk.

"Yellow Heart berubah menjadi gadis kecil. Kira-kira berumur lima tahun," jawab Neptune di sisi kanan Ichigo.

"Hah? Anak kecil?"

"Ya. Itu benar," balas Noire mengangguk lagi, "dia sekarang dibawa oleh Vert dan Blanc ke arah sana."

Noire menunjuk ke arah yang dimaksud. Ichigo dan Neptune melihat ke arah yang ditunjuk Noire. Mereka mengangguk.

.

.

.

Bersambung

.

.

.

A/N:

Saya jawab pertanyaan kalian di chapter sebelumnya di sini.

- alif55 (Guest): Getsuga tenshou! Kena itu auto kelar

Saya: benar banget.

- dash:Lawan arfoire bukan apa-apa bagi Ichigo apa lagi sama musuh yang lain

Btw GG habis thor

Saya: ya, makasih atas review-nya.

- rama:Ngeri sedep betul ini Ichigo

Lanjut thor pingin liat musuh nya auto sapu bersih!

Saya: ya, ini lanjut kok.

- Ichi fell:Kelanjutannya lawan yellow heart ini, kira Ichigo tau gak Yellow heart itu anak-anak

Sial apa yang kau lakukan pada anak itu croire!

Saya: ya, Yellow Heart udah muncul di chapter ini. Ichigo nggak tahu Yellow Heart itu anak-anak

- Guest :Up selalu

Saya: ya, up terus

- agus153: Baca ini saking semangatnya ini nanti ada plutia enggak, mau liat aja reaksi Ichigo kaya mana pas plutia berubah jadi iris heart sang goddess sadis

Itu bukan apa-apa plutia tapi kalau untuk ichigo di buat marah woaah lebih brutal dan sadis

Saya: tentu ada plutia. Nanti harapanmu terjawab di chapter berikutnya.

- Guest 2: apakah ada yang datang ke dunia gamindustri?

Saya: ada. Dari dunia bleach

- joe: Kira-kira ada uzume enggak di cerita ini nanti, apa masih jauh ceritanya?

Di tunggu selanjutnya thor

Saya: Uzume ya? Kayaknya bakalan ada. Ceritanya masih jauh. Tunggu aja.

- Farhan Nugraha:

Damn masih piasu dapur ya mungkin seiring berjalannya waktu bakal nunjukin evolusi nya lagi (ngarep) ichigo sering jinzen(sword meditation) ga sih penasaran sama reaksi zangetsu ossan, dan juga si shiro dan gua jamin si shiro bakalan di ketawain sama shiro karena dia jadi cewek.

Saya: ya. Tunggu aja di chapter berikutnya.

Oke, terima kasih banyak buat review kalian ya. Sekian dari saya.

Dari Hikayasa Hikari.

Selasa, 11 Oktober 2022