Chapter 5
WARNING: INI ADALAH FANFIC YANG MEMILIKI TEMA FETISH SARUNG TANGAN DAN STOCKING. JADI JANGAN TERKEJUT APABILA ANDA BANYAK MENEMUKAN KATA STOCKING ATAU SARUNG TANGAN!
KETERANGAN CHARACTER:
Naruto(Berasal dari Anime Naruto): Seorang remaja dengan usia sekitar 12 tahunan yang memiliki surai kuning jabrik dan iris mata berwarna biru.
Shizuka(Berasal dari Anime Naruto): Seorang perempuan cantik dengan usia sekitar 24 tahunan berambut hitam panjang yang selalu diikat pony tail dan memiliki iris mata berwarna hijau yang indah. Ia adalah pemimpin perusahaan Nadeshiko.
Rita Rosseweisse (Berasal dari game Honkai impact 3) : Seorang perempuan cantik dengan usia sekitar 18 tahunan. Memiliki paras cantik dengan surai sebahu dan iris mata berwarna merah muda sedikit gelap. Dia adalah pelayan setia Shizuka. Untuk lebih mudahnya tentang character Rita Rosseweisse, kalian bisa searching di google dengan kata kunci 'Honkai impact 3 Rita Rosseweisse 'Umbral Rose.'.
Disclaimer: The all character of Naruto is belong Mashashi Kishimoto.
And Rita Rosseweisse is belong Mihoyo the developer of Honkai Impact 3 and Genshin Impact.
If you don't like it, just move away.
Let the story begin...
Tengah malam di kota Iwa, lebih tepatnya di salah satu kamar yang berada di dalam sebuah villa yang terlihat seperti sebuah kastil...
Terlihat kelopak mata seorang remaja yang tertutup mulai bergetar. Remaja dengan surai kuning tersebut sepertinya baru sadar setelah tertidur atau pingsan dalam waktu yang bisa dibilang cukup lama.
"Ugh... Dimana aku?" Tanya pemuda tersebut yang lebih mengarah pada dirinya sendiri sambil mengerjapkan kedua kelopak matanya yang barusaja terbuka untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam iris indahnya yang berwarna biru laut.
Setelah terbiasa dengan cahaya yang masuk kedalam iris indahnya, pemuda tersebut terlihat berusaha merubah posisi berbaringnya menjadi duduk.
"Ugh..." Remaja tersebut yang tidak lain adalah Naruto terlihat mengerang pelan sambil memegangi kepalanya yang ia rasakan sangat pusing. Ia terlihat memegangi bagian kepalanya menggunakan salah satu tangannya, sementara tangannya yang lain terlihat berusaha menahan posisi duduknya.
"Akhirnya anda sadar juga, Naruto sama." Ucap suara merdu seorang perempuan yang terlihat duduk di sebuah kursi yang berada tidak jauh dari ranjang queen size tempat Naruto saat ini berada. Perempuan cantik tersebut terlihat mengenakan pakaian maid yang terlihat menutupi tubuh indahnya.
Sontak saja Naruto langsung menolehkan kepalanya ke asal suara setelah indra pendengarannya mendengar suara seorang perempuan yang menurutnya asing dan berasal tidak jauh darinya.
"Si-siapa kau nee chan? Dan di-dimana aku saat ini?" Tanya Naruto sambil memegangi kepalanya yang ia rasakan masih pusing. Rasa pusingnya yang awalnya ia rasakan sedikit berkurang kembali menjadi-jadi saat ia menolehkan kepalanya ke arah Rita dengan gerakan mendadak.
"Perkenalkan, nama saya adalah Rosseweise Rita." Ucap Rita sambil berdiri dari posisi duduknya dan membungkukkan badannya. "Saya adalah satu-satunya pelayan di villa Nadeshiko." Lanjut Rita sambil menegakkan tubuhnya.
"Vi-villa Nadeshiko?" Ucap Naruto yang mengulang kata terakhir yang diucapkan oleh Rita dengan nada tergagap dengan salah satu tangan yang masih memegangi kepalanya.
"Hai', Naruto sama." Ucap Rita yang mengiyakan ucapan Naruto barusan. "Lebih tepatnya, anda berada di kediaman Shizuka sama." Lanjut Rita menjelaskan dimana Naruto berada saat ini.
Iris biru Naruto langsung terlihat membelalak setelah mendengar nama seorang perempuan yang menurutnya tidak asing baginya. Setelah itu, ia terlihat menyingkirkan tangannya yang masih berada di kepalanya lalu mengalihkan pandangannya untuk melihat kondisi tubuhnya yang saat ini sudah berganti pakaian.
'Berarti apa yang barusaja menimpaku beberapa saat yang lalu bukanlah mimpi buruk...' Ucap Naruto dalam hatinya saat ia melihat piyama asing yang kebesaran di tubuhnya.
Saat iris indah Rita melihat Naruto yang diam saja, perempuan cantik tersebut terlihat berjalan menghampiri sebuah meja beroda yang berada di dekatnya. Perempuan cantik tersebut terlihat mendorong meja beroda tersebut untuk mendekati ranjang queen size tempat Naruto saat ini yang sepertinya masih mencoba mengingat bagaimana dia bisa berada di tempat ini.
Saat sudah berada di dekat ranjang tempat Naruto, Rita terlihat mengambil sebuah piring yang tertutup tudung saji yang berada di atas meja beroda yang ia dorong barusan.
Srettt
"Anda pasti lapar, Naruto sama." Ucap Rita sambil membuka tutup saji yang berada di atas piring yang ia pegang. Ia terlihat menaruh piring yang ia bawa ke pangkuan Naruto dan menaruh kembali tutup makanan yang terbuat dari metal tersebut keatas meja beroda yang berada di dekatnya. "Saya harap ini bisa memuaskan anda." Lanjut perempuan cantik tersebut sambil memberikan sendok dan garpu kepada Naruto. Setelah itu, ia terlihat berdiri tidak jauh dari meja beroda yang tadi ia dorong.
Setetes air liur langsung terjatuh dari bibir Naruto saat iris birunya melihat makanan yang diberikan Rita untuknya. Dengan gerakan kasar, pemuda tersebut mengusap air liurnya sendiri menggunakan tangannya yang memegang garpu.
"Ittadakimasu." Ucap Naruto dengan nada bersemangat sambil mulai mengambil sesuap makanan yang diberikan Rita untuknya.
Iris biru Naruto langsung membelalak lagi saat ia memasukkan suapan pertama dari makanan yang diberikan Rita kedalam mulutnya. Setelah itu, iris mata pemuda tersebut terlihat berbinar-binar sebelum berlinangan air mata.
"Naruto sama, apakah anda tidak cocok dengan masakan saya?" Tanya Rita saat iris merah muda gelapnya melihat reaksi Naruto setelah remaja tersebut mengambil sesuap dari makanan yang ia berikan. Nada kecewa di dalam kalimat yang diucapkan gadis dengan paras manis tersebut bisa terdengar dengan jelas.
"Bu-bukan begitu, Rosseweise nee san." Ucap Naruto dengan nada tergagap sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ini-ini adalah masakan terenak yang pernah aku rasakan seumur hidupku." Lanjut remaja dengan surai kuning tersebut masih dengan nada tergagapnya.
"Benarkah?" Tanya Rita dengan nada yang tiba-tiba berubah ceria. Wajah cantiknya terlihat berbinar setelah mendengar ucapan Naruto barusan.
"Ha-hai'." Jawab Naruto sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain saat ia merasa jika wajahnya memanas saat melihat paras cantik Rita yang memandangnya.
Naruto memang tidak berbohong tentang masakan buatan Rita. Menurutnya masakan gadis berparas manis tersebut memang sangat enak. Tadi dia membelalak karena terkejut saat pertama kali merasakan masakan seenak itu selama hidupnya.
Kemudian Naruto langsung melanjutkan makannya dengan lahap. Dia langsung menghabiskan makanan yang ada di depannya dalam waktu yang cukup singkat. Rita yang memandang hal tersebut hanya mengulas sebuah senyuman manis di wajah cantiknya.
"Fuahhh~ Kenyangnya~" Ucap Naruto setelah selesai menghabiskan masakan Rita sambil menepuk perutnya yang ia rasakan sudah sangat penuh.
"Naruto sama, ada sisa makanan di bibir anda." Ucap Rita sambil berjalan mendekati tempat Naruto duduk saat ini. Setelah berada di dekat sang remaja, Rita mengusap lembut bibir Naruto menggunakan tangannya yang tertutup sarung tangan hitam dengan motif bunga mawar.
Iris Naruto memandang lekat iris merah muda gelap Rita. Remaja tersebut seolah tersihir dengan iris indah milik gadis berpakaian maid tersebut. Ia terlihat diam memaku saat Rita telah selesai mengusap bibirnya.
Setelah selesai mengusap bibir Naruto, Rita terlihat berjalan kembali mendekati meja beroda yang ada disana sambil membawa piring kosong Naruto. Gadis tersebut terlihat menaruh piring kosong Naruto keatas meja beroda. Setelah itu, ia terlihat menuangkan air putih dari sebuah teko yang ada di atas meja kedalam sebuah gelas berukuran sedang.
"Silahkan diminum, Naruto sama." Ucap Rita sambil memberikan segelas air putih kepada Naruto.
"Ha-hai' arigatou, Rosseweise nee san." Jawab Naruto dengan nada gugup sambil menerima gelas berisi air putih yang disodorkan Rita untuknya. Wajah remaja tersebut terlihat memerah dan juga ia merasakan jika wajahnya saat ini tiba-tiba memanas.
Saking gugupnya, tangan Naruto yang menerima gelas dari Rita terlihat bergetar tidak tentu arah dan membuat isi dari gelas tersebut sedikit tumpah ke atas kasur tempatnya duduk saat ini.
Rita yang melihat hal tersebut hanya memiringkan kepalanya saja. Setelah itu, ia terlihat memegang kedua tangan Naruto yang masih memegang gelas dan membantu remaja tersebut untuk meminumnya.
Naruto merasakan jika wajahnya semakin memanas saat tangan lentik Rita yang tertutup sarung tangan menyentuh kedua tangannya dan membantunya untuk minum. Setelah menghabiskan isinya, Rita baru melepaskan kedua tangannya dari tangan Naruto. Ia terlihat memandang remaja bersurai kuning tersebut dengan pandangan manis sambil tersenyum.
"A-apa ada yang a-aneh dengan diriku, Rosseweise nee san?" Tanya Naruto sambil mengalihkan wajahnya ke arah lain yang ia rasakan semakin memanas saat gadis cantik dengan pakaian maid tersebut memandanginya dengan pandangan yang tidak ia mengerti.
"Tidak ada, Naruto sama." Ucap Rita dengan nada tenang dan lembut. Setelah itu, ia terlihat mengambil gelas yang berada di tangan Naruto dengan gerakan lembut.
Naruto merasakan perasaan kecewa saat tangan gadis cantik tersebut berhenti memegangnya. Setelah itu, iris birunya terlihat memandangi sang gadis dengan pakaian maid tersebut yang terlihat menaruh gelas yang tadi ia pegang ke atas meja beroda yang ada disana.
"Kalau begitu saya permisi dulu, Naruto sama." Ucap Rita setelah ia menaruh gelas yang tadi ia pegang sambil membungkukkan badannya ke arah Naruto yang memandanginya.
Setelah berpamitan, gadis cantik dengan pakaian maid tersebut terlihat membalikkan badannya dan menaruh kedua tangan lentiknya yang tertutup sarung tangan di pegangan meja beroda dan mulai berlalu darisana.
"Rosseweise nee san, apakah kau akan pergi lama?" Tanya Naruto dengan tanpa sadar. Sepertinya remaja dengan usia sekitar 12 tahunan tersebut tidak ingin ditinggalkan oleh gadis cantik tersebut.
"Anda harus kembali istirahat, Naruto sama." Ucap Rita dengan nada tenang sambil membalikkan badannya untuk memandang Naruto. "Lagipula ini masih tengah malam, jadi sebaiknya anda kembali tidur." Lanjut gadis cantik tersebut dengan nada lembut serta sopannya.
Naruto tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah mendengar ucapan lemah lembut Rita barusan. Ia terlihat mengalihkan iris birunya ke arah jendela untuk melihat langit malam yang dihiasi ribuan bintang dan cahaya rembulan.
"Dan juga, panggil saja saya Rita, Naruto sama." Ucap Rita dengan nada lemah lembutnya sambil memegang knop pintu kamar Naruto.
Cklek
Naruto langsung menolehkan kepalanya dari jendela saat ia mendengar suara pintu yang terbuka. Iris birunya kini melihat pintu tempatnya saat ini ditutup dengan sangat pelan hingga tidak menimbulkan suara. Ia juga tidak melihat keberadaan Rita disana, yang menandakan jika perempuan tersebutlah yang barusaja membuka lalu menutup pintu tempatnya saat ini berada.
"Hai', Rita nee san." Ucap Naruto dengan nada pelan serta terdengar ceria sesaat setelah pintu kamarnya tertutup.
Srekkk
Naruto terlihat membaringkan dirinya kembali setelah ia merasa jika dia telah benar-benar sendirian di dalam kamar yang bisa dibilang luas serta mewah tersebut. Ia terlihat memandang langit-langit kamarnya dengan pandangan tidak minat sama sekali.
Setelah puas memandang langit-langit tempatnya saat ini berada, sepasang iris biru Naruto mulai tertutup kelopak matanya dengan perlahan. Pikirannya mencoba memutar memori bagaimana dia bisa berada disini.
Beberapa saat kemudian...
"HAH... HAH... HAH..." Naruto terlihat membuka sepasang matanya yang belum genap satu jam tertutup setelah ingatannya memutar sebuah memori dimana dia telah mendapatkan pelecehan seksual dari seorang perempuan asing di dalam mobil yang membawanya entah kemana. Pemuda tersebut terlihat terengah-engah setelah ingatannya memutar sebuah memori yang ia anggap sebagai mimpi buruk belaka.
Naruto langsung merubah posisi berbaringnya menjadi duduk kembali dengan nafas yang masih terengah-engah. Ia memegangi tubuh kecilnya dengan kedua tangannya saat ia merasakan jika sekujur tubuhnya mengigil seolah dia sedang kedinginan.
Cklek
Naruto langsung mengalihkan pandangannya ke asal suara saat telinganya mendengar suara pintu kamar tempatnya saat ini berada dibuka oleh seseorang. Iris biru pemuda tersebut terlihat memandang dengan tatapan penuh harap jika sosok yang membuka pintu kamar tempatnya saat ini berada adalah seorang gadis dengan pakaian maid yang barusaja meninggalkannya.
"Hah..." Nafas Naruto seolah langsung terputus saat ia melihat seorang perempuan cantik dengan tubuh indah dan iris mata berwarna hijau sedang berdiri di dekat pintu kamarnya saat ini.
Dengan gerakan yang terburu-buru, Naruto langsung melompat dari atas kasur dan langsung pergi ke sudut kamar yang berlawanan dengan pintu masuk sambil memegang selimut yang menutupi tubuhnya yang tidak bisa berhenti menggigil. Remaja tersebut terlihat langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut yang ia genggam dengan kedua tangannya.
"Hah... Hah... Hah..." Nafas Naruto terdengar berubah menjadi berat karena rasa takut dihatinya semakin menjadi-jadi saat ingatannya tidak mau berhenti memutar memori beberapa waktu yang lalu. Ia terlihat mengeratkan mulutnya untuk berusaha meredam rasa takut dihatinya dan menahan nafasnya yang berubah menjadi berat.
Sementara sang perempuan yang barusaja memasuki kamar Naruto terlihat mengalihkan pandangannya kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu. Iris hijau indah miliknya terlihat berhenti saat ia melihat sebuah selimut yang berada di sudut kamar yang berlawanan dari tempatnya berdiri saat ini.
Sebuah senyuman mesum terukir di wajah cantik perempuan tersebut yang tidak lain adalah Nadeshiko Shizuka.
"Slurpppp~" Shizuka terlihat menjilat bibir bawahnya saat ia melihat selimut yang berada di ujung kamar yang berlawanan dengan tempatnya saat ini berdiri terlihat bergetar hebat yang menandakan jika ada sesuatu atau lebih tepatnya seseorang yang ada di balik selimut tersebut.
Setelah memandang selimut yang masih dipegang oleh Naruto selama beberapa saat, Shizuka terlihat melangkahkan kakinya untuk mendekati selimut yang dikenakan oleh Naruto untuk menutupi keberadaannya saat ini.
Dengan langkah pelan dan terlihat mengendap-endap, Shizuka terlihat semakin mendekati tempat Naruto saat ini.
"Hehehe..." Tawa pelan Shizuka terdengar semakin jelas saat ia semakin dekat dengan posisi Naruto saat ini. Air liur perempuan cantik tersebut terlihat tidak berhenti mengalir dari bibir ranumnya.
"Ittadakimasu~" Ucap Shizuka dengan nada pelan saat ia sudah mengulurkan salah satu tangannya yang masih tertutup sarung tangan berwarna hitam untuk memegang selimut yang dikenakan oleh Naruto.
"Hah?!" Jantung Naruto serasa berhenti saat ia merasakan jika selimut yang ia pegang dengan sekuat tenaga sedang dipegang oleh seseorang dari luar. Ia terlihat mengeratkan cengkramannya pada selimut yang menutupi tubuhnya.
Srettt
Akhirnya adegan tarik menarik tidak bisa dihindari. Shizuka yang sudah terbakar nafsu dunia terlihat menarik selimut yang dicengkram oleh Naruto dengan sekuat tenaga. Sementara Naruto terlihat semakin mengeratkan cengkramannya dan berusaha menahan tarikan dari Shizuka.
"Hihihi~ Ayo Naru chan, ayo bermain lagi dengan Shizuka nee chan~" Ucap Shizuka yang terlihat berusaha menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Naruto dengan sekuat tenaga. Wajah cantik perempuan dengan iris hijau tersebut sudah terlihat memerah yang menandakan jika dirinya sudah terbakar oleh nafsu duniawinya seperti beberapa saat yang lalu.
"Pe-pergi! Menjauh! Ja-jangan dekati aku!" Teriak Naruto dengan nada panik yang jelas saat selimut yang ia cengkram ditarik oleh Shizuka yang kelihatannya semakin tidak tahan dengan gejolak dalam dirinya. Remaja dengan usia 12 tahunan tersebut terlihat menutup kedua iris birunya karena ketakutan yang ia rasakan semakin menguasai dirinya.
"Naru chan, Shizuka nee chan sangat merindukanmu~" Ucap Shizuka sambil menghentikan tarikannya pada selimut Naruto.
Sreetttt
"Ayo bermain sekali lagi dengan Shizuka nee chan ya?~" Lanjut perempuan cantik tersebut yang terlihat menarik selimut yang masih dicengkram kuat oleh Naruto dengan sekali hentakan.
Iris biru Naruto yang tertutup langsung terbuka lebar saat selimut yang menutupi seluruh tubuhnya ditarik dengan sekali hentakan oleh Shizuka. Iris birunya terlihat melotot horror saat memandang wajah cantik Shizuka yang sudah memerah dan terlihat menatapnya dengan pandngan tidak sabar.
"TIDAK!" Teriak Naruto sambil berusaha merangkak untuk menjauh dari Shizuka. Remaja tersebut menggunakan kaki dan tangannya untuk menjauh dari Shizuka karena rasa panik sehingga insting bertahan hidupnya menganggap jika hal tersebut adalah hal yang terbaik yang bisa ia lakukan saat ini.
Tep
Sayangnya gerakan Naruto malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Saat ini Shizuka terlihat mencengkram pergelangan kaki kanan Naruto menggunakan tangan kanannya yang terbalut sarung tangan.
Senyuman penuh kemenangan langsung terukir di wajah cantik Shizuka yang sudah sangat merah saat ia berhasil menangkap kaki Naruto.
"LE-LEPASKAN KAKIKU!" Teriak Naruto dengan nada panik saat ia merasakan cengkraman kuat di salah satu pergelangan kakinya. Kedua tangannya terlihat mencengkram serta mencakar-cakar lantai. Sepertinya Naruto masih berusaha untuk menjauh dari perempuan cantik yang saat ini berada di belakangnya.
"Nee chan berjanji, kali ini akan memperlakukanmu dengan lembut, Naru chan~" Ucap Shizuka yang terlihat berusaha membujuk remaja dengan surai kuning tersebut.
Naruto terlihat menggerakkan kakinya yang dipegang oleh Shizuka kesana kemari. Sebenarnya ia bisa saja menendang Shizuka menggunakan kakinya yang lain, tapi instingnya berteriak untuk tidak melakukan hal tersebut. Karena bisa saja saat ia berusaha menendang Shizuka, perempuan cantik tersebut akan menangkap kakinya yang lain juga dan membuatnya semakin terpojok. Atau kemungkinan terburuknya jika ia berhasil menendang Shizuka, perempuan cantik tersebut akan bertindak lebih buruk daripada yang ada di ingatannya.
"LE-LEPASKAN AKU! Ku-Kumohon... hiksss... Lepaskan a-aku..." Ucap Naruto yang sudah mulai putus asa. Teriakannya berubah menjadi isak tangis saat ia merasa jika semua usahanya hanya akan berujung sia-sia saja. Gerakan rontaan di kakinya juga terlihat semakin melemah.
Srettt
Shizuka terlihat menarik kaki Naruto yang ia cengkram untuk mendekatkan tubuh remaja tersebut kearah dirinya. Kemudian, ia terlihat membalikkan tubuh Naruto yang tengkurap dan langsung menduduki perut pemuda tersebut.
"Emmmmhhhh~ Ahhhhhh~" Suara desahan erotis langsung meluncur mulus dari bibir Shizuka saat ia menggoyangkan area kewanitaannya yang masih tertutup pantyhose serta rok di atas lututnya ke perut Naruto yang masih tertutup pakaian.
Naruto langsung menutup kedua telinganya menggunakan tangannya sesaat setelah ia mendengar desahan Shizuka barusan. Ia merasakan gejolak aneh merayapi hati dan pikirannya saat ia mendengar desahan erotis Shizuka barusan.
Shizuka terlihat tersenyum manis saat iris hijaunya melihat reaksi Naruto barusan. Setelah itu, ia terlihat menahan kedua tangan remaja yang ada di bawahnya tersebut menggunakan kedua tangannya yang masih tertutup sarung tangan.
Shizuka terlihat menahan kedua tangan Naruto di samping wajah bocah tersebut yang terlihat semakin ketakutan saat menyadari jika ia tidak bisa berbuat banyak.
"Le-hiksss... Lepaskan aku, nee san..." Ucap Naruto yang sudah berlinang air mata karena rasa takutnya. Sementara wajahnya yang dibanjiri air mata terlihat mulai memerah karena ia mulai terpengaruh dengan nafsu duniawinya tanpa ia sadari setelah ia mendengar desahan Shizuka barusan.
Bukannya merasa iba, Shizuka yang memandang wajah putus asa Naruto malah terlihat semakin terbakar oleh nafsu duniawinya. Ia terlihat menjilat bibir bawahnya beberapa kali saat melihat wajah memerah Naruto yang berlinang air mata.
Grebbb
"Emmmhhhhh~ Emmmhhhhh~" Tiba-tiba Shizuka langsung melumat bibir Naruto dengan ganas. Perempuan cantik tersebut terlihat langsung menjilati bibir Naruto yang sudah tertutup rapat untuk meminta akses masuk.
"EMMMHHHHHH! EMMMHHHHH!" Naruto terlihat berusaha menolak ciuman Shizuka dengan menutup rapat mulutnya. Ia juga berusaha menolehkan kepalanya ke arah lain untuk menghindari lidah perempuan cantik tersebut yang meminta akses masuk kedalam mulutnya.
Shizuka terus menyapu bibir Naruto menggunakan lidahnya dengan maksud mendapatkan akses masuk kedalam mulut sang remaja. Akan tetapi, Naruto tetap tidak mau membuka mulutnya.
Tidak kehabisan akal, Shizuka terlihat melepaskan salah satu tangannya yang mencengkram tangan Naruto. Setelah itu, tangan lentik perempuan tersebut yang masih tertutup sarung tangannya terlihat menyusup masuk kedalam pakaian yang masih dikenakan Naruto melalui kerah baju tidur yang dikenakan oleh sang pemuda. Setelah berhasil masuk, Shizuka langsung memainkan salah satu puting Naruto menggunakan jari-jari lentiknya.
"EMMMMMHHH! EMMMMMHHHHH!" Naruto langsung menggelinjang kesana kemari saat ia merasakan sentuhan tangan Shizuka di tubuhnya. Ia bisa merasakan jari-jari tangan Shizuka yang menyusup kedalam pakaiannya sedang berputar-putar di daerah sekitar putingnya. Akan tetapi, pemuda dengan surai kuning jabrik tersebut masih menutup rapat mulutnya dan tidak mau memberikan akses masuk untuk lidah Shizuka yang masih menyapu bibirnya.
'Dasar bocah keras kepala!' Ucap Shizuka dalam hatinya saat ia tidak juga berhasil mendapatkan akses masuk kedalam mulut Naruto yang seolah terkunci rapat. Setelah itu, perempuan cantik tersebut terlihat menarik wajah cantiknya dari wajah Naruto.
"Fuahhh... Hah... Hah..." Naruto langsung menarik nafas sebanyak mungkin setelah Shizuka menjauhkan wajah cantiknya dari dirinya. Pemuda tersebut terlihat sedikit bisa bernafas lega saat perempuan cantik diatasnya menjauhkan wajah cantiknya darinya. Ia berpikir jika perempuan tersebut sudah menyerah dan akan melepaskannya untuk saat ini.
Shizuka terlihat menarik keluar tangannya yang tadi sempat bermain di salah satu puting Naruto. Ia juga melepaskan tangan Naruto yang tadi ia tahan dengan salah satu tangannya. Setelah itu, perempuan cantik tersebut terlihat mendudukkan dirinya di atas Naruto selama beberapa saat sambil memandangi wajah sang pemuda yang sudah memerah padam dan sedang memandang kearah lain. Sepertinya perempuan cantik tersebut sedang memikirkan sesuatu.
Iris biru Naruto terlihat sesekali melirik kearah Shizuka untuk memastikan apa yang sedang dipikirkan oleh perempuan cantik tersebut. Sementara tangannya yang sudah bebas, terlihat bergerak diatas lantai untuk mendorong dirinya sendiri agar ia bisa terlepas dari Shizuka. Tapi sayangnya tubuhnya tidak bisa bergerak satu centipun dari tempatnya saat ini karena sepertinya perempuan cantik yang ada di atasnya sedang mengeratkan pinggangnya di tubuh kecilnya agar ia tidak bisa menjauh. Jangankan menjauh, untuk merubah posisinya saja, terasa sangat mustahil bagi Naruto saat ini.
"Slurppp~" Shizuka kembali menjilat bibirnya setelah beberapa saat memandangi wajah Naruto yang menoleh kearah lain. Sepertinya perempuan cantik tersebut sudah mendapatkan sebuah rencana yang menurutnya brilian. Setelah itu, ia terlihat memundurkan pinggangnya dan berhenti saat area kewanitaannya sudah berada tepat diatas penis Naruto yang sebenarnya telah tegang tapi masih tertutup celananya.
"Ugghhhhhh~ Ahhhhhhhh~" Desahan ini meluncur dari bibir Naruto saat Shizuka menggoyangkan pinggangnya yang saat ini sudah berada di atas penis Naruto yang sebenarnya sudah ereksi di balik celananya. Desahan yang meluncur dari bibir Naruto adalah refleks dari pemuda tersebut.
Sepertinya tubuh Naruto telah mengkhianati pikirannya karena tidak bisa menahan sentuhan Shizuka yang memainkan puting dadanya beberapa saat yang lalu.
Shizuka kembali menjilat bibir bawahnya setelah telinganya mendengar desahan yang keluar mulus dari bibir Naruto barusan.
Sementara Naruto yang baru sadar jika dirinya barusaja mendesah langsung menatap Shizuka dengan pandangan horror. Iris biru indahnya terlihat bergetar karena ketakutan.
'Sepertinya, nee san ini marah padaku.' Ucap Naruto dalam hatinya saat iris birunya melihat wajah memerah Shizuka yang menatapnya dengan intens. Di mata Naruto, Shizuka terlihat seperti akan memarahinya.
'Akhirnya, kau takluk juga.' Ucap Shizuka dalam hatinya sambil menatap intens iris biru Naruto.
Setelah itu, perempuan cantik tersebut terlihat menyingkir dari atas tubuh Naruto. Kemudian, ia terlihat menarik tubuh Naruto yang terlihat sudah lemas untuk mendekati kasur queen size yang ada di dalam kamar tersebut
Naruto kini sudah pasrah. Ia tidak berani melawan perempuan cantik yang saat ini sedang menyeretnya untuk mendekati kasur tempatnya tadi beristirahat. Selain karena takut, usaha perlawanannya juga selalu berujung pada kesia-siaan semata.
Setelah berada di dekat kasur queen size yang berada di dalam kamar, Shizuka langsung mendudukkan dirinya di tepi kasur. Sementara ia terlihat menahan bahu Naruto yang bersandar pada bagian tepi kasur queen size. Lebih tepatnya, ia berada di sela kaki indah Shizuka yang terbuka lebar.
Iris biru Naruto memandang sendu pandangan di depannya. Akan tetapi, pandangan sendu tersebut tidak bertahan lama saat iris birunya melihat pintu kamarnya yang ternyata masih terbuka lebar.
Secercah harapan muncul dari benak hati Naruto dan menyingkirkan semua rasa putus asa yang ia rasakan.
Setelah itu, ia menyiapkan ancang-ancang menggunakan kedua kakinya. Naruto terlihat menekuk kedua lututnya dengan pelan supaya hal tersebut tidak disadari Shizuka yang berada di atas kasur queen sizenya.
Akan tetapi, seulas senyuman tipis malah terukir di wajah cantik Shizuka saat iris indahnya melihat ramaja SMP yang ada di dalam dekapan kakinya menekuk kedua lututnya. Sepertinya perempuan cantik ini tahu apa yang akan dilakukan remaja dengan surai kuning jabrik tersebut.
Sreetttt
Naruto langsung mencoba melompat untuk melepaskan dirinya dari cengkraman Shizuka. Dan benar saja, usahanya tidak berakhir sia-sia. Pemuda dengan surai kuning jabrik tersebut bisa melepaskan dirinya dari Shizuka. Setelah lepas, pemuda tersebut langsung berlari sekencang mungkin menuju pintu keluar kamarnya yang masih terbuka lebar.
BRUUAKKK
Saat sudah berada di luar kamar, tiba-tiba saja tubuh kecil Naruto langsung terpental kebelakang dan langsung terduduk di lantai. Ia meringis kesakitan sambil mengusap pinggangnya yang mencium lantai rumah.
"Ahhh... Naruto sama, anda baik-baik saja?" Tanya Rita kepada Naruto yang terpental akibat menabrak dirinya. Ternyata yang Naruto tabrak tadi adalah Rita sang pelayan Shizuka yang kebetulan sedang berjalan melewati depan kamarnya. Meskipun Naruto menabrak perempuan cantik tersebut dengan kecepatan yang bisa dibilang tinggi, Rita sama sekali tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Ekspresinya pun juga tidak menunjukkan jika dia terkejut atau kesakitan.
Naruto langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah cantik Rita yang sedang menatapnya dengan pandangan khawatir. Ia menatap wajah cantik Rita dengan pandangan penuh tanya serta takut.
'Padahal aku menabraknya dengan sangat keras, bahkan aku sampai terpental. Tapi kenapa dia bisa tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya?' Tanya Naruto dalam hatinya sambil terus memandang wajah cantik Rita yang masih memandangnya dengan tatapan khawatir.
Sretttt
"Naruto sama, apa anda baik-baik saja? Apa ada yang terasa sakit?" Karena tidak mendapatkan jawaban dari pemuda yang menabrak dirinya, Rita pun berinisiatif untuk menarik tubuh kecil Naruto untuk membantunya berdiri sambil melemparkan berbagai pertanyaan kepadanya dengan nada yang masih terdengar khawatir.
Gadis dengan usia sekitar 18 tahunan tersebut juga terlihat berjalan memutari tubuh kecil Naruto untuk memastikan jika pemuda dengan surai kuning jabrik tersebut baik-baik saja dan tidak mengalami luka serius.
"Syukurlah jika anda baik-baik saja, Naruto sama." Ucap Rita dengan nada lega setelah memastikan jika pemuda dengan iris mata berwarna biru tersebut tidak mengalami cidera.
Tap tap tap tap
Setalah ucapan Rita barusan, terdengar suara langkah kaki yang amat jelas berasal dari kamar tempat Naruto berlari. Beberapa saat kemudian, Shizuka terlihat keluar dari dalam kamar Naruto dengan sebuah senyuman mesum menghiasi wajah cantiknya. Wajah cantik perempuan tersebut terlihat sangat memerah dan iris hijaunya terlihat sangat dipenuhi oleh nafsu birahinya.
"Naruto kun~" Ucap Shizuka dengan nada sangat menggoda saat iris hijau indahnya melihat Naruto yang berdiri di dekat pelayannya.
Naruto langsung merasakan seluruh tubuhnya merinding setelah indra pendengarannya mendengar namanya dipanggil. Dengan gerakan secepat kilat, ia langsung berpindah tempat kebelakang Rita.
"Rita nee san, tolong selamatkan aku..." Ucap Naruto sambil mencengkram erat bagian samping pakaian maid yang dikenakan oleh Rita dengan tubuh gemetar karena ketakutan.
Rita langsung terkikik pelan saat melihat reaksi Naruto yang langsung berpindah kebelakangnya dan memegangi pakaian yang ia kenakan. Gadis dengan paras manis tersebut tidak menjawab permintaan Naruto.
"Naruto kunnnn~ Ayo bermain sekali lagi dengan nee chaaannnn~" Ucap Shizuka sambil berjalan menghampiri Rita dengan tangannya yang masih tertutup sarung tangan berwarna hitam dan terlihat seperti meremas-remas.
"Shizuka sama, hari sudah sangat larut, tolong beristirahatlah untuk hari ini." Ucap Rita dengan nada sopan dan tegas. "Ditambah lagi kegiatan anda besok sangat padat, jadi tidak seharusnya anda masih berkeliaran di jam segini." Lanjut gadis manis dengan iris merah muda gelap tersebut masih dengan nada yang sama.
"Ehhhhh~ Ri-channnn~" Ucap Shizuka dengan nada mengambek setelah indra pendengarannya mendengar ucapan Rita barusan. "Setidaknya biarkan aku bermain dengan Naruto kun sekali saja." Lanjut Shizuka dengan nada memohon kepada satu-satunya pelayannya yang sangat setia tersebut.
Naruto yang masih bersembunyi di balik tubuh langsing Rita langsung berusaha mengintip kondisi Shizuka saat ini setelah indra pendengarannya menangkap suara Shizuka barusan. Meskipun ia merasa takut setelah mendengar ucapan Shizuka, akan tetapi rasa penasarannya untuk melihat ekspresi Shizuka saat ini jauh lebih besar dari rasa takutnya.
Iris biru Naruto langsung membelalak terkejut saat melihat ekspresi Shizuka yang saat ini terlihat seperti seekor anak kucing yang memohon kepada majikannya agar diizinkan untuk bermain. Ia tidak pernah menyangka jika perempuan yang biasanya terlihat penuh wibawa dan menurutnya sangat menakutkan tersebut akan bertindak demikian di depan pelayannya sendiri.
"Tidak boleh, Shizuka sama." Jawab Rita dengan nada tegasnya tapi masih tedengar lembut. "Jika anda masih bersikeras..." lanjut Rita menggantung sambil melepaskan pegangan tangan Naruto dari pakaian yang ia kenakan. Setelah itu, gadis manis tersebut terlihat berjalan menghampiri Shizuka.
Sreeetttt
"... Saya akan membawa anda secara paksa." Ucapnya sambil menggendong tubuh langsing Shizuka dan menaruhnya salah satu bahunya seperti sedang membawa sebuah kantung beras. gadis tersebut melakukannya seolah tubuh langsing Shizuka sangat ringan.
Naruto langsung menganga karena terkejut saat melihat kejadian tersebut. Iris birunya melihat Rita yang menjauh dari sambil membawa Shizuka di bahunya.
'Se-sebenarnya siapa kau, Rita nee chan?' Tanya Naruto dalam hatinya saat melihat punggung Rita yang menjauh darinya.
"Ri-chaannn~ lepaskaann akuuu~" Teriak Shizuka seperti seorang anak kecil sambil menggerakkan tubuhnya untuk berusaha lepas dari gendongan Rita.
PLAKKK
Setelah teriakan Shizuka barusan, tiba-tiba sebuah suara tamparan yang sangat keras menggema di sepanjang lorong tempat Rita dan Shizuka saat ini berjalan.
"Shizuka sama, jika anda tidak bisa bersikap dewasa, bersiaplah untuk menerima hukuman." Ucap Rita dengan nada sangat horror setelah ia menampar pantat Shizuka yang dibungkus oleh pantyhose hitam.
"Ha-Hai', Ri-chaann..." Ucap Shizuka dengan nada pelan dan takut-takut. Iris hijaunya yang awalnya penuh dengan nafsu kini terlihat mulai berkaca-kaca.
Masih dengan pandangan berkaca-kacanya, Shizuka terlihat memandangi Naruto yang semakin jauh darinya. Setelah itu, Shizuka terlihat melambaikan tangannya ke arah Naruto.
Naruto memandang pemandangan tersebut dengan pandangan yang penuh tanya dan sangat kebingungan.
'Perempuan memang makhluk yang mengerikan...' Ucap Naruto dalam hatinya sambil memeluk tubuh kecilnya yang menggigil karena dinginnya angin malam serta rasa takutnya saat melihat adegan yang barusaja menimpa Shizuka.
"Se-sebaiknya aku kembali beristirahat..." Ucap Naruto sambil berjalan kembali menuju kamarnya. Setelah memasuki kamarnya dan menutup pintu, Naruto terlihat memandang kasur quuen size yang terlihat sedikit acak-acakan.
Pemuda dengan iris biru tersebut terlihat memegangi bagian tepi kasur lebih tepatnya tempat Shizuka tadi sempat mendudukkan dirinya selama beberapa saat.
Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat memegangi tepi kasur tempat Shizuka tadi duduk. Wajah tampannya langsung terasa panas dan berubah memerah saat ingatannya mengingat wajah cantik Shizuka yanh sedang horny.
"Arrrgggghhhhh... Apa yang terjadi dengan diriku?!" Tanya Naruto yang lebih mengarah pada dirinya sendiri.
Setelah itu ia langsung melompat keatas kasur dan menenggelamkan wajahnya kedalam bantal.
'Mungkin, kehidupan seperti ini tidak buruk juga...' Ucap Naruto dalam hati kecilnya sambil membalikkan tubuhnya yang tengkurap menjadi telentang. Setelah itu kedua iris biru indahnya perlahan tertutup dan iapun mulai terbuai mimpinya.
TBC
Oke sekian dari saya Phoenix Rosseweisse.
Dan juga saya tidak pernah bosan untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian semua yang menyempatkan waktu kalian untuk membaca cerita saya yang satu ini. Dan jangan lupa tinggalkan dukungan, kritik, dan saran kalian di kolom review ya minna san.
See you in next chapter or another story minna san.
