"Apa? Menikah?"

Pria tegap berusia hampir 50 thn itu menganggukan kepalanya mantap guna merespon pertanyaan sang anak

Sang anak sendiri hanya mampu membulatkan mulutnya shock mendengar penuturan sang ayah

"a-aboeji pasti bercanda kan?"

"Memangnya aboeji terlihat seperti sedang bercanda?"

Sang ayah hanya memperlihatkan ekspresi serius yang membuat sang anak terduduk lesu

"Aboeji pikir sudah waktunya kau untuk berumah tangga"

Sang anak menggertakan giginya kesal

"Aboeji ini bicara apa sih? baekkie masih 22 thn. baekkie belum mau menikah.. "

Ya, sang anak yang bernama lengkap byun baekhyun atau yang lebih sering dipanggil baekkie itu sampai menggeretakan giginya kesal karena sang ayah

Sang ayah hanya terdiam santai sambil memotong steak daging dengan kualitas terbaik yang disiapkan oleh koki terbaiknya pula

"Kau harus mau, aboeji sudah berbicara pada nyonya park dan acara pernikahannya akan dilakukan minggu depan"

"ABOEJI"

Baekhyun berteriak histeris, minggu depan? What the-?

Sang ayah hanya tersenyum tipis, ia meneguk segelas wine mahal yang sudah tersaji dihadapannya

"Janji adalah janji, aboeji sudah berjanji pada nyonya park untuk menikahkan putranya denganmu"

"Appa yang berjanji kenapa harus aku yang memenuhi?"

"Tentu saja, jika saja waktu itu tidak ada nyonya park dan anaknya sekarang aboeji pasti sudah mati"

Baekhyun langsung terdiam

"Kau tidak perlu khawatir, park chanyeol itu pria yang baik. aboeji bisa melihat dari tatapan matanya"

"Tapi aboeji chanyeol itu hanya seorang pekerja kasar, bagaimana bisa aku menikah dengan orang yang tidak punya masa depan seperti dia?"

"Chanyeol itu pria yang punya tanggung jawab, meskipun dia cuma pekerja kasar aboeji yakin ia bisa menghidupimu. aboeji juga sangat yakin dia bisa merubah sikap mu menjadi lebih baik lagi"

Baekhyun menggeretakan giginya kesal, bagaimana bisa ayahnya ini memintanya untuk menikah dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal? lagipula usianya masih terlalu muda untuk menikah

"Aboeji jahat, aboeji sudah tidak mencintai baekkie lagi!"

"Justru karena aboeji sangat mencintai baekkie makanya aboeji menjodohkanmu dengan chanyeol, diusiamu yang sudah menginjak 22 thn ini kau masih saja bersikap kekanakan. kau suka sekali menghambur-hamburkan uang dan suka bertindak seenaknya. kau pikir kenapa aboeji sering masuk rumah sakit? itu karena aboeji pusing melihat kelakuanmu yang tidak pernah bisa bersikap dewasa"

"Tapi kenapa harus chanyeol? memangnya tidak ada pria lain?"

"Tidak ada, hanya chanyeol yang pantas untukmu"

Baekhyun membanting sendoknya kasar, ia benar-benar kesal dengan sikap ayahnya yang suka bertindak seenaknya

"Pokoknya baekkie tidak mau, kalaupun baekkie harus menikah itu hanya dengan sehun. bukan dengan pria lain"

"Sehun lagi sehun lagi, kenapa kau terus mengharapkan pria yang jelas-jelas sudah meninggalkanmu? pria berkulit pucat itu hanya memanfaatkanmu saja baekhyun ah"

Baekhyun menggeleng cepat, ia tidak terima ayahnya memojokan sang kekasih

"Sehun tidak meninggalkanku, dia hanya pergi sebentar untuk mengurus bisnis dan keluarganya yang sedang sakit. dia akan segera kembali aboeji"

"Ah sudahlah, jangan pernah menyebut nama lelaki itu lagi dihadapan aboeji. aboeji muak sekali mendengarnya"

"Aboeji.. "

"Cukup byun baekhyun! aboeji tau mana yang terbaik untukmu, sekarang kau masuk ke kamarmu. kau tidak boleh keluar sampai hari pernikahanmu dan chanyeol tiba. aboeji akan menghapus namamu dari daftar warisan jika kau menolak menikah dengan chanyeol"

Baekhyun membulatkan matanya shock

"aboeji.."

Sang ayah hanya menatap putranya itu datar pertanda ia menolak untuk dibantah

Baekhyun menghentakan kakinya kesal. "aboeji jahat. aboeji sudah tidak sayang baekkie lagi hiks"

Baekhyun berlari sambil menangis menuju kamarnya

Sang ayah hanya bisa menghela nafasnya lelah, kepalanya serasa mau pecah jika memikirkan anak satu-satunya itu

.

.

.

"Hiks.. aboeji jahat.. tega sekali aboeji melakukan ini pada baekkie.. hiks.. aboeji sudah tidak sayang baekkie lagi"

Baekhyun menangis sambil tertelungkup di ranjang kamarnya sambil memeluk boneka rilakuma kesayangannya

Semuanya berawal ketika sang ayah byun donghae mengalami kecelakaan saat melakukan perjalanan bisnis di busan, sang ayah mengalami luka parah setelah kendaraan yang ia tumpangi menabrak tiang listrik di pinggir jalan. saat itu sudah tengah malam dan tidak ada satupun orang yang menyalamatkan ayahnya, donghae bahkan sempat berpikir mungkin ia akan mati detik itu juga jika ia tidak segera mendapat pertolongan

Tapi ternyata tuhan berkehendak lain, seorang pria tinggi berbadan kekar tiba-tiba saja muncul dan dengan sigap membawa donghae kerumahnya, selama 3 minggu lebih donghae dirawat oleh keluarga pria itu hingga benar-benar sembuh. chanyeol benar-benar berterimakasih pada mereka karena telah menyelawatkan nyawanya

Pria itu bernama park chanyeol, ayahnya sangat mengagumi pria itu karena dia berpikir chanyeol adalah sosok yang sempurna meskipun ia hanya seorang pekerja kasar

Ketika donghae hendak membalas semua kebaikan chanyeol dan keluarganya, chanyeol dengan sangat rendah hati menolak pemberian itu. hal itu sontak saja membuat donghae semakin mengagumi sosok chanyeol

Ayahnya semakin senang ketika mengetahui chanyeol dan ibunya ternyata menetap dan bekerja di seoul, mereka berada di busan waktu itu karena memang disanalah kampung halaman mereka

Chanyeol dan ibunya hidup sederhana di sebuah desa yang terletak di pinggiran ibukota seoul. melihat itu, donghae tentu saja berniat memberikan bantuan berupa materi dan menawarkan pekerjaan yang lebih layak pada chanyeol. tapi lagi lagi chanyeol menolak segala bentuk bantuan apapun yang diberikan donghae untuk keluarganya, pria itu berdalih ia menolong donghae dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan apapun

Chanyeol adalah tipikal pria pekerja keras, setidaknya itulah yang donghae lihat dari pria bertubuh bak tiang listrik itu. chanyeol juga bukan tipikal orang yang suka bergantung pada orang lain dan punya pemikiran dewasa. oleh sebab itulah donghae merasa chanyeol begitu cocok jika bersanding dengan putra semata wayangnya

Sekitar satu minggu yang lalu chanyeol bertemu dengan park heechul yang merupakan ibu kandung chanyeol, wanita yang usianya sudah menginjak kepala lima itu awalnya menolak permintaan donghae yang meminta heechul untuk menikahkan chanyeol dan baekhyun karena ia berpikir sebagai orangtua mereka tidak bisa memaksakan anak-anak mereka untuk menikah tanpa dilandasi dengan perasaan cinta

Akan tetapi donghae berdalih ia melakukan ini untuk merubah sifat dan perilaku baekhyun yang dinilai buruk, pria yang masih terlihat gagah diusianya yang hampir menginjak angka 50 itu bahkan sampai berlutut dan memohon agar heechul mau menjodohkan putranya dengan baekhyun

Donghae sangat yakin chanyeol bisa merubah sifat manja baekhyun. dan donghae juga yakin jika chanyeol adalah sosok yang paling tepat untuk baekhyun anaknya

Heechul yang melihat donghae sampai memohon seperti itu padanya akhirnya luluh dan menyetujui permintaan donghae untuk menikahkan putra mereka, dan diluar dugaan beberapa hari setelahnya chanyeol juga menyetujui rencana pernikahaan antara dirinya dan baekhyun

Donghae tentu saja sangat senang, ia bahkan langsung menentukan tanggal pernikahan tanpa memberitahu baekhyun terlebih dahulu

Baekhyun berdecak sebal dibuatnya, ia merogoh dompet berwarna cokelat miliknya dan mengeluarkan selembar foto yang selalu ia simpan disana

"Sehun ah kapan kau pulang? tolong selamatkan aku dari rencana pernikahan konyol ini.. "

.

.

.

Sementara itu ditempat lain, heechul terlihat tengah sibuk merajut sebuah syal merah dan chanyeol putranya duduk dengan tenang disampingnya sambil menonton tv

Sesekali heechul melirik putra satu-satunya itu

"Apa kau yakin akan menikahi baekhyun? eomma tidak akan setuju jika kau merasa terpaksa"

"Umurku sudah 30 thn, sudah saatnya aku menikah dan memberikan eomma cucu"

Heechul tersenyum kecil

"Syukurlah kalau begitu, ini artinya kau sudah tidak memikirkan wanita itu lagi kan?"

Chanyeol terdiam, ia tidak membalas pertanyaan ibunya itu dan hanya tersenyum kecil

.

.

.

Hari pernikahan itu pun tiba, baekhyun duduk diruang tunggu gereja dengan wajah ditekuk. ia terlihat sangat manis dengan setelan tuxedo putih yang membalut tubuh mungilnya

Pernikahan ini di gelar disebuah gereja kecil tak jauh dari rumah chanyeol, tamu undangan yang hadir pun tidak lebih dari 100 undangan

Donghae menghampiri anak semata wayangnya itu

"Ayo sayang, calon suamimu sudah menunggu dialtar"

Baekhyun hanya bisa berdecih sebal karena ia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perintah ayahnya

Baekhyun berjalan gugup sambil memegang tangan donghae, ketika ia berjalan menuju altar sontak seluruh pasang mata yang berada diruangan itu langsung terfokus padanya

Dari jarak sedekat ini baekhyun bisa melihat calon suaminya berdiri gagah diatas altar, baekhyun akui chanyeol memang sangat tampan. tapi kenyataan bahwa pria itu hanyalah seorang pekerja kasar tetap membuat baekhyun ilfeel. bagaimana bisa ayahnya menjodohkan ia dengan pria miskin seperti itu?

Setelah sampai di altar donghae melepas tangan baekhyun dan menyerahkannya pada chanyeol

Sebelum berbalik donghae berbisik pelan pada calon menantunya

"Jaga baik-baik putra kecilku, aboeji percaya padamu"

Chanyeol mengangguk dan tersenyum samar

Baekhyun menatap dua pria dewasa itu dengan pandangan kesal, dalam hati ia terus menggerutu dan mengeluh hidupnya benar-benar akan hancur sekarang..

.

.

.

Pukul 23.00 KST baekhyun menggerutu kesal di dalam kamar pengantin mereka, kepala baekhyun seolah hampir meledak setelah sang ayah meninggalkannya sendiri dirumah chanyeol

Donghae memaksa baekhyun untuk tinggal dirumah chanyeol dan sama sekali tidak mengijinkan baekhyun untuk pulang kerumah

Ayahnya itu bilang jika salah satu kewajiban seorang istri adalah mengikuti kemanapun suaminya pergi, dan karena chanyeol menolak untuk tinggal dirumah donghae mau tidak mau baekhyun juga harus tinggal dirumah chanyeol

Baekhyun ingin menangis saja rasanya, jujur saja rumah chanyeol bahkan tidak lebih besar daripada kamarnya. dan dari yang baekhyun tahu, kamar ini adalah kamar chanyeol yang disulap menjadi kamar pengantin mereka

Kamar ini sangat kecil dan pengap, hanya ada satu jendela kecil yang bahkan baekhyun tak bisa membukanya. baekhyun sangat heran kenapa chanyeol bisa tahan tidur dikamar yang menurut baekhyun lebih mirip gudang kecil dirumah ayahnya

CKLEK

Baekhyun tersentak kaget ketika pintu kamar tiba-tiba terbuka dari luar

DEG

Itu chanyeol.. ia terlihat sangat kelelahan, pria itu melirik baekhyun sekilas dan menutup pintu kamarnya pelan

Perasaan baekhyun mulai tidak enak, bagaimana ini? rasanya canggung sekali berduaan dengan pria asing di dalam satu ruangan

Chanyeol melepas jas hitam yang ia pakai selama acara resepsi pernikahan tadi, lalu kemudian ia buka kancing kemejanya perlahan dimulai dari kancing teratas sampai yang terbawah hingga kini ia bertelanjang dada

Baekhyun bisa melihat dengan jelas tubuh proporsional chanyeol dari jarak sedekat ini, mungkin karena chanyeol sering melakukan pekerjaan kasar maka dari itu tubuhnya jadi terbentuk sempurna secara alami

Ditambah dengan keringat yang mengucur ditubuhnya itu entah kenapa membuat chanyeol terlihat begitu sexy dimata baekhyun

Kenapa baekhyun merasa wajahnya jadi panas begini ya?

Chanyeol mendekat dan baekhyun refleks mundur

BRAKK

Baekhyun terpojok hingga tubuhnya menyender pada lemari pakaian, satu tangan chanyeol ia gunakan untuk menyentuh lemari dibelakang tubuh baekhyun

Semakin lama tubuh chanyeol semakin mendekat hingga baekhyun merasa chanyeol hendak menghimpit tubuhnya

Bau keringat khas seorang pria dewasa langsung menusuk indra penciuman baekhyun karena jarak mereka yang terlalu dekat

Bukannya merasa jijik baekhyun justru merasa aroma tubuh chanyeol sangat memabukan

Chanyeol semakin merapatkan tubuhnya, kepalanya pun terus tertunduk dan menatap baekhyun dengan intens

DEG

Perasaan baekhyun mulai tidak tenang

"c-chanyeol a-apa yang akan kau lakukan?"

Chanyeol tidak menjawab, ia bahkan tidak bergerak sedkitpun

"c-chanyeol.. "

Pria itu menundukan kepalanya hingga pandangan mereka bertemu

Tangan baekhyun refleks menyentuh dada bidang yang berkeringat itu

"j-jangan chanyeol a-aku belum siap"

Chanyeol menatap tangan baekhyun yang menyentuh dadanya

BRAKK

"AHHHH"

Baekhyun terlonjak kaget ketika satu tangan chanyeol yang lain kini ikut mengurung tubuhnya juga, ia berteriak karena saking takutnya

Hembusan nafas chanyeol terasa begitu hangat menerpa wajah baekhyun yang sudah semerah tomat

Tubuhnya merinding hebat dan alhasil ia hanya bisa menutup matanya pasrah

'Aboeji tolong selamatkan baekkie.. '

.

.

.

.

.

New FF is coming out

Chapter satu baru pemanasan, dilanjut kalo yang respon juga banyak

Gimana?

Next or delete?