THE WILL TO CONQUER

Summary : Memutuskan untuk membunuh Thatch dan meninggalkan bajak laut Shirohige merupakan keputusan yang sangat berani bagi Marshall D Teach, namun ia ingin membuat bajak lautnya sendiri dan ia mencari seseorang yang hebat untuk menjadi wakil kaptennya.

Disclaimer : Naruto and One Piece only belong to Masashi Kishimoto and Eichiro Oda.

Warning : 18

Naruto X One Piece crossover story ( X Fairy Tail and My Hero Acdemia )

-X-

Chapter 2

Naruto tersenyum ketika melihat reaksi syok dari para Supernova tersebut dan menghentikan Haoshoku nya.

"Aku bahkan tidak sampai mengeluarkan 30% dari kekuatanku. Jadi, apa kalian masih ingin melanjutkan pertarungan ini?" Tanya Naruto.

"T-Tentu saja! Ini bahkan belum di mulai!" Ucap Kid.

"Bagus. Majulah kalau begitu." Naruto tersenyum.

Boom!

Suara dentuman keras terdengar yang membuat Naruto menoleh ke kiri dan melihat, Urouge yang berteriak dan perlahan tubuhnya membesar.

"Urouge..." Gumam Law yang terlihat cemas.

Tanpa gentar, Urouge dengan wujud raksasanya berlari kearah Naruto dan mencoba untuk menyerang Naruto.

"INGA ZARASHI!"

Dengan kepalan tinjunya yang besar, Urouge memukul Naruto dengan sekuat tenaganya. Namun, ia terkejut ketika melihat Naruto dapat menahan pukulannya hanya dengan satu tangan.

"Jika kau berpikir bisa melukaiku dengan serangan seperti ini, maka aku benar-benar kecewa." Ucap Naruto.

"Room : Shambles!"

Sring!

Naruto sedikit terkejut kita ia melihat Urouge yang tiba tiba menghilang dan posisinya digantikan oleh Kid dan X-Drake yang sudah menjadi dinosaurus.

"Rasakan ini, dasar bajingan tengil!" Teriak Kid sambil menyeringai.

"REPEL: PUNK GIBSON!"

Naruto melihat besi besi beterbangan dan seperti ada Medan magnet yang kuat di lengan Kid sehingga besi besi itu menempel di lengannya dan menumpuk menjadi tumpukan besi yang sangat besar, disisi lain, Drake yang dalam mode dinosaurusnya meraung dan bersiap mencakar Naruto.

"Zoan dan Paramecia, kah? Kekuatan buah iblis yang unik." Ucap Naruto.

KABOOM!

Kid dan Drake menyerang Naruto secara bersamaan sehingga membuat gelombang kejut yang cukup dahsyat. Namun, layaknya Urouge, mereka begitu terkejut ketika melihat Naruto dapat menahan serangan mereka dengan satu tangan saja.

"Namun, kalian tidak berbeda dengan si raksasa itu." Naruto tersenyum.

"Room: Shambles!"

Kali ini, Naruto kembali terkejut ketika melihat Jewelry Bonney tiba tiba muncul di hadapannya dan berusaha menyentuh Naruto dengan telapak tangannya.

'Wanita ini tidak berusaha menyerangku, tapi dia hanya ingin menyentuhku, apa kekuatan yang dia punya?' Gumam Naruto dalam hatinya.

Boom!

Belum selesai dengan Bonney, sesosok mahluk besar menyeramkan muncul dibelakang Naruto. Disisi lain, Naruto melirik ke kiri dan melihat Bege menyeringai kepadanya beserta anak buahnya yang sudah mengarahkan pistol dan meriam ke arah Naruto.

"Kau kalah, bedebah!" Ucap Bonney sambil menyeringai.

Boom! Boom!

Serangan kombinasi antara Law, Bonney, Hawkins, dan Bege akhirnya membuahkan hasil. Mereka mengira bahwa serangan tersebut sudah lebih dari cukup untuk membungkam mulut sombong Naruto.

"Kau menyedihkan, Eustass-Ya." Gumam Law sambil tersenyum.

"HAH!? LALU APA YANG KAU LAKUKAN HAH!? KAU HANYA MEMINDAHKAN POSISI KAMI SAJA! TIDAK LEBIH!" Teriak Kid yang tidak terima.

"Cih! Dasar lemah! Sudahku bilang sebaiknya kalian urungkan niat kalian untuk pergi ke dunia baru!" Ucap Bonney sambil menyeringai.

Hawkins disisi lain kembali ke wujud manusianya namun ia tidak terlihat senang sama sekali.

"Kalau begitu, aku pergi dulu, masih banyak hal yang harus aku kerjakan." Ucap Bege sambil melangkah pergi.

"Meskipun kalian lemah, tapi aku akui kalian memiliki kerjasama yang sangat baik."

Seluruh Supernova terkejut ketika mendengar suara tersebut. Mereka kembali bersiap dan melihat bahwa Naruto berdiri dibelakang Law.

"Dia masih hidup!?" Ucap Urouge yang tidak percaya.

"OY TRAFALGAR! DIA ADA DI BELAKANGMU!" Teriak Kid.

Law menggertakan giginya dan panik. Ia tahu bahwa dirinya kini dalam bahaya.

"Roo-"

Law baru saja akan menggunakan kekuatannya untuk berpindah tempat namun ia mendengar suara yang sangat nyaring dan berisik berasal dari tangan Naruto. Ia melihat pembuluh darah di tangan Naruto bersinar dan Naruto bersiap untuk meninjunya.

"SMASH!"

BOOOM!

Naruto memukul Law tepat di wajahnya dan membuat Law langsung tidak sadarkan diri. Pukulan Naruto benar benar membuat seluruh Supernova terkejut karena mereka tahu bahwa itu bukan pukulan biasa, sebuah tinju yang sangat mematikan yang bisa diketahui dari suaranya yang seperti sebuah mesin jet.

Naruto lalu mengarahkan pandangannya kepada Supernova yang lain dan tersenyum. "Selanjutnya."

"REPEL!"

Kid berteriak dengan sangat keras dan mengangkat lengannya ke udara. Perlahan tumpukan besi mulai beterbangan ke arah tangan kid dan menempel di tangannya. Namun, kali ini besi besi itu lebih banyak dan membentuk sebuah lengan raksasa yang ukurannya bahkan dua kali lipat dari pohon Saboady.

"Oy! Pistolku!!" Teriak Teach yang melihat beberapa pistol dan cincinya yang ikut tertarik ke tangan Kid.

"Kau pikir aku takut hah? Semakin kuat lawanku, semakin aku pun bersemangat! Dunia ini dipenuhi oleh orang orang lemah dan mereka menjadi sampah di dunia ini dan aku tidak ingin menjadi seperti mereka. Menjadi kuat adalah keharusan dan tidak perduli jika aku harus melalui ratusan penderitaan, aku akan melampaui itu semua." Ucap Kid.

Naruto menganggukan kepalanya dan tersenyum ketika mendengar pekataan Kid. Meskipun terdengar seperti arogan, tapi Naruto menyukai tipikal orang yang setidaknya berani mengambil resiko besar demi sebuah tujuan yang besar.

"Eustass Kid, benar? Jarang sekali menemukan bajak laut muda yang bertekad besar sepertimu. Karena itu, aku akan memberimu hadiah." Ucap Naruto.

"A-Apa yang dia akan lakukan?" Ucap Bonney yang was-was.

Para Supernova memperhatikan Naruto dan mereka melihat Naruto melepas cincin yang ada di jari telunjuknya.

"Cincin ini terbuat dari batu laut, aku sengaja menggunakan cincin ini karena aku tidak ingin bergantung pada kekuatan buah iblisku. Tapi, akan aku tunjukan kepada kalian kekuatan yang sesungguhnya dari seorang bajak laut. Anggap saja ini sebuah trailer sebelum kalian menyaksikan betapa mengerikannya dunia baru." Ucap Naruto.

Wusshhhh!

Seketika, angin berhembus kencang dan udara semakin dingin. Para Supernova merasakan hawa yang menyeramkan dan mereka melihat tubuh Naruto yang dikelilingi cahaya hitam keunguan.

Naruto mengarahkan tangannya ke arah para Supernova berdiri. Dari telapak tangan Naruto, muncul sebuah bola hitam kecil dan area sekitar pun mulai berguncang.

"Sial! Aku harus pergi dari sini!" Ucap Teach yang langsung berlari karena dia tahu apa yang akan terjadi.

BOOM!

Terdengar suara dentuman keras di langit dan ketika para Supernova melihat ke atas, mereka melihat lingkaran berwarna ungu muncul di langit.

"A-Apa itu!?" Teriak Bege.

"Oy! Sebaiknya kita pergi dari sini!" Ucap Urouge.

"Sudaj tidak ada waktu untuk menghindar..." Gumam Drake.

"Tenang saja, aku bahkan tidak menggunakan 15% dari kekuatanku." Ucap Naruto.

Bola hitam yang berada di telapak tangan Naruto perlahan semakin mengecil dan memancarkan cahaya berwarna ungu yang sangat terang.

"GRIMOIRE LAW!"

KABOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM!

Cahaya hitam besar menyambar dari langit dan menyelimuti seluruh area pertempuran. Guncangan pun terjadi di seluruh pulau Saboady Archipelago dan membuat seluruh penduduk terbangun dari tidurnya karena suara dentuman yang sangat keras.

Disisi lain, para Supernova yang terkena dampak dari serangan Naruto pun langsung tidak sadarkan diri. Beberapa rerumputan dan pohon yang berada di sekitar area tersebut pun mendadak layu dan mati dan itu sudah cukup untuk membuktikan betapa dahsyatnya serangan Naruto.

Perlahan, cahaya hitam tersebut pun menghilang dan terlihat seluruh Supernova tergeletak di tanah tidak berdaya.

"Aku harap, dengan ini kalian mengetahui bahwa kalian bukanlah siapa-siapa. Suatu hari nanti, aku berharap kita akan bertemu kembali dan kalian bisa membuktikan bahwa kalian layak untuk disebut sebagai bajak laut." Ucap Naruto.

Naruto lalu menyalakan sebatang rokok dan berbalik badan untuk mencari keberadaan Teach.

"Oy! Teach!" Teriak Naruto.

Teach yang mendengar teriakan Naruto muncul dari balik pohon dan ia terlihat marah.

"SEHARUSNYA KAU MEMBERITAHU JIKA INGIN MELAKUKAN SERANGAN SEBESAR ITU!" Teriak Teach.

"Kau terlalu berlebihan. Kau bisa menetralisir kekuatanku dengan kekuatanmu bukan?" Ucap Naruto.

"Tentu saja tidak! Mungkin aku bisa menetralisir sebagian tapi bagaimana dengan sisanya!?" Semprot Teach yang masih marah.

Naruto hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Kalau begitu, cepat cari bahan makanan. Kita tidak punya banyak waktu lagi."

Perepereperep!

Namun, Denden mushi Teach berdering dan sepertinya ada seseorang yang menelepon.

"Moshi-Moshi..." Teach mengangkat telepon itu.

"Senchou, ini aku. Aku membawa kabar baik."

"Siapa itu?" Tanya Naruto.

"Zehahaha! Ini Lafite, navigatorku. Dia sedang menjalankan tugasku dariku." Jawab Teach.

"Souka, nampaknya kau sudah menemukan pria yang kau cari, Senchou. Namaku Lafite dan kapten telah bercerita banyak tentang mu, Naruto-San." Ucap Lafite melalui Denden mushi.

"Yo.." Jawab pendek Naruto.

"Jadi, berita baik apa yang ingin kau sampaikan?" Tanya Teach.

"Berita tentang pertarunganmu dengan Hiken no Ace sudah terdengar oleh pemerintah dunia, begitupun dengan hasilnya. Aku memberi tahu kepada mereka bahwa Hiken kini menjadi tawanan kita." Ucap Lafite.

"Lalu apa yang mereka tawarkan?" Tanya Teach.

"Perundingan. Mereka ingin kita menyerahkan Hiken no Ace dan mereka akan memberi kita hadiah sesuai dengan bounty Ace. Tetapi aku mengatakan bahwa yang kita inginkan adalah menjadi Shicibukai dan sepertinya mereka tidak keberatan soal itu. Mereka ingin bertemu denganmu langsung, senchou." Ucap Lafite.

"Zehahaha! Kalau begitu, dimana mereka ingin mengadakan perundingan ini?" Tanya Teach.

"Marineford. Mereka menjamin keselamatan kita karena notabennya kau tidak memilki bounty dan kau dianggap bukan bijak laut oleh mereka." Ucap Lafite.

"Baiklah. Kami sedang berada di Saboady dan secepatnya kami akan menuju ke sana. Dimana kau sekarang?" Tanya Teach.

"Aku sedang dalam perjalanan menuju Marineford. Lebih baik kita bertemu disana saja." Ucap Lafite.

"Kalau begitu, sampai berjumpa disana." Ucap Teach.

Gotcha!

Teach menutup Denden mushinya dan tersenyum kepada Naruto. "Sepertinya berjalan lancar."

"Aku sudah memikirkan hal ini dengan sangat matang dan jika sampai gagal, aku bersumpah akan menghabisi seluruh angkatan laut itu. Tapi untungnya semuanya berjalan sempurna." Ucap Teach. Ia lalu mengarahkan pandangannya kepada para Supernova yang tidak sadarkan diri. "Apa kau tertarik mengambil salah satu dari mereka? Jewelry Bonney mungkin bagus untuk dijadikan mainan kita."

"Tidak, jika kau mengincar wanita yang ingin kau jadikan mainan, maka pilihlah wanita yang sedikit elegan." Ucap Naruto.

"Heh? Wanita tetaplah wanita. Baiklah kalau begitu sudah saatnya kita bergerak." Ucap Teach.

-X-

( 20 menit kemudian )

Naruto dan Teach menyisir setiap jalan yang ada di Saboady Archipelago dan mereka menjarah semua toko makanan dan perhiasan yang ada disana. Tentunya hal ini membuat kekacauan yang sangat besar dan membuat beberapa penduduk menyelamatkan diri mereka.

Beberapa dari mereka berhasil menyelamatkan diri namun sayang mereka harus merelakan harta mereka namun, beberapa dari mereka pun ada yang bernasib buruk dan berakhir dibunuh oleh Naruto dan Teach.

Naruto dan Teach tidak segan membunuh orang lain hanya untuk menyenangkan diri mereka dan alhasil, keduanya telah membunuh hampir 50 orang.

Kini, mereka telah kembali ke kapal mereka dengan membawa banyak sekali makanan dan barang berharga seperti emas, perhiasan, dan uang.

"Zehahahaha! Hari ini aku puas sekali! Seharusnya, kita bawa salah satu dari Supernova itu dan serahkan mereka ke angkatan laut! Aku yakin mereka akan memberi kita hadiah tambahan." Ucap Teach sambil menaikan barang barang ke kapal.

"Sudahku bilang beri mereka kesempatan. Kita pernah ada di posisi mereka dan mengetahui betapa sulitnya merangkak untuk menjadi kuat. Setidaknya, aku melihat mereka mempunyai tekad untuk berkembang." Ucap Naruto yang turut membantu Teach menaikan barang ke kapal.

"Yo! Kapten! Naruto! Apa kalian sudah beres!?" Teriak Burgess dari kapal.

"Ah! Tadi kami sedikit bersenang-senang dengan para bajak laut rookie!" Ucap Teach.

"Burgess, bisa kau bantu mengangkat emas emas ini?" Ucap Naruto.

"Serahkan padaku." Burgess langsung turun dari kapal dan membantu kedua rekannya memindahkan barang barang itu ke kapal.

Disisi lain, Auger mulai menurunkan layar dan mereka sudah siap kembali berlayar. Setelah mereka selesai mengangkut seluruh muatan mereka, Burgess mulai memutar setir kapal dan kapal pun perlahan bergerak meninggalkan pulau Saboady Archipelago.

"Jadi, kemana kita akan pergi?" Tanya Auger.

"Marineford. Lafite sudah menunggu kita disana dan nampaknya rencana kita akan berjalan dengan sempurna." Ucap Teach.

Naruto menyalakan sebatang rokok danf megarahkan pasangannya kepada Burgess. "Burges, arahkan kapal menuju tenggara, kita akan menyusuri pinggiran Calm Belt."

"Ok!" Teriak Burgess.

-X-

(Beberapa jam kemudian)

Kapal dari bajak laut Kurohige telah meninggalkan Saboady Archipelago dan kini mereka sedang menuju ke Marineford. Mereka melewati Calm Belt sesuai arahan Naruto karena itulah rute tercepat menuju ke markas besar angkatan laut.

Hari pun telah berganti dan matahari mulai bersinar. Naruto yang baru terbangun dari tidurnya langsung beranjak dari kasurnya dan membersihkan dirinya.

Selesai dengan itu semua, Naruto langsung bergegas ke dek dan sudah melihat Teach yang sedang makan pie.

"Yo, Naruto!" Sapa Teach sambil memakan pie.

"Kau masih memakan pie?" Tanya Naruto.

"Kau tahu ini adalah makanan favoritku." Ucap Teach.

Naruto pun menghampiri Teach dan duduk disebalahnya sambil memakan pie tersebut.

"2 jam lagi kita akan sampai. Meskipun mereka telah menyetujui penawaran kita, tapi aku yakin para angkatan laut itu akan bermain sulit." Ucap Naruto.

"Bunuh saja mereka." Ucap Teach.

"Ada beberapa hal yang tidak bisa kita lakukan jika kita ingin menjadi Shicibukai, pertama angaktan laut adalah teman kita, kedua Tenryuubito adalah tuan kita, jadi jika kau membunuh satu saja dari angkatan laut atau Tenryuubito, maka kau sedang menghancurkan rencanamu sendiri." Ucap Naruto.

"Zehahaha! Kadang kadang aku berpikir, aku terlalu merendahkan diriku untuk mencapai tujuanku." Ucap Teach.

Naruto kembali menyalakan sebatang rokok dan membaringkan dirinya di dek kapal. "Lalu, apa rencanamu untuk mendapatkan One Piece?"

Teach menelan langsung pie nya dan mengarahkan pandangannya kepada Naruto. "Sebenarnya aku mempunyai banyak rencana namun tidak ada satupun dari kru ku yang bisa di ajak berdiskusi tentang ini. Seperti yang kau tahu kunci untuk menemukan One Piece adalah Poneglyph."

"Dan Nico Robin adalah targetmu?" Tanya Teach.

"Aku tidak menyangka si bocah mugiwara itu berhasil meyakinkannya untuk menjadi kru nya." Ucap Teach.

"Mugiwara? Siapa dia?" Tanya Naruto.

"Salah satu dari 11 generasi terburuk. Baru baru ini mereka berhasil meloloskan diri dari Enies Lobby dan kaptenya Monkey D Luffy, adalah adik dari Ace." Ucap Teach.

"Jadi, bocah itu yang selalu Ace banggakan?" Tanya Naruto.

"Benar. Tadinya, aku akan mengangkap Mugiwara tapi Ace muncul tiba-tiba. Aku sempat mengajaknya untuk menjadi nakamaku tapi Ace menolak, sangat disayangkan dia harus bernasib sial seperti ini, zehahaha!" Ucap Teach.

"Kenapa kita tidak memburunya sekarang? Bocah Mugiwara itu, aku tidak tertarik dengan Mugiwara tapi Nico Robin harus kita miliki." Ucap Naruto.

"Itulah rencanaku selanjutnya, lebih tepatnya rencana akhirku." Ucap Teach sambil mengeluarkan beberapa lembar kertas dan menyerahkannya kepada Naruto. "Inilah daftar buah iblis yang ingin aku miliki."

Naruto mengambil kertas kertas itu dan membacanya. "Gura-Gura no Mi, Mera-Mera no Mi, Magu-Magu no Mi, Mero-Mero no Mi, Suke-Suke no Mi. Semua buah iblis ini sudah di gunakan."

"Tepat sekali. Kita hanya perlu membunuh mereka semua." Ucap Teach.

"Bukankah si Kuja itu menggunakan Mero-Mero no Mi? Dia juga seorang Shicibukai." Ucap Naruto.

"Itulah yang harus kita pikirkan. Kita tidak mungkin membunuh sesama Shicibukai dan artinya kita harus memikirkan jalan lain." Ucap Teach.

"Apa kau mempunyai informasi tentangnya?" Tanya Naruto.

"Bukankah itu keahlianmu? Kau selalu mencari tahu seluruh informasi tentang musuhmu sebelum kau bertarung. Aku ingin meminta bantuanmu untuk mencari informasi terkait orang-orang yang menggunakan buah iblis ini. Akan lebih baik jika mereka menyerahkan diri mereka tanpa harus bertarung, seperti yang biasa kau lakukan." Ucap Teach.

"Boa Hancock kah? Dia cukup asing bagiku." Naruto bergumam.

"Tapi lebih penting Nico Robin. Apa kau mempunyai cara untuk menghasutnya?" Tanya Teach.

"Apa kau mempunyai hubungan buruk dengan bocah Mugiwara ini?" Tanya Teach.

"Jika dia tahu bahwa aku yang membawa Ace, maka sudah pasti dia akan marah." Jawab Teach.

"Kalau begitu, jangan biarkan Mugiwara tahu kalau aku adalah kru mu. Aku akan menyusup ke kapal mereka dan berpura-pura menjadi kru mereka selama beberapa bulan, bagaimana?" Tanya Naruto.

"Tidak masalah." Jawab Teach.

Naruto mengangguk lalau memberikan Teach sebuah Vivre card. "Ini Vivre cardku, aku akan kembali jika semua informasi sudah terkumpul, maka aku akan kembali dan menyusun rencana untuk menangkap mereka semua." Ucap Naruto.

"OY! Apa kau akan pergi sekarang?" Tanya Teach.

"Kita akan berpisah setelah Marineford." Jawab Naruto.

"Tidak! Kau harus ikut denganku saat kita semua menyusup ke Impel Down. Siapa tahu kita harus melawan orang orang aneh disana." Ucap Teach.

"Kau tidak akan terbunuh oleh narapidana seperti mereka Teach, tenang saja." Ucap Naruto.

"Mereka semua berada di level 6 dan mereka semua orang gila!" Teriak Teach!

"Baiklah baiklah." Jawab Naruto.

"Yo kapten, Naruto. Sebaiknya kita bersiap, mereka kita akan segera melewati gerbang Marineford." Ucap Auger yang tiba tiba muncul.

"Kalau begitu, panggil semuanya dan suruh mereka bersiap." Ucap Teach.

-X-

( 2 jam kemudian )

2 jam telah berlalu dan kini bajak laut Kurohige telah sampai di gerbang utama Marineford. Mereka tidak mendapatkan masalah sama sekali ketika melewati gerbang karena sepertinya para angkatan laut sudah tahu bahwa kedatangan Kurohige kesini untuk menyerahkan Ace.

Mereka memarkirkan kapal mereka di pelabuhan Marineford and terlihat pasukan angkatan laut sudah menunggu mereka di sana.

"Wah.. sepertinya mereka memang menunggu kita." Ucap Burgess.

"Mereka menunggu Hiken no Ace lebih tepatnya." Ucap Doc Q.

"Dimana Lafite?" Tanya Auger.

"Zehahaha! Naruto! Ayo cepat! Mereka sudah tidak sabar menunggu!" Teriak Teach.

Disisi lain, Naruto keluar dengan membawa karung yang cukup besar di pundaknya. Ia melihat bahwa para angkatan laut yang berbaris rapih di hadapannya.

Naruto pun langsung melompat turun dari kapal dan menatap para angkatan laut itu satu per satu.

"Tidak mungkin aku menyerahkan buronan yang lebih dari 500 juta kepada cecunguk seperti kalian. Mana Sengoku?" Ucap Naruto.

"Aku disini."

Dari kumpulan angkatan laut itu, muncul pria bertubuh besar dengan pakaian rapih. Ia adalah Sengoku, pimpinan terbesar angkatan laut.

"Aku tidak menyangka kau berkahir seperti ini, Naruto. Apa yang akan Shirohige katakan jika melihatmu seperti ini?" Tanya Sengoku.

"Kenapa semua orang bertanya hal yang sama? Apakah aku tidak boleh menentukan tujuan hidupku sendiri?" Tanya Naruto. Ia lalu melemparkan karung tersebut kepada Sengoku. "Seperti yang sudah kami janjikan, Hiken no Ace."

Disisi lain, Teach langsung melompat turun dari kapal dan menghampiri Sengoku. "Yo, Sengoku-Gensui, aku dengar kau meremehkanku ketika nakamaku menawarkan ku untuk posisi Shicibukai, apakah aku sudah cukup membuktikan bahwa aku cukup kuat untuk menjadi Shicibukai?"

"Tidak ada yang mengira bahwa orang sepertimu bisa mengalahkan Hiken. Tapi sesuai kesepakatan, kau akan diterima sebagai Shicibukai. Ikutlah ke ruangan ku dan kita akan membahas beberapa hal." Ucap Sengoku.

-X-

Sengoku mengajak Teach dan Naruto ke ruangannya dan kini mereka berada di ruangan Sengoku.

"Aku akan langsung pada intinya saja. Aku tidak tahu apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan tapi, kita akan mengeksekusi Ace." Ucap Sengoku.

"Aku sudah memikirkan kemungkinan itu." Jawab Naruto.

"Shirohige pasti tidak akan tinggal diam dan ini akan menjadi perang besar. Aku telah mendapat izin dari pemerintah dunia untuk melakukan perang ini dan kalian, para Shicibukai akan ikut dalam perang ini. Dan ini adalah perintah, aku tidak menerima penolakan." Ucap Sengoku.

"Zehahaha! Sebenarnya inilah yang kutunggu dari awal. Lalu kapan perang ini akan dimulai?" Tanya Sengoku.

"Aku sudah mengumumkan perang ini dari 4 hari yang lalu dan berita tentang Ace tertangkap sudah tersebar semenjak kau mengalahkan Ace di pulau Banaro." Ucap Sengoku.

"Hey! Itu tidak adil! Bagaimana bisa kau mengumumkan sesuatu yang belum pasti!?" Teriak Teach yang tidak terima.

"Itu bukan urusanmu." Ucap Sengoku.

"Bukankah satu Minggu terlalu lama? Kau bisa menyiapkan seluruh pasukan dalam 4 hari, kenapa harus seminggu?" Tanya Naruto.

"Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan dan karena kalian Shicibukai, maka tidak ada salahnya aku memberitahu kalian tentang ini. Akhir-akhir ini, kami disibukan dengan kasus Mugiwara no Luffy, tapi beberapa hari yang lalu Bartholomew Kuma memisahkan mereka ketika mereka dalam keadaan terkepung. Entah apa yang ada dipikirannya tapi dia pasti akan menerima hukuman atas perbuatannya." Ucap Sengoku.

Disisi lain, Naruto berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang kelompok bajak laut yang akan ia susupi tersebut.

"Aku dengar dia selalu membuat kekacauan." Ucap Naruto.

"Ada baiknya jika kalian menangkapnya juga. Tapi setidaknya mereka kini sudah terpisah dan aku yakin dalam beberapa waktu kedepan mereka tidak akan membuat masalah." Ucap Sengoku.

"Apa kau tahu dimana keberadaan mereka sekarang?" Tanya Naruto.

"Pertanyaanmu itu akan terjawab jika kau langsung bertanya kepada Kuma." Ucap Sengoku. Ia lalu langsung berdiri dan menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Naruto dan Teach. "Itu adalah jadwal persiapan perang. Bacalah dan jika kau sudah mengerti, pergilah dari sini."

Naruto pun berdiri dan mengambil kertas-kertas tersebut. "Terima kasih, Gensui. Akan kupastikan kami datang di perang tersebut, bukan begitu, senchou?"

"Zehahahah! Tentu saja, kami pasti akan datang. Kami tidak akan melewatkan perhalatan besar seperti itu." Ucap Teach sambil menyeringai.

-X-

(Beberapa jam kemudian)

Teach dan Naruto sudah kembali ke kapal mereka dan mereka melihat Lafite yang sudah berada di kapal.

"Yo, Naruto. Aku Lafite." Ucap Lafite yang memperkenalkan diri.

"Hn. Terima kasih telah memperjuangkan kita semua untuk menjadi Shicibukai." Ucap Naruto sambil tersenyum.

"Sejujurnya, aku tidak menyangka bahwa kau orang yang sopan, aku kira kau arogan dan tidak bisa berbaur. Tapi, senang bertemu denganmu." Ucap Lafite.

"Arogansi adalah sifat yang aku benci jadi, bersikaplah santai denganku. Lagipula kita berada dibawah satu bendera yang sama sekarang." Ucap Naruto.

"Zehahaha! Baiklah kalau begitu, akhirnya kita semua sudah berkumpul dan sudah saatnya kita membicarakan rencana yang selanjutnya." Ucap Teach.

Mereka semua pun berkumpul dan melingkar.

"Apa ada yang sudah membaca koran hari ini? Atau lebih tepatnya 3 hari yang lalu?" Tanya Naruto.

"Eksekusi Ace. Aku tidak menyangka Sengoku berani mempublis berita besar yang belum pasti seperti itu. Tapi, semuanya akan menjadi kenyataan." Ucap Auger.

"Itu artinya dia percaya dengan kita, dan kita diberi satu tugas lagi." Ucap Naruto.

"Apa itu?" Tanya Burgess.

"Kita akan menghadapi perang melawan Shirohige di eksekusi Ace nanti." Ucap Naruto.

"Bukankah memang itu rencana kita?" Tanya Doc Q.

"Benar, tapi tidak dengan waktunya. Mereka hanya memberi kita satu Minggu untuk bersiap dan tentu saja waktu itu tidak cukup untuk kita menghadapi bajak laut Shirohige." Ucap Naruto.

"Bukankah ini perang angkatan laut? Tugas kita hanya membantu." Ucap Lafite.

"Benar, tapi sebelum menghadapi pak tua itu, kita harus pergi ke Impel Down dan kita tidak tahu butuh berapa lama sampai kita mendapatkan Crew tambahan. Kecuali..." Ucap Naruto.

"Kecuali?" Tanya Teach.

"Kecuali jika kita tidak ikut dalam peperangan tersebut dan datang ketika perang sudah di akhir. Lebih baik kita fokuskan diri kita di Impel Down." Ucap Naruto.

"Baiklah, lalu bagaimana dengan rencanamu menyusup ke kru Mugiwara?" tanya Teach.

"Jika memang benar Hiken no Ace adalah kakaknya maka kemungkinan besar dia akan ikut andil dalam peperangan itu. Sebisa mungkin, aku tidak boleh bertemu dengannya sebelum aku berhasil menyusup." Ucap Naruto.

"Bukankah kau bisa menyamar?" Tanya Teach.

"Aku khawatir dia bukan orang biasa dan bisa mendeteksi orang berdasarkan aura, bukan tampilan fisik. Jadi, lebih baik aku tidak bertemu dengannya. Setelah kita berhasil menarik orang dari Impel Down dan Teach berhasil mencuri kekuatan Shirohige, aku akan berpisah dan mencoba untuk bergabung dengan bajak laut Mugiwara. Namun, kita harus melakukan kontak setiap sebulan sekali dan berjaga jaga bila ada masalah mendesak. Bagaimana? Apa kalian setuju?" Tanya Naruto.

"Baiklah, Kalau begitu, kita akan berangkat ke Impel Down di hari eksekusi. Aku yakin, di hari itu Impel Down sedang sibuk dan akan mudah bagi kita untuk menyusup ke level 6." Ucap Teach.

"Tapi Senchou, berapa banyak yang akan kita rekrut? Maksudku, ada ribuan tahanan level 6 Impel Down, jika yang bertahan hidup seratus, apa kita akan mengambil seratus orang itu?" Tanya Burgess.

"Hnn? Aku rasa 10 orang saja cukup. Tapi entahlah, maksudku, maksima 10 tapi jika memang ada yang menarik perhatianku, maka lebih dari 10 pun tidak masalah." Teach.

"Kapal?" Tanya Naruto.

"Tentu saja aku akan membeli kapal baru dan aku sudah memikirkan nama untuk kapal baru kita, Saber Xebec, bagaimana menurut kalian?' Tanya Teach.

"Nama yang unik." Ucap Auger.

"Aku tidak masalah dengan sebuah nama." Doc Q.

"Weeehaaa! Sebuah nama yang cukup keren!" Teriak Burgess.

"Apa maksud dari nama itu?" Tanya Lafite.

"Idolanya. Dia tidak cukup kreatif untuk memberi nama sebuah kapal. Tidak ada filosofi tertentu di balik nama tersebut, hanya nama dari seseorang." Ucap Naruto.

"Hey! Kau juga mengidolakannya kan!? Apa salahnya aku memberi nama kapal ku dengan itu!?" Teriak Teach.

"Lebih baik beri perintah untuk segera pergi dari sini, aku tidak cukup nyaman berada di daerah angkatan laut." Ucap Naruto.

"YOSH YARODOMO! SEBELUM KITA KE IMPEL DOWN, MARI KITA RAYAKAN KEBERHASILAN KITA MENJADI SHICIBUKAI DAN PERGI BERLIBUR!" Teriak Teach.

"OUHHHHHHHHHHH!"

ToBeContinued

Hello guys! Bertemu kembali di chapter 2, sebelumnya sorry ga bisa mention nama kalian satu per satu tapi thanks for the review.

Untuk yang bertanya apakah Naruto akan jadi villain atau Hero, jawabannya adalah vilain, intinya Naruto disini tidak menyukai karkater yang idealis seperti Luffy dan itu akan sangat bertentangan dengan prinsip hidupnya.

Lalu untuk kekuatan, kalian udah baca di scene pertarungan antara Naruto dan Supernova dan untuk haki sendiri, Naruto punya ke-3 haki.

Lalu, usia Naruto disini 25 tahun dan Naruto cukup terkenal di kalangan bajak laut atau angkatan laut, bahkan untuk sekarang bounty Naruto jauh lebih tinggi daripada seluruh Supernova ataupun kaptennya sendiri.

Dan author ingin mengingatkan bahwa fic ini 18.

Author ngerasa bahwa dalam anime One Piece ini terlalu banyak yang tidak ditunjukan dan author nyoba bikin cerita yang bisa dibilang uncensored. Mungkin lebih seperti Gantz atau Berserk, atau mungkin Dead Tube bagi kalian yang tahu.

So, sekian yang bisa author sampaikan semoga kalian tertarik dengan cerita ini,

See you in next chapter!