Disclaimer:

Bleach: Tite Kubo

Hyperdimension Neptunia: Idea Factory

.

.

.

Main Character: female Ichigo

Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi

Rating: T

Setting: dunia Gamindustri

.

.

.

Goddess Shinigami

By Hikayasa Hikari

.

.

.

Fic request for Special Pairing 15

.

.

.

Chapter 8. Ichigo menghilang lagi?

.

.

.

"Ichigo!" Muncul suara wanita yang menggema di kamar Compa.

Ichigo tersentak bangun di malam itu. Matanya melebar, menyadari keadaan gelap gulita. Di sampingnya, ada Neptune dan Nepgear yang tidur di ranjang yang sama.

"Siapa yang memanggil aku tadi?" tanya Ichigo. Dia melihat ada IF, Compa, Plutia, dan Peashy yang juga tidur.

Sekali lagi suara itu memanggil. "Ichigo."

"Suara siapa itu?"

Ichigo membuka jendela kaca transparan yang ada di dekatnya. Menemukan sosok wanita berjubah biru tua yang melayang tak jauh darinya. Senyuman terlihat dari wajah wanita yang tertutupi dengan tudung jubah.

"Ichigo." Wanita itu sekali lagi memanggil. Tetap tersenyum.

"Siapa dia?" Ichigo mengerutkan kening.

"Ayo, ikuti aku, Ichigo!"

"Hah? Apa? Tunggu!"

Ichigo mengubah dirinya menjadi Goddess Shinigami. Dia mengenakan pakaian Shinigami hitam biasa, tetapi memakai rok mini dan sepatu bots hitam tinggi bercahaya keunguan. Pedangnya berbentuk pisau dapur terpasang di punggungnya. Tali mengikat sarung pedangnya, mirip dengan rosary, tetapi bercahaya ungu.

Rambut Ichigo memanjang hingga sepunggung. Ada klip tengkorak hitam bercahaya ungu terpasang di sisi kanan kepalanya.

Wanita berjubah misterius itu membawa Ichigo ke suatu tempat yang tidak diketahui. Mereka melayang menembus kegelapan.

.

.

.

Pagi hari dihiasi teriakan dari Nepgear. Membangunkan seisi kamar Compa.

"Aaah!" pekik Nepgear berlari memasuki kamar.

"Ada apa, Nepgear?" tanya Neptune menguap beberapa kali.

"Ya, mengapa kau panik sekali, Neppy Jr?" Plutia juga bertanya, mengucek-ucek mata dengan kedua tangannya.

"Ichi ... Ichigo-nee ... ti ... tidak ada di mana-mana!"

"Hah?" Semua gadis itu membulatkan mata sempurna kecuali Nepgear. Mereka spontan bangun, kocar-kacir dan berlarian untuk mencari Ichigo ke seluruh ruangan.

Pencarian yang cukup lama, Neptune dan rekan-rekannya tidak menemukan Ichigo. Mereka terengah-engah, berkumpul di ruang tengah. Menunjukkan muka cemas.

"Ichigo-nee kemana, ya?" tanya Neptune yang paling panik di antara gadis-gadis lain. Melengkungkan alis ke atas.

"Mungkin Ichigo-nee sedang keluar untuk membeli makanan," jawab Nepgear tersenyum.

"Tapi, Ichigo-nee akan bilang padaku kalau ingin keluar."

"Aaah, mengapa Histoire juga tidak ada di saat genting begini?"

"Kalau begitu, ayo, kita cari Chigo bersama-sama!" ajak Plutia tersenyum, mendapatkan anggukan Peashy.

"Baiklah. Kita berpencar saja. Compa dengan IF. Aku dengan Nepgear. Lalu Plutie bersama Peashy."

Semua gadis mengangguk, menuruti perintah Neptune. Kemudian Compa, IF, Plutia, dan Peashy keluar terlebih dahulu. Sementara Neptune dan Nepgear berubah wujud menjadi Goddess untuk melakukan pencarian melalui udara.

Compa dan IF melakukan pencarian ke barat. Sementara Plutia dan Peashy melakukan pencarian ke timur. Mereka bertanya pada orang-orang dan mengunjungi berbagai tempat. Tapi, tidak menemukan keberadaan Ichigo di mana-mana.

"Ichigo-nee, kau ada di mana?" tanya Neptune celangak-celinguk, terbang bersama Nepgear. Mengamati berbagai ruas jalan dengan teliti.

"Apa Ichigo-nee diculik, Onee-san?" tanya Nepgear mengerutkan kening.

"Semoga saja tidak."

"Kalau begitu, kita cari saja ke tempat Goddess lainnya."

"Oh iya, benar juga."

Neptune tersenyum. Mengangguk. Kemudian menggenggam tangan Nepgear. Mereka melaju menuju Lastation.

Neptune dan Nepgear mendarat di daratan melayang di udara. Daratan yang bernama Lastation, dipenuhi asap hitam tebal karena banyak industri di sana. Neptune bersaudara berubah wujud lagi menjadi manusia. Pergi mendekati Basilicom terdekat.

Basilicom adalah organisasi yang melayani para Goddess dan mengatur setiap negeri. Selain menjadi tempat tinggal Goddess, juga menjadi tempat pemujaan para Goddess dan tempat bersemayam para Goddess. Ada Basilicom di setiap Landmass. Satu-satunya cara untuk melakukan perjalanan ke daratan adalah mendapatkan izin dari Basilicom.

Basilicom yang ditemui Neptune dan Nepgear berbentuk futuristik. Didominasi warna hitam keperakan. Neptune dan Nepgear masuk lewat pintu yang terbuka otomatis. Menemukan ruangan yang sangat luas dengan beberapa orang.

"Selamat datang di Basilicom Lastation," seru gadis penjaga counter, tersenyum.

"Permisi, kami ingin minta izin untuk memasuki Lastation," balas Neptune berjalan mendekati counter, tersenyum.

"Baiklah, tunggu sebentar!"

Gadis itu mengambil sebuah glass transparan. Glass itu menampilkan layar hologram biru. Gadis itu menekan sesuatu di layar itu.

"Berapa lama kalian akan pergi?" tanya gadis itu tersenyum, menatap Neptune dan Nepgear bergantian.

"Berapa lama, Nepgear?" jawab Neptune menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, melirik Nepgear.

"Kami ... hanya ingin pergi sehari saja," tukas Nepgear tersenyum.

"Baiklah. Nama kelompok kalian?"

"Purple Sisters," balas Nepgear, tersenyum lagi.

"Apa tujuan kalian?"

"Ingin menemui Goddess Lastation," sela Neptune tersenyum lebar.

"Baiklah. Aku mengizinkan kalian pergi. Ini kartu izinnya."

Gadis itu memberikan kartu sebesar kartu ATM pada Neptune. Gadis yang merupakan jelmaan Goddess Purple Heart, menerima kartu itu. Kemudian menunjukkannya pada Nepgear.

"Nepgear, kita sudah bisa masuk ke Lastation," kata Neptune tersenyum.

"Iya, Onee-san," balas Nepgear turut tersenyum.

"Oh iya, kalian ingin menemui Goddess Black Heart, 'kan?" tanya gadis lain yang berpakaian serba hitam keperakan -- pegawai yang bekerja di sana. Mendekati Neptune dan Nepgear.

"Ya," jawab Neptune dan Nepgear kompak.

"Mari, aku antarkan kalian sampai ke tempat Goddess!"

Neptune dan Nepgear mengikuti gadis itu hingga menemukan sebuah lift. Mereka naik lift menuju lantai paling puncak. Sebab tempat tinggal Noire dan Uni ada di sana.

"Kita sudah sampai di tempat Goddess Black Heart," ucap gadis itu setelah keluar dari lift.

Neptune dan Nepgear juga keluar. Menjumpai dua gadis berambut hitam sedang menikmati sarapan bersama di ruangan yang bersatu dengan ruang tamu dan ruang tengah. Kedatangan Neptune dan Nepgear yang tiba-tiba, mengejutkan dua gadis berambut hitam.

"Hah? Kalian?" tanya Noire membelalakkan mata, nyaris memuntahkan air tehnya dari mulut.

"Oh, selamat pagi, Neptune-nee, Nepgear-chan!" sapa Uni tersenyum lebar, melambaikan tangan, "ayo, bergabunglah bersama kami ke sini!"

"Selamat pagi. Maaf, mengganggu kalian," balas Nepgear tersenyum canggung.

"Wah! Banyak makanan!" Tiba-tiba, Neptune sudah duduk di samping Noire. Matanya berbinar-binar ketika melihat banyak hidangan lezat di atas meja.

"Eh? Sejak kapan kau tiba di sini, Neptune?" tanya Noire tercengang.

"Sejak tadi."

"Dasar, Onee-san! Buat aku malu saja," gumam Nepgear bermuka sewot.

"Nepgear, mengapa kau malah diam di sana? Ayo, kita sarapan sama-sama!" teriak Neptune melambaikan tangan, menggigit krepes strawberry.

Nepgear berjalan mendekati Uni dan duduk di samping Uni. Dia tersenyum canggung saat melihat Neptune cepat sekali melahap apa saja apa yang disambarnya. Sementara Noire dan Uni ternganga, melihat kegilaan Neptune terhadap makanan.

"Ngomong-ngomong, apa yang membuat kalian datang ke tempatku ini?" tanya Noire usai meminum teh sampai habis.

"Oh iya, kami ingin mencari Ichigo-nee," jawab Neptune sambil mengunyah.

"Hah? Mencari Ichigo-nee?"

"Ichigo-nee menghilang. Dia tidak ada di manapun, padahal kami sudah mencarinya ke semua tempat yang ada di kota," sela Nepgear bermuka kusut dan hanya menggeleng saat Uni menyodorkan krepes strawberry padanya, "mungkin Ichigo-nee pergi ke sini, makanya kami berencana mengelilingi kota ini untuk mencarinya."

"Begitu, ya? Baiklah. Aku akan membantu kalian mencarinya."

"Aku juga mau ikut, Noire-nee," timpal Uni mengangkat tangan.

"Ya, kau boleh ikut, Uni."

"Tunggu, aku belum siap makan," ujar Neptune kelabakan ketika Nepgear dan Noire bersaudara bangkit berdiri dari kursi. Meninggalkannya begitu saja.

.

.

.

"Ichigo! Ichigo!" panggil suara misterius yang mengagetkan Ichigo.

"Hah?" Ichigo melebarkan mata, tersentak. "A ... aku ada di mana ini?"

Ichigo berada di tempat yang mirip dengan dunia digital, bernuansa kubus dan balok berwarna-warni. Dirinya masih berwujud gadis berambut ungu panjang sepunggung dengan pakaian Shinigami yang didominasi ciri khas Purple Heart. Pedang yang masih berbentuk menyerupai pisau dapur, terpasang di punggungnya.

"Tempat apa ini?" Ichigo berputar, mengamati keadaan sekitarnya yang sepi. Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaannya.

Tiba-tiba, suara tawa besar yang menggema di tempat itu. Tawa yang mirip dengan suara Ichigo saat masih menjadi laki-laki. Mengagetkan Ichigo.

"Siapa itu?" tanya Ichigo, bersuara feninim yang cukup meninggi. Menukikkan alis.

Tawa lelaki itu semakin keras, bertepatan dirinya muncul di atas tumpukan balok yang menyerupai gedung. Dirinya yang berwujud Ichigo berjenis kelamin laki-laki dan berpakaian Shinigami, lengkap dengan pedang yang terpasang di punggungnya. Matanya hitam. Sekujur tubuhnya dan penampilannya serba putih.

Laki-laki putih itu semakin tertawa saat melihat penampilan Ichigo. Membuat Ichigo menukikkan alis. Siap menyabet pedangnya.

"Hei, siapa kau?" tanya Ichigo menyipitkan mata.

"Aku adalah roh yang mendiami Zanpakutou milikmu. Aku ... Zangetsu!" jawab laki-laki itu tersenyum psikopat. Matanya melotot. Suaranya besar bergema seperti robot.

"Apa?"

Mata Ichigo membesar. Tercengang. Laki-laki yang disebut Shiro itu, tetap menyeringai. Sedikit mengangkat kepalanya.

"Mengapa kau menjadi perempuan begini? Seharusnya kau itu laki-laki, 'kan?" tanya Shiro mengangkat alisnya. Bingung.

"Eh? Ini karena buku sejarah dunia Gamindustri yang mengubahku begini," jawab Ichigo sangat kesal karena kembali ditertawai oleh Shiro, "hei, jangan menertawakan aku!"

"Lucu sekali! Dari laki-laki keren menjadi gadis imut begini!"

"Jangan menertawakan aku! Ini tidak lucu!" Ichigo berteriak dengan dikelilingi cahaya hitam-keunguan yang menyelimuti seluruh tubuhnya. "Bankai!"

Penampilan Ichigo berubah menjadi mode bankai yang bersinkronisasi dengan kekuatan Purple Heart. Zangetsu kembali tertawa. Membuat emosi Ichigo naik cepat ke kepala.

"Getsuga Tenshou!" teriak Ichigo. Matanya melotot. Kemudian dia mengayunkan pedangnya vertikal ke bawah dengan kecepatan tinggi ke arah Zangetsu. Tembakan reratsu yang meluncur ganas, mampu ditangkis dengan cepat oleh tangan Zangetsu.

"Bankai!" Zangetsu menyabet pedangnya dari punggungnya dengan cepat. Penampilannya sama dengan Ichigo, tetapi memakai celana lebar, kaos kaki, dan sendal jepit serba putih. Dia melompat, berjalan di udara dengan kecepatan tinggi sampai tidak terlihat oleh mata biasa.

Zangetsu menebas Ichigo dari vertikal ke atas. Ichigo mampu menghindari serangan Zangetsu, melompat ke belakang, lalu bermanuver sambil menebas dari samping. Zangetsu menghantam pedang Ichigo dari samping. Terdengar dentingan keras dari dua pedang yang bertabrakan.

"Saat menjadi wanita seperti ini, kau tidak berubah juga, Ichigo," kata Zangetsu menyipitkan mata.

"Meskipun fisikku wanita, tetapi jiwaku tetap laki-laki. Aku tidak pernah berubah, tetap menjadi Ichigo yang dulu," balas Ichigo juga menyipitkan mata.

Ichigo melompat ke belakang. Menjauhkan jarak dari Zangetsu. Begitu juga dengan Zangetsu.

"Aku sudah muak, Ichigo, dibawa oleh Raja yang lebih lemah dariku dan diayunkan olehnya. Jika kau lebih lemah dariku, kau akan kuhancurkan! Akulah yang akan menjadi Raja!" teriak Zangetsu mengangkat pedang dengan dua tangannya, "Getsuga Tenshou!"

Zangetsu menembakkan Getsuga Tenshou berupa cahaya hitam-keunguan. Ichigo juga mengayunkan pedangnya vertikal ke bawah.

"Getsuga Tenshou!" pekik Ichigo. Matanya melotot.

Dua serangan besar yang sama, saling bertabrakan. Menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat. Menyelimuti tempat itu.

.

.

.

Di tempat yang sangat gelap di Gamindustri, ada penghalang transparan yang dibuat wanita berjubah biru tua. Ichigo ada bersamanya, sedang melakukan pelatihan pengontrolan Hollow.

Ichigo yang sudah memakai setengah topeng Hollow di bagian kiri wajahnya. Tertawa gila dengan mata melotot. Kecepatan larinya luar biasa. Bergerak zig-zag saat menghindari tembakan panah cahaya biru dari wanita berjubah biru. Ledakan-ledakan besar terjadi ketika panah cahaya biru menghantam tanah.

Jarak Ichigo dengan wanita itu semakin dekat. Ichigo melompat ganas dengan tawa yang semakin sinting. Meninju wanita itu, tetapi wanita sudah menghilang dari hadapan Ichigo.

"Ichigo, aku ada di sini!" seru wanita itu tersenyum, tetap menembakkan panah cahaya biru ke arah Ichigo.

Ichigo berteriak marah karena targetnya malah mempermainkannya. Tiba-tiba, muncul kulit baru yang menjalar hingga ke telapak tangan kiri Ichigo.

Wanita itu memunculkan energi di telapak tangan kanannya, hingga energi itu membentuk sebuah panah bercahaya biru. Dia mengeratkan panah dan mengarahkan panah menuju Ichigo.

Ichigo berlari melesat lagi. Mampu menangkis serangan panah itu dengan tangan kirinya yang sudah menjadi tangan Hollow. Justru apa yang dilakukannya itu, meledakkan tangannya. Menyebabkan tangannya terluka sangat parah. Namun, karena efek regenerasi cepat dari kekuatan Hollow, luka itu menutup sendiri.

"Ichigo, kuasai dirimu! Kalahkan kekuatan Hollow yang mengendalikanmu sekarang!" seru wanita itu, berkali-kali menembak Ichigo. Namun, Ichigo tidak mau mendengarkannya.

Ledakan-ledakan besar menghantam tempat itu berkali-kali. Tapi, Ichigo tetap tangguh untuk melawan wanita itu. Beberapa kali dia terkena ledakan, beberapa kali itu juga, dia sembuh.

"Latihan cukup sampai di sini!" ucap wanita itu tiba-tiba muncul di hadapan Ichigo, lantas menghantam topeng Hollow dengan panah bercahaya biru. Topeng itu hancur berkeping-keping.

Ichigo jatuh ke pelukan wanita itu. Napasnya terengah-engah. Sebagian rambutnya terjuntai ke depan.

"Sensei." Ichigo memanggil wanita itu dengan suaranya yang lembut. "Terima kasih karena kau mau melatihku. Tapi, aku ingin tahu siapa kau."

Wanita itu tersenyum. "Jika saatnya tiba, aku akan memberitahu siapa aku. Yang penting, saat ini, kau harus berusaha keras untuk mengendalikan Hollow yang ada di dalam dirimu."

"Ya. Aku akan berusaha keras."

"Aaah, kau memang anak perempuan yang manis sekali."

Wanita misterius itu tersenyum, membelai beberapa kali pucuk rambut Ichigo. Wajahnya tidak terlihat karena tertutupi tudung jubahnya.

Latihan Ichigo dengan guru dadakannya sudah berlangsung selama dua minggu. Selama itu, Neptune dan rekan-rekannya terus mencarinya. Hingga melibatkan Blanc bersaudara dan Vert yang ikut mencari Ichigo.

Di Eden, ada Rei berwujud manusia dan Croire yang berdiri di tepi jurang. Memandang dunia Gamindustri dengan senyum licik kecuali Rei.

"Aku mendengar kabar Goddess Shinigami yang bernama Ichigo menghilang. Entah kemana dia pergi," ucap Rei bernada lembut.

"Aku juga tahu soal itu. Tapi, saat aku mencoba untuk mencarinya, aku tidak bisa memperkirakan posisinya di mana," balas Croire memegang dagu dengan tangannya, "dia itu ancaman terbesar kita. Karena itu, sebisa mungkin kita harus memusnahkannya dari dunia ini."

"Tapi, Croire, dua Goddess yang kita bawa ke sini, malah berteman dengan Neptune dan Goddess lainnya."

"Aku sudah menduga itu. Tapi, Peashy yang bisa kita andalkan saat ini."

Croire tersenyum licik. Matanya menajam. Otaknya sedang berputar untuk melakukan rencana selanjutnya.

.

.

.

Bersambung

.

.

.

A/N:

Chapter 8 up!

Saya akan menjawab pertanyaan kalian satu persatu ya.

- Guest :Wow hari-hari yang indah ya untuk Ichigo

Saya: ya, benar

- alif55:Ini ku tunggu apakah Ichigo akan bertarung lagi di inner world nya Ichigo lawan hollow shirosaki

Saya: soal itu, tentu aja

- Guest 2:Seru pertarungan nya

Saya: wah, makasih ya.

- guest 3:Up

Saya: sudah up lagi

- guest 4:Nice thor

Saya: oke, makasih

- joe:Adult neptune bakal masuk ga Thor?, apa sekali masuk nya bareng uzume

Saya: saya belum tau masuk atau nggak. Kalau uzume, tentu aja nanti masuk.

- agus153:Menunggu kelanjutan ga tau mau ngomong apa tapi good fight

Saya: oke, makasih

- dash:Oh ya gue lupa ngomong itu yang keluar darah nya cuman Ichigo aja ya, yang lain pada keristal aja ya pas sabetan senjata.

Siap ini nunggu reaksi goddess pas Ichigo kena serangan habis ngelindungin temen nya yang keluar malah darah beneran auto shock temen nya

Saya: iya, memang Ichigo aja yang terluka, keluar darah.

- rama:Sesadis apapun si iris heart ini bukanlah apa-apa bagi Ichigo, tapi jika Ichigo melihat pakaian terbuka adalah jalannya wkwkwk

Saya: hehehe, itu mungkin menjadi kelemahan Ichigo

- purple heart:Kalau bisa tunjukin karakter yang lain sih dari hyperdimension neptunia kaya 5bp,Tekken,marvelous aql, sama karakter lainnya

Moga-moga ceritanya lancar selalu Thor semangat!

Saya: tentu karakter-karakter Hyperdimension Neptunia lain, bakal bermunculan. Ditunggu aja.

Aamiin. Semoga ceritanya lancar terus. Saya tetap semangat. Ganbatte

Sekian dari saya. Terima kasih buat yang udah beri review.

Kamis, 13 Oktober 2022