Disclaimer:

Bleach: Tite Kubo

Hyperdimension Neptunia: Idea Factory

.

.

.

Main Character: female Ichigo

Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi

Rating: T

Setting: dunia Gamindustri

.

.

.

Goddess Shinigami

By Hikayasa Hikari

.

.

.

Fic request for Special Pairing 15

.

.

.

Chapter 9. Makam Gamindustri

.

.

.

Sudah hampir sebulan ini, Ichigo menghilang. Neptune dan semua temannya terus berusaha mencarinya tanpa mengenal lelah sedikitpun. Tapi, Ichigo tidak pernah ditemukan.

Sore itu, Histoire mengamati Makam Gamindustri dari kejauhan. Dia melayang tinggi dari atas kota Planeptune. Matanya menyipit.

"Aaah, aku tidak menemukannya lagi, Histoire," ucap Neptune berwujud Purple Heart, menghela napas, tiba-tiba muncul di sisi kanan Histoire.

"Kau ini bagaimana, Histoire? Kau malah menunjukkan tempat yang salah! Aku lelah mencarinya berulang kali ke sana," gerutu Vert berwujud Green Heart, turut mengembuskan napas, melayang di sisi kiri Histoire.

"Maaf, Neptune, Vert," balas Histoire tersenyum kikuk.

"Jika Ichigo-nee tidak ada di semua tempat, hanya ada ada satu tempat yang belum kita kunjungi," sahut Noire berwujud Black Heart, bertampang serius.

"Makam Gamindustri, ya?" tanya Blanc memandang ke arah yang dimaksud.

Makam Gamindustri terletak di dekat kota Planeptune. Sebuah tempat yang tergelap di Gamindustri dan sangat mirip dengan kuburan karena merupakan tempat tinggal Goddess terbuang, monster, dan sampah teknologi yang tidak terpakai. Karena itu, Planeptune adalah tempat yang paling dirusak oleh monster.

"Jangan kalian berpikir akan ke sana lagi! Itu tempat yang paling berbahaya!" seru Histoire bertampang panik.

"Tapi, Histoire, aku khawatir Ichigo-nee diculik oleh seseorang dan disekap ke sana," kata Neptune meredupkan mata.

"Jika kau ingin pergi ke sana sekarang, aku akan menemanimu, Neptune," balas Noire tersenyum, memegang bahu kanan Neptune.

"Kami juga akan menemanimu," sahut Vert dan Blanc tersenyum.

"Kalian semuanya ... terima kasih." Mata Neptune berkaca-kaca. Perasaannya yang semula sedih karena kehilangan sang kakak, perlahan terhibur oleh teman-temannya.

Giliran Histoire yang menghela napas. Dia mengerutkan kening. Bertampang kusut.

"Baiklah, aku tidak akan mencegah kalian lagi. Tapi, kalian harus bersama. Jangan ada yang terpisah," kata Histoire tersenyum.

"Ya, Histoire," tukas Neptune diiringi anggukan dari Noire, Vert, dan Blanc.

Neptune dan ketiga Goddess memunculkan pendaran cahaya yang berbeda warna di belakang tubuh masing-masing. Mereka melaju setelah ditolak dengan pendaran cahaya itu. Arah tujuan mereka adalah menuju Makam Gamindustri. Diam-diam, Histoire juga mengikuti mereka.

Makam Gamindustri adalah daratan satu-satunya yang tersisa di Gamindustri. Langitnya hitam-keunguan, sesekali muncul sambaran petir yang cukup mengejutkan siapa saja.

Ada banyak bangunan futuristik yang sangat kumuh, telah ditinggal. Tapi, masih ada beberapa orang yang tinggal di sana. Bahkan ada para CPU lain yang disekap di sana.

Neptune dan kawan-kawannya tiba di atas Makam Gamindustri. Mereka tidak bisa mengingat masa lalu, tentang kejadian yang pernah menimpa mereka sebab mereka hilang ingatan. Kejadian yang membuat mereka harus dikurung di Makam Gamindustri selama tiga tahun karena diculik sekelompok penjahat.

"Ini Makam Gamindustri, ya?" tanya Neptune memperhatikan keadaan sekitar, "tempatnya mengerikan sekali."

"Lalu ... apa kita tetap akan mencari Ichigo-nee ke sini, Neptune?" Noire balik bertanya, melirik Neptune yang ada di sisi kanannya.

"Ya. Kita harus tetap bergerak mencarinya di sini."

"Tapi, kita harus tetap bersama walaupun apa yang terjadi," sela Vert tersenyum, melipat tangan di bawah dadanya.

"Baiklah." Neptune, Noire, dan Blanc mengangguk kompak.

Mereka melayang menyusuri seluruh sudut Makam Gamindustri, tanpa mengetahui ada sosok misterius yang sedang mengintai mereka. Sosok itu bersembunyi di balik dinding logam yang sudah ditutupi dengan tanaman-tanaman menjalar.

Neptune dan rekan-rekannya celangak-celinguk. Memastikan sosok Ichigo terlihat oleh mereka. Namun, pencahayaan yang minim, tentu membuat mereka sulit menemukan Ichigo.

Tiba-tiba, muncul sesuatu yang memanjang dari atap bangunan cukup tinggi. Sesuatu itu lentur dan basah, meluncur cepat ke arah Blanc yang berada di belakang ketiga Goddess. Tidak terlihat oleh para Goddess.

"Aaah!" teriak Blanc. Suaranya yang keras, melengking di tempat itu, saat sesuatu itu berhasil menangkapnya.

"Blanc!" seru Neptune, Noire, dan Vert. Mereka menoleh kompak, mendapati makhluk logam besar yang melayang di hadapan mereka.

"Ada gadis-gadis cantik yang mengunjungi tempatku ini. Sungguh membuatku sangat bersemangat," ucap makhluk logam besar. Suaranya besar. Kedua pipinya dihiasi semburat merah tipis.

"Ro ... robot?" tanya Neptune, Noire, dan Vert serempak lagi. Mata mereka membulat sempurna.

CFW Trick, nama robot itu. Dia adalah anggota empat penjahat dari kelompok Arfoire Syndicate Of International Crime atau disingkat ASIC. Salah satu pengikut Arfoire yang memuja Arfoire sebagai Goddess.

Trick memiliki penampilan besar seperti lapis baja kuning dengan hiasan merah. Dia memiliki kepala besar seperti kadal dengan mata hijau dan hidung merah bulat. Di kedua dahinya terdapat tanduk yang memanjang. Dia juga memiliki rambut merah runcing di belakang bagian belakang kepalanya.

Trick bermulut besar yang biasanya terbuka dan mengeluarkan air liur dengan gigi tajam serta lidah yang sangat panjang yang lebih disukainya untuk dijadikan senjata utamanya. Dia juga diikat dengan tiga tali yang diikat dalam ikal besar di tengah dadanya. Punggungnya bersisik dan berekor panjang mirip dengan reptil bersisik merah. Di punggungnya juga ada cakram besar yang terbungkus di dalam casing terbuka dengan desain seperti kepala besar bertanduk di atasnya. Kakinya juga dibungkus dengan sepatu bot pendek cokelat. Trick biasanya duduk dan bergerak meluncur di permukaan atau melompat sambil duduk.

Sebelumnya, Neptune dan ketiga Goddess lain pernah mengalahkan Trick. Tapi, Arfoire telah menghidupkannya lagi dan menjadikannya sosok robot yang lebih brutal sekarang.

"Siapa kau?" tanya Neptune menghunuskan ujung pedangnya ke arah Trick.

"Namaku Trick, salah satu pengikut Goddess Arfoire yang setia," jawab Trick sedikit membungkukkan badannya untuk memberi hormat pada Neptune.

"Arfoire? Aku mengenalnya," kata Noire yang juga menodongkan ujung rapier ke arah Trick, "aku baru tahu dia itu juga Goddess."

"Dia mantan Goddess yang pernah berkuasa sebelum keempat wilayah baru diciptakan oleh Histoire. Karena Histoire, Arfo-sama harus kehilangan kekuatan Goddess-nya. Lalu Histoire membuangnya ke tempat ini." Trick berekspresi serius dengan alis yang terangkat.

Neptune dan ketiga Goddess yang mendengarkan, merasa sedih. Mereka lengah. Namun, tiba-tiba, Trick melemparkan Blanc dengan kuat ke arah lain. Untung Blanc cepat mengaktifkan energi, lalu kedua sayap mekaniknya kembali terbentang di punggungnya.

"Aku tidak berminat pada gadis-gadis yang sudah pubertas, tetapi aku menyukai anak-anak perempuan yang menggemaskan!" seru Trick menyipitkan mata, lalu meluncur ke atas, "aku akan melawan kalian sekarang, para Goddess!"

Trick meluncur secepat kilat ke bawah, meluncurkan lidahnya yang panjang dari mulutnya. Lidah itu besar, terayun vertikal ke atas. Mengincar Neptune yang sudah bergerak duluan menyerangnya.

"Blaze Slash!" teriak Neptune melayangkan pedangnya vertikal ke bawah. Tebasan pedangnya memancarkan pilar cahaya menyerupai api ke arah lidah Trick. Tapi, lidah Trick mampu menembus serangan itu disertai ledakan besar di sekitarnya.

Neptune sukses dipukul oleh lidah Trick. Melontarkannya ke arah lain. Berikutnya Noire yang menyerang.

Noire terbang sambil membawa pedangnya di sisi kanannya. "Infinite Slash!"

Noire berhasil menebas lidah Trick. Matanya membulat sempurna karena rapiernya malah tidak bisa memotong lidah Trick. Lidah Trick lentur seperti karet, kemudian lidah Trick menghantam Noire ke arah lain.

"Darjeeling Rotation!" pekik Vert. Memutar tombaknya, lalu memukul lidah yang meluncur ke arahnya. Tapi, pukulan tombak Vert tidak berpengaruh pada lidah Vert. Mengakibatkan Vert juga didorong kuat dan terlempar ke arah lain.

Neptune dan ketiga Goddess kembali terbang. Mengelilingi Trick. Robot genit itu melirik musuhnya ke kanan-kiri.

"Oh. Kalian ingin mengeroyokku bersamaan?" Trick tertawa dengan mata menyipit. "Ayo, tunjukkan semua kekuatan kalian itu padaku!"

"Ayo, teman-teman! Kita satukan kekuatan kita untuk menghancurkannya!" Neptune yang bertindak sebagai pemimpin besar para Goddess, berteriak lantang. Dia tidak terima dirinya dikalahkan oleh sebuah bongkahan logam.

"Baiklah!" Noire, Blanc, dan Vert mengangguk. Mereka melakukan serangan masing-masing bersama Neptune.

Terjadi ledakan yang mewarnai tempat itu. Bersama guntur yang menyambar. Menambah ketegangan yang terjadi di antara pertarungan tim Neptune dan Trick.

.

.

.

"Peashy! Peashy!" panggil Plutia berlarian ke sana-kemari di berbagai sudut di tempat tinggal Neptune bersaudara.

Basilicom utama yang rusak -- tempat tinggal Neptune bersaudara -- sudah selesai dibangun. Basilicom itu terletak di tengah kota, di dekat Neptower. Tower paling tinggi di Planeptune.

Plutia tidak menemukan Peashy di mana-mana. Dia sangat cemas, berhenti di ruang tamu. Bertepatan Nepgear masuk lewat pintu yang terbuka otomatis.

"Neppy Jr!" seru Plutia berjalan cepat mendekati Nepgear. Dia suka memanggil orang-orang di sekitarnya dengan panggilan yang lucu.

"Ya, Plutia. Kau tampak cemas sekali," balas Nepgear sedikit membelalakkan mata.

"Aku meninggalkan Peashy sebentar di kamar karena aku ingin mengambil makanan di dapur. Tapi, saat aku kembali lagi ke kamar, Peashy tidak ada lagi."

"Aaah! Itu gawat! Pasti Peashy berubah lagi menjadi Yellow Heart!"

"Ya! Kalau begitu, kita harus pergi ke Eden!"

Nepgear dan Plutie keluar dari Basilicom. Mereka berubah wujud menjadi Goddess. Terbang melesat menuju Eden.

.

.

.

Kedua gadis tampak melayang di atas Makam Gamindustri. Mereka adalah Goddess dan makhluk kecil perwujudan sebuah buku. Memandang lepas ke arah pertempuran tim Neptune melawan Trick.

"Rencanamu berhasil membuat mereka terperangkap di sini, Croire," kata Rei tersenyum gila, berwujud Goddess.

"Ya. Aku ingin Neptune dan Goddess-Goddess itu dipenjara di sini," balas Croire tersenyum licik, "dengan begitu, kehancuran Gamindustri akan dimulai."

"Lalu apa rencanamu yang selanjutnya?"

"Lihat saja, apa yang akan kulakukan setelah ini."

Croire menyipitkan mata. Masih menikmati keindahan kekacauan yang ditimbulkannya. Hatinya senang melihat penderitaan Neptune dan Goddess lain.

Neptune dan ketiga Goddess lain berjatuhan saat disepak keras oleh lidah Trick. Tubuh mereka menghantam atap bangunan logam. Meringis kesakitan.

"Di ... dia kuat sekali," ucap Noire tergagap. Dia tidak bisa bergerak lagi.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Semua serangan kita tidak berpengaruh padanya," balas Blanc tak jauh dari Noire.

"A ... aku akan melawannya lagi," tukas Neptune perlahan bangkit, tetapi tiba-tiba tubuhnya bercahaya ungu. Dirinya berubah wujud kembali menjadi manusia.

Neptune pingsan. Membuat Noire, Vert, dan Blanc panik. Saat bersamaan, muncul seorang gadis berambut pirang meluncur ke arah mereka. Gadis berambut pirang itu memukul wajah mereka sekuat tenaga sehingga kepala mereka terhantam ke lantai logam. Menyebabkan mereka juga berubah menjadi manusia dan tak sadarkan diri.

"Wah, gadis cantik yang lain datang lagi ke sini!" seru Trick dengan mata yang seolah membentuk hati merah.

Yellow Heart melayang, menoleh ke arah Trick. Pandangannya kosong. Wajahnya hampa, tidak berekspresi.

"Hei, kau! Robot mesum, menyingkirlah dari anakku!" seru Rei terbang mendekati Yellow Heart. Dia bersama Croire.

"Ternyata kalian," balas Trick bermuka bengong.

"Kerjamu bagus juga. Tidak salah aku memintamu dan anggota ASIC untuk bekerja sama denganku," sela Croire melayang di sisi kiri Peashy.

"Wah, gadis kecil yang manis! Kemarilah, sayangku!" Trick tersenyum genit. Terbang mendekati Croire.

Croire panik, kemudian Rei memunculkan lingkaran biru digital di telapak tangannya. Rei menyipitkan mata. Menempatkan tembakan tepat ke arah Trick.

"Fire!" ucap Rei dengan suara yang keras. Menembakkan energi pilar cahaya biru ke arah Trick. Serangannya itu mampu ditangkis dengan lidah Trick yang berputar seperti kincir.

"Kau tidak akan berhasil mengalahkan aku," balas Trick menyipitkan mata. Kemudian tertawa geli.

"Huh! Aku akan terus menembakmu kalau kau masih berani mendekati Cro-sama."

"Ya, baiklah. Aku menyerah."

"Dasar, robot mesum!"

"Hei, Trick. Bawa semua Goddess ke markasmu. Sekalian aku ingin menemui pemimpinmu." Croire menghela napas lega karena bisa selamat dari terkaman maut Trick.

"Dengan senang hati, aku mematuhi perintahmu, sayangku." Trick mengedipkan mata sehingga membuat Croire bergidik ngeri melihatnya.

Trick mengambil kelompok Neptune dengan lidahnya. Dia membelit keempat Goddess itu dengan kuat. Kemudian terbang bersama Rei, Croire, dan Peashy ke arah markas ASIC.

.

.

.

Ichigo masih bertarung dengan Zangetsu di alam batinnya. Mereka saling menembakkan serangan yang sama yaitu Getsuga Tenshou. Pilar hitam-keunguan beradu, menghasilkan ledakan yang sangat besar.

Ichigo keluar dari asap putih yang menyelimuti tempat itu, berlari kencang. Melihat Zangetsu melompat dari kepulan asap, melayangkan pedang vertikal ke bawah. Ichigo mampu memotong pedang itu dengan kecepatan tinggi sehingga pedang itu terbelah dua. Mengejutkan Zangetsu.

Zangetsu membelalakkan mata dan menjauhkan jarak dari Ichigo. "Ka ... kau ... berhasil mematahkan pedangku."

Ichigo menyipitkan mata, tetap menghunuskan ujung pedang ke arah Zangetsu. "Aku ingin menjadi kuat, untuk melindungi semua orang!"

"Apa?"

Sunyi. Ichigo dan Zangetsu tetap bertahan di posisi masing-masing. Mereka sedang memikirkan sesuatu.

"Menjadi kuat untuk melindungi semua orang?" Zangetsu memejamkan matanya sebentar, kemudian tersenyum lembut. "Ya, selama ini, kau menggunakan aku untuk melindungi semua orang terdekatmu. Kau berjuang sekuat tenaga untuk mengalahkan semua musuhmu. Kau terus berlatih dengan keras agar menjadi lebih kuat."

"Karena itu, aku ingin kau selalu menjadi kekuatanku. Marilah, bergabung denganku! Kita berjuang bersama untuk melindungi semua orang," sahut Ichigo tersenyum.

"Ichigo ... ya, aku akan membiarkanmu kali ini menggunakan aku. Tapi, kalau kau tidak menggunakan kekuatanku dengan baik, aku akan bertindak lagi."

"Ya. Terima kasih karena kau mempercayaiku."

Ichigo tetap tersenyum. Tiba-tiba, matanya membelalak saat Zangetsu berubah wujud menjadi perempuan yang menyerupai dirinya, tetapi penampilan Zangetsu masih tetap serba putih. Kemudian Zangetsu tetap tertawa psikopat.

"Aku mengubah diriku untuk menyesuaikan gendermu yang sekarang," kata Zangetsu menyeringai, "ternyata menjadi gadis itu menyenangkan juga. Kau bisa lebih dekat dengan para Goddess yang seksi itu, 'kan?"

"Apa yang kau katakan?" tanya Ichigo melotot. Wajahnya memerah padam karena marah dan malu.

"Ya, sudah. Ayo, kita bersatu! Kau bebas menggunakan kekuatanku itu sekarang."

Zangetsu berjalan cepat mendekati Ichigo. Dia menggenggam tangan Ichigo yang memegang pedang. Senyum lembut terpatri di wajahnya yang cerah.

.

.

.

Bersambung

.

.

.

A/N:

Chapter 9 up.

Mengenai CFW Trick yang muncul di chapter ini, munculnya di game Hyperdimension Neptunia. Benar nggak ya? Terus saya nggak bisa liat game Hyperdimension Neptunia secara langsung karena di Youtube, banyak videonya berbahasa inggris, jadi saya nggak ngerti apa yang diomongin sama Youtube-nya. Terus saya cari keterangan tentang CFW Trick ini di google, ketemu juga akhirnya. Kalian bisa liat penampakan CFW Trick di google.

Cara bertarung Trick di cerita ini, murni dari pikiran saya sendiri. Dia memiliki lidah yang kuat dan lentur. Jadi, serangan apapun nggak mempan sama lidahnya. Tapi, liat aja apakah Ichigo bisa menghancurkannya sekali lagi.

Oke, sekian dari saya. Terima kasih.

Saya akan menjawab pertanyaan kalian di bawah ini, ya.

-- dash:Apa lagi yang di rencanain si croire, moga-moga tidak terjadi apa-apa

Saya: rencana Croire udah terjawab di chapter ini.

-- rama:Astaga cepet banget Thor tuben semangat bener buat cerita nya

Saya: karena ceritanya semakin seru, jadinya saya semangat menulisnya

-- alif55:Siapa ya si misterius yang ngelatih Ichigo, pingin tau aja beneran serius

Saya: akan terjawab di chapter-chapter akan datang. Ditunggu aja.

-- gues:Up

Saya: ya, up lagi

-- joe:Ini ada fem hollow Ichigo ga, kalau ada makin seru ni

Saya: ada

-- guest 2:Up lagi thor

Saya: iya, udah up lagi

-- agus153:Menunggu kelanjutan apa yang terjadi nanti

Saya: udah tau kan apa yang terjadi?

Jumat, 14 Oktober 2022