Naruto belongs to Masashi Kishimoto. Tidak ada keuntungan material apapun yang diambil dari pembuatan fanfiksi ini.
[High school!AU Neighbors!AU]
Satu-satunya hal yang selalu mengingatkan Sasuke tentang mati lampu adalah ketika jendela kamarnya yang diketuk pelan. Di sela malam-malam larut dengan Sakura yang telah berdiri di baliknya sembari memeluk bantal, berujar, "Boleh aku numpang tidur lagi, Sasuke-kun? Kamarku gelap."
Gadis itu akan memasang raut sendu selagi helai merah mudanya tampak mencuat berantakan, tetapi Sasuke cukup menghela. Jendela dibuka, kemudian langkah-langkah tanpa alas kaki beriringan pelan menuju ranjang. Adakalanya kamar yang hanya diterangi sebatang lilin itu akan dihangatkan dengan konversasi ringan seperti, bagaimana ekskulmu hari ini? Atau, tugasmu sudah selesai? Atau malah, terkadang gelak tawa menjadi pengikis hening di antara.
Sasuke sebetulnya tak pernah mengerti tentang mengapa jendelanya yang selalu diketuk nyaris tiap malam. Ia pula tak tahu setakut apa tetangga sebelah rumahnya itu terhadap kegelapan sampai-sampai enggan tidur tanpa ditemani. Di malam-malam yang larut, sesekali tidurnya benar-benar terinterupsi hingga pagi begitu Sakura mendengkur keras, bahkan selimutnya yang ditarik paksa membuat dingin gencar menusuk kulit.
Adakalanya juga, gadis merah muda itu tetiba memeluknya di sela-sela gelap, dan Sasuke yang sontak terbangun ketika nyaris saja memasuki mimpi (mengabaikan detak jantungnya yang berdegum keras, sebab menurutnya hal itu hanya disebabkan kaget semata). Terkadang, sisa-sisa waktu yang seolah berotasi lambat itu, malah ia habiskan dengan lamat mengamati wajah yang tengah terlelap dalam diam, atau mengukir tarikan sudut bibir tipis selagi tetangganya mengigau entah bermimpi apa—atau, atau pelan-pelan membenahi letak poni berantakan di kening lebar figur di sebelahnya. Di malam-malam yang tak diterangi lampu, detik-detik tatkala kamarnya menghangat, sang pria akan mendengus begitu mendapati lengan Sakura yang tak kunjung longgar melingkar di pinggangnya walau telah berjam lamanya.
"Kau membuatku gerah." Berkali-kali decakan terbuang seolah begitu terganggu dengan kelopak yang menutup perlahan sesudahnya. (... tetapi, biar bagaimana, Sasuke tak menarik selimutnya lagi, atau barang seinci pun mengenyahkan pelukan gadis itu sampai pagi)
A/N : Kedapetan random ide begitu dengerin lagu Perfect punyanya Ed Sheeran. Daripada kebuang sia-sia, jadilah drabble singkat ini. Segala bentuk saran akan diterima kalau ada. Terima kasih. Semoga hari kalian menyenangkan /emot lope/
