Karma x femNagisa
warn! buat yang hvmv phobic harap minggat
assassination classroom
by
matsui yuusei
Egois
by
miu
After story AU!
"Hei Nagisa,"
"hm?"
"setelah ini semua, kau mau melakukan apa?"
Di dalam kelas kosong, dua orang gadis berambut biru langit dan hijau daun duduk berhadapan di samping jendela kelas.
Gadis biru yang dipanggil 'Nagisa' memasang wajah berpikir, "...apa ya? Koro sensei sudah terselamatkan dan kita juga sudah lulus dengan lancar. Well mungkin menghabiskan masa sma dengan tenang sambil menghabiskan waktu dengan Koro sensei dan teman-teman lainnya? Sekolahnya sudah beda sih..''
Gadis berambut hijau memasang raut tidak puas. "Heee!? Romansnya mana?? Sma kan harusnya penuh dengan cinta! Benar! ...Yah tapi karena aku berencana untuk melanjutkan karirku jadi aku tidak terlalu berharap lebih sih" ucapnya dan berbisik pada kalimat terakhir.
"Meski kau bilang cinta huh? Aku sendiri kurang tau dalam bidang itu." Nagisa menyandarkan punggungnya di bangkunya sembari menatap salju yang sudah mulai mencair di luar jendela.
Pat
Nagisa terkejut ketika merasakan genggaman pada pundaknya lalu menoleh pada temannya yang tersenyum lebar.
"tenang saja! Pasti kau akan menemukan pasanganmu~ nagisa kan imutt~ ya? Jadi kalau kau jatuh cinta nanti ceritakan semuanya padaku okay?"
Nagisa terkekeh pelan, "baik, baik, akan kuceritakan semuanya padamu saat waktu itu tiba okay? Dan juga Kayano juga cantik dan bikin nyaman jadi kupikir kau tidak akan dapat masalah dalam mendapat pasangan."
Kayano sontak memeluk Nagisa erat. "Ungh~ Nagisa memang terbaik! Nanti ku traktir pudding deh!"
"Asalkan kau memesan yang ukuran standar akan ku terima tawaranmu." Tawa datar keluar dari mulut Nagisa sembari mengendurkan pelukan mencekikkan dari temannya.
Di sela sela itu, ujung mata Nagisa menangkap siluet teman-temannya yang sedang bermain bersama guru kuning besarnya. Setiap canda tawa yang terdengar dari luar jendela mengundang senyuman dan terkadang kekehan dari dua gadis yang menonton dari dalam kelas.
"sepertinya menyenangkan." Komentar Nagisa tanpa mengalihkan pandang dari luar jendela. Memandang lembut ke arah teman-temannya yang sedang mencoba menusuk guru mereka.
Kayano yang sudah melepaskan pelukannya mengangguk setuju. "ah, aku lupa kalau aku punya rencana untuk membunuh koro sensei! Hei Nagisa, aku pergi keluar dulu ya? Aku janji tidak akan lama~"
Nagisa kembali terkekeh pelan melihat teman hijaunya bersikap imut. "boleh kok, lama juga tidak apa apa. Aku sudah merasa sedikit baikan dan aku juga tidak akan ke mana mana jadi jangan khawatir, nikmati saja waktumu."
Kayano mengangguk lalu pergi keluar kelas sambil melambaikan tangannya. "panggil aku atau yang lainnya jika ada apa apa ya!"
Nagisa balas tersenyum dengan tangannya melambai pelan ke arah teman hijaunya yang sudah menghilang di balik pintu.
Kali ini pandangannya kembali ke arah luar jendela. Di atas lapangan kosong teman temannya mencoba menusuk guru mereka yang saat ini terjebak di dalam lingkaran kecil.
'Yah meskipun itu tetap terlihat mustahil haha..'
Di penghujung bulan maret ini, semuanya tampak seperti mimpi. Guru kuningnya masih hidup dan sekarang sedang bermain dengan murid- atau mantan muridnya? Teman temannya serta dirinya sudah menghadiri upacara kelulusan dua minggu lalu dan minggu depan mereka akan menghadiri sekolah yang berbeda. Meski dalam semua keberuntungan ini, Nagisa tidak bisa berbohong kalau dia merasakan sedikit rasa kesepian.
Alangkah baiknya jika waktu berhenti di kelas ini..
Hampir tenggelam dalam pikirannya, Nagisa menangkap dua sosok yang sedang berbincang jauh dari kerumunan teman-temannya. Dua sosok itu adalah Karma dan Okuda yang terlihat antusias dalam membicarakan sesuatu. Mereka berdua adalah orang-orang jenius jadi tidak aneh jika melihat mereka berdua berbincang.
"Akhir-akhir ini mereka terlihat sangat dekat.." gumam Nagisa kecil tanpa sadar.
Mengabaikan rasa sesak di dadanya, Nagisa menenggelamkan kepalanya di dalam lipatan lengannya.
Benar, ini semua hanya ilusi..
Halooo Sebenernya aku cuma pengen baca fic karunagi tapi udah habis kubaca semua(θ) dan ditengah tengah khayalan gilaku, kapasitas otakku udah tidak memadai buat berimajinasi lebih, jadi harus kuketik tapi memikirkan kata tiap katanya sangat menyusahkah! Semoga aja kuat sampe ke akhirnya deh ini fanfic()
