NOTES:
Fic ini ditulis ketika Manga-nya baru aja sampai Mission 62 part 2.
Karena masih prolog, di-skip aja ngga apa-apa.
Setting cerita sekitar hampir dua tahun setelah terbentuknya Keluarga 'Forger'.
ALLIANZ
Fanfiction by : LittlePeanutz
Spy x Family © Endō Tatsuya
Chapter 1 : Prologue(s)
***
[ Prolog 1 ]
Di dalam sebuah keluarga yang tinggal di Jalan 128 Park Avenue, terdapat 2 orang yang menginginkan perdamaian dunia, 1 orang yang tak ingin keluarga itu bubar, dan 1 hewan peliharaan yang menginginkan kasih sayang.
Hari-hari mereka disertai kepalsuan dan canda tawa untuk menutupi rahasia masing-masing. Kebohongan menjadi makanan sehari-hari. Senyum palsu menjadi templat penutup jati diri.
Namun dari seluruh kepalsuan dan sandiwara yang bagai tak berujung itu, sungguh tak ada kepalsuan dalam perasaan mereka. Bahkan senyum paksa itu perlahan berubah menjadi senyuman tulus. Sayangnya, mereka tak saling menyadari. Mereka masih terjebak di dalam kegelisahan skenario terburuk yang mungkin saja bisa terjadi.
Yah, waktu mereka masih panjang. Hidup di dunia yang seakan-akan dapat runtuh kapan saja, sulit untuk bisa berpikir bahwa semua akan baik-baik saja jika kita beristirahat sejenak.
Tapi jika mereka menjadi keluarga sungguhan, apakah semuanya tetap akan baik-baik saja?
***
[ Prolog 2 ]
"Selamat siang, atau mungkin selamat malam, Twilight."
/ "Hari yang indah. Selamat siang, Thorn Princess."
.
"Ada misi baru untukmu, Agen mata-mata Twilight."
/ "Ada klien baru untukmu, Thorn Princess."
.
"Human experiment. Konflik dua negara, Ostania dan Westalis.
Ada informasi yang harus kau ambil dan seseorang yang perlu kau bantu.
Kau akan masuk ke dalam sarang yang jauh lebih berbahaya, Twilight."
/ "Human experiment. Ketidakmanusiaan dan Pengkhianatan.
/ Ada target yang harus kau bunuh dan seseorang yang perlu kau bantu.
/ Kau akan berada di situasi yang lebih sulit, Thorn Princess."
.
"Pada misi ini, ada pihak lain yang memiliki tujuan
yang serupa dengan dengan tujuan utama kita."
/ "Pada tugas ini, ada pihak lain yang memiliki tujuan
/ yang serupa dengan tujuan utama kita."
.
"Yaitu menciptakan dunia yang aman dan damai. Tanpa adanya peperangan."
.
"Namun tujuan lain dari pihak tersebut sedikit berbeda dengan
tujuan dari atasan. Tapi hal itu tak akan menghalangi tujuan dari misi ini."
/ "Namun tujuan lain dari pihak tersebut sedikit berbeda dengan
/ tujuan dari klien. Tapi hal itu tak akan menghalangi tujuan dari tugas ini."
.
"Atasan mengambil jalan tengah dengan
pihak tersebut melalui narahubung kita."
/ "Klien mengambil jalan tengah dengan
/pihak tersebut melalui narahubung mereka."
.
"Kita akan bekerja sama dengan pihak tersebut
sesuai dengan keinginan dari atasan."
/ "Kita akan bekerja sama dengan pihak tersebut
/ sesuai dengan kesepakatan dari klien."
.
"Pihak tersebut merupakan organisasi gelap patriotik
yang berjalan seperti bayangan di dalam Ostania."
/ "Pihak tersebut merupakan organisasi tak terlihat
/ dari Westalis yang berada di dalam negeri kita."
.
"Ancaman terbesar bagi kita sebagai mata-mata yang tinggal di negara mereka."
/ "Mangsa terbesar untuk kita yang membasmi para pengkhianat di negara kita."
.
"Namun untuk kali ini, hal tersebut kita kesampingkan terlebih dahulu. Oleh karena itu…"
.
"Kau akan bekerja sama dengan Garden, Agen Twilight."
/ "Kau akan bekerja sama dengan W.I.S.E., Thorn Princess."
!
"Bekerja sama dengan Garden?"
/ "Bekerja sama dengan W.I.S.E.?"
***
[ Prolog 3 ]
"Papa dan Mama lagi bertengkar?"
Papa yang ada di ruang TV menghentikan minum kopi dan Mama yang ada di dapur menghentikan cuci piring. Papa dan Mama lalu menatap Anya dengan ekspresi sedikit bingung.
"Tentu saja kita nggak bertengkar," kata Papa, lalu kembali meminum kopi hitam.
"Kenapa Anya bertanya seperti itu?" tanya Mama sambil melanjutkan cuci piring.
Yah, Anya tidak bodoh, mungkin. Tapi mendengar isi suara pikiran Papa dan Mama sejak kemarin malam, tepatnya setelah Papa dan Mama baru saja kembali bekerja, seluruh rumah menjadi berisik dipenuhi oleh isi pikiran Papa dan Mama. Sampai-sampai kepala Anya sakit dan sulit untuk tidur. Tentu saja ini menjadi salah satu kerugian besar menjadi esper.
Kemudian pikiran Papa dan Mama kembali memenuhi pikiran Anya. Papa dan mama memikirkan hal yang sama.
'Bersikap normal di depan Anya.'
'Anya tak perlu tahu.'
'Anya akan baik-baik saja.'
'Anya tak perlu tahu tentang ini.'
'Apakah sikapku pada Yor sangat terlihat aneh oleh Anya?'
'Apakah sangat terlihat aku menjauhi Loid di mata Anya? Apakah Anya akan sedih?'
'Apakah aku melakukan hal yang benar?'
'Apa yang harus kulakukan?'
"Ugh," keluh Anya. Kepala Anya sedikit sakit. Pikiran Papa dan Mama sangat keras dan begitu cepat sampai-sampai Anya kesulitan mengartikan apa yang sedang Papa dan Mama pikirkan.
"Anya akan pergi ke rumah Becky," ujar Anya setelah berpamitan dengan Bond, "pokoknya, Papa dan Mama jangan bertengkar. Anya sayang Papa dan Mama."
"Sekali lagi kami nggak bertengkar, Anya," jelas Papa, bohong. Anya tahu itu, tapi seperti itulah Papa.
"Hati-hati di jalan, Anya," pesan Mama sambil mengelap tangan yang basah.
Anya tidak begitu yakin, tapi ia merasa bahwa Papa dan Mamanya sepertinya sedang bertengkar. Tidak, bukan bertengkar. Papa dan Mama saling curiga.
Tunggu, apakah kali ini Papa dan Mama mengetahui rahasia satu sama lain?!
~ End of Prologue(s) ~
Preview Next Chapter : Pulang
Singkatnya, Loid hanya ingin istirahat dan ada orang lain yang bernasib sial.
NOTES:
Halo! Ini fanfic pertamaku banget yang akhirnya keluar dari folder 'fanfic-asal-tulis-tanpa-ending-pasti-yang-sepertinya-tidak-akan-pernah-kupost' yang ada di laptopku.
Untuk merasakan better reading experience, disarankan untuk pergi ke AO3 dengan judul dan akun yang sama! Tapi tetap biasanya aku update 1 atau 2 hari lebih cepat di FFN daripada di AO3.
[Last Edits : 29/09/2022]
Terima kasih sudah membaca!
