"Aku Cinta Padamu…", Selamanya Tak Bisa Kuungkapkan (Edited) first published at AO3, November 02 2019
AoT/Snk © Isayama Hajime-sensei. wish i did ;)
WARNINGS: ini love interest between malexmale guru-murid, adanya perbedaan usia, adult themes dan unsur-unsurnya ya! YOU HAVE BEEN WARNED jadi yang bukan seleranya mohon tekan tombol kembali! RATING T ke M for reasons, yang tertarik, monggo!
Chapter 1: Black and Blue
"Rivaille… Terima kasih…"
Rivaille Ackerman bersandar lelah setelah gema suara yang selalu dirindukan mengisi alam pikirannya.
Dia memandang langit-langit kaca. Dimana awan hitam membentang. Terkesan tak berujung. Sekelam hatinya saat ini.
Sembari duduk, berganti memandang pria berambut pirang yang berbaring di sebelahnya.
Irvine Smith. Kekasih abadinya. Orang terpenting dalam hidupnya. Yang masih tertidur pulas. Wajah tidur yang begitu damai yang selalu dia kagumi.
Rivaille meletakkan ujung jari telunjuknya tepat di bawah hidung. Merasakan hembusan nafas. Turun ke dada yang naik-turun beraturan. Hal yang tidak hentinya dia lakukan saat terbangun.
Irvine tidak berubah. Penuh misteri seperti pertemuan pertama mereka. "Masa-masa kita indah dulu… Aku ragu kau masih mengingatnya, Sensei…"
Sepuluh tahun telah berlalu, setelah pertemuan di SMA Swasta Shiganshina—kenangan terakhir. Saat kehidupan hampanya terisi.
Dua sisi, dua realita, dua pribadi yang bersatu. Satu ikatan yang diombang-ambingkan pahit dan perihnya kehidupan namun tetap bersatu.
Rivaille menjaga apa yang tersisa dari semua yang pernah dia miliki.
Yang kini hanya tinggal kenangan. Serupa flimstrips yang tidak pernah usang.
Butiran air hujan yang jatuh mengenai jendela memudarkan lamunannya. Alam sadarnya dikuasai oleh mantan gurunya sampai lupa waktu terus berjalan.
"Aku akan buatkan kita sarapan." Bisiknya di telinga Irvine kemudian mendaratkan kecupan singkat di bibirnya. Bibir itu juga masih selembut dulu. Rivaille tidak lupa kelembutannya.
Satu kecupan lagi. Lebih lama dari sebelumnya. Afeksi masih setia diberikan.
Irvine tidak merespon. Masih dengan posisi tidur yang sama.
Rivaille menahan nafas dalam-dalam. Menggoyang tubuh di hadapannya. Meskipun dia tahu tubuh itu tidak mungkin bergerak lagi.
"Sensei, buka matamu…"
October 07 2022, Reuploaded
