Disclaimer : Jelas bukan punya saya!

Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo!

Pairing : Unknown

Summary : Ia adalah perempuan yang dikutuk oleh Dewi Athena karena dituduh melakukan perbuatan tercela dengan Dewa Poseidon di kuilnya. Disisi lain ia hanyalah seorang pria yang ingin mencari ketenangan setelah peperangan yang menewaskan orang tercintanya. Perlahan namun pasti benang merah diantara mereka mulai terikat, apakah takdir mempermainkan pria itu sekali lagi?

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

"Aku merasakan hawa manusia sebelumnya disini. Tapi bagaimana caranya dia bisa sampai ke Underworld?" Pria itu bergumam.

Lupakan! Yang harus ia lakukan sekarang adalah memberitahu semua bawahannya untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuh iblis liar ini. Dan hei! Apa-apaan itu? Seorang manusia memasuki Underworld tanpa seijinnya? Ia harus segera menangkap manusia itu atau namanya akan tercoreng membiarkan seorang manusia berkeliaran disini. Ia kemudian menghilang dari sana menggunakan lingkaran sihir merah seperti kedatangannya tadi.

.

.

.

Chapter 7

"Hmmm coba kita lihat buku apa yang menarik disini" Naruto menatap buku-buku yang berjejer di depannya. Saat ini ia berada di perpusatakaan salah satu kota teritori Gremory.

Mata Naruto tertuju pada buku yang berjudul '13 Longinus'. Mengambil buku yang menarik perhatiannya dan langsung duduk di salah satu bangku yang ada di perpustakaan.

Menurut buku yang ia baca longinus adalah sacred gear terkuat ciptaan Tuhan. Beberapa sacred gear yang ia baca pernah jumpai langsung seperti Vanishing Dragon Emperor Albion punya manusia setengah iblis bernama Vali Lucifer yang ia kalahkan dulu dan juga Issei sang pemilik Red Dragon Emperor Ddraig.

'Terkuat apanya? Penggunanya hanya para orang bodoh yang tidak tau cara memakai kekuatannya' Kurama yang berada di alam bawah sadar Naruto memutar bola mata bosan melihat buku yang dibaca Naruto.

Dulu sewaktu masa pengembaraannya mengelilingi dunia, ia berjumpa dengan salah satu Heavenly Dragon sang pemilik Albion di Romania. Dia menantang Naruto bertarung ketika melihatnya menghabisi para vampir yang menganggu warga desa disana dan hasilnya? Kalah dengan memalukan karena tidak tahu kekuatan orang yang dilawannya.

Sedangkan yang satu lagi hanyalah bocah mesum ketinggian ego yang kebetulan memiliki salah satu dari 13 Longinus. Ia dengan gampangnya menyerahkan kemanusiaannya kepada para iblis hanya karena digoda bisa membangun kerajaan harem apabila menjadi iblis. Konyol? Memang begitulah kenyataannya.

Naruto mengabaikan suara Kurama yang ia dengar melalui pikirannya. Matanya tertuju pada salah satu longinus yang menarik perhatiannya. True Longinus.

"Longinus ini merupakan yang terkuat dan dikatakan bisa membunuh Tuhan" Naruto mengernyitkan dahinya membaca penjelasan itu. Ini terlalu konyol. Ia rasa yang dituliskan dibuku ini sepertinya sangat berlebihan. Membunuh Tuhan? Ia bahkan ragu jika tombak itu bisa menembus Susano'o miliknya.

Naruto menutup buku dan mengembalikan buku yang ia baca ketempat semula. Sepertinya ia harus mencari informasi langsung dari para iblis disini. Membaca buku? Sedangkan buku yang ia baca tadi sudah cukup menjelaskan jika buku disini hanya bersifat melebih-lebihkan. Tapi ia juga tidak ingin menggunakan langsung kekuatannya, itu akan sangat mencolok.

Naruto berjalan sambil melihat sekeliling kota. Ia bisa melihat kalau keadaan disini tidak jauh berbeda dengan dunia manusia. Banyak para iblis yang bekerja sebagai pedagang yang menjajakan dagangannya. Bahkan ia bisa melihat kalau disini juga ada iblis yang mengemis. Wawww itu sesuatu yang baru menurutnya.

Tidak terasa langkah kaki membawanya kearah pinggiran kota. Ia melihat disana ada gedung yang cukup tinggi dan berjalan ke atasnya setelah melihat keadaan sekitarnya yang aman. Berjalan di dinding tentunya merupakan hal yang tidak wajar disini meskipun jika orang-orang disini bisa sihir.

Naruto mengedarkan pandangannya untuk melihat sekeliling. Di pandangannya terlihat daerah-daerah yang tadi telah ia lalui. Gedung yang ia daki cukup tinggi sehingga hampir seluruh kota bisa terlihat dari sana.

Matanya tertuju pada salah satu desa yang ia lihat arah selatan. Kota ini memang sudah ia kelilingi dan desa itu belum sama sekali. Baiklah sepertinya mengunjungi desa itu tidak salah juga daripada mengelilingi kota ini dua kali. Itu hanya menghabiskan energinya lagipula jarak desa itu tidak terlalu jauh.

Naruto lompat dari atap gedung dan mendarat dengan baik setelah melakukan manuver diudara. Yahhh kalau dilihat oleh manusia biasa tentu saja hal ini akan membuat orang yang melihatnya akan serangan jantung tapi disini bukan dunia manusia melainkan iblis. Entahlah, ia rasa iblis juga akan kaget melihatnya.

.

.

.

Gremory adalah salah satu dari 72 keluarga bangsawan yang tersisa setelah Great War. Clan ini dipandang sebagai salah satu clan disegani karena memiliki peran yang sangat besar selama Great War. Selain itu, salah satu dari 4 iblis tertinggi juga berasal dari Gremory yaitu Sirzech Gremory yang sekarang berubah menjadi Sirzech Lucifer karena menjabat sebagai raja iblis. Selain dirinya ada juga 3 raja lainnya yaitu Serafall Sitri yang berubah nama menjadi Serafall Leviathan, Falbium Glasya-Labolas yang berubah nama menjadi Falbium Asmodeus dan Ajuka Astaroth yang berubah nama menjadi Ajuka Beelzebub. Mereka berempat diangkat menjadi raja iblis atas jasa mereka yang berperan besar dalam Great War dan menghentikan Civil War yang dipicu oleh Clan iblis lama.

Mereka berempat saat ini sedang berkumpul di salah satu ruangan yang berada di mansion Gremory yang khusus digunakan untuk rapat. Mereka berkumpul atas permintaan Sirzech yang ingin menyampaikan informasi yang sangat penting.

"Jadi ada apa kau memanggil kami kesini Sirzech? Kau menganggu waktu tidurku" Falbium menutup mulutnya yang menguap menggunakan tangan. Ia memang memiliki kebiasaan tidur yang ekstrim.

"Fal-tan benar Sir-tan! Aku ingin syuting lagi setelah ini" Raja iblis wanita satu-satunya ini cukup nyentrik karena selalu memanggil setiap orang yang dikenalnya dengan akhiran -tan. Selain itu ia memiliki hobi yang cukup aneh dengan mengenakan pakaian perempuan penyihir dan warna yang mencolok.

Sedangkan Ajuka Beelzebub hanya diam dan memandang serius ke Sirzech. Ia tahu kalau temannya yang satu itu tidak akan mengumpulkan mereka berempat tiba-tiba jika tidak ada situasi yang darat. Terakhir kali ia melakukannya sewaktu Civil War karena clan iblis lama melakukan serangan mendadak dan membuat mereka harus langsung mengadakan rapat.

"Baiklah aku akan langsung ke poin utamanya" Mereka bertiga yang mendengar itu segera memasang telinga. Meskipun kelihatannya Serafall seperti bercanda dan Falbium mengantuk, mereka tetap fokus.

"Ada manusia yang menyusup kesini" Satu kalimat itu sudah cukup yang membuat Falbium mengantuk menjadi segar kembali dan Serafall memasang muka serius.

"Bagaimana bisa Sirzech?" Ajuka tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya. Wtf! Manusia masuk Underwold? Ini bisa membuat reputasi yang mereka bangun semenjak Civil War menjadi hancur.

"Sejujurnya aku juga tidak tahu" Sirzech menggelengkan kepalanya. Seraffal mengangkat tangannya yang membuat semua perhatian menjadi tertuju padanya.

"Mungkin kalian belum mengetahuinya, tapi sebenarnya ada 3 cara untuk pergi ke Underwold" Mereka bertiga yang mendengarkan menaikkan alisnya. Setau mereka untuk berpergian ke Underwold hanya bisa menggunakan kertas sihir yang produksinya terbatas untuk mencegah para teroris dan clan iblis lama berbuat onar. Untuk penggunaan kereta iblis pengawasannya cukup ketat sehingga hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang telah diberikan ijin menggunakannya.

"Kalian pasti sudah tahu 2 cara yang biasa kita gunakan, kertas sihir dan kereta iblis" Yang ditanggapi dengan angukan oleh mereka bertiga.

"Sebenarnya ada satu cara lagi tapi aku juga ragu jika ia bisa menggunakannya" Serafall mengingat buku yang pernah ia baca dulu.

"Ada portal di kuil Athena. Portal itu bisa digunakan berpergian kemanapun pengguna mau bahkan itu Underworld. Tapi jika ingin menggunakan portal itu harus bertarung terlebih dahulu dengan dewi Athena" Sebenarnya penjelasan Serafall tidaklah salah namun untuk bertarung itu tidak benar. Naruto cukup menjadi teman dewi Athena dan ia bisa dengan bebas menggunakannya.

Mereka berempat terdiam dengan pikiran masing-masing memikirkan bagaimana bisa seorang manusia memasuki Underwold. Ini pertanda bahwa keamanan mereka sudah melemah sehingga bisa ditembus oleh manusia. Ini kasus pertama manusia bisa datang ke Underwold.

"Lupakan cara dia bisa kesini! Yang harus kita lakukan sekarang adalah menangkapnya dan menginterogasinya. Kita bisa tau tujuannya apa dan bagaimana caranya dia masuk kesini. Satu batu kena dua ekor burung" Mendengar masukan Falbium mereka semua setuju. Falbium memang salah satu iblis terpintar di Underwold.

"Baiklah setelah ini perintahkan beberapa bawahan terbaik kalian untuk menangkap manusia ini. Aku juga akan mengerahkan knightku, Souji Okita" Mereka bertiga mengangukkan kepalanya.

"Rapat selesai"

.

.

.

Naruto menatap tidak peduli terhadap beberapa iblis yang mengemis dalam perjalanannya menuju desa Fern. Ia mengetahui nama desa yang ia lihat dari atap gedung setelah bertanya kepada iblis berprofesi pedagang. Selain itu untuk apa dia peduli terhadap iblis yang mengemis itu? Ia tidak menyukai ras mereka dan juga fisik mereka masih bisa untuk bekerja. Mereka saja yang terlalu malas hingga ingin mengambil jalan pintas dengan mengemis.

Akhirnya setelah berjalan sekitar 30 menit, ia tiba di depan palang desa yang bertuliskan 'Desa Fern'. Kesan pertamanya saat kakinya melangkah ke dalam desa ini adalah suram. Lihatlah iblis yang melarat disini jauh lebih banyak dibandingkan yang ada di kota.

Greppp

Wusshh

Perhitungan Naruto benar ketika ia memasuki desa ini tadi. Perasaan diikuti memang sudah ia rasakan sedari tadi. Ia ingin mengetahui siapa yang mengikutinya sedari tadi dan rupanya seorang pencuri kecil. Iblis yang melihat pencurian itu hanya menatap tidak peduli seolah itu sudah menjadi hal yang biasa disitu. Menghela nafas bosan kemudian berjalan kembali seolah tidak terjadi apa-apa.

Sementara itu iblis kecil yang mengambil dompet Naruto berlari kearah gang kecil. Akhirnya ia bisa makan setelah beberapa hari tidak bisa mendapatkan korban begitulah pikirnya. Tanpa menunggu waktu yang lama ia segera membuka dompet yang telah berhasil ia curi dan menemukan secarik kertas.

'Anda kurang beruntung. Silahkan coba lain kali'

Bukkk

"Sialan! Aku ditipu!" Iblis kecil itu tidak bisa untuk berteriak kesal. Selain itu apakah ia tidak sadar kalau ia tadi mencuri dompet itu? Tentu saja menipu pencuri bukanlah hal yang salah.

Grepp

"Kena kau iblis tidak tahu diuntung"

Naruto mengangkat kerah baju iblis perempuan yang hanya setinggi 120 cm itu. Mungkin usianya sekitar 14 tahun. Apakah iblis ini tidak pernah diajarkan adab oleh orang tuanya untuk tidak mencuri? Naruto menepuk jidatnya dengan tangannya yang kosong. Bocah ini iblis dan mencuri tentu saja salah satu sifat mereka.

Iblis kecil itu meronta-ronta untuk dilepaskan Naruto. Dia panik. Ini pertama kali setelah satu tahun dia beraksi dan tertangkap basah. Tapi Naruto memegang erat kerah bajunya sehingga ia tidak bisa lepas.

"Bagaimana jika aku membunuhmu?" Perkataan Naruto sukses membuat iblis kecil itu menangis keras. Ia hanya mencuri untuk bisa makan! Apa kesalahannya sangat berat hingga ia harus dibunuh?

Naruto memutar bola matanya bosan melihat iblis itu menangis. Yahhh dia hanya menggertaknya dan dia langsung menangis. Dia memang membenci iblis tapi saat ini ia berada di kekuasaan mereka dan juga iblis ini masih terlalu kecil. Ia juga memiliki belas kasihan.

"Baiklah baiklah aku tidak akan membunuhmu. Sebagai gantinya aku ingin bertanya padamu" Perlahan tangis iblis itu mereda. Ia juga sudah diturunkan Naruto.

"Siapa namamu?"

"V-violet" Iblis itu menyeka pipinya bekas air matanya yang terjatuh.

"Kenapa kau mencuri?"

"A-aku ingin makan" Violet menjawab dengan terbata. Naruto mengernyitkan dahinya. Mencuri diusia segini? Apa orangtuanya tidak memberinya makan?

"Memangnya orangtuamu dimana?" Seketika Violet murung mendengar pertanyaan Naruto. Ibunya meninggal ketika melahirkan dirinya. Ayahnya? Entahlah dia juga tidak tahu kabarnya sekarang.

"Ibuku meninggal ketika melahirkanku sedangkan ayahku hilang" Naruto menaikkan alisnya mendengar pernyataan Violet. Hilang? Tidak bertanggungjawab atau memang benar hilang?

"Hilang?" Gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Dulu aku dan ayah tinggal dirumah pinggir desa ini. Ayah bekerja menjadi pengrajin. Ayah sering mengambil bahannya langsung di hutan Red Wood. Hutan itu dijuluki Red Wood karena memiliki banyak kayu merah yang bisa dimanfaatkan para pengrajin sebagai bahan" Mata iblis gadis kecil itu mulai berkaca-kaca ketika menceritakan hal itu.

"Ayah pagi itu menitip pesan kepadaku untuk menjaga rumah dan berjanji akan kembali beberapa hari kemudian setelah mengambil kayu ke hutan sana bersama beberapa temannya. Tapi mereka semua tidak pernah lagi kembali dari sana bahkan rumah kami disita karena hutang ayah" Violet tidak bisa menahan tangisnya ketika mengingat hal itu. Setelah ayahnya menghilang, rumah mereka disita karena ayahnya memiliki hutang sehingga ia sekarang tidur dijalanan.

Pukk

Naruto mengelus surai ungu iblis kecil untuk menenangkannya. Setidaknya hanya ini yang bisa ia lakukan sekarang.

"Apa kau sudah melaporkan ke pihak Gremory sebagai penguasa wilayah ini?" Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Para keluarga korban sudah melaporkannya tapi tidak ada tindak lanjutan" Gadis itu tidak bisa menahan kekecewaannya. Apa pihak Gremory tidak memiliki niatan sedikitpun membantu rakyat yang tinggal didaerah mereka?

Naruto mendecih kesal. Lagi-lagi orang yang memiliki kuasa tapi tidak bertanggungjawab. Apa disemua tempat orang-orang yang memiliki kekuasaan akan memanfaatkannya demi kepentingan pribadinya?

"Apa kau tau dimana hutan Red Wood itu gadis kecil?" Violet mengangukkan kepalanya.

"Nii-san bisa kesana setelah sampai di jalan keluar desa ini. Nanti dari sana tinggal berjalan ke arah utara sekitar 5 Km" Naruto mengangukkan kepalanya dan mengeluarkan sebuah gulungan. Membuka gulungan itu dan terdapat aksara fuin yang tidak dimengerti Violet dan melakukan single handseal.

Poff!

Dari sana keluar 2 batang emas yang kemudian Naruto lemparkan ke Violet. Iblis kecil menerimanya dengan mulut menganga karena terkejut apa yang dilemparkan Naruto. Ini emas! Ini nyata kan? Bangunkan dia dari mimpi ini.

"Gunakan 1 emas itu untuk membeli kembali rumahmu. Sisanya kau pakai untuk kebutuhan sehari-harimu" Naruto berbalik dan berjalan kearah yang diberitahu Violet.

Grepp

"Terimakasih! Hiksss... Terimakasih!" Violet memeluk Naruto dari belakang Naruto. Ia tidak bisa menahan tangis senangnya. Ketika ayahnya menghilang ia sudah tidak memiliki kerabat sama sekali dan tidak ada yang memperdulikannya. Sangat jarang menemukan iblis yang sangat baik kepada iblis yang tidak dikenalnya walapun sebenarnya tanpa diketahui Violet kalau Naruto adalah manusia.

Naruto dengan perlahan melepaskan pelukan iblis itu yang masih sesungukan. Menghela nafas pelan dan tersenyum.

"Pesanku hanya satu, jangan lagi mencuri. Sisanya kau harus melakukannya sendiri" Violet mengangukkan kepalanya patuh.

"Baiklah sampai jumpa lagi" Naruto pergi dari gang kecil itu dan dibelakangnya tampak Violet yang melambaikan tangannya dengan ekspresi bahagia.

Tap

Tap

Tap

'Bukannya kau tidak menyukai ras iblis?' Suara Kurama tiba-tiba terdengar dipikirannya. Sudah ia duga kalau temannya itu akan mengomentari apa yang ia lakukan tadi.

'Dia masih kecil dan tidak paham dengan hal seperti itu Kurama' Naruto menggelengkan kepalanya pelan.

"Selain itu, perkataan Violet juga menambah alasanku untuk tidak pernah percaya pada mereka iblis Gremory. Mereka hanyalah iblis yang mementingkan keadaannya sendiri tanpa memperdulikan rakyat yang berada dibawah naungan kekuasaannya"

.

.

.

.

.

To be Continued

Terimakasih sudah membaca karya saya ini. Mungkin para pembaca merasa alur yang saya gunakan terlalu lambat tapi saya berusaha agar seluruh kejadian di cerita ini dapat tersampaikan kepada kalian.

Mungkin saya ada sedikit hadiah kepada kalian :. o(≧▽≦)o .:

Next chap!

"Apa tujuanmu datang kesini iblis?" Sosok itu bertanya dengan hawa intimidasi yang lumayan kuat. Ia tidak memiliki kaki namun digantikan dengan setengah tubuh ular. Kukunya hitam panjang dan yang paling mencolok adalah rambutnya berupa ular yang sangat banyak beserta dahi yang terdapat permata segi empat. Pengalamannya yang sudah membunuh banyak iblis selama ratusan tahun membuatnya secara tidak langsung memiliki hawa yang dapat membuat para iblis dengan kekuatan menengah bertekuk lutut.

Naruto menyeringai lebar. Sepertinya dewi fortuna sangat menyayangi dirinya saat ini karena ia tidak perlu repot-repot mengelilingi tiga dunia untuk mencari putri kesayangan dari Dewi Athena.

"Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu disini Medusa"

Fin