Disclaimer : Jelas bukan punya saya!
Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo!
Pairing : Unknown
Summary : Ia adalah perempuan yang dikutuk oleh Dewi Athena karena dituduh melakukan perbuatan tercela dengan Dewa Poseidon di kuilnya. Disisi lain ia hanyalah seorang pria yang ingin mencari ketenangan setelah peperangan yang menewaskan orang tercintanya. Perlahan namun pasti benang merah diantara mereka mulai terikat, apakah takdir mempermainkan pria itu sekali lagi?
Selamat membaca!
.
.
.
.
.
'Bukannya kau tidak menyukai ras iblis?' Suara Kurama tiba-tiba terdengar dipikirannya. Sudah ia duga kalau temannya itu akan mengomentari apa yang ia lakukan tadi.
'Dia masih kecil dan tidak paham dengan hal seperti itu Kurama' Naruto menggelengkan kepalanya pelan.
"Selain itu, perkataan Violet juga menambah alasanku untuk tidak pernah percaya pada mereka iblis Gremory. Mereka hanyalah iblis yang mementingkan keadaannya sendiri tanpa memperdulikan rakyat yang berada dibawah naungan kekuasaannya"
.
.
.
Chapter 8
Wusshhh
Angin bertiup kencang menerbangkan dedaunan kering disalah satu hutan yang terkenal dengan keangkerannya di Underworld. Hutan ini bernama Red Wood. Penamaan hutan tersebut sesuai dengan kayu setiap pohon yang hampir keseluruhan berwarna merah pekat. Keangkeran hutan ini bukan karena warna kayunya namun ada hal lain.
Dulu sewaktu masa Great War, hutan ini sudah banyak terjadi kasus hilangnya iblis yang memasuki hutan ini karena mencari sumber dayanya yang melimpah. Bahkan raja iblis saat itu memberikan larangan untuk tidak memasuki hutan Red Wood untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi.
Ayah Violet merupakan salah satu korban hilang karena mencari kayu merah terbaik hutan ini. Hal itu terpaksa ia lakukan karena bahan untuk kerajinan yang sangatlah terbatas dan terlilit hutang. Beberapa kali ia berhasil keluar membawa bahan mentah kayu merah terbaik dan merasa kalau rumor itu hanyalah omong kosong belaka, sehingga akhirnya ia menjadi salah satu korban bersama teman-temannya hilang karena memasuki hutan itu.
Tap
Tap
Tap
Naruto berjalan memasuki hutan Red Wood melalui jalan setapak yang terlihat. Sepertinya masih ada orang-orang yang tetap kukuh ingin mengambil kayu terbaik didalam hutan ini meskipun risikonya sangat besar.
Perjalanan sang ninja kuning ditemani oleh suara semilir angin yang sesekali berhembus dan suara kicauan burung. Kurama? Sepertinya rubah itu pulas tidur karena sedari tadi hanya diam dan tidak membuka pembicaraan dengan hostnya.
Grrrr!
Dari balik pepohonan muncul tiga ekor serigala yang menghuni hutan Red Wood. Serigala itu sangat berbeda dengan manusia. Serigala didunia iblis berukuran 3 meter ditambah rupa mereka jauh lebih ganas dan menyeramkan dengan bulu berwarna merah pekat. Itu mengingatkan Naruto dengan Akamaru ketika memakan pil ninja yang diberikan Kiba.
Melihat ada mangsa yang terlihat empuk didepan matanya, ketiga serigala itu langsung berlari kearahnya. Naruto dengan tenang merentangkan tangan kanannya kearah para serigala dan membuka perlahan matanya yang telah berubah menjadi pola riak air dengan 6 magatama yang mengelilingi pupilnya.
Shinra Tensei!
Syunggg! Brakkkkkkk!
Sebuah gelombang energi tak kasat mata menghantam kuat 3 serigala itu dan mementalkan mereka hingga menghancurkan beberapa pohon. Itu adalah salah satu tehnik yang diberikan saudara tidak sedarahnya melalui mata yang diberikan kepadanya.
Tak Tak Tak
Roarrrrr
Naruto melempar batangan besi hitam kearah kaki ketiga serigala. Ia tahu serangannya tadi hanya akan memberikan efek kejutan kepada mereka dan akan langsung segera bangkit. Dirinya tidak sebodoh itu membiarkan lawannya mendapatkan kesempatan untuk menyerang balik. Lagipula ia tidak terlalu menyukai pertarungan jangka panjang yang pastinya akan menguras energi lebih banyak.
Naruto berjalan meninggalkan ketiga serigala yang masih meringis menahan kesakitan tidak bisa bangkit berdiri. Terlalu merepotkan membunuh mereka, toh besi itu juga akan menghilang sejam lagi. Waktu yang sangat lebih dari cukup agar para serigala ini tidak mengejarnya.
Tidak terasa ia sudah berjalan sangat jauh memasuki hutan. Suasana disini juga sangat berbanding terbalik ketika ia memasuki hutan tadi. Sunyi dan mencekam adalah kata yang sangat pantas ia gambarkan ketika melihat suasana sekitarnya. Bahkan suara burung sudah tidak terdengar lagi dan semilir angin tidak lagi terasa. Ini terlalu tenang.
Deg!
'Hati-hati Naruto. Ada aura kekuatan yang mirip dengan para youkai disekitar sini'
Naruto menganggukkan kepalanya mendengar peringatan Kurama. Seharusnya habitat youkai kebanyakan berada di Kyoto dibawah naungan perlindungan dewi Amaterasu. Mengapa bisa ada aura Youkai didunia iblis? Apa dia iblis reinkarnasi seperi anak buah Rias? Sangat mencurigakan.
Tap
Tap
Tap
Naruto tidak bisa untuk menahan keterkejutannya ketika melihat lima patung iblis di depannya. Ada yang janggal disini! Kenapa patung itu bisa ada disini? Dan yang terpenting kenapa pose patung itu seperti terlihat ketakutan?
Mengenyahkan beberapa kemungkinan yang terlintas dipikirannya, Naruto memutuskan untuk mencari jawabannya sendiri. Tidak ada gunanya berspekulasi kalau tidak bisa memastikan langsung jawabannya. Ia kemudian menyentuh kepala dari salah satu patung dan dapat merasakan samar-samar energi kehidupan yang berada di patung yang ia temukan.
"Iblis ini masih hidup. Tapi siapa yang bisa mengubahnya menjadi batu?" Naruto kemudian merapalkan handseal yang cukup panjang dan diakhiri dengan segel Serpant.
Ningendo
Naruto menarik keluar jiwa patung iblis itu. Mustahil ia mengembalikan mereka menjadi seperti semula jadi lebih baik ia mengambil informasi meskipun nyawa mereka juga ikut melayang. Tidak ada salahnya juga kan? Setidaknya itulah yang ada dipikiran Naruto.
Naruto memejamkan matanya untuk melihat seluruh ingatan yang ia dapat dari iblis ini. Ternyata iblis yang ia ambil nyawanya ini adalah salah satu iblis teman dari ayah Violet yang bersama-sama berangkat untuk mencari bahan mentah kerajinan disini. Berarti besar kemungkinan salah satu dari empat patung yang tersisa adalah ayah Violet. Yahhh setidaknya ia tidak membunuh ayah iblis dari bocah kecil yang ia tolong tadi.
"I-ini?"
'Apa yang kau lihat nak?' Kurama tidak bisa untuk menahan mulutnya untuk bertanya kepada hostnya. Kenapa ia sangat terkejut? Apa ada informasi yang begitu pentingnya hingga ia terkejut?
Naruto tidak menjawab pertanyaan Kurama dan langsung menyilangkan tangannya ketika melihat ekor ular yang lumayan besar hampir menghantam wajahnya. Dirinya terseret beberapa meter kebelakang karena kuatnya hantaman yang ia terima.
"Apa tujuanmu datang kesini iblis?" Sosok itu bertanya dengan hawa intimidasi yang lumayan kuat. Ia tidak memiliki kaki namun digantikan dengan setengah tubuh ular. Kukunya hitam panjang dan yang paling mencolok adalah rambutnya berupa ular yang sangat banyak beserta dahi yang terdapat permata segi empat. Pengalamannya yang sudah membunuh banyak iblis selama ratusan tahun membuatnya secara tidak langsung memiliki hawa yang dapat membuat para iblis dengan kekuatan menengah bertekuk lutut.
Naruto menyeringai lebar. Sepertinya dewi fortuna sangat menyayangi dirinya saat ini karena ia tidak perlu repot-repot mengelilingi tiga dunia untuk mencari putri kesayangan dari Dewi Athena.
"Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu disini Medusa"
.
.
.
.
.
Laut. Ketika orang-orang mendengar kalimat itu maka yang terlintas dipikirannya adalah sebuah hamparan air garam yang sangat luas dan dihuni oleh ikan-ikan dengan beragam ukurannya. Lautan yang sangat luas disebut juga sebagai Samudera.
Dibawah tengah samudera yang dikenal sebagai titik nemo terletak sebuah kota ajaib yang berdiri dibawah kedalaman air. Ini adalah kota Atlantis yang merupakan salah satu kota tercanggih melampaui era manusia modern. Kota Atlantis memiliki bangunan yang kebanyakan terbuat dari batuan kapur mirip seperti milik kuil Athena dan dilindungi oleh kubah yang diciptakan dewa Poseidon untuk bisa bertahan dibawah air.
Kota Atlantis merupakan tempat dari dewa Poseidon berkuasa atas lautan di bumi. Ditengah-tengah kota ini terdapat sebuah istana yang terbangun megah diantara bangunan-bangunan lainnya. Didalam istana terlihatlah dewa Poseidon yang tengah duduk di singgasananya dengan tangan memegang senjata Trisulanya. Terlihat diwajahnya yang kusut ia tengah memikirkan suatu permasalahan.
"Dewi perang sialan! Kalau bukan karena kedatangannya saat itu aku pasti sudah meniduri putrinya yang sangat cantik" Terlihat trisula yang dipegangnya mengeluarkan aura keemasan merespon amarah dari pemiliknya.
"Sayang sekali manusia secantik itu harus berubah menjadi youkai ular. Dia menjadi jelek dan sangat menjijikkan" Decihan ketidaksukaan terdengar dari mulutnya.
Poseidon dan Athena adalah saingan berat semenjak perang besar dengan para titan. Bukan hal dalam kekuatan tempur karena sudah jelas Poseidon yang menang namun dalam bidang kepintaran. Terakhir kali ia menantang Athena dalam pertandingan catur yang disaksikan oleh para dewa-dewi Olimpus, yang berakhir dengan kekalahannya. Hal itu membuatnya murka dan mencari cara agar bisa membalaskan rasa malunya.
Ia kemudian melakukan pengintaian dan akhirnya menemukan bahwa Athena memiliki putri angkat manusia yang sangat cantik. Memperkosanya mungkin pembalasan yang sangat setimpal bukan? Dewi itu sudah membuat dirinya malu didepan para dewa-dewi lainnya sehingga itu hal yang sangat pantas didapatkan Athena! Itulah yang ada dipikiran Poseidon yang sudah dendam kesumat kepada sang dewi kebijaksanaan.
Poseidon kemudian menunggu saat-saat Athena lengah dan ketika mengetahui kalau saingannya itu sedang pergi ke Jepang ia langsung menjalankan aksinya. Menyelinap masuk dan langsung menghampiri putrinya yang sedang menyapu kuil. Merasakan adanya niat jahat dari pria didepannya membuat putri Athena langsung melarikan diri. Poseidon sempat hampir beberapa kali menangkapnya tapi ia bisa menghindarinya dengan sihir yang telah diajarkan ibunya. Namun ia tidak bisa selamanya melarikan diri dan akhirnya terpojok di dalam kamarnya. Mengetahui sasarannya sudah pasrah dan kehabisan tenaga dipojok kamarnya membuat Poseidon langsung melepaskan bajunya dan bersiap melaksanakan aksinya. Namun niat itu langsung sirna ketika ia menerima tendangan telak di wajahnya dan membuatnya terlempar menjebol dinding hingga keluar kuil. Pelaku yang menendang wajahnya adalah Athena dengan wajah yang sangat murka. Mereka sempat bertarung tapi tetap saja medan perang itu sangat tidak menguntungkan baginya. Meskipun dirinya salah satu dari tiga dewa utama Yunani dan lawannya perempuan, Athena tetaplah dewi perang dan tentu saja kekuatan tempurnya tidak bisa diremehkan. Ia akhirnya memutuskan mundur untuk melancarkan aksi jahat yang sudah ia susun apabila rencananya saat ini gagal.
Ia kemudian langsung menemui adik bungsunya Zeus yang sedang berada di kuilnya. Poseidon memberitahu kalau Athena memiliki putri manusia yang sangat cantik dan mengajaknya untuk memperkosanya bersama. Sebagai dewa yang cabul dan terkenal memiliki banyak anak dari dewi-dewi lainnya tentu saja Zeus dengan sangat senang hati menerima tawaran dari kakaknya itu. Namun ketika mereka ingin pergi ke kuil Athena, mereka melihat dari kejauhan bahwa putrinya Athena telah diubah menjadi ular yang terlihat menjijikkan. Mereka mengurungkan niatnya dan kembali ke tahtanya masing-masing.
Athena kemudian melaporkan perlakuan Poseidon kepada Zeus dewa tertinggi Olimpus tetapi ia malah dituduh sebagai dewa yang hina karena mengasuh manusia. Poseidon tertawa jahat ketika melihat Athena mendapat hukuman kurungan selama seratus tahun.
Poseidon akhirnya memerintahkan pahlawan manusia pertama dari Yunani, Perseus untuk mencari dan membunuh Medusa. Menghilangkan bukti hidup adalah salah satu cara agar sejarah yang telah ia rekayasa dengan adiknya tidak berantakan. Namun tugas itu gagal dilaksanakan Perseus dan hanya pulang dengan tangan kosong. Berani sekali manusia ini pulang dengan tangan kosong! Poseidon kemudian menghukum mati Perseus karena gagal dalam menjalankan tugasnya.
Sampai saat ini keberadaan Medusa tidak diketahui sama sekali. Bahkan ia sudah menemui beberapa mitologi lainnya namun jawaban yang ia dapatkan hanya gelengan kepala. Ia harus menemukannya atau posisinya sebagai salah satu dari dewa utama Olimpus terancam.
"Aku harus membicarakan ini dengan Zeus" Poseidon berdiri kemudian berubah menjadi gumpalan air yang melesat keluar kota Atlantis menuju Olimpus.
.
.
.
.
.
"Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu disini Medusa"
Medusa yang mendengar itu menaikkan alisnya. Ada tujuan apa iblis ini mencarinya? Apa ia suruhan Poseidon untuk membunuhnya sama seperti Perseus tempo lalu?
"Aku ulangi sekali lagi. Apa tujuanmu kesini iblis? Jangan mengalihkan pembicaraan!" Ular-ular di rambut Medusa berdiri mendesis merespon kemarahan inangnya.
"Pertama aku datang dengan damai dan tidak memiliki tujuan untuk bertarung. Yang kedua aku bukan iblis, aku manusia" Naruto menghindari untuk menatap langsung mata Medusa, itu hanya bunuh diri. Ia pernah diajari oleh Might Guy untuk bertarung melawan orang-orang yang setipe dengan Itachi yaitu menghindari tatapan langsung mereka dan itu sepertinya efektif karena dirinya tidak berubah menjadi batu ketika menatap Medusa. Dirinya sedari tadi menatap dahi Medusa yang memiliki permata segi empat mirip dengan mata ketiga Kaguya.
"Apa maksudmu kau manusia? Sudah jelas auramu iblis! Jangan menipuku!" Kali ini ular yang ada di rambutnya sudah membuka mulutnya lebar-lebar merespon emosi Medusa.
'Jujur saja kepadanya nak. Ia pasti sudah mengalami krisis kepercayaan sejak dirinya dikutuk' Naruto menghela nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Kurama benar, gadis ini sudah mengalami krisis kepercayaan yang sangat dalam. Ia bahkan bisa menjamin jika ia ketahuan berbohong sedikit saja maka besar kemungkinan si gadis ular tidak akan mau mempercayainya sedikitpun.
"Aku berkata jujur padamu. Aku mencuri aura iblis supaya bisa menyelinap ke Underworld. Akan sangat berisiko kalau aku tidak merubah auraku disini meskipun ini tidak permanen" Naruto kemudian mengangkat kedua tangannya dan membelakangi Medusa.
"Aku datang dengan damai dan tidak ada niat bertarung sedikitpun. Kau bisa menyerangku sekarang jika merasa aku berbohong padamu" Medusa mengernyitkan dahinya melihat perlakuan unik ibl-manusia didepannya. Baru kali ini selama ratusan tahun ketika ia menyandang nama Medusa, ada mahluk yang tidak takut kepadanya. Bahkan ketika melihat bentuk ularnya saja, banyak mahluk yang langsung melarikan diri. Namun bukan berarti ia langsung mempercayainya! Bisa saja ini hanyalah akal bulus dari pria didepannya agar bisa mendapatkan kepalanya sebagai senjata (Menurut legenda di kisah nyata, kepala Medusa sangat berguna sebagai senjata yang sangat mematikan untuk membuat lawan menjadi batu).
"Turunkan tanganmu manusia tapi tetaplah berbalik. Aku muak melihat wajah laki-laki!" Baru saja Naruto mau tersenyum ketika sang wanita ular menyuruhnya menurunkan tangannya terpaksa harus cemberut karena diperintah untuk tetap membelakanginya. Hal itu wajar diucapkan Medusa mengingat traumanya terhadap Poseidon. Tapi tetap saja ini kemajuan! Setidaknya ia mau berinteraksi dengannya.
"Apa tujuanmu kesini?"
"Sebenarnya aku mencari informasi tentang Underworld tapi ketika berjalan di desa Fern aku menemukan anak kecil yang kehilangan orangtuanya bertahun-tahun. Ia mengatakan jika ayahnya pergi ke hutan ini untuk mencari bahan mentah kerajinan namun tidak pernah kembali" Naruto mengatakan alasannya dengan lancar tanpa ragu. Kenyataannya ia memang ingin mencari informasi tentang Underworld dan kebetulan bertemu Violet. Terkait pertemuannya dengan Athena itu terjadi sebelum ia memasuki Underworld jadi itu tidak dihitung.
Medusa menegang mendengar perkataan Naruto yang membelakangi dirinya. Ia tahu maksud Naruto itu adalah patung iblis yang berada tidak jauh dari mereka sekarang. Medusa menyerang mereka karena para iblis itu sangat tamak dalam mengambil bahan mentah yang ada dihutan ini.
Naruto juga sebenarnya sudah tahu kejadian yang sebenarnya terjadi ketika mengambil ingatan salah satu patung iblis tadi. Kelima iblis yang memasuki hutan ini masuk terlalu jauh dan menemukan bahan mentah yang sangat bagus. Namun ada satu iblis yang sangat tamak dan mengambil besar-besaran bahan mentah itu dan sudah diperingatkan oleh teman-temannya untuk mengambil secukupnya. Medusa yang melihat itu merasa marah karena ketamakan iblis itu dan mengubah mereka semua menjadi batu. Dan secara kebetulan ketika Naruto melakukan tehnik Ningendo, korbannya adalah iblis yang tamak mengambil bahan mentah.
"Itu salahnya sendiri karena sudah tamak! Semua iblis yang datang kesini pasti selalu memiliki niat jahat!" Seru Medusa dengan marah.
"Maksudmu?"
"Contohnya iblis yang kuubah menjadi patung. Mereka tamak karena mengambil banyak pohon yang langka dan sulit untuk berkembang. Selain itu banyak juga iblis yang memburu hewan langka di hutan ini. Apa menurutmu aku salah melindungi hutan yang sudah menjadi tempat tinggalku berabad-abad lamanya?" Naruto menggelengkan kepalanya merespon pertanyaan Medusa. Hal yang dilakukannya benar untuk melindungi tempat tinggalnya meskipun sejatinya ia bukan berasal dari sini namun rasa bertanggung jawab itu muncul ketika ia tinggal di hutan Red Wood.
"Tindakanmu benar melindungi hutan ini. Kupikir aku juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisimu"
"Kalau begitu pergi dari sini sekarang! Aku tidak membunuhmu karena kau manusia jadi bersyukurlah akan hal itu" Medusa merayap dengan tubuh ularnya meninggalkan Naruto. Ia tidak pernah memiliki niat untuk membunuh manusia karena dulunya ia juga bagian dari ras itu namun lain halnya dengan iblis. Mereka semua selalu tamak dan licik! Hal itu terbukti selama berabad-abad ia disini, semuanya memiliki niat buruk terhadap hutan ini. Namun baru beberapa meter dia pergi, suara Naruto menahannya.
"Apa kita bisa bertemu lagi?" Medusa tertegun mendengar itu. Apa manusia ini tidak ada takutnya sama sekali kepadanya? Apa dia tidak sadar jika melakukan kesalahan sedikit saja dengan menatap matanya maka ia menjadi batu? Atau ini hanya siasatnya saja? Banyak pertanyaan yang berkecamuk dipikirannya sekarang akan tingkah unik manusia didepannya. Namun Medusa tidak menjawabnya dan memilih untuk meninggalkan Naruto. Saat sudah agak jauh dari tempat awal mereka bertemu, samar-samar ia mendengar teriakan Naruto.
"Aku anggap itu jawaban iya!" Akhirnya Medusa kembali ketempat tinggalnya dan tidak lagi mendengar suara Naruto.
'Untuk mendekati gadis itu sepertinya kau harus ekstra sabar Naruto'
"Aku tahu itu" Naruto tersenyum lebar. Dirinya senang! Meskipun pertemuan pertama mereka terkesan buruk dengan Medusa menyerangnya tapi itu bukanlah masalah. Yang harus ia lakukan sekarang adalah mendapatkan kepercayaan gadis itu dan memberitahu kalau ia tidaklah sendirian. Sebenarnya bukan karena janjinya terhadap Dewi Athena ia bersikeras, namun mereka sama. Orang yang sama-sama merasakan apa itu dibenci tanpa alasan dan bagaimana sakitnya itu sendirian.
"Baiklah untuk saat ini kita kembali ke dunia manusia" Naruto kemudian melakukan Hiraishin kembali ke apartemennya yang berada didunia manusia. Kini ia sudah bebas menjelajahi 2 dunia karena sudah menandainya dengan segel Hiraishin. Untuk saat ini ia akan merahasiakan pertemuannya dengan Medusa kepada Dewi Athena. Biarlah ini akan menjadi kejutan bagi sang Dewi nanti dari dirinya.
.
.
.
.
.
To be Continued
Selamat malam semuanya, saya ingin memberitahu kepada para pembaca sekalian bahwa untuk selanjutnya mungkin waktu update semakin tidak beraturan tapi saya akan berusaha untuk secepatnya menulis chapter selanjutnya. Apakah menurut para pembaca sekalian tulisan saya membosankan? Saya butuh komentar kalian untuk mendukung kualitas penulisan saya.
Untuk penggambaran Medusa saya mengambil bentuk gambar dari model Pocket Game Soft. Namun untuk bentuk manusianya berbeda dengan versi tersebut.
Mungkin hanya ini saja yang bisa saya sampaikan. Peluk hangat kepada para pembaca dimanapun berada hehehehe (*´ω))ω`●)
Apabila ada salah kata mohon maaf dan terimakasih sudah membaca tulisan saya (⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)
Fin
