THE WILL TO CONQUER

Summary : Memutuskan untuk membunuh Thatch dan meninggalkan bajak laut Shirohige merupakan keputusan yang sangat berani bagi Marshall D Teach, namun ia ingin membuat bajak lautnya sendiri dan ia mencari seseorang yang hebat untuk menjadi wakil kaptennya.

Disclaimer : Naruto and One Piece only belong to Masashi Kishimoto and Eichiro Oda.

Warning : 18

Naruto X One Piece crossover story ( X Fairy Tail and My Hero Acdemia )

-X-

Chapter 3

( 5 Hari Kemudian )

Setelah berhasil menjadi Shicibukai, Bajak Laut Kurohige mereka memutuskan untuk langsung pergi ke Impel Down. Perjalanan dari Marineford menuju ke Impel Down sebenarnya hanya memakan waktu 4 jam namun Teach memutuskan untuk memutar melewati Calm Belt sambil mengukur waktu.

Hal ini sengaja dilakukan agar mereka sampai ke Impel Down di hari dimana eksekusi Ace berlangsung. Kali ini mereka sudah sampai di Impel Down dan mereka dapat melihat gerbang penjara Impel Down yang sangat besar.

"Senchou, sepertinya mereka sudah tidak sabar menyambut kita." Ucap Auger.

"Zehahaha! Kalau begitu sudah saatnya kita bersiap. Ini adalah permulaan dari rencana kita dan kita tidak boleh gagal disini." Ucap Teach.

Mendengar hal tersebut, Naruto langsung bangkit dari duduknya dan menyalakan sebatang rokok. Terlihat beberapa angkatan laut dan petugas impel down berdiri di depan gerbang.

"Yo Naruto! Kita akan berlabuh, bisa kau turunkan jangkar?" Tanya Burgess.

"Serahkan padaku." Ucap Naruto yang langsung menurunkan jangkar namun, mata Naruto tidak lepas dari satu kapal yang terparkir di dekat gerbang impel down.

Naruto lalu menghampiri Teach. "Teach, kenapa ada satu kapal perang angkatan laut disana?"

"Hm? Entahlah? Untuk persiapan perang mungkin?" Jawab Teach.

Naruto merasa tidak puas dengan jawaban Teach dan ia memutuskan untuk bertanya pada petugas yang ada di Impel Down.

Setelah kapal diparkirkan, Seluruh anggota bajak laut Kurohige turun dari kapal.

"Selamat datang di Impel Down, bajak laut Kurohige. Namaku Domino dan aku ditugaskan untuk memandu kalian selama di Impel Down." Ucap wanita yang bernama Domino.

"Zehahaha! Terima kasih Ojou-Chan." Ucap Teach sambil menyeringai.

"Aku akan menjelaskan prosedural yang berlaku disini dan harus kalian patuhi. Pertama, satu per satu dari kalian akan melakukan body check sebelum memasuki ruang utama." Ucap Domino.

"Aku harap yang melakukan wanita itu yang melakukan body check." Bisik Burgess kepada Naruto.

"Pada akhirnya kita yang akan melakukan body check kepada wanita itu." Bisik Naruto.

Mereka berdua menahan tawa mereka dan membuat Domino penasaran apa yang sedang mereka tertawakan.

"Apa ada yang lucu?" Tanya Domino ketus.

"Tidak. Lanjutkan, aku terpikir kejadian lucu sebelum kami sampai disini." Balas Naruto yang mengedipkan matanya.

Melihat itu, wajah Domino sedikit merona karena harus ia akui bahwa Naruto sangat tampan.

"L-Lalu yang kedua, setelah melakukan body check, setiap dari kalian harus menggunakan borgol batu laut guna menghindari kerusuhan." Ucap Domino.

"Hanya ada 2 pengguna buah iblis disini apa kita tetap harus menggunakan batu laut?" Tanya Auger.

"Lagipula, kita bukan tahanan." Ucap Doc Q.

"Kami tidak cukup kuat untuk membuat kerusuhan di penjara terkuat di dunia ini." Ucap Lafite.

"Semuanya telah di atur dan jika kalian tidak setuju, maka kalian bisa mengajukan keberatan kalian ke Sengoku-Gensui." Ucap Domino.

"Zehahaha! Baiklah, lalu apa lagi yang harus kami lakukan?" Tanya Teach.

"Setelah itu, kalian akan di pandu oleh Sipir Magelan kemana pun kalian pergi. Kalian tidak diperbolehkan pergi sendiri dan jika kalian melanggar, maka status Shicibukai kalian akan langsung di cabut sesuai instruksi dari Sengoku-Gensui." Ucap Domino.

"Baiklah kami tidak keberatan sama sekali. Bisakah kami masuk sekarang, kami harus pergi ke Marineford setelah ini untuk membantu angkatan laut berperang dengan Shirohige." Ucap Naruto.

"Lewat sini." Ucap Domino.

Setelah itu, mereka semua pun masuk Impel Down satu per satu.

-X-

( 30 menit kemudian )

Bajak Laut Kurohige memasuki ruang tunggu Impel Down dan mereka mulai menjalani body check. Mereka memasuki sebuah ruangan yang dimana mereka sudah di tunggu oleh dua petugas yang ada disana dan proses body check ini memakan waktu kurang lebih 20 menit per satu orang.

Orang pertama yang melakukan body check adalah Naruto. Naruto melakukan body check selama 20 menit dan banyak sekali dokumen yang harus ia tandatangani. Setelah semuanya selesai, Naruto diizinkan untuk meninggalkan ruangan dan ia bertemu kembali di Domino di ruangan tunggu.

"Naruto-San, apa semuanya sudah selesai?" Tanya Domino.

"Aku orang pertama yang selesai, dan masih ada 5 orang lagi. Aku harap kalian bisa menyelesaikan ini dengan cepat." Ucap Naruto.

"Ini adalah peraturan dan tidak ada yang bisa aku lakukan untuk itu. Aku harap kau mengerti, disini kami hanya menjalankan tugas." Ucap Domino.

Naruto tersenyum dan mengangguk dan ia langsung berjalan meninggalkan Domino.

"Kau mau kemana?" Tanya Domino.

"Mencari toilet." Jawab Naruto sambil terus berjalan.

"Tunggu!" Domino langsung berdiri dan mengeluarkan borgol batu laut dan rantai panjang. "Kau harus menggunakan borgol ini terlebih dahulu."

Naruto menengok kebalakang dan mengangguk. Ia tersenyum dan mengulurkan kedua tangannya. "Kalau begitu lakukan tugasmu."

Domino berjalan menghampiri Naruto dan mulai memasangkan borgol di pergelangan tangan Naruto. Namun, Domino terkejut ketika Naruto menyentuh lengannya dengan lembut.

"Menjadi petugas di penjara seperti ini sangat melelahkan bukan?" Tanya Naruto sambil mengelus tangan Domino.

"T-Tidak. Aku mendedikasikan hidupku untuk membantu pemerintah dunia dan aku tidak pernah merasa lelah saat bekerja." Ucap Domino.

Domino selesai memasangkan borgol di tangan Naruto dan ia langsung menarik tangannya dari genggaman Naruto. Domino mengambil rantai yang terhubung dengan borgol Naruto dan mulai memandunya ke toilet.

"Ikuti aku Naruto-San." Ucap Domino.

Naruto mengangguk dan berjalan mengikuti Domino dari belakang.

Sesampainya di toilet, Domino berbalik badan dan menyuruh Naruto untuk segera masuk.

"Aku akan menunggu di depan pintu." Ucap Domino.

"Aku tidak bisa menutup pintu jika kau terus memegang rantai borgolku." Ucap Naruto.

"Kau tidak perlu menutup pintu. Aku akan berbalik badan dan kau bisa buang air dengan tenang." Ucap Domino.

"Baiklah jika kau memaksa." Ucap Naruto.

Naruto pun masuk ke toilet dan membuka retsleting celananya dan mulai mengeluarkan air urin nya.

"Apakah ini tugasmu juga? Menemani tamu sampai ke toilet?" Tanya Naruto.

"Seharusnya ini tugas Sadi-San namun karena dia sedang sibuk jadi aku menggantikannya." Jawab Domino.

"Begitukah? Sepertinya kau adalah wanita yang mencintai pekerjaanmu." Ucap Naruto.

Warning : Lime!

Setelah selesai Naruto kembali menutup retsleting celananya namun ia tidak bergerak dari situ. Naruto lalu menarik tangannya yang di borgol sehingga Domino pun ikut terseret ke dalam toilet.

"E-E-Egh!!!" Domino terkejut ketika tertarik ke dalam dan ia jatuh ke dalam pelukan Naruto.

Naruto pun langsung menutup pintu toilet dan tersenyum. "Oops maaf, Domino-San. Kebiasaan ku setelah buang air adalah meregangkan tanganku dan aku tidak sadar bahwa aku sedang di borgol dan kau masih memegang rantai borgolku." Bisik Naruto di telinga Domino.

"Na-Naruto-San! Lepaskan aku! Jika tidak aku akan melaporkanmu!" Terika Domino yang berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Naruto.

Namun, Naruto hanya tersenyum dan duduk di closet dan memaksa Domino duduk di pangkuannya. Naruto lalu memeluk Domino dari belakang dan melingakarkan tangannya di perut Domino sehingga membuat wajah Domino merona.

"Kita bisa bersantai disini sebentar. Aku tahu bahwa kau butuh sedikit hiburan setelah melakukan pekerjaan melelahkan disini dan aku yakin kau tidak mempunyai waktu untuk merasakan sentuhan dari pria." Bisik Naruto sambil mencium telinga Domino.

"N-Naruto-San... Ahhh..." Domino mendesah dan ia mulai menikmati sentuhan Naruto.

Naruto tersenyum dan mulai menggerayangi tubuh Domino. Tangan kanannya terus bergerak ke atas dan mulai meremas payudara Domino.

"Nikmati saja. Aku tahu kau tertarik denganku dan biarkan aku membantumu." Ucap Naruto.

Domino hanya mengangguk dan membiarkan Naruto bermain dengan tubuhnya.

"Kenapa wanita cantik sepertimu memutuskan untuk bekerja di tempat busuk seperti ini? Bukankah masih banyak pekerjaan yang bisa kau lakukan?" Tanya Naruto.

"Seperti yang kubilang barusan bahwa aku mencintai pemerintah dan membenci bajak laut. Aku tidak cukup kuat untuk bertarung jadi, hanya inilah yang bisa aku lakukan untuk membantu pemerintah dunia." Ucap Domino.

"Begitukah?" Naruto tersenyum dan memeluk Domino semakin erat.

"Ahh.. Naruto-San..." Domino kembali mendesah.

"Aku menyukai wanita bertekad sepertimu. Namun, jika kau berubah pikiran, datanglah kepadaku, aku bisa memberikanmu banyak pekerjaan." Ucap Naruto.

"Tidak akan! Aku tidak menjadi bajak laut!" Ucap Domino.

"Aku hanya bercanda. Ngomong-ngomong, aku melihat satu kapal perang angkatan laut di gerbang depan. Kenapa ada kapal perang angkatan laut di sini? Bukankah seharusnya semua kapal ada di Marineford sekarang?" Tanya Naruto.

"Kapal itu digunakan oleh vice Admiral Momonga dan Shicibukai Boa Hancock." Jawab Domino.

Naruto menghentikan tangannya dan terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Boa Hancock juga berada disini.

"Na-Naruto-San...?" Ucap Domino yang sadar bahwa Naruto menghentikan gerakannya.

"Ah, maaf." Naruto tersenyum dan ia langsung memasukan tangannya ke dalam baju Domino dan meremas payudaranya dari dalam.

"Naruto-San! Kau benar benar mesum!" Ucap Domino sambil tersenyum.

"Hahahah, kau menikmatinya bukan? Tapi aku penasaran apa yang dilakukan Boa Hancock disini." Ucap Naruto.

"Di-dia ingin bertemu dengan Hiken no Ace. Aku t-tidak tahu apa niatnya tapi sepertinya dia ingin melihat orang yang akan menjadi penyebab perang hari ini.. N-Naruto-San..." Domino mendesah ketika Naruto mulai mencubit puting susunya dengan lembut.

'Tidak mungkin dia hanya ingin melihat Ace jika ia tidak mempunyai hubungan dengan Ace sebelumnya.' Gumam Naruto dalam hatinya.

Naruto lalu mengangkat Domino dari pangkuaanya dan ia pun bangkit berdiri.

"N-Naruto-San...?" Domino kebingungan kenapa Naruto tiba tiba berhenti.

"Maaf Domino-Chan, tapi sepertinya waktu kita tidak banyak. Sama sepertimu, aku mempunyai pekerjaan yang harus aku lakukan." Ucap Naruto sambil mengelus kepala Domino dengan lembut.

Domino menundukan kepalanya dan ia mengangguk. "B-baiklah..."

Domino terkejut ketika Naruto membungkuk dan menciumnya dengan tiba-tiba. Domino yang awalnya terkejut namun ia memejamkan matanya dan menikmati ciuman Naruto.

Setelah beberapa detik berciuman, Naruto melepaskan ciumannya dan mengusap lembut bibir Domino dengan ibu jarinya.

"Aku pasti akan kembali lagi dan menyelesaikan apa yang belum kita selesaikan." Ucap Naruto.

"A-Apa kau akan kembali setelah perang Marineford?" Tanya Domino.

"Aku tidak janji, tapi akan kuusahakan." Ucap Naruto.

-X-

( Beberapa menit kemudian )

Naruto dan Domino kembali ke ruang tunggu dan melihat bahwa Teach dan kawan-kawan sudah menyelesaikan proses body check dan sudah di borgol oleh batu laut.

Namun, mereka melihat bahwa banyak sekali petugas yang lalu lalang dan berlarian.

"Ada apa ini!?" Teriak Domino.

"Lapor Domino-San! Terjadi kerusuhan di level 4!" ucap salah satu petugas.

"Kenapa bisa terjadi kerusuhan!?" Teriak Domino yang panik.

"Aku masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi aku mendengar bahwa dalang kerusuhan ini adalah Mugiwara no Luffy! Dia berhasil menyusup kesini untuk menyelamatkan Ace!"

Domino membelalakan matanya dan syok dengan apa yang ia dengar. "CEPAT LAPORKAN SEMUANYA KEPADA MAGELAN! KITA TIDAK BOLEH MEMBIARKAN INI TERJADI!"

"HAI!"

Seluruh petugas pun menjalankan perintah Domino dan mereka langsung bergerak dan memberitahukan semuanya kepadal kepala sipir Magelan.

Domino langsung mengarahkan pandangannya ke Naruto dan membungkuk. "Mohon Maaf, Naruto-San, tapi kau dan teman-temanmu tidak bisa melanjutkan kegiatanmu. Sampai kekacauan ini selesai, kalian harus berada di luar Impel Down."

"Kami mengerti. Sebaiknya kau bergegas dan kami akan pergi dari sini." Jawab Naruto.

"Kalian bisa meminta kunci borgol kalian ke petugas lainnya. Aku pergi dulu!" Domino pun langsung berlari meninggalkan mereka.

Disisi lain, ada seorang petugas menghampir Teach dan kawan-kawan. "Ikuti aku."

DOR!!

Namun, Auger langsung menembak kepalanya dan petugas itu pun langsung mati.

"Benar-benar menyusahkan." Gumam Auger.

"Hey! Kenapa kau menembaknya!? Dia belum melepaskan borgol kita!" Teriak Burgess.

"Jangan khawatir." Naruto merogoh sakunya dan ia mengeluarkan kunci dan ia membuka borgol di tangannya. "Aku berhasil mencuri kunci dari wanita tadi." Naruto melemparkan kunci tersebut kepada Burgess.

"Zehahaha! Bagaimana? Apa permainannya seperti pelacur yang berpengalaman?" Tanya Teach.

"Terlalu polos. Tidak bisa di andalkan. Kita cari saja yang lain." Jawab Naruto.

Mereka semua pun melepaskan borgol mereka satu per satu dan akhirnya mereka lepas dari borgol batu laut.

"Nah, lebih baik kita bergerak cepat sebelum semuanya terlambat." Ucap Lafite.

"Ngomong-ngomomg.. hah.. hah... Apa yang dilakukan Mugiwara disini?" tanya Doc Q.

"Lebih tepatnya, bagaimana bisa dia masuk ke sini." Ucap Auger.

"Itulah yang aku akan cari tahu jawabannya. Teach, sepertinya kita harus berpisah dan kita akan bertemu lagi di level 6. Aku akan mencari bocah Mugiwara ini dan mencari informasi tentangnya." Ucap Naruto.

"Aku mengerti. 2 jam lagi kita akan bertemu di level 6, Naruto. " Ucap Teach.

-X-

(Level 4 Impel Down)

Terlihat seluruh area di tempat ini dipenuhi oleh bara api dan lahar. Temperatur di tempat itu sangatlah panas dan membuat seluruh orang yang berada disana pun memilih bunuh diri daripada harus terpanggang hidup hidup.

Disisi lain, terlihat ada beberapa orang yang sedang berlari-lari dan dari sekian banyak orang tersebut, terlihat ada dua orang yang sedang bertarung, dan dua orang tersebut adalah Magelan dan Luffy.

Namun sayangnya, Luffy berhasil di kalahkan oleh Magellan dan nampaknya Luffy akan dimasukan ke penjara.

"Aku akui keberanian mu menyusup ke tempat ini untuk menyelamatkan Hiken no Ace. Tapi, sungguh disayangkan kau tidak cukup kuat untuk melakukan hal itu." Ucap Magellan sambil melihat Luffy yang tergeletak di lantai dengan tubuhnya nya yang di penuhi oleh racun.

"Petugas!" Terika Magellan.

"Hai!" seorang petugas berlari menghampiri Magellan dan memberi hormat kepada kepala sipir tersebut. "Magellan-San! Apa ada yang bisa aku bantu?"

"Bawa bocah Mugiwara ini ke level 5 dan tahan dia disana. Gunakan sarung tangan karena tubuhnya dipenuhi oleh racun." Ucap Magellan.

"Baik, Magellan-San!" petugas itu pun langsung mengenakan sarung tangan dan masker dan menggotong Luffy.

"Aku seperti baru melihatmu disini. Apa kau petugas baru?" Tanya Magellan.

"Namaku Menma dan aku baru saja dipindahkan dari markas G-20 ke impel down!" Ucap Menma.

"Begitukah? Nampaknya Sengoku benar benar ingin memperkuat keamanan di tempat ini sampai harus mengambil petugas dari dunia baru. Baiklah kalau begitu, laksanakan tugasmu dan jika sudah selesai, beritahu Sadi-Chan, kau mengenal Sadi-Chan kan?" Tanya Magellan.

"Hai! Magellan-San! Aku akan menjalankan tugasku sebaik mungkin." Ucap Menma.

Magellan mengangguk dan mengingatkan mereka berdua.

-X-

(Beberapa menit kemudian)

Menma membawa Luffy sampai ke level 5 dimana suhu disana sangatlah dingin, bahkan dijuluki sebagai neraka beku.

Sesampainya disana, Naruto disambut oleh Sadi-Chan dan monster-monsternya.

"Lapor! Namaku Menma, dan aku ditugaskan untuk membawa Mugiwara no Luffy ke penjara level 5!" Ucap Menma.

Namun, Sadi malah menyeringai dan mengambil cambuknya dan berjalan menghampiri Menma.

"Jadi kau anak baru itu kah? Aku baru saja mendapatkan telepon dari Magellan dan aku tidak menyangka kau cukup tampan." Ucap Sadi sambil menjilat bibirnya sendiri.

"Terima kasih!" Ucap Menma sambil membungkuk.

"Namun, karena kau anak baru, kau harus melakukan sesuatu." Ucap Sadi sambil menyeringai.

"Aku akan melakukan apapun!" Ucap Sadi.

Sadi mengangkat kakinya dan menyeringai. "Jilati kakiku."

Menma membelakan matanya dan terkejut. "E-Eh!"

SRET!

"AAHHHHH!"

Sadi langsung mencambuk Menma ketika Menma tidak langsung menuruti perintahnya.

"Kau tidak gesit, anak baru. Ketika kau mendapatkan perintah, maka kau harus melaksanakannya tanpa ragu. Aku katakan sekali lagi, jilati kakiku." Ucap Sadi.

"H-Hai!" Menma langsung membungkuk dan menjilati kaki Sadi.

Sadi memejamkan matanya dan menikmati jilatan Menma. Setelah beberap detik, Sadi menendang wajah Menma dan mencambuknya beberapa kali.

"AHHHHHHH!" Teriak Menma yang kesakitan.

"Hahahaha! Aku suka suara teriakanmu, anak baru. Kalua begitu, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu dan ingat, setelah semuanya selesai, pergilah ke ruanganku karena aku belum selesai." Ucap Sadi yang lalu meninggalkan mereka berdua.

Disisi lain, Menma kembali berdiri dan ia langsung menggotong Luffy ke dalam penjara. Namun, ia pun ikut masuk ke dalam penjara dan mengeluarkan sebotol obat.

Ia membuka tutup botol tersebut dan memasukan cairan obat itu ke mulut Luffy.

Beberapa detik kemudian Luffy membuka matanya dan ia terkejut ketika melihat ada seorang yang memakai seragam impel down duduk disebelahnya.

Luffy mencengkram Menma dengan keras dan menatapnya dengan tajam. "Ace... Aku harus menyelamatkan Ace! Keluarkan aku dari sini!"

"T-Tenanglah. Aku bukan musuhmu. Tapi, kau harus beristirahat sejenak disini untuk memulihkan diri dan lagi, masih banyak petugas yang berjaga disekitar sini." Ucap Menma.

Luffy tekerjut mendengar hal tersebut dan ia melepaskan cengkramannya. "Kau berada di pihaku?"

"Hn." Menma mengangguk dan tersenyum.

"Syukurlah..." Luffy tersenyum dan menghela nafas lega.

"Melawan Magellan seorang diri, kau benar-benar nekad." Gumam Menma.

"Shishishi. Tidak ada pilihan lain, tapi si monster itu benar benar kuat, aku tidak bisa menyentuhnya sama sekali." Ucap Luffy.

"Magellan adalah kepala sipir disini dan kekuatannya mungkin setara dengan Admiral, wajar saja jika kau babak belur." Ucap Menma.

"Eh? Benarkah!? Sugoi! Pantas saja dia kuat!" Ucap Luffy.

"Namaku Menma dan aku petugas disini." Ucap Menma sambil tersenyum.

"Menma kah? Arigatou telah menyelamatkanku, tapi kenapa kau membantuku?" Tanya Luffy.

"Sejujurnya, aku ingin menjadi bajak laut. Setelah kampung halamanku di hancurkan oleh pemerintah dunia, aku di paksa untuk menjadi angkatan laut karena mereka melihat bahwa aku memiliki potensi yang besar. Tidak ada pilihan bagiku, jadi aku memutuskan untuk menjadi angkatan laut." Ucap Menma sambil tersenyum.

"Shishisi.. kau mengingatkanku dengan Coby." Ucap Luffy sambil tertawa.

"Benarkah? Sepertinya masih banyak orang yang tidak bisa menentukan nasibnya sendiri." Ucap Menma.

"Kalau begitu, jadilah nakamaku!" Ucap Luffy.

"Eh!? Benarkah!? Kau bahkan baru mengenalku!" Teriak Menma.

"Shishishi! Jika kau akan ingin menjadi bajak laut, maka aku akan membantumu. Lagipula, aku akan menajdi raja bajak laut suatu hari nanti." Ucap Luffy.

"Raja bajak laut kah? Itu merupakan hal yang berat dan perlu usaha yang keras untuk mencapainya." Ucap Menma.

"Karena itu aku tidak boleh mati disini." Ucap Luffy.

"Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa menyusup ke tempat ini? Impel down adalah penjara dengan keamanan terketat dan tidak mungkin ada penyusup yang masuk kesini." Tanya Menma.

"Aku di bantu oleh temanku, dia seorang Shicibukai." Jawab Luffy.

"Shicibukai?" Tanya Menma.

"Ah, Hammock. Dia wanita yang sangat baik." Ucap Luffy.

Menma sedikit terkejut dan membelalakan matanya ketika mendengar hal tersebut. Namun, ia bersikap tenang dan seolah tidak terjadi apa-apa.

"Hammock? Hmm? Apa maksudmu Boa Hancock? Bukankah dia ratu dari pulau wanita itu?" Tanya Menma.

"Ah! Dialah yang telah membantuku untuk sampai di tempat ini." Ucap Luffy.

"Sepertinya, sesama bajak laut memang harus saling membantu, meskipun dia seorang Shicibukai." Ucap Menma.

Luffy pun langsung bangkit berdiri dan ia melakukan peregangan. Merasa tubuhnya telah fit kembali, ia tersenyum dan bersiap untuk melanjutkan perjalanannya.

"Yosh! Aku tidak bisa diam disini terus. Aaku harus pergi." Ucap Luffy.

Menma pun mengangguk dan ia langsung membuka pintu sel. "Hati-hati, Luffy-San, mungkin masih ada yang berjaga disekitar sini."

"Jangan khawatir, aku akan menghajar mereka semua." Ucap Luffy.

Namun, ketika mereka akan pergi tiba tiba muncul seseorang yang berlari ke arah mereka.

"Eh!? Bon-Chan!" Teriak Luffy yang kegirangan..

"Eh? Okama!?" Teriak Menma yang merinding ketika melihat Bon Clay.

"Mugi-Chan! Syukurlah kau selamat dan-EHH!? KENAPA ADA PETUGAS DISINI!?" Teriak Bon Clay yang terkejut ketika melihat Menma.

"Shishishi! Jangan khawatir, dia Menma dan dia adalah nakama baruku." Ucap Luffy.

"Eh begitukah? Baguslah kalau begitu ayo Mugi-Chan! Kita harus cepat!" Ucap Bon Clay.

Mereka pun mengangguk dan langsung berlari keluar dari sel penjara. Suhu di tempat ini sangatlah dingin dan membuat mereka terus menggigil tanpa henti. Tidak sampai disitu, ternyata perjalanan mereka tidak lancar karena mereka dihadang oleh aniing-anjing penjaga yang sangat buas dan mengerikan.

"Tch! Sial! Mereka tidak ada habisnya!" Ucap Bon Clay.

Disisi lain, Luffy geram karena jalannya di hadang oleh anjing anjing itu. Luffy pun langsung berlari ke arah mereka dan menghajar mereka satu per satu.

"Gomu-Gomu no : Gattling!"

"Tunggu Luffy! Kau tidak bisa bertarung dulu! Kau masih dalam tahap pemulihan!" Teriak Menma.

Dengan kekuatannya, Luffy berhasil menghajar seluruh anjing anjing tersebut. Namun, ia merasa sangat lelah seperti habis bertarung seharian.

"Uhuk! Uhuk! Sial! Kenapa tubuhku sakit sekali?" Tanya Luffy samb terbatuk batuk.

Disisi lain, ternyata para anjing penjaga itu muncul kembali dan kali ini jumlah mereka semakin banyak.

"Mereka tidak akan ada habisnya." Gumam Menma.

Para anjing anjing itu pun langsung berlari dan menyerang mereka bertiga. Bon Clay yang sebenarnya masih terluka pun terpaksa harus bertarung melawan anjing anjing tersebut guna melindungi Luffy. Disisi lain, Luffy memaksakan dirinya dan kembali menghajar para anjing itu.

Menma yang melihat itu pun hanya menggelengkan kepalanya dan baru mengerti bahwa Luffy adalah orang yang keras kepala. Ia pun mengeluarkan pistolnya dan membantu mereka membunuh anjing anjing itu.

Setelah beberapa menit, mereka semua berhasil mengalahkan para anjing anjing itu dan akhirnya semuanya selesai.

"Hah...hah...hah..." Luffy terlihat pucat dan terengah engah dan ia pun kembali tumbang.

Disisi lain, Bon Clay tidak berbeda dengan Luffy dan ia pun tergeletak di sebelah Luffy.

Menma yang melihat itu hanya terdiam dan ia merogoh sakunya dan akan mengeluarkan sesuatu.

"Hey! Kau yang ada disana!"

Menam terkejut ketika mendengar seseorang yang berteriak dan ia langsung menengok kebelakang. Ia melihat seorang pria berambut setengah Oren dan putih dan membawa gelas yang berisi wine.

"Siapa kau?" Tanya Menma.

"Namaku Inazuma dan kau, aku telah melihat semua perbuatanmu. Kenapa kau bekerja sama dengan bajak laut?" Tanya Inazuma.

"Luffy adalah temanku dan aku hany sedang membantunya." Ucap Menma.

"Kalau begitu, serahkan dia padaku. Aku akan membawanya ke tempatku dan mengobatinya." Ucap Inazuma.

"Kau pikir aku akan menyerahkannya begitu saja?" Tanya Menma.

"Jika tidak percaya kau bisa ikut denganku." Ucap Inazuma.

Disisi lain, Menma pun berpikir dan sepertinya Inazuma bukanlah tahanan impel down ataupun petugas disini.

"Baiklah, aku percayakan mereka padamu. Beritahu dimana tempat kalian bersembunyi." Ucap Menma.

"Pergilah ke area tangga dan kau akan menemukan sebuah tembok yang bertuliskan Okama. Tekan tembok itu dan masuklah ke dalam." Ucap Inazuma.

Menma mengangguk dan ia membiarkan Inazuma membawa Luffy dan Bon Clay. Melihat mereka semua sudah pergi, Menma mengeluarkan sebuah Denden mushi dan ia langsung menelepon seseorang.

Perepereperep! Gotcha!

"Yooo! Naruto! Sial! Tubuhku sakit sekali!"

Ternyata, Menma adalah Naruto yang sedang menyamar sebagai petugas di impel down.

"Apa yang terjadi denganmu, Teach?" Tanya Naruto.

"Si brengsek Magellan itu, aku tidak akan memaafkannya!" Teriak Teach.

"Lalu bagaimana kondisimu, apa aku perlu kesana?" Tanya Naruto.

"Ah! Sebaiknya kau kesini. Beruntung aku diselamatkan oleh Shiryuu dan nampaknya Ace akan segera di bawa ke Marineford 10 jam lagi. Kita harus cepat menuju ke level 6." Jawab Teach.

"Sebenarnya masih ada beberapa hal yang harus aku lakukan. Mugiwara no Luffy sedang dibawa oleh salah satu pasukan revolusioner dan nampaknya beberapa dari mereka sedang berada disini." Ucap Naruto.

"Kita bisa mengurus itu nanti. Yang terpenting sekarang, kita harus bergegas sebelum aku dihadang lagi oleh Magellan!" Ucap Teach.

"Baiklah kalau begitu. Ah satu lagi, jika kau bertemu dengan petugas bernama Sadi, tangkap dia dan kita akan menjadikannya budak. Aku memiliki masalah pribadi dengannya." Ucap Naruto.

"Baiklah, mungkin Shiryuu bisa membantuku menemukan wanita yang kau cari ini." Ucap Teach.

Gotcha!

Naruto langsung menutup telepon nya dan menyalakan sebatang rokok. "Mugiwara no Luffy kah? Apa hubungannya dengan Boa Hancock?"

ToBeContinued!

Hello guys! Kita bertemu lagi di chapter 3!

Terima kasih sebelumnya atas review dan support kalian untuk cerita ini.

Dalam chapter ini, ada sedikit lime ya jadi tolong bagi pembaca di bahwa umur atau yang tidak suka bisa langsung di skip aja.

Mungkin sekian yang bisa author sampaikan dan mungkin bakal update lagi Minggu depan karena besok SENIN! Dan author harus kerja.

So guys, selamat membaca dan see you next chapter!