Disclaimer:
Bleach: Tite Kubo
Hyperdimension Neptunia: Idea Factory
.
.
.
Pairing: MaleInoue x FemChigo
Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi, romance
Rating: T
Setting: dunia Gamindustri
.
.
.
Goddess Shinigami
By Hikayasa Hikari
.
.
.
Fic request for Special Pairing 15
.
.
.
Chapter 15. Perasaan yang terabaikan
.
.
.
Semua orang yang ada di depan Basillicom utama, geger saat melihat Ichigo dipeluk tiba-tiba oleh laki-laki asing. Hanya Histoire yang tahu siapa laki-laki berjubah putih itu. Hanya tersenyum saat memandang laki-laki berjubah putih.
"Kurosaki-kun," panggil laki-laki itu meneteskan air mata. Suaranya seolah bergetar.
"Hei, siapa kau?" tanya Ichigo mengerutkan kening.
"Aku Inoue. Inoue Orihime."
"Hah?"
Ichigo membulatkan mata sempurna. Ternganga. Spontan Inoue Orihime membuka tudung jubah dari kepalanya. Memperlihatkan wajahnya yang sebenarnya.
Inoue berambut orange-kecokelatan pendek. Matanya cokelat gelap. Berperawakan tegap dan tinggi. Wajahnya tampan sehingga menarik perhatian semua gadis. Pakaian futuristik serba putih membalut tubuhnya.
"Wah, dia tampan sekali!"
"Siapa dia?"
"Jangan-jangan pacarnya Ichigo-sama!"
"Tidak! Ichigo-sama sudah punya pacar!"
Semua orang berkomentar, menimbulkan kegaduhan. Para lelaki yang mendadak menjadi fans Ichigo sejak mengetahui berita Ichigo dinyatakan sebagai Goddess baru, ingin mengajak Ichigo kencan. Tapi, mereka kecewa karena ada Inoue yang duluan mendekati Ichigo.
Ichigo mematung. Nepgear dan Histoire menatapnya serius. Kemudian Neptune yang masih berwujud Purple Heart, datang mendekati Inoue.
"Kau itu pendatang baru di sini?" tanya Neptune menatap tajam Inoue.
"Eh? Ah, be ... benar," jawab Inoue kelabakan, buru-buru menghapus air matanya. Berdehem, bersikap layaknya laki-laki. "Namaku Inoue. Aku ini teman lama Ichigo-sama."
"Oh. Teman lama Ichigo-nee."
"Neptune, aku yang mengajak Inoue datang ke sini," sela Histoire tersenyum, "jadi, izinkan dia untuk masuk ke Basilicom pusat."
"Baiklah. Kau boleh masuk, Inoue-san."
"Terima kasih." Inoue membungkukkan badan untuk memberi hormat pada Neptune.
"Ayo, Inoue-san! Kita masuk!" ajak Nepgear langsung menggaet lengan kiri Ichigo dan meraih tangan Inoue.
Ichigo, Nepgear, Neptune, Histoire, dan Inoue masuk ke Basilicom utama. Mereka naik lift menuju lantai teratas, tempat tinggal Ichigo bersaudara.
"Silakan duduk, Inoue-san," kata Nepgear memaksa Ichigo duduk di samping Inoue, "kau mau minum apa? Teh? Kopi? Susu?"
"Teh hangat saja," balas Inoue tersenyum. Mukanya sedikit memerah karena harus duduk berdekatan dengan Ichigo.
Neptune berubah menjadi manusia, duduk menghadap Ichigo dan Inoue. Memperhatikan saksama Inoue. Sementara Histoire melayang di sisi kiri Neptune.
"Oh iya, aku ingin memberitahu tentang siapa Inoue ini pada kalian, Neptune, Nepgear," ucap Histoire tersenyum saat Nepgear menghidangkan lima gelas teh hangat di baki yang sama, ke meja bulat berkaki rendah.
"Memangnya Inoue-san ini siapa?" tanya Neptune melirik Histoire.
"Inoue ini ... sebenarnya ... dia itu ... perempuan."
"Hah?" Neptune dan Nepgear ternganga. Bahkan Nepgear nyaris menjatuhkan semangkuk kue cokelat kering karena kaget.
Inoue tersenyum malu. Mukanya merona merah. Saat Ichigo menatapnya, tiba-tiba dia salah tingkah, kemudian sedikit menjauh dari Ichigo.
"Histoire!" bentak Ichigo menghantam meja dengan tangan kanannya yang terkepal, "kau malah mengubah Inoue jadi laki-laki tampan seperti ini! Apa maksudmu yang membawanya juga ke dunia ini?"
Ichigo menginjak meja dengan kaki kanannya. Menunjukkan muka jutek. Membuat semua orang takut melihat sikapnya yang terkesan tsundere.
"Te ... tenang, Ichigo-nee," kata Nepgear menepuk bahu Ichigo beberapa kali.
"Aku tidak bisa tenang sebelum Histoire menjelaskan apa yang terjadi sehingga Inoue jadi laki-laki seperti ini," balas Ichigo menatap tajam Histoire.
"Maaf, Ichigo. Aku harus membawa Inoue ke sini karena dia sangat sedih karena kehilangan dirimu."
"Hah? Inoue sedih?"
Ichigo menurunkan kakinya dari meja. Menatap Inoue yang menundukkan kepala. Ingin mengetahui kejadiannya yang sebenarnya dari Inoue.
"Inoue, apa benar yang dikatakan Histoire tadi? Kau sedih karena kehilangan aku?" kata Ichigo bermuka serius.
"I ... itu benar," balas Inoue mendongak, menatap Ichigo. Kedua tangannya terletak di kedua pahanya. "Aku juga tewas saat kau melawan Yhwach waktu itu. Kemudian Histoire datang membawaku ke dunia ini dan mengubahku menjadi laki-laki seperti ini."
"Lalu selama ini, kau ada di mana?"
"Aku tinggal di Lowee."
"Oh, aaah." Ichigo menghela napas, lalu kembali duduk bersimpuh. "Lalu apa yang membuatmu datang ke sini, Inoue?"
"Aku ... ingin melihat keadaanmu saja, Kurosaki-kun."
"Aku ini perempuan. Jangan panggil aku begitu. Panggil Ichigo saja."
"Baiklah, Ichigo-kun."
Inoue manggut-manggut. Matanya berbinar-binar. Tersenyum menawan.
"Jangan panggil aku begitu juga. Panggil Ichigo saja, tanpa ada tambahan apapun," protes Ichigo bermuka sedikit kesal.
"Baiklah," balas Inoue mengepalkan kedua tangan dan didekapkan ke dadanya.
"Hei, tingkahmu jangan seperti itu! Kesannya kau itu laki-laki yang tidak normal!"
"Aku ini perempuan, tidak bisa bersikap seperti laki-laki."
"Aku juga laki-laki, tetapi aku berusaha untuk bersikap seperti perempuan."
"Tapi, tingkahmu yang tadi, menginjak meja itu seperti laki-laki juga, Ichigo-nee," timpal Nepgear tersenyum kikuk, duduk di sisi kanan Neptune.
"Ya ... aku tahu itu, Nepgear."
Ichigo tersenyum malu. Mukanya sedikit memerah. Kemudian melirik Inoue.
"Kau benar-benar menjadi orang lain, Ichigo," kata Inoue merasakan naluri laki-laki yang terpesona dengan perempuan, "kau cantik dan dadamu juga cukup besar."
"Eh? Apa yang kau katakan?" teriak Ichigo memeluk bagian dadanya, "dasar, mesum!"
"Aku tidak mesum. Itu wajar karena aku ini perempuan."
"Jangan pegang! Aku ini perempuan! Kau itu laki-laki!"
Ichigo dan Inoue ribut. Semua gadis yang menyaksikan mereka, tercengang. Tiba-tiba, muncul tiga Goddess yang masuk lewat pintu terbuka otomatis. Mereka diam saat melihat Ichigo berpegangan tangan dengan Inoue.
Sunyi. Semua orang bergeming. Nepgear celangak-celinguk, menyadari suasana menjadi aneh. Kemudian dia berdiri dan berjalan mendekati ketiga Goddess.
"Halo, selamat pagi, Noire-nee, Blanc-nee, Vert-nee," sapa Nepgear tersenyum.
"Halo, selamat pagi, Nepgear," balas Vert tersenyum disertai anggukan dari Noire dan Blanc, "siapa laki-laki itu? Apa dia pacarnya Ichigo?"
"Eh? Dia..."
"Dia pacarnya Ichigo dari dunia lain. Namanya Orihime Inoue. Perempuan yang menjadi partner Ichigo saat bertugas menjadi Shinigami. Dia tewas di tangan musuh yang bernama Yhwach, jadi dia bereinkarnasi menjadi laki-laki agar bisa hidup di dunia ini. Aku yang membawanya ke sini," jelas Histoire tiba-tiba muncul di samping Nepgear.
"Hah? Perempuan?" Noire tercengang. Ekspresinya syok.
"Laki-laki setampan itu? Jiwanya perempuan?" Vert juga bermuka syok.
"Ini semakin aneh saja, Histoire." Blanc bertampang datar.
Histoire mengangguk beberapa kali, sedangkan Nepgear tersenyum kikuk. Kemudian mereka duduk mengelilingi meja kecuali Histoire yang tetap melayang di samping Inoue.
"A ... aku Orihime Inoue," kata Inoue terbata-bata, tersenyum, "salam kenal."
Inoue tersenyum. "Aku Vert, Green Heart. Gadis berambut hitam ini, Noire, Black Heart, dan..."
"Ini Blanc, White Heart."
"Wah, kau kenal Blanc juga!"
"Ya. Histoire yang memberitahuku soal kalian."
Inoue dan Vert terlibat pembicaraan yang akrab. Ichigo dan gadis-gadis lain mendengarkan mereka sambil menikmati minuman dan makanan yang disajikan Nepgear di meja.
"Kau beruntung mendapatkan Ichigo menjadi pacarmu, Inoue," kata Vert menatap Ichigo, "andai, fisik Ichigo itu laki-laki, tentu dia setampan dirimu."
"Ya. Ichigo itu memang tampan. Tapi, aku bukan pacarnya," sahut Inoue tersenyum canggung.
"Hah? Kalau bukan pacar, jadi apa?" tanya Vert ternganga.
"Hanya teman," jawab Ichigo meminum teh dengan sikap santai.
"Tapi, Inoue menyukaimu, Ichigo," ungkap Histoire menoleh ke arah Ichigo, membuat Inoue kelabakan.
"Eh? Histoire, mengapa kau mengatakan itu?" Inoue membelalakkan mata. Semburat merah tipis hinggap di dua pipinya.
Ichigo meletakkan gelas kosong ke meja. Berdiri. Menundukkan kepala.
"Ichigo-nee, kau mau kemana?" tanya Nepgear membelalakkan mata.
"Aku mau keluar," jawab Ichigo tanpa melihat Nepgear. Dirinya menghilang saat pintu tertutup otomatis.
"Ichigo ... mengapa dia malah pergi?" Inoue meredupkan mata, merasakan Ichigo mengabaikannya.
Ichigo berubah menjadi CPU. Berpenampilan yang masuk mode Shikai. Terbang melintasi Planeptune dan mendarat di puncak Neptower yang tidak terbentuk. Duduk di atas crane yang masih utuh. Memandang lepas ke arah wilayah Lastation yang berjarak cukup jauh darinya.
"Tapi, Inoue menyukaimu, Ichigo," ungkap Histoire menoleh ke arah Ichigo, membuat Inoue kelabakan.
Perkataan Histoire tersiar ulang di telinga Ichigo. Membuat Ichigo termenung. Membayangkan masa lalunya saat hidup di dunia sebelumnya.
Sejak Ichigo menjadi Shinigami, Inoue memang sudah banyak berperan untuk mendukung dan melindunginya. Inoue adalah sosok terdekatnya setelah Rukia. Sosok yang terus menemaninya selama pertarungan.
Terlintas di pikiran Ichigo, saat melihat Inoue sudah tidak tergeletak tak bergerak karena diserang oleh Yhwach. Membuat dirinya seolah kehilangan kekuatan yang menyebabkan Yhwach bisa mengalahkannya hingga tewas. Ingin rasanya kembali ke masa lalu itu, lalu mengalahkan Yhwach.
"Aku belum tahu perasaanku bagaimana terhadap Inoue. Aku hanya menganggapnya teman saja, tidak lebih dari itu," ucap Ichigo menyipitkan mata, "maaf, Inoue, mungkin ... aku tidak bisa menerima cintamu sekarang."
Ichigo memejamkan mata. Menundukkan kepala. Memilih untuk menyendiri dulu.
.
.
.
"5pb ingin mengajak kita untuk bergabung dalam grup idol yang dibentuknya," ungkap Vert melipat tangan di atas meja, tersenyum.
"5bp? Idol nomor satu di Leanbox itu, 'kan?" tanya Nepgear membulatkan mata sempurna.
"Ya. Aku sudah menyetujui ajakannya. Noire dan Blanc juga mau ikut bergabung ke grup idol itu."
"Benar," tukas Blanc mengangguk.
"Aku ikut karena dipaksa Uni. Aaah," balas Noire menghela napas. Mukanya kusut.
Semua orang tersenyum melihat kepasrahan Noire. Mereka tahu sikap Noire seperti apa.
"Bagaimana dengan kalian, Nepgear, Neptune?" tanya Vert menatap Neptune dan Nepgear bergiliran.
"Aku mau ikut!" seru Neptune meninju udara.
"Kalau aku, tidak mau ikut." Nepgear tersenyum kikuk.
"Mengapa?"
"Aku tidak tertarik soal begitu, lebih baik aku jadi pendukung saja."
"Oh. Kita ajak saja Ichigo-nee. Bagaimana?"
"Aku setuju kalau Ichigo-nee ikut. Lalu, aku mau lihat Ichigo-nee menari dan menyanyi dengan pakaian yang cantik. Aaah! Itu pasti menyenangkan sekali!"
"Benar."
Neptune dan Nepgear sibuk membicarakan kostum seperti apa yang cocok dipakai Ichigo saat menjadi idol nanti. Sehingga mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Kemudian dua saudara kembar berambut ungu itu, cekikikan sendiri.
"Kalian ingin mengajak Ichigo jadi idol?" tanya Inoue yang duduk di samping Neptune.
"Ya, Inoue-nii," jawab Neptune tersenyum lebar.
"Itu tidak mungkin. Ichigo pasti akan menolak mentah-mentah ajakan kalian itu."
"Pasti dia akan mau. Aku akan membujuknya," ucap Vert tersenyum.
"Jangan, Vert-nee! Biar aku yang membujuknya!" seru Nepgear panik.
"Eh? Mengapa?" Vert melongo.
"Pokoknya jangan!"
Nepgear tahu apa yang akan dilakukan Vert saat membujuk Ichigo. Dia membayangkan Vert akan berwujud Green Heart, lalu melelehkan hati Ichigo dengan aset gunung kembarnya yang berharga. Tidak mau itu sampai terjadi.
Obrolan antara para Goddess terus berlanjut hingga waktu makan siang tiba kecuali Inoue yang diam sejak tadi. Inoue mengkhawatirkan Ichigo yang belum juga kembali. Kemudian dia berdiri, menarik perhatian semua gadis.
"Inoue-nii, mau kemana?" tanya Nepgear membelalakkan mata.
"Aku mau mencari Ichigo," jawab Inoue melirik Nepgear sebentar, lalu berlari keluar.
Hening. Gadis-gadis diam. Mereka saling pandang, kehilangan topik pembicaraan.
"Ichigo-nee kemana, ya?" tanya Nepgear bertampang cemas, "dia malah pergi tanpa memberi jawaban untuk Inoue-nii."
"Jawaban apa, Nepgear?" Neptune balik bertanya, mengerutkan kening.
"Inoue-nii menyukai Ichigo-nee. Karena itu, Histoire membantu Inoue-nii untuk menyatakan perasaan. Tapi, Ichigo-nee tampaknya tidak peduli dengan perasaan Inoue-nii."
"Oh, begitu. Aaah, aku tidak terlalu tahu soal cinta."
"Kau harus merasakan cinta itu, Neptune," sela Noire melipat tangan di atas meja.
"Aku tidak mau jatuh cinta. Jadi, Nepgear juga tidak boleh jatuh cinta."
"Eh? Mengapa aku tidak boleh jatuh cinta juga, Neptune-nee?" Nepgear membulatkan mata sempurna.
"Karena kau itu masih kecil."
"Tapi, Neptune-nee juga masih kecil!"
Neptune dan Nepgear perang adu mulut. Semua orang ternganga. Hanya Histoire yang tersenyum.
.
.
.
Ada dua sosok yang terlihat di Makam Gamindustri. Mereka berjalan di atas bekas reruntuhan bangunan. Hanya abu bekas ledakan yang menyelimuti area Makam Gamindustri.
Satu sosok menutupi kepalanya dengan tudung jaket abu-abunya. Berpakaian menyerupai tentara. Sosok itu memandang lepas ke arah ujung kegelapan, bersama petir yang terus menyambar beberapa kali.
"Tempat ini benar-benar sudah hancur," kata sosok berjaket abu-abu, berhenti berjalan. Berjongkok dan memungut abu yang diperkirakan adalah bekas tubuh Magic, Brave, dan Judge. Kemudian memasukkan abu itu ke botol kaca kecil transparan yang sudah dibawanya.
"Apa kita bisa menghidupkan Magic kembali lagi?" tanya sosok monster menyerupai tikus, bersisian dengan sosok berjaket abu-abu.
"Tentu bisa. Kita harus menyiapkan jiwa lain untuk pengorbanannya. Jiwa yang telah membunuh Magic."
Mata gadis berjaket abu-abu itu menyipit. Meremas botol kaca itu dengan kuat. Hatinya sangat dendam terhadap orang yang telah memporak-porakdakan Makam Gamindustri.
"Hei, apa kau benar-benar ingin membunuh New Purple Sister itu, Linda?" tanya Warechu bermuka horror, "dia sudah diakui sebagai Goddess baru yang terkuat di dunia ini."
"Aku tidak takut jika menghadapinya nanti," jawab Linda memegang topinya, tersenyum sinis.
"Aku tidak percaya itu. Bisa-bisa saja kau akan kabur saat bertemu dengannya."
"Hei, aku bukan pengecut sepertimu! Aku akan menunjukkan bahwa aku mampu membunuhnya!"
Linda menendang Warechu hingga Warechu terjungkal. Dia sangat kesal. Mukanya memerah padam.
"Bagaimana caranya kau membunuhnya?" tanya Warechu dengan wajah yang menempel ke abu.
"Kau lihat saja nanti," jawab Linda tersenyum. Matanya menyipit. Memegang topinya erat sekali.
.
.
.
Inoue mencari Ichigo ke seluruh tempat yang ada di Planeptune. Tapi, tidak menemukan Ichigo di mana-mana. Membuatnya semakin cemas.
"Ichigo-kun! Kau ada di mana?" tanya Inoue celangak-celinguk. Dia terus berlari. Menyusuri jalanan yang cukup ramai.
"Hei, jangan sentuh aku! Apa lagi mengajakku kencan!" seru gadis berambut ungu pendek, yang sedang mempelintir tangan laki-laki muda. Membuat beberapa laki-laki yang berniat mendekatinya, perlahan menjauhinya.
Inoue berhenti berlari. Menemukan Ichigo yang sedang menghajar laki-laki. Banyak orang yang melihat aksi Ichigo.
"Ternyata Ichigo-sama itu galak!"
"Dia itu tsundere!"
"Tapi, itu semakin menarik!"
"Dia benar-benar gadis yang unik!"
Semua orang berkomentar, terdengar oleh Inoue. Kemudian Inoue berjalan mendekati Ichigo. Dia membelalakkan mata saat melihat Ichigo menunjuknya.
"Jangan dekati aku!" teriak Ichigo bermuka garang, "pergi! Tinggalkan aku!"
Inoue bermuka kusut. "Ta ... tapi, Ichigo ... a ... aku..."
Ichigo malah lari ke arah gang sempit. Inoue terperanjat, mengejar Ichigo. Hatinya sangat panik.
"Ichigo, tunggu!" seru Ichigo. Suaranya keras bergema.
Ichigo berubah wujud menjadi CPU. Dia terbang meninggalkan Inoue. Tanpa mempedulikan panggilan Inoue.
"Ichigo!" Suara Inoue kembali terdengar keras.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
A/N:
Chapter 15 up.
Benar. Laki-laki berjubah putih itu Orihime Inoue. Kalian pasti nggak nyangka Inoue jadi cowok di cerita ini. Ya, itu dibuat agar berlawanan dengan Ichigo yang jadi cewek. Jadi, Ichigo bisa dipairkan sama Inoue.
Saya nggak mau ada unsur yuri di cerita ini, misalnya Ichigo udah jadi cewek tetapi masih berjiwa laki-laki, jadi suka sama salah satu cewek yang ada di Gamindustri. Itu kesannya jadi aneh. Pasti kalian juga nggak mau ada cinta terlarang kayak gitu, 'kan?
Mungkin kapan-kapan saya buat cerita tentang Hyperdimension Neptunia ini lagi, tentunya dengan gabungan fandom Naruto. Ada rencananya sih mau membuatnya, tetapi liat dulu kapan bisa buatnya.
Oke, saatnya menjawab review.
-- Guest:Up
Saya: udah up ya.
-- Farhan Nugraha: Njir kalo boleh nebak dari gaya bicara nya gua tebak pasti orihime
Saya: ya, memang dia.
-- guest 2:Up seru thor
Saya: udah up ya.
-- rama:Ini bener Inoue kah soalnya feeling gue udah pasti ini inoue
Saya: iya. Ini inoue
Kamis, 20 Oktober 2022
