Disclaimer:

Bleach: Tite Kubo

Hyperdimension Neptunia: Idea Factory

.

.

.

Pairing: MaleInoue x FemChigo

Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi, romance

Rating: T

Setting: dunia Gamindustri

.

.

.

Goddess Shinigami

By Hikayasa Hikari

.

.

.

Fic request for Special Pairing 15

.

.

.

Chapter 16. Kejutan untuk Vert

.

.

.

Vert, Noire, dan Blanc menghadap Neptune bersaudara serta Histoire di depan Basilicom pusat. Masih banyak orang yang ada di sekitar mereka, hanya untuk sekedar singgah untuk mengunjungi Goddess.

"Jangan lupa kalian harus datang ke upacara penyambutan Ichigo-nee sebagai kandidat Goddess baru," ucap Neptune tersenyum, mendapatkan anggukan dari Nepgear.

"Ya. Kami akan datang," ucap Vert tersenyum.

"Sampai nanti, Neptune," balas Noire melambaikan tangan. Neptune juga melambaikan tangan padanya.

Blanc hanya mengangguk. Kemudian dia, Noire, dan Vert berubah wujud menjadi Goddess. Mereka terbang meninggalkan Planeptune.

Hari sudah hampir malam. Mentari sudah tenggelam di ufuk barat. Langit muram dengan nuansa jingga kemerah-merahan.

"Oh ya, Ichigo-nee dan Inoue-nii tidak kembali juga," ucap Nepgear bertampang cemas.

"Kau tenang saja, Nepgear. Mereka masih ada di wilayah ini," balas Histoire tersenyum, bisa melihat Inoue dan Ichigo dari kejauhan lewat mata batinnya.

"Tapi, kasihan pada Inoue-nii. Sepertinya ... cintanya bertepuk sebelah tangan."

Nepgear meredupkan mata. Kemudian berubah wujud menjadi CPU. Terbang ke langit. Tindakan Nepgear membuat Neptune dan Histoire tersentak.

"Nepgear! Kau mau kemana?" teriak Neptune membelalakkan mata, lalu berubah wujud menjadi CPU. Terbang mengejar Nepgear.

Nepgear berhenti dan melayang di udara. Menyadari kedatangan Neptune. Telapak tangan kanan Nepgear menempel di atas dadanya.

"Nepgear, kau mau pergi kemana?" tanya Neptune menukikkan alis.

"Aku ingin menemui Ichigo-nee. Membicarakan soal perasaan Inoue-nii padanya. Aku ingin Ichigo-nee menerima cinta Inoue-nii," jawab Nepgear meredupkan mata lagi.

"Sebaiknya kau tidak membicarakan hal itu pada Ichigo-nee sekarang."

"Mengapa?"

"Biarlah Ichigo-nee yang memutuskannya sendiri. Kita tidak boleh memaksanya untuk menerima cinta Inoue-nii. Karena cinta tidak boleh dipaksakan. Benar, 'kan?"

Neptune sedikit tersenyum. Saat berwujud Purple Heart, sikapnya jauh lebih dewasa dan berkepala dingin. Nasehatnya mampu membuat Nepgear diam.

"Ucapan Neptune-nee itu benar. Ya, aku biarkan dulu Ichigo-nee yang memutuskan semua itu," ujar Nepgear mengembuskan napas, berusaha menenangkan hatinya yang sempat gelisah karena memikirkan permasalahan hati di antara Inoue dan Ichigo.

"Aku memang tidak terlalu tahu tentang cinta. Tapi, aku juga ingin merasakan jatuh cinta itu," sahut Neptune memandang langit yang mulai gelap, "seperti ibu yang menyukai ayah yang seorang manusia. Kemudian mereka menikah dan memiliki kita bertiga. Ibu kita abadi karena seorang Goddess, sedangkan ayah kita harus tewas saat menghadapi monster yang menyerang kota ini."

Neptune dan Nepgear teringat peristiwa masa lalu. Ibu mereka mempertaruhkan nyawa untuk melawan monster yang dipanggil Croire dari dunia lain. Saat itu, Histoire yang melindungi Neptune bersaudara dari perang besar yang meluluhlantakkan Planeptune dan ketiga wilayah lainnya.

Sejak kematian orang tua, Histoire menobatkan Neptune sebagai pengganti sang ibu. Kadang-kadang Neptune mengabaikan tugasnya sebagai Goddess, lebih memilih tidur di Basilicom pusat. Karena itu, Histoire marah dan bahkan pernah berniat mengusirnya dari Planeptune.

"Neptune-nee," panggil Nepgear bermuka serius.

"Ya," balas Neptune menoleh ke arah Nepgear.

"Ayo, kita pulang! Kita siapkan makan malam!"

"Baiklah."

Neptune mengangguk. Nepgear menggenggam tangannya. Mereka terbang menuju Basilicom utama.

.

.

.

Ichigo pulang saat waktunya tidur -- jam sembilan malam. Dia masuk lewat jendela kamarnya yang terbuka lebar. Berwujud CPU, langsung disambut dengan wajah garang dari Nepgear.

"Ichigo-nee!" pekik Nepgear berkacak pinggang, "kau darimana saja?"

Ichigo membelalakkan mata, nyaris jatuh dari jendela. "Ya. Aku sedang berpatroli, ingin memastikan keadaan Planeptune aman tanpa diganggu oleh bahaya lagi."

Neptune tengkurap di ranjang, memeluk boneka mirip dirinya. "Berpatroli. Itu tugasku, Ichigo-nee."

"Ya. Itu alasan Ichigo-nee saja karena ingin menghindari Inoue-nii, 'kan?"

Nepgear melototi Ichigo. Wajahnya sewot. Ichigo hanya cuek, melewati Nepgear. Langsung berubah wujud menjadi manusia. Kemudian melepaskan sepatu dan naik ke tempat tidurnya yang ada di tengah.

Nepgear melongo, tiba-tiba meledak marah lagi. "Kau dengar aku, 'kan, Ichigo-nee?"

Ichigo terbaring, melirik Nepgear. "Aku dengar."

"Lalu apa kau akan menerima cinta Inoue-nii itu nanti?"

Ichigo diam lagi. Menyelimuti dirinya dengan kain tebal ungu. Membuat Nepgear tercengang.

"Ichigo-nee!" seru Nepgear. Suaranya yang meninggi, perlahan merendah. "Ya, sudah. Kalau kau tidak mau menjawab. Tapi, asal kau tahu, Vert-nee sudah memasukkanmu ke daftar anggota grup idol."

Sunyi. Tiga saudara kembar itu terpaku. Tiba-tiba, Ichigo menyibak selimutnya dan berlari kencang menuju Nepgear. Memegang kedua bahu Nepgear. Memandang wajah Nepgear dekat sekali.

"Apa? Idol?" tanya Ichigo membesarkan mata.

"Ichigo-nee jadi anggota grup idol bersama aku, Vert, Noire, dan Blanc. Kita buat grup idol yang bernama Nep-V," jawab Neptune berdiri, mengacungkan telunjuk dan jari tengah sehingga membentuk huruf v, "bahkan Vert sudah membuat kostum panggung untuk kita. Sebentar, aku ambil!"

Neptune berlari mendekati lemari merah muda. Dia mengambil dua kostum yang dilapisi dengan plastik putih. Kemudian berjalan menuju Ichigo dan Nepgear.

"Ini dia, kostum panggung kita," kata Neptune tersenyum, menunjukkan dua kostum itu, "ini untukku, dan ini untuk Ichigo-nee."

"Ayo, kita coba kostumnya, Ichigo-nee!" seru Nepgear menyambar kostum milik Ichigo dari tangan Neptune.

"Eh? Eh? Eh? Apa-apaan itu? Aku tidak mau menjadi idol! Apa lagi berpakaian seperti itu!" teriak Ichigo membelalakkan mata. Keringat dingin mengucur dari balik rambut ungu Ichigo.

"Neptune-nee! Tahan Ichigo-nee! Biar aku yang membuka pakaiannya!"

"Baiklah, Nepgear!" Neptune memeluk Ichigo dari belakang.

"Aaah! Apa-apaan kalian itu?" Ichigo menjerit ketakutan. Suaranya melengking, memecahkan kesunyian malam.

.

.

.

Kedua kaki Ichigo dibungkus dengan sepatu bots merah muda. Kaos kaki tinggi berwarna senada menghiasi penampilannya yang manis. Gaun setengah paha lolita serba merah muda-putih, membalut tubuh langsingnya. Ada bandana pita mirip bandana maid terpasang di puncak poninya.

Neptune dan Nepgear yang melihatnya, tersenyum senang. Kedua pipi mereka merona merah. Sementara Ichigo melototi mereka.

"Wah, Ichigo-nee manis sekali!" seru Neptune memegang kedua pipinya.

"Ya. Kalau Inoue-nii melihat Ichigo-nee berpenampilan seperti ini, pasti terpesona," balas Nepgear juga memegang kedua pipinya.

"Huh, aku tidak suka berpakaian seperti ini!" sanggah Ichigo bertampang kesal. Mukanya memerah padam karena malu. "Aku mau ganti pakaian lagi!"

"Hei, jangan diganti dulu!" Nepgear berlari mendekati Ichigo. Dia bergelayut di lengan kanan Ichigo.

"Kita foto dulu, lalu menunjukkannya pada teman-teman!"

Neptune menyambar hanphone berlayar hologram dari meja bulat berkaki rendah. Dia berlari ke arah Ichigo. Berada di sisi kiri Ichigo.

Neptune menggunakan tongsis untuk meninggikan smartphone-nya. Dia berpose bersama Ichigo dan Nepgear. Mereka menampilkan senyum menawan kecuali Ichigo yang bermuka sewot.

Neptune memasukkan beberapa foto hasil jepretannya ke blog miliknya lewat akses handphone. Duduk di pinggir ranjang. Tidak mempedulikan teriakan Ichigo yang dikejar Nepgear karena Nepgear ingin mencoba beberapa pakaian baru pada Ichigo.

Vert, Noire, dan Blanc yang juga mengakses blog masing-masing, sempat mengunjungi blog Neptune. Mereka tersenyum senang saat melihat penampilan Ichigo, yang menurut mereka, sangat manis. Meninggalkan komentar-komentar di bawah tulisan Neptune.

Di sisi lain, di penginapan yang ada di Planeptune, ada Inoue berdiri bersandar di dekat pagar besi pembatas balkon kamarnya. Inoue bertampang sedih karena mengingat kejadian tadi siang.

"Jangan dekati aku!" teriak Ichigo bermuka garang, "pergi! Tinggalkan aku!"

Inoue memejamkan mata. Diam-diam meneteskan air bening. Angin bertiup pelan menerpa diri sehingga rambut dan pakaiannya berkibar-kibar.

Histoire datang dari langit, mendekati Inoue. Matanya meredup.

"Inoue," panggil Histoire melayang menghadap Inoue. Berjarak beberapa meter dari Inoue.

Inoue membuka matanya. "Histoire."

"Jangan menangis. Kau itu laki-laki, tidak pantas seperti itu."

"Ya. Aku tidak akan menangis lagi."

Inoue buru-buru menghapus air mata itu dengan kedua tangannya yang terbungkuskan sarung tangan putih. Hatinya luluh-lantak. Perasaannya tidak akan bisa menggapai hati Ichigo.

"Aku tahu perasaanmu yang menginginkan cinta Ichigo. Tapi, saat ini, Ichigo hanya menganggapmu teman. Dia butuh waktu untuk mengerti perasaanmu itu," ungkap Histoire meredupkan mata.

"Aku mengerti itu dan akan terus menunggu dirinya," balas Inoue sedikit tersenyum.

Histoire juga tersenyum. Matanya tetap meredup. Memperhatikan saksama Inoue.

"Perlahan jiwa kalian akan menyatu dengan raga kalian. Kalian akan melupakan jiwa kalian yang sesungguhnya. Kalian akan menjadi jiwa baru yang sesuai dengan fisik kalian. Tapi, perasaanmu itu tidak akan pernah hilang, Inoue. Jadi, berusahalah untuk terus memperhatikan Ichigo," jelas Histoire tersenyum lagi, "karena kau itu laki-laki sekarang, berusahalah juga bersikap seperti laki-laki."

"Baiklah. Aku akan berusaha keras," tukas Inoue mengangguk.

"Kau harus tetap tinggal di sini. Nanti aku akan mencari tempat tinggal yang cocok untukmu."

"Ya. Terima kasih, Histoire."

Inoue tersenyum lebar. Wajahnya berseri-seri. Perasaan sedih yang dirasakannya, pelan-pelan hilang karena hiburan dari Histoire.

.

.

.

Upacara penyambutan Ichigo sebagai kandidat Goddess baru akan dimulai. Semua warga Planeptune menghadiri bagian belakang Basilicom utama yang mirip stadium sepakbola, tetapi beratap terbuka. Ada utusan dari Lastation, Lowee, dan Leanbox yang turut menghadiri tempat itu.

Neptune, Nepgear, Noire, Blanc, Vert, Ram, Rom, dan Uni, duduk di barisan pertama. Mereka berwujud Goddess, tetapi tidak berpakaian zirah besi, melainkan berpakaian pesta. Ada juga Compa, IF, Inoue, dan Histoire yang juga duduk di barisan pertama.

Ada banyak laki-laki yang merupakan prajurit penjaga Basilicom utama, berhadapan dengan dibatasi karpet merah yang terbentang dari luar pintu utama hingga ke altar. Mereka berseragam khusus, meniup terompet sebagai tanda upacara dimulai.

Histoire yang maju, melayang di depan meja khotbah. Menunjukkan muka serius di hadapan semua orang.

"Aku Histoire, Oracle, yang bertugas mengatur wilayah ini selama Goddess tidak ada, mengumumkan bahwa ada kandidat Goddess baru yang kelaknya menggantikan kepemimpinan Goddess sebelumnya," kata Histoire melihat ke ujung pintu yang ada di sisi kanannya, "langsung saja, mari, kita sambut kandidat Goddess baru! Ichigo, New Purple Sister!"

Semua orang berdiri dari kursi masing-masing. Bertepuk tangan kompak. Melihat seorang gadis berambut ungu pendek berjalan keluar dari pintu belakang. Gadis berambut ungu pendek kewalahan melangkah karena harus memakai sepatu berhak cukup tinggi.

Dasar, mengapa aku harus berpenampilan begini? Batin Ichigo.

Ichigo bermuka jutek, berusaha berjalan layaknya seorang perempuan -- Vert yang mengajarinya berjalan anggun sebelum upacara penyambutan dimulai. Gaun selutut berlengan pendek serba hitam-merah muda, membalut tubuhnya. Menfokuskan diri ke arah Histoire yang menunggunya.

Ichigo tiba di atas altar. Histoire mendampinginya. Semua mata tertuju pada Ichigo.

Kurosaki-kun, kau benar-benar sudah berubah menjadi orang lain. Sosokmu yang seorang laki-laki keren dan menarik hatiku, kini telah menjadi perempuan anggun. Entah mengapa aku merasa semakin tertarik padamu. Mungkin ini rasanya perasaan seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta pada perempuan.

Inoue bermonolog. Dia bersetelan serba putih. Senyum menghiasi wajah tampannya yang berseri-seri. Duduk di belakang para Goddess.

Ichigo menghela napas, lalu tersenyum pada semua orang yang kembali duduk di tempat masing-masing. "Aku Ichigo, New Purple Sister, kandidat CPU Planeptune."

Semua orang tersenyum, memandang Ichigo. Mereka bahagia karena memiliki satu penjaga lagi untuk melindungi tanah ini.

"Aku akan bersiap untuk menjaga wilayah ini bersama kedua adikku, Neptune dan Nepgear," sambung Ichigo memandang Neptune dan Nepgear bergiliran, "inilah takdirku untuk menjadi CPU. Karena itu, aku membutuhkan semua kepercayaan kalian agar menguatkan kekuatan kami..."

Semua orang mengangguk. Bersiap mempercayai Ichigo bersaudara. Terus setia mendengarkan ucapan Ichigo.

"Kurasa itu yang bisa kukatakan. Sekian dan terima kasih," lanjut Ichigo tersenyum lagi, mendapatkan tepuk tangan yang bergemuruh dari semua orang.

"Ternyata Ichigo-nee tidak gugup berbicara di depan umum," ucap Neptune tersenyum, mendapatkan anggukan dari Nepgear yang ada di sampingnya.

"Ya, Neptune-nee," balas Nepgear mengangguk.

"Selamat, Ichigo-nee!" seru Compa melambaikan tangan, berharap Ichigo melihatnya.

IF sedikit membesarkan mata. "Aku tidak percaya Ichigo-nee cantik juga berpakaian manis seperti itu. Padahal dia itu laki..."

Vert membekap mulut IF dari belakang. "Diam, IF! Jangan beberkan itu di sini!"

IF manggut-manggut. Vert melepaskan tangan dari mulut IF. Sedikit melototi IF.

Acara tetap berlanjut hingga makan siang tiba. Compa, IF, dan para Goddess sedang makan bersama di aula. Semua warga juga ikut makan dengan mereka, tetapi berbeda meja.

"A ... aku 5pb. Se ... selamat atas penyambutanmu sebagai Goddess, Ichigo-sama," kata gadis berambut biru panjang dan bermata merah muda, duduk di sisi kanan Vert. Gugup sekali.

"Ya, terima kasih," balas Ichigo mengangguk, bermuka serius, "kau idol nomor satu di Leanbox itu, 'kan? Aku mengetahui tentangmu dari adik-adikku."

"Be ... benar sekali."

"Namamu aneh. Aku susah mengingatnya."

Ichigo mengerutkan kening. Memiliki kebiasaan, sulit mengingat nama orang-orang yang dikenalnya. Hanya Histoire dan Inoue yang mengetahui kebiasaannya itu.

"Eh? Na ... namaku aneh? A ... apa benar begitu?" tanya 5pb tergagap lagi. Panik.

"Ya," jawab Ichigo mengangguk.

"Kau bisa memanggilnya Lyrica," sela Vert tersenyum.

"Itu lebih baik, Lyrica. Itu nama yang bagus." Ichigo tersenyum. Diapit Neptune dan Nepgear.

"Ya. Lyrica ini mengajak kita untuk bergabung dalam grup idol-nya, Ichigo-nee," ungkap Neptune tersenyum, lalu meminum lemon segar.

"Aku tidak tertarik soal begitu. Tapi, kalian malah terus memaksaku." Ichigo bermuka sewot. Menatap tajam kedua adik kembarnya.

"Aku juga dipaksa ikut grup idol itu oleh Uni, Ichigo-nee," timpal Noire mendelik Uni yang ada di sampingnya.

"Itu kulakukan agar kakak bisa lebih banyak berinteraksi dengan orang lain." Uni tersenyum seraya mencomot cumi goreng dari piring Noire dengan garpu.

"Hei, itu makananku! Kembalikan, Uni!" Noire berusaha menggapai makanannya dari garpu Uni.

Noire dan Uni terlibat kegaduhan karena merebut makanan. Semua orang yang melihat mereka, ternganga. Tiba-tiba, Histoire datang melayang mendekati Vert.

"Vert, ada kejutan untukmu," ungkap Histoire tersenyum.

"Hah? Kejutan apa?" tanya Vert mengerutkan kening.

"Ayo, ikut aku!"

Histoire tersenyum lagi. Bergegas pergi dengan diikuti Vert dari belakang. Entah kejutan apa yang ditunjukkan Histoire untuk Vert.

.

.

.

Bersambung

.

.

.

A/N:

Chapter 16 up.

Kejutan apa ya untuk Vert? Pasti kamu penasaran, 'kan? Kalau gitu, tunggu aja di chapter 17 ya.

Saatnya menjawab review:

-- Mugetsu:Mantap belum tau aja orang kalau udah macem-macem sama Ichigo soalnya mantan preman di ajak ribut

Saya: ya, benar

-- rama:Beneran kan udah yakin pasti Inoue, kalau bukan Inoue siapa lagi

Saya: iya, memang Inoue kok

-- guest:Up

Saya: udah up ya

-- rama:Pingin liat apa kelanjutannya

Saya: udah liat kelanjutannya kan?

-- guest 2:Yes akhirnya Ichigo bentar lagi jadi idol, oh ya lagu apa yang mau di masukin nanti pas mulai idol nya?

Saya: belum tau nih. Mau masukin lagu apa. Ada rekomendasi lagu idol yang cocok buat grup idol Ichigo nanti?

-- agus153:Ada Inoue ini mantap sih, oh ya nanti kira-kira ada Rukia gak Thor.

Saya: ada kok Rukia

-- joe:Semua laki-laki di hajar Ichigo apalagi preman Uda ko semua di situ wkwkwk

Saya: ya, benar. Hehehe

-- Purple heart:Thor nanti Ichigo ke dunia plutia ga

Saya: ya, nanti

-- guest 3:Selalu di tunggu thor

Saya: oke. Makasih ya

-- guest 4:Up thor

Saya: udah up ya.

Terima kasih.

Jumat, 22 Oktober 2022