Ringkasan sebelumnya: Uchiha yang pendendam itu berbahaya.
Kalau urusan olahraga, para cowok paling semangat apalagi lihat energiknya para cewek yang praktek lari. Biarpun tidak semuanya sih yang matanya jelalatan.
Aset para cewek jadi incaran mata-mata nakal itu.
"Mother Nature truly makes miracles"
Shikamaru dengan santainya komen begitu.
"She got two miracles"
Sai beri sejuta poin buat Hinata yang aduhai. Oleng sedikit dari pacar (Ino) tak apalah.
"Sakura has a lot miracles"
Naruto asal nimbrung. Si duo S gak setuju jika pujaan Naruto itu bodinya ideal.
"Heh Naruto, kalau misalkan kalian 'begituan'? Kau mau pegang apanya?"
Naruto menggeram tak suka fakta si cewek pink nya itu tepos.
"Flat isn't matter but size of your heart and strength of your character"
Toneri muncul dengan mulut bijak nya.
Sasuke numpang nyimak perdebatan gak mutu itu. Kenapa pula dia dikelilingi orang yang otaknya ngeres? Malah Shikamaru ikutan lagi.
Apa justru dia yang aneh karena tidak nafsuan? Garaa yang alim saja khilaf bawa majalah fauna tipu-tipu yang isinya porno semua. Balada hormon remaja, eh?
Di sekolah yang mengklaim paling elit, beretika dan berpendidikan pun pemersatu bangsanya ena-ena.
"Skor tertinggi untuk perempuan dipegang Hinata!"
"Wahh!"
Bagi Sasuke itu pencapaian yang membosankan. Cantik alami, proposional, personaliti yang baik bahkan serba bisa. Hinata adalah anak emas para guru, nyaris tiada tandingnya.
Bukankah rakus jika segala kesempurnaan makhluk lain diborong sama si Ketua Osis? Justru lama-kelamaan buat Sasuke itu gak ada spesialnya.
Pemenangnya mudah ditebak. Hinata Hyuuga.
"...dan skor tertinggi untuk laki-laki ialah Naruto"
"Sakura-chan! Kau dengar itu? Aku juara lagi dattebayo!"
"Wajahmu terlalu dekat, baka!"
: : :
Toilet super canggih sekolah adalah sekian hal yang dimusuhi Sasuke. Dia masih dendam pernah salah pencet tombol, alhasil wajahnya terguyur air closet. Gila, sekadar tempat 'setoran' doang menelan banyak anggaran.
Hal lainnya yang bikin gregetan adalah Hinata, Sakura dan Toneri dalam satu momen. Mereka nongkrong di depan pintu toilet cowok.
Skip buat Sakura karena Sasuke tahu tabiat cewek bar-bar itu yang membuntutinya dari zaman SD sampai SMA.
"Hn, mau apa kalian?"
"Kami sedang berkampanye lingkungan sehat sekolah. Mungkin kau mau ikut berpartisipasi?" balas Toneri yang ganteng paripurna, menyerahkan pamflet propaganda.
Hinata agak takut meladeni Sasuke yang bermuka seram tapi dirinya tak boleh gentar.
"A-ano... apa kami b-boleh tau? Kira-kira b-berapa lama Sasuke-kun berada di toilet?"
Huh, pertanyaan konyol apa itu!?
"Apa urusanmu?"
"Hei! Dia hanya bertanya" Toneri protes.
"Tch, semenit"
"A-apa Sasuke-kun tau kalau sekolah kita menganjurkan hemat energi dan air?"
Timbang semenit, Sasuke kena evaluasi. Suara lembut Hinata bikin dia gondok. Baginya pengurus Osis cuman cari muka dan kesalahan orang.
"Kalian tukang sedot wc atau apa? Gabut bener ngurusin toilet sekolah!," ketus Sasuke.
"Gomen, sepertinya Sasuke-kun salah paham. Kalau begitu makasih infonya ya Hinata-chan, Toneri!"
Mentang-mentang daritadi dianggurin, Sakura lantas mengamit lengan Sasuke menuju kelas.
"Kenapa?" Sakura murung kala Sasuke melepaskan diri.
"Menjauh atau dicium Jiraiya-sensei?"
Sasuke langsung ngacir tak peduli seberapa traumanya Sakura.
Cewek toge itu sok paling benar!
Ini baru semester pertama Sasuke dan sepertinya seorang cewek bernyali pasang bendera perang.
: : :
Mau tahu bagaimana menyebalkannya Hinata Hyuuga?
Dia tipe murid pintar yang suka mengingatkan pr di kelas, dia suka mengadu dan caper ke guru, dia si crazy point, dia yang sok perfeksionis, nilai 99 bisa buat dia nangis darah, pemilih dalam tugas berkelompok dan lainnya.
Sasuke menyebutnya miss perfect wannabe.
Tapi anehnya semua suka Ketua Osis itu. Hampir tak satu pun yang menentang atau membencinya. Mungkin sifat pemalu dan canggung dianggap kesan yang unik bagi orang-orang.
Sasuke benci banyak hal; salah satunya Hinata. Dia paling alergi sama cewek sok imut tapi kata-katanya menusuk. Pokoknya Hinata buruk di matanya.
Hinata, Hinata, Hinata...
"Sasuke, kau lagi apa? Menggambar?," Shikamaru memergokinya dari jauh.
Sial! Apa yang aku lakukan!?
Sketsa cewek rambut panjang berponi.
"Bukan urusanmu"
Sasuke buru-buru merobek kertasnya.
"Sasuke, bisakah kau menyelesaikan rumus ini?"
Berani membantah sama saja bintang 1. Sasuke dengan PD maju ke depan. Tes beginian cetek baginya. Benar saja, tidak sampai semenit Sasuke berhasil menjawabnya.
"Kau yakin dengan hasilnya?," tanya gurunya heran.
"Aku sangat yak..."
HINATA
HYUUGA
Terpampang nyata di papan tulis.
"Eh, jawaban apa itu?"
"Otaknya masih loading kali"
Kapur yang dipegang Sasuke jatuh dramatis.
Oh, Bunda. Runtuh wibawaku...
: : :
Sasuke gak tahu sudah berapa lama pasang earphone tiap ke sekolah. Berharap tuli permanen dibanding dengar godaan teman-temannya. Namun, ada yang lebih buruk. Sakura kian getol mengejarnya efek gosip dirinya yang naksir Hinata.
Dengan ini, si juara bertahan dari pesona primadona sekolah sukses ditakhlukan. Adegan papan tulis yang lalu ternyata bikin heboh. Sasuke sampai geli membayangkannya.
Naasnya Sasuke kini malah sekelompok sama Hinata.
Sudah kewajiban bagi para murid mengambil kelas tambahan seperti tata boga, sastra, protokoler dan bahasa internasional.
Rangkaian kelas hari ini adalah demo masak yang nanti dinilai dari berbagai aspek. Tenang, tidak ada pressure test atau juri galaknya kok.
Si Raja Tega, Sai nekat buat memisahkan Sasuke dengan Sakura karena bakalan kacau dengan kebucinan si cewek pink itu.
"Waktunya hanya 45 menit. Mulai dari sekarang!"
Bunyi alat masak, suara wara-wiri, aroma masakan begitu dominan.
Tampak tim Toneri hampir menyelesaikan menu pamungkasnya. Toneri jadi kokinya, sedangkan fans ceweknya jadi tim hore. Gaara bantu doa.
Di tim lain, Shikamaru ogah-ogahan bantu Sakura memasak karena cewek itu masih baper sama kelakuan Sai yang seenak jidat. Naruto jadi kelinci percobaan.
Kalau tim lainnya hectic, maka tim Hinata lah yang paling damai meski Ino gatel pengin grasak-grusuk lihat gerakan lamban dan kemayu Hinata. Sai dan Sasuke nyerah duluan.
"Kansei-desu! / selesai deh"
Hinata bersorak puas dengan hasil karyanya. Satu set makan siang premium. Tapi belum 100% ready karena belum koreksi rasa.
Ino auto ngiler dan jadi pereview pertama.
Hinata kelabakan kala Ino mendadak menangis. Satu suapan bisa ngecounter ras cewek terkuat macam Ino.
"Oh Dewa... a-apa ini makanan surga y-ya?"
Sai pun ikut mencoba.
"Hinata-san! Ini beneran endulita, ngeunah pisan!"
"Hei, Sasuke kini giliranmu. Cepat cicipi!" Ino memaksa Sasuke yang lagi sinis-sinisnya.
"Ck, dasar norak! Cuman makanan begini saja..."
Rasanya seperti membelah atsmosfer berlapis-lapis, naik sembilan bijuu, dilantik jadi hokage ketujuh terus menembus dimensi paling manis.
Sendok Sasuke meluncur ke lantai. Matanya bagaikan baru melihat sejagat raya.
Tidak mungkin...
"Katakan rasanya bagaimana!," desak Ino.
"Hn, cerewet!"
Sasuke heran apa yang telah dibuat oleh tangan Hinata. Tiga suapan, sekian suapan, ganti menu sampai kenyang.
"Hiks hiks hiks..." giliran Hinata yang menangis.
"Apa!?," sewot Sasuke tanpa dosa.
Ino darah tinggi dan menyabet seragam Sasuke.
"Kunyuk! Kau menghabiskan semuanya tauk! Ini apa yang mau dinilai!?"
"S-sabar pacarku... Sasuke-kun gak sengaja," bujuk Sai.
Tim Shikamaru tak kalah ributnya. Sakura yang pontang-panting sendiri akhirnya menuntaskan masakannya.
"Cepat katakan!"
Shikamaru berasa diospek sama Sakura tapi dia harus objektif demi nilai.
"Rasanya bisa mendekatkanmu pada Sang Ilahi"
"Kurang ajar kau! SHANAROO!"
Sakura mode senggol bacok merasa terhina dan terkhianati kerja kerasnya.
"Kau, Naruto! Jangan dimakan kalau tidak enak! Aku tak sudi!"
"T-tapi aku s-sudah menghabiskannya, Sakura-chan. Akhirnya a-aku uhuk! B-bisa tidur tenang..."
Kalimat terakhir Naruto sebelum teler gaya sikap lilin.
"Hinata, siapa yang membuatmu menangis? Akan kutendang bokongnya!"
Toneri secara heroik datang pada Hinata tanpa peduli dengan nasib timnya.
Sementara itu Sasuke tepar kena hantam Ino. Dalam hati mengutuk Hinata yang membuat Ino mengadilinya begini. Lagipula siapa suruh buat masakan yang bikin lidah orang ketagihan.
Cewek toge itu lihat pembalasan ku!
: : :
"Sasuke-kun, ayo kemari. Itachi pulang membawa pizza!"
Bunda Mikoto memanggil Sasuke yang lagi asik di kamar.
"Jadi mabar gak?"
Biasanya Sasuke otomatis join room tapi malam ini dia gak berselera push rank. Dia pun tidak betah kalau mengulang pelajaran nonstop.
"Entahlah. Aku off dulu"
Dan telepon dari Shikamaru diputus Sasuke asal.
Pizza kedengarannya mantap. Lumayan lah buat meredakan uring-uringannya. Sasuke mengakui keresahan yang dialaminya belakangan ini. Seseorang yang membuat Sasuke melupakan jati diri stoic nya.
Hinata Hyuuga.
Selain Hinata adalah cewek teladan yang resek, ternyata dia pun berbakat juga. Kehebatannya itu pasti ada rahasianya 'kan?
Dengan ilmu detektif abal-abalnya, Sasuke mulai mencari info tentang klan Hyuuga dan para keturunannya itu. Barangkali bisa mengungkap aslinya sosok Hinata.
Cklek
Abangnya, Itachi mengintip ke kamar Sasuke. Niatnya memberi pizza tapi ide jahil muncul pas Sasuke lagi merenungi foto cewek (Hinata) di PC.
"Fufufu, adik ku sudah besar ya? Tontonannya model 'bercocok tanam' "
"Oi! Pergi k-kau!"
: : :
DWWTE
-Bersambung-
: : :
Pojok A/N:
Hai N di sini
Mohon maap gengss chapter depan Sasukenya gw nistain dikit :P
N, spooktober 2022
