The Strange Evidence

[pic]

" Aneh, ini benar-benar aneh. ", kata Hermione ketika melihat mayat witch itu.

" Apa yang aneh, Hermione? ", tanya Harry.

" Kau lihat Harry, badannya utuh, tapi berubah warna menjadi hijau. Dan satu-satunya mantra yang berwarna hijau adalah avada kedavra. Tapi, kenapa badannya tidak hancur yah? "

" Mungkin, penyihir yang melakukan mantra ini tidak punya tenaga yang cukup untuk sampai menghancurkan badan witch ini? "

" Itu tidak mungkin. Sekuat atau selemah apapun penyihir itu jika dia melakukan avada kedavra, pastilah korbannya akan hancur berkeping-keping. "

" Hmm, itu mungkin saja. Tapi bisakah kau menemukan kemungkinan lain? "

" Aku tak tahu. Kita harus menyelidikinya dahulu. "

Tiba-tiba James berlari-lari ke arah mereka.

" Hey Harry dan Hermione, aku baru saja bertanya pada Fudge yang ada di sana. Katanya pembunuhannya baru terjadi sekitar 15 menit yang lalu. Dia juga bilang, kalau rumah ini bukan rumah witch ini. Karena baru saja ditemukan barang bukti yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan witch ini. "

" Benarkah begitu? Kalau begitu kita harus melihat barang bukti itu. ", Hermione bergegas mencari Fudge. James yang sudah hampir mengikutinya, ditahan oleh Harry.

" James, sudah kubilang kan? It's too far for you. Kali ini sudah bukan urusanmu lagi. Aku yakin kamu tadi sudah mengumpulkan berita banyak kan? "

" Er... yeah. Memang aku sudah mengumpulkan banyak berita yang bagus untuk daily prophet besok. "

" So? "

" Baiklah Harry, aku akan pergi. Lihat saja daily prophet besok. See ya! ", lalu James ber-disapparate.

Harry bergegas mengikuti Hermione menuju Fudge. Ketika dia sampai di sebelah Hermione yang sudah terlebih dahulu melihat-lihat barang bukti tersebut, Harry menemukan semua barang bukti itu hanyalah rongsokan.

" Ada yang aneh Hermione? ", tanya Harry ketika Hermione sedang meneliti satu-persatu barang-barang tersebut.

" Sayang sekali tidak, Harry. "

Harry lalu memungut sebuah benda yang kelihatannya sebuah frame dan membaliknya untuk melihat foto siapa itu. Tapi ternyata foto itu mengejutkan Harry.

" Her.. mione, coba kau lihat ini. "

" Ada apa Harry? Oh! Aku tak percaya! ", Hermione terkejut ketika melihat foto itu.

" Yeah. Ronald Weasley. " **

Harry membawa barang bukti satu itu ke rumahnya. Padahal sebelumnya Fudge memintanya agar tidak membawa barang itu karena akan disimpan, tetapi dengan segala jurus maut rayuan Harry, dia berhasil mengambil hati Fudge untuk mengijinka dia membawa barang tersebut. Harry memandangi foto dalam frame perak tersebut. Dia masih saja tak percaya bahwa foto sahabatnya telah menjadi barang bukti pembunuhan seorang witch.

" Ron, where are you now? ", Harry bertanya pada dirinya sendiri.

Harry melihat jam dindingnya, sudah pukul 12 malam. Dia memandangi foto Ron sampai tengah malam begitu, karena penasarannya. Lalu dia beranjak dari sofa di ruang tamu di mana dia memandangi foto Ron, dan menuju kamarnya untuk segera tidur.

Harry lagi-lagi sedang berlari di hutan aneh itu. Napasnya tersengal- sengal dan berusaha mencari jalan keluar dari hutan itu. Kemudian dia bertemu dengan wanita cantik itu lagi. Wanita yang sama dari mimpi sebelumnya. Kali ini di sekeliling wanita itu terdapat sekitar 5-6 orang yang menyembahnya. Kemudian terlihat seorang sedang diikat di sebatang pohon, dan kelihatannya orang itu kesakitan. Harry mendeekat untuk melihat lebih jelas. Ketika ia sampai di dekat kelompok pemuja wanita itu, ia terkejut sekali.

'Ron? '

Harry bertanya dalam hatinya. Mungkinkah seorang yang diikat di pohon itu benar-benar sahabatnya yang lama tak pernah bertemu? Harry rindu sekali padanya. Harry ingin menyelamatkannya, tapi dia tidak tahu harus bagaimana. Mendadak Ron yang diikat di pohon itu mengerang kesakitan. Harry semakin ingin menolongnya. Tapi saat itu juga, ia seperti tersedot dalam lorong waktu.

Harry kembali terbangun dari mimpinya. Kali ini dia melihat jam 5 pagi di jam dindingnya. Harry bangun dan menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap berangkat kerja. **

Ketika Harry tiba di Kementrian Sihir, ia langsung mencari-cari Hermione. Tapi dia tidak menemukannya. Akhirnya Harry berjalan saja menuju ruangannya. Ketika melewati ruangan staff lain, Harry menangkap sebuah kerumunan staff-staff lain di depan ruangannya. Harry setengah berlari untuk mendatangi kerumunan tersebut. Ketika dia sampai, dilihatnya James tergeletak tak sadarkan diri dengan sebuah perkamen yang tampaknya daily prophet di tangannya.

" James! ", Harry berusaha menyadarkan James, tapi James tetap tak bergerak. Harry mengucapkan mantra enervate, tapi James masih diam.

" Percuma, Harry. Dia tidak pingsan, dia membeku. ", tiba-tiba suara Hermione muncul di belakangnya.

" Apa? Lalu bagaimana menyadarkannya? ", Harry terdengar panik.

" Aku masih bingung. Aku sudah mencari-cari di buku manapun baik mantra maupun potion, tak ada yang bisa membangunkan orang yang membeku. "

" Mungkinkah? Mungkinkah Basilisk? "

" Aku tak tahu Harry, tapi kita sebaiknya mencari tahu. "

" Ya. Kau benar. Tapi tolong kalian kembali ke ruangan kalian sendiri- sendiri. ", Harry membubarkan kerumunan para staff dari ruangannya.

" Sebaiknya di bawa ke St. Mungo's saja, Harry. "

" Yah, dia disana akan dirawat, sementara kita mencari tahu. "

" Baiklah. ", lalu mereka ber-disapparate dan samapi di St. Mungo's seketika. Harry tak sengaja muncul di depan seorang matron yang sedang membawakan obat untuk seorang pasien, dan Harry membuatnya menjatuhkan obat- obat itu. (Lain kali kalo ber-apparate dipikir dulu tahu! Kalau hal ini terjadi lagi, kau akan kulaporkan ke Kementrian Sihir.) Harry hanya bisa nyengir mendengar hal itu. Kemudian Harry dan Hermione mendaftarkan James untuk dirawat segera. Ketika sedang menunggu hasil apa yang telah terjadi pada James, seorang matron muncul dan memberitahu Harry dan Hermione hasilnya.

" Dia membeku. Kami sedang membuatkannya ramuan untuk mengembalikan kesadaran orang yang membeku. Kalian tenang saja. Dalam 1 bulan dia akan sadar kembali. Kalian silakan kembali satu bulan lagi. ", kata matron itu.

" Apa? Selama itukah? Tapi, mungkin saja segalanya bisa terlambat bila kami menunggu selama itu. Bagaimana bila terjadi apa-apa padanya? ", Hermione protes.

" Euh, Hermione. Kau tak usah khawatir pada James. Rumah Sakit ini kan terjamin. Pastilah James akan aman-aman saja. "

" Ya, benar. Rumah Sakit St. Mungo's dijamin aman bagi penyihir manapun. Bila ada keluhan atau apa-apa yang terjadi di luar perkiraan kami, kami akan minta maaf dan berusaha menanggung akibatnya. ", jawab matron itu.

" Benar kan? Sudahlah, Hermione, James akan baik-baik saja. Jangan khawatir. Aku jamin kau masih bisa bertemu dengannya lagi. "

" Apa maksudmu, Harry? "

" Tidak. Tidak apa-apa. ", Harry hanya nyengir.

" Okay. "

" Saya tinggal dulu, nanti jika ada apa-apa, kami pasti menghubungi kalian. ", kata matron itu.

" Baiklah, terima kasih, Miss. ", Harry mengucapkan terima kasih lalu matron tersebut meninggalkan mereka berdua.

" Hermione, ada yang ingin kubicarakan denganmu. ", Harry mendadak menjadi serius.

" Apa yang ingin kau bicarakan Harry? "

" Kau tahu, beberapa hari yang lalu ketika kau bertanya apakah aku kekurangan tidur, yah aku telah mendapatkan mimpi aneh. "

" Lihat, benar kan? Sudah kubilang pasti ada apa-apanya. "

" Iya, iya. Dengarkan dulu. Semalam aku mendapatkan mimpi itu lagi. Mirip, tapi kali ini ada semacam pemujaan terhadap seorang wanita yang sangat cantik, dan kau takkan percaya, aku melihat Ron terikat di pohon dan kesakitan. "

" Oh, aku tak percaya. "

" Sudah kubilang kan? "

" Lanjutkan Harry. Apa yang terjadi pada Ron? "

" Well, pertama-tama, dia terikat di sebuah pohon. Dia menggeliat- geliat berusaha melepaskan diri dari ikatan itu, dan dia juga mengerang kesakitan. Seandainya saja kau juga melihatnya Hermione, kau pasti sangat ingin menolongnya. "

" Ya ampun. Apa yang harus kita lakukan? "

" Kau tunggu saja sampai aku mendapatkan mimpi yang sama. "

" Apa? Berarti bakalan lama dong? Aku tak bisa menunggu selama itu untuk menyelidiki mimpimu. ", Hermione terkesan mendesak Harry sekali.

" Sudahlah. Kita kan juga punya kasus yang harus ditangani. "

" But, it's Ron, Harry. Kau sendiri melihat sebuah foto Ron sebagai barang bukti di pembunuhan kemarin. Dan sekarang, kau malah melihat Ron di dalam mimpi. Ada kemungkinan mimpimu dan pembunuhan kemarin berhubungan. "

" Hermione, walau aku melihat Ron dalam mimpiku, tapi mimpinya jauh berbeda dengan pembunuhan kemarin. Menurutku tidak ada hubungannya sama sekali. "

" Kebetulan? Harry Potter, kau memang tak pernah mau menyelidiki hal- hal kecil ya? Coba dengar, jika kita mencoba mencari tahu apa yang terjadi dalam mimpimu dan apa hubungannya dengan pembunuhan kemarin, maka kita bisa menemukan sesuatu yang entahlah, apapun itu. "

Harry memandangi lantai di bawahnya, lalu memandangi Hermione, " baiklah. Kita akan mencobanya. Tapi berjanjilah jika tidak hubungannya, jangan kau ungkit-ungkit lagi. "

Hermione mengacungkan kedua jari telunjuk dan tengahnya di sebelah kepalanya, " Sumpah Pramuka. "

Harry tersenyum dan mengacak-acak rambut Hermione. (Hey! Aku baru saja Creambath!) Harry hanya bisa melongo dan bertanya-tanya apakah creambath itu. ( Creambath adalah perawatan rambut bagi seorang muggle. Biar rambutnya bagus. ) Harry hanya mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan Hermione. Kemudian mereka berdua kembali ke Kementrian Sihir bersama. **