Meeting with the Evils
[pic]
Harry mendarat dengan empuk di tanah. Dia hanya bisa mengelus pantatnya yang sakit. Harry menyimpan kristal itu di dalam jubahnya. Ia berjalan menelusuri tempat itu, ternyata dia terdampar di sebuah hutan yang luas. Saat sedang berjalan, tiba-tiba dia mendengar suara gemersak di dekatnya. Harry berhenti berjalan, ia mengamati semak-semak yang tadi bergemersak. Kemudian muncul seekor hewan berkepala naga dan berbadan beruang. Hewan itu mengaum keras, lalu Harry langsung lari karena ia yakin ia tak bisa menghadapi hewan sebesar itu kini. Harry terus berlari, dan sepertinya hewan itu terus mengejar Harry. Harry memegangi dadanya dengan sedikit menunduk sambil menyandarkan satu tangannya di pohon cemara, napasnya terengah-engah. Suara auman keras itu terdengar dari belakang Harry, untungnya suara itu jauh. Harry menoleh dan mulai lari lagi. Ia lari secepat mungkin, berusaha untuk keluar dari tempat ini. Tiba-tiba dia teringat bahwa dia pernah mengalami hal yang sama. Ya, benar, kejadian ini mirip dengan mimpinya. Harry tetap berlari, hingga ia bertemu dengan wanita misterius itu. Harry hanya bisa terpana melihat wanita itu. Dia perlahan mulai mendekati wanita itu, dia juga mengulurkan tangannya supaya tahu wanita itu nyata atau hanya mimpi. Tinggal sedikit lagi tangannya sampai pada lengan mulus wanita itu, dan tiba-tiba Harry terpental. Untungnya Harry masih sadar, ternyata wanita itu tak bisa disentuh oleh benda apapun. Harry berlindung di balik semak-semak untuk memperhatikan wanita itu. Saat itulah, muncul pengikut-pengikut wanita itu, dan salah satu pengikutnya mengikat Ron di pohon. Harry mengingat mimpinya lagi. Harry melihat Ron mulai menggeliat, berusaha melepaskan diri dari tali-tali yang mengikatnya, ia juga mengerang. Harry melihat wanita itu tetap memejamkan matanya, dan pengikut-pengikutnya tetap memujanya. Harry semakin tak mengerti apa yang tengah terjadi. Kemudian, muncul seorang tua membawa sebuah tongkat muncul dari seberang Harry. Harry melihat orang itu kemudian merapal mantra, tapi Harry tidak mengerti maksudnya. Tiba-tiba saja setelah orang itu selesai merapal mantra, sebuah sinar berwarna kuning cerah seukuran bludger melayang pelan dari tongkatnya, sepertinya sinar itu menuju ke arah wanita cantik misterius itu. Harry kembali ingat pada mimpinya, kali ini dia benar-benar ingin membekukan semua orang di situ. Harry kembali mengucapkan Petrificus Totalus dan mengarahkannya ke salah satu pengikut wanita misterius itu. Berhasil! Harry berpikir, mungkin karena ini adalah alam nyata, bukan alam mimpi jadi berhasil. Tapi hal itu tidak bertahan lama, setelah beberapa detik pengikut itu kembali memuja wanita itu. Harry kembali melihat sinar yang ditujukan ke wanita itu semakin dekat, dan kejadian itu terulang lagi. Wanita itu membuka matanya lebar-lebar dan menangkis sinar itu, lalu kembali memejamkan matanya. Harry semakin tidak bisa berpikir, selama ini dia bekerja pada bagian misteri sepertinya sia-sia karena hal semacam ini dia seharusnya sudah bisa memecahkan jalan keluarnya. Tiba-tiba...
" Harry Potter. ", Harry menoleh kaget, dilihatnya orang tua tadi yang melontarkan mantra sudah di belakangnya. Ternyata suara serak dan berat yang memanggilnya adalah suara orang ini.
" Si..siapa kau? ", tanya Harry.
" Aku adalah Olaf, penyihir tertinggi di daerah ini. Tapi itu sebelum Haela datang ke sini. "
" Haela? "
" Ya, Haela. Wanita cantik tapi buas itu adalah Haela. Dia tiba di sini beberapa waktu yang lalu bersama pengikutnya, hewan peliharaannya, dan pemuda malang itu. "
" Kau tahu apa yang mereka lakukan? "
" Mereka memuja Haela yang dianggap pemberi kekuatan. Mereka adalah perempuan-perempuan yang menginginkan kekuatan sihir tetapi tidak mampu mendapatkannya. Mereka akhirnya mendapatkan kekuatan tersebut dari Haela, dengan syarat mereka harus memujanya. Dan pemuda itu, aku belum tahu apa yang terjadi padanya. "
" Jadi, Haela adalah iblis begitu? "
" Seperti itulah. Mari ke pondokku, aku akan memberitahumu beberapa hal. ", Olaf sudah berbalik akan berjalan, tetapi Harry masih terdiam di tempatnya semula.
" Ada apa? ", tanya Olaf.
" Aku, aku tak tahu apakah aku harus mempercayaimu atau tidak. Sampai sekarang aku tak tahu bagaimana kau bisa mengetahui namaku dan keberadaanku. "
Olaf tersenyum, " Aku hanya mengucapkan beberapa mantra pemanggil dan mantra itu menunjukkan bahwa kau adalah orang yang bisa menghancurkan Haela.
" Kenapa aku? "
" Sudah kukatakan bahwa mantra itulah yang menunjukkannya. Mungkin juga kau ada hubungannya dengan salah satu dari mereka. "
" Yah, pemuda itu adalah temanku, maksudku, sahabatku. Namanya Ron Weasley. "
" Hmm, kalau begitu kau harus segera menolong temanmu itu. Mari segera ke pondokku untuk menyusun rencana menghancurkan Haela. "
Harry mengangguk, kali ini dia mengikuti Olaf. Tetapi Harry masih punya was-was padanya, Harry cuma ingin menyelamatkan Ron. Sesampainya di pondok Olaf, Harry segera masuk ke pondok yang sederhana itu. Olaf langsung menyodorkan sebuah buku kuno tebal sekali, kikra-kira setebal 2000 halaman. BRAK! Begitu bunyinya ketika Olaf menaruhnya di depan Harry.
" Ini adalah buku mantraku satu-satunya, peninggalan ayahku yang juga seorang penyihir. Aku mencari mantra untuk memanggil penyelamat daerah ini dari Haela juga menggunakan buku ini. ", jelas Olaf setelah menaruh buku itu.
" Kalau begitu, ayo kita cari tahu bagaimana menyelamatkan Ron dari Haela. ", Harry berkata dengan cepat.
" Sabar dulu. Aku masih belum yakin Haela bisa dikalahkan dengan mudah. Aku yakin kau tadi melihatku melontarkan Yellow Light ke arahnya, tapi dia langsung menangkisnya, bukan? "
" Yah benar. Lalu apa yang harus kulakukan? "
" Begini saja, kau bisa telepati? "
" Tentu saja aku bisa, aku sudah dilatih untuk itu. "
" Bagus, sekarang aku mau kau mengawasi di dekat sana, sementara aku mencari cara untuk menghancurkan Haela. "
" Lalu? "
" Aku akan menghubungimu lewat telepati jika aku menemukan apa yang kita cari, tetapi kau juga harus menghubungiku jika di sana terjadi apa- apa. "
Harry mengangguk, " baiklah. Aku akan segera ke sana. " **
Harrypun tiba kembali di dekat tempat pemujaan Haela itu. Dia melihat Haela masih terpejam matanya, tapi kini cahaya di sekitarnya bersinar lebih terang. Dan kini Ron sudah tidak meronta-ronta lagi, malah terdiam tapi masih sadar. Harry semakin bingung dengan apa yang sedang terjadi. Kemudian terlihat salah satu pengikut Haela berdiri dan melepaskan ikatan di tubuh Ron. Ron yang sudah terbebas berjalan menghampiri Haela dan menggandeng tangannya. Haela membuka matanya pelan, kemudian perlahan ia mulai turun dan menginjak tanah. Pengikut-pengikut Haela semuanya berdiri, salah satu dari mereka mengalungkan rangkaian bunga di leher Haela dan Ron. 'Apa yang sedang mereka lakukan sih? Kenapa Ron kelihatannya senang sekali bersama Haela? ', batin Harry.
Haela dan Ron tersenyum, mereka saling berpandangan sementara pengikut Haela menaburkan kembang-kembang ke arah mereka berdua. Harry tak tahu apa maksudnya semua itu, tapi ia langsung menghubungi Olaf untuk mengatakan hal ini. Olaf yang di pondok langsung memberitahu pada Harry bahwa mereka baru saja melakukan pernikahan iblis.
" Apa! ", Harry tak sengaja berteriak ketika mendengar kata pernikahan iblis.
Kontan Haela, Ron, dan pengikutnya mendengar hal ini langsung terkejut dan mencari-cari sumber suara itu.
" Siapa di sana! Ayo tunjukkan dirimu! Aku tahu kau sedang bersembunyi. ", teriak Ron. Haela menenangkan Ron agar tidak emosi, lalu dia mengangkat kedua tangannya ke atas dan mengucap mantra.
Ajaib, Harry yang sedang jongkok tiba-tiba badannya terangkat ke udara. Harry kaget, dia ingin turun tetapi sepertinya ada yang mengendalikan tubuhnya. Harry terus melayang, hingga kembali jongkok di tanah tepat di depan Haela, Ron, dan pengikut-pengikutnya.
" Katakan siapa kau! ", Ron membentak Harry.
Harry memandang Ron tak percaya, sahabatnya sendiri tak dikenalnya, " Ron, it's me, Harry. Masa kau lupa? Kita sudah bersekolah di Hogwarts bersama selama 7 tahun. Kau ingat? "
" Aku tak ingat pernah punya teman sepertimu. Aku hanya punya Haela, kekasih hatiku. ", kata Ron sambil tersenyum manis kepada Haela dan Haela membalasnya.
" Siapa namamu tadi? Harry? Ya benar, Harry. Kau telah merusak acara bahagia kami. Kau tahuu, bagi siapapun yang berani merusak pernikahanku, akan mendapat hukuman dariku. Ronald, sayang, kau mau membantuku menghukumnya kan? ", Haela membelai pipi Ron dengan mesra.
" Dengan senang hati, sayangku. ", balas Ron.
" Ron! Kumohon jangan dengarkan dia! Dia itu iblis, kau telah terpedaya olehnya! Ron, ingat bahwa kau adalah teman penyihir terbaikku, dengan Hermione tentunya. Kau ingat Hermione? ", Harry berdiri dengan memohon pada Ron.
" Sudah kubilang, aku tak pernah punya teman! Siapa itu Hermione? Namanya saja aneh. Aku tak peduli denganmu. ", kali ini Ron terlihat benar- benar marah. Ia tak pernah percaya bahwa sahabatnya telah berubah secepat itu.
" Ron.. Please.. ", Harry memohon pelan.
" Sudah. Hentikan pembicaraan tak ada gunanya ini. Sebaiknya kau mulai kuhukum. ", potong Haela tegas, kini matanya sudah berubah menjadi perak. Harry merinding melihatnya, dia melihat Ron juuga sudah berubah matanya. Tiba-tiba Harry mendengar Olaf memanggilnya.
' Harry! ', Olaf memanggilnya lewat telepati.
' Olaf? '
' Aku menemukan sesuatu, apapun yang terjadi, jangan berusaha menyihirnya. Kau mengerti Harry? '
' Aku mengerti. '
' Aku akan segera ke sana, ramuan penghancur sudah hampir selesai. Cobalah untuk mengalihkan perhatian mereka dulu. '
' Baiklah. '
" Kenapa kau diam saja? ", tanya Haela.
" Aku.. tidak, aku tidak apa-apa. Aku hanya diam, memang apa yang salah? "
" Kau harus menjadi budakku. "
" Aku takkan mau. "
" Kau telah membuatku marah! ", kini wajah Haela yang cantik tiba- tiba berubah menjadi tua, keriput, dan kurus. Rambutnya yang lurus indah, berubah seperti ijuk sapu. Harry tak gentar menghadapinya, yang ia perlukan adalah konsentrasi.
" Ron, aku menemukan fotomu di sebuah mansion seorang witch. Witch itu terbunuh di rumahmu dengan avada kedavra, kau tahu apa yang telah terjadi? ", Harry tidak mempedulikan Haela, malah bertanya pada Ron.
Ron mengernyitkan dahinya, " Untuk apa tanya-tanya? Aku telah membunuh witch itu dengan Green Spell. Membuat badannya hijau, dan dia akan segera kehilangan nyawanya dalam sekejap. Aku telah menyerap nyawanya. "
" Kenapa kau melakukannya? "
" Demi kekuatan terkuat di alam semesta ini, Harry. "
" Kau kan tidak perlu mendapatkan kekuatan! Kau sudah kuat, Ron. "
" Aku tak peduli apa katamu. Apa yang kucari hampir saja kutemukan. Waktu itu aku mendeteksi bahwa seseorang tengah memegang Parchment of Evil. Aku menemukan orang itu sedang membacanya. Lalu aku menyuruhnya untuk memberikannya padaku, tapi ia menolaknya. Manyulitkan saja, akhirnya kubekukan dia. Tapi saat akan kuambil Parchment of Evil itu, orang-orang di sekitarnya segera datang untuk mengerubunginya, aku langsung menghilang saja. "
" Jadi kau yang membekukan James? "
" Aku tak peduli siapa dia. Aku hanya membutuhkan benda yang dipegangnya waktu itu. Sekarang aku lebih kuat setelah menikahi Haela, aku akan lebih mudah untuk merebut Parchment of Evil. "
" Apa yang kalian bicarakan? Seharusnya kita tidak berbicara seperti ini. Ron, kenapa kau harus menceritakan hal itu pada orang bodoh seperti dia ini? ", Haela memotong pembicaraan Harry dan Ron.
" Haela sayang, biar dia tahu siapa yang berkuasa di sini. ", jawab Ron mesra. Ron tampak tidak takut walau Haela sudah berubah menjadi jelek sekali.
" Baiklah kalau begitu. Kuanggap kau sudah menunjukkan siapa yang berkuasa di sini, sekarang biarkan kuhukum makhluk sombong ini. ", sebelum Haela akan menghukum Harry, tiba-tiba terdengar suara auman yang keras sekali. Lalu muncul makhluk yang tadi mengejar-ngejar Harry, makhluk itu kemudian berjalan pelan ke arah Haela, lalu duduk manis di depannya. Haela mengelusnya.
" Anak manis. Mungkin sebaiknya Roxar yang menghukummu? ", Haela mengelus makhluk menjijikkan itu dengan lembut. 'Jadi makhluk jelek itu namanya Roxar?', pikir Harry.
' Olaf, di mana kau? Sekarang sudah muncul satu makhluk menyebalkan lagi, namanya Roxar, hewan menjijikkan peliharaan Haela. ', kata Harry berusaha menghubungi Olaf. Tapi Olaf belum juga menjawab.
" Kenapa kau diam saja? Apa kau sudah siap untuk menerima hukumanmu? ", Ron menanyai Harry.
" Tidak, aku hanya berpikir. ", jawab Harry.
" Apa? Untuk apa kau berpikir? Apakah kau memikirkan apa yang terjadi padamu setelah kami menghukummu? Jangan khawatir. Apa yang akan menimpamu akan terjadi dengan sangat cepat, sampai kau tak merasakan apa-apa. "
" Ya, benar. Dan Ron selalu mengatakan kebalikannya. ", Haela menyahut lalu tertawa keras bersama Ron, Roxar mengaum.
' Sialan, mereka benar-benar mengerjai aku. Aku sudah tak tahan lagi. Olaf, dimana kau? Kalau kau tak segera datang, aku akan menghadapi mereka sendiri. ', kata Harry mencoba menghubungi Olaf lagi. Ternyata kali ini Olaf menjawab.
' Jangan, Harry. Ini terlalu berbahaya. Aku sedang dalam perjalananku menuju ke sana. Tapi kau bisa mencoba membekukan pengikut-pengikutnya dan temanmu itu. Jangan coba-coba menyihir Haela, karena dia bisa menyadari hal itu. Mengerti? '
' Baiklah, Olaf. Aku akan segera mencoba, tapi bagaimana dengan Roxar? '
' Roxar secara batin terikat pada Haela. Apabila Haela sedih, maka dia akan sedih juga. Seperti itulah. '
' Aku mengerti, jadi jangan lakukan apapun pada Roxar juga? '
' Ya. Sekarang cepatlah, menurut buku yang aku baca, kekuatan Haela paling lemah adalah di saat matahari terbenam. '
Harry melihat ke arah langit, langit kini sudah mulai senja. Hutan di sekitarnya pun sudah mulai gelap, berarti waktunya tinggal sedikit untuk menghancurkan Haela.
' Baiklah Olaf, segeralah ke sini cepat. Aku akan membekukan pengikutnya dan Ron. '
' Ya, Harry. '
" Ron, bisa aku bicara sebentar denganmu. Hanya kau dan aku saja. ", Harry berkata pada Ron.
" Bicara apa? Aku tak ada waktu untuk membicarakan hal-hal yang omong kosong denganmu. "
" Kumohon. Sebentar saja. ", Harry sebenarnya tidak berani berbicara berdua saja dengan Ron, karena sepertinya dalam diri Ron sudah ada bibit iblis. Tapi apa boleh buat, karena waktunya sudah tinggal sedikit.
Ron terlihat sedang menimbang-nimbang tawaran Harry, " Baiklah. Sebentar saja, " Ron melihat pada Haela yang masih tampak asyik dengan Roxar, " Ayo ikut aku. "
Harry langsung mengikuti Ron. Akhirnya mereka sampai di depan sebuah pohon ekstra raksasa.
" Aku tak suka basa-basi, jadi sekarang katakan apa maumu. ", kata Ron tegas, kali ini matanya yang perak jadi terlihat berapi-api di mata Harry.
" Baiklah. Kenapa kau lakukan ini? Maksudku, kenapa kau mau bergabung dengan sihir hitam, Ron? Kau kan dari keluarga penyihir baik-baik. Apakah kau ingat keenam saudaramu dan ayah ibumu? Kau ingat kedua kakak kembarmu, Fred dan George? Kau ingat, Ron? "
" Pertanyaanmu terlalu banyak. Tapi akan kujawab pertanyaan pertama. Aku tidak bergabung dengan sihir hitam, tapi sudah sejak dulu aku sudah bersama sihir hitam. Tidak ada sihir yang lebih baik, daripada sihir hitam. Mungkin aku harus merayumu untuk belajar sihir hitam? "
" Tidak, Ron. Kau salah besar. Kau terlahir menjadi seorang penyihir, tapi tidak dengan sihir hitam. Keluargamu, temanmu, aku dan Hermione, Neville, Seamus, Dean, dan teman-teman lainnya yang dulu di Hogwarts, adalah penyihir baik-baik. Ah, Ron. Maafkan aku. ", Harry tidak melanjutkan ucapannya lagi dan tidak menunggu jawaban Ron lagi, dia mengeluarkan tongkat sihirnya dan langsung melafalkan mantra pengunci tubuh dan tubuh Ron membeku seketika. Harry langsung merebahkan Ron tepat di bawah pohon raksasa itu. Kemudian Harry mengendap-endap di balik pohon kecil dan mengintip pengikut-pengikut Haela yang sedang bercanda tawa. Harry sekali lagi mengucapkan mantra pengunci tubuh dan satu persatu dari mereka membeku. Haela masih belum menyadari keganjilan ini. Sekarang, Harry kembali menghubungi Olaf.
' Olaf, di mana kau? '
" Aku di sini, Harry. ", terdengar suara serak dan berat dari belakang Harry. Harry terkejut dan langsng menoleh.
" Olaf! ", pekik Harry pelan.
" Maaf, aku mengagetkanmu, tapi ini sudah mepet. Ayo segera kita hancurkan Haela itu. "
" Dari tadi aku sudah menunggumu untuk menghancurkan iblis brengsek itu. "
" Sabar dulu. Aku jelaskan caranya dulu. Ini ada potion yang baru saja aku ramu, bisa membingungkan Haela dan akan membuat Haela tak sadar diri selama beberapa menit. Ini ada potion satu lagi yang akan menghancurkannya, setelah kita membaca mantra ini. ", Olaf menyerahkan pada Harry dua potion dan sebuah perkamen bertuliskan mantra.
Harry tersenyum, " saatnya pembalasan. ", tiba-tiba ada sesuatu bersinar dari dalam jubahnya. Harry mengambilnya, ternyata kristal berbentuk pedang yang kemarin membuatnya terdampar di hutan ini dan bertemu dengan Haela.
" Ya ampun, itu kan Crystal Sword. ", kata Olaf terkejut setelah melihat kristal itu.
" Kau mengenal benda ini? "
" Tentu saja aku mengenal, benda itu adalah benda pusaka di daerah ini. Crystal Sword bisa membunuh segala macam iblis di dunia ini, tapi orang yang menggunakan pedang ini hanyalah orang-orang yang didatangi oleh Crystal Sword. Apakah pedang ini mendatangimu? "
" Ya, semalam pedang ini muncul di samping temanku ketika kami mencoba menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mimpiku dan pembunuhan yang kemarin terjadi di tempatku. Saat aku menyentuhnya, benda ini malah membawaku ke tempat ini. "
" Itu berarti, Crystal Sword telah memilihmu untuk menghancurkan iblis di sekitar sini. "
" Haela? "
" Mungkin saja. ", Harry dan Olaf tersenyum bersama. **
[pic]
Harry mendarat dengan empuk di tanah. Dia hanya bisa mengelus pantatnya yang sakit. Harry menyimpan kristal itu di dalam jubahnya. Ia berjalan menelusuri tempat itu, ternyata dia terdampar di sebuah hutan yang luas. Saat sedang berjalan, tiba-tiba dia mendengar suara gemersak di dekatnya. Harry berhenti berjalan, ia mengamati semak-semak yang tadi bergemersak. Kemudian muncul seekor hewan berkepala naga dan berbadan beruang. Hewan itu mengaum keras, lalu Harry langsung lari karena ia yakin ia tak bisa menghadapi hewan sebesar itu kini. Harry terus berlari, dan sepertinya hewan itu terus mengejar Harry. Harry memegangi dadanya dengan sedikit menunduk sambil menyandarkan satu tangannya di pohon cemara, napasnya terengah-engah. Suara auman keras itu terdengar dari belakang Harry, untungnya suara itu jauh. Harry menoleh dan mulai lari lagi. Ia lari secepat mungkin, berusaha untuk keluar dari tempat ini. Tiba-tiba dia teringat bahwa dia pernah mengalami hal yang sama. Ya, benar, kejadian ini mirip dengan mimpinya. Harry tetap berlari, hingga ia bertemu dengan wanita misterius itu. Harry hanya bisa terpana melihat wanita itu. Dia perlahan mulai mendekati wanita itu, dia juga mengulurkan tangannya supaya tahu wanita itu nyata atau hanya mimpi. Tinggal sedikit lagi tangannya sampai pada lengan mulus wanita itu, dan tiba-tiba Harry terpental. Untungnya Harry masih sadar, ternyata wanita itu tak bisa disentuh oleh benda apapun. Harry berlindung di balik semak-semak untuk memperhatikan wanita itu. Saat itulah, muncul pengikut-pengikut wanita itu, dan salah satu pengikutnya mengikat Ron di pohon. Harry mengingat mimpinya lagi. Harry melihat Ron mulai menggeliat, berusaha melepaskan diri dari tali-tali yang mengikatnya, ia juga mengerang. Harry melihat wanita itu tetap memejamkan matanya, dan pengikut-pengikutnya tetap memujanya. Harry semakin tak mengerti apa yang tengah terjadi. Kemudian, muncul seorang tua membawa sebuah tongkat muncul dari seberang Harry. Harry melihat orang itu kemudian merapal mantra, tapi Harry tidak mengerti maksudnya. Tiba-tiba saja setelah orang itu selesai merapal mantra, sebuah sinar berwarna kuning cerah seukuran bludger melayang pelan dari tongkatnya, sepertinya sinar itu menuju ke arah wanita cantik misterius itu. Harry kembali ingat pada mimpinya, kali ini dia benar-benar ingin membekukan semua orang di situ. Harry kembali mengucapkan Petrificus Totalus dan mengarahkannya ke salah satu pengikut wanita misterius itu. Berhasil! Harry berpikir, mungkin karena ini adalah alam nyata, bukan alam mimpi jadi berhasil. Tapi hal itu tidak bertahan lama, setelah beberapa detik pengikut itu kembali memuja wanita itu. Harry kembali melihat sinar yang ditujukan ke wanita itu semakin dekat, dan kejadian itu terulang lagi. Wanita itu membuka matanya lebar-lebar dan menangkis sinar itu, lalu kembali memejamkan matanya. Harry semakin tidak bisa berpikir, selama ini dia bekerja pada bagian misteri sepertinya sia-sia karena hal semacam ini dia seharusnya sudah bisa memecahkan jalan keluarnya. Tiba-tiba...
" Harry Potter. ", Harry menoleh kaget, dilihatnya orang tua tadi yang melontarkan mantra sudah di belakangnya. Ternyata suara serak dan berat yang memanggilnya adalah suara orang ini.
" Si..siapa kau? ", tanya Harry.
" Aku adalah Olaf, penyihir tertinggi di daerah ini. Tapi itu sebelum Haela datang ke sini. "
" Haela? "
" Ya, Haela. Wanita cantik tapi buas itu adalah Haela. Dia tiba di sini beberapa waktu yang lalu bersama pengikutnya, hewan peliharaannya, dan pemuda malang itu. "
" Kau tahu apa yang mereka lakukan? "
" Mereka memuja Haela yang dianggap pemberi kekuatan. Mereka adalah perempuan-perempuan yang menginginkan kekuatan sihir tetapi tidak mampu mendapatkannya. Mereka akhirnya mendapatkan kekuatan tersebut dari Haela, dengan syarat mereka harus memujanya. Dan pemuda itu, aku belum tahu apa yang terjadi padanya. "
" Jadi, Haela adalah iblis begitu? "
" Seperti itulah. Mari ke pondokku, aku akan memberitahumu beberapa hal. ", Olaf sudah berbalik akan berjalan, tetapi Harry masih terdiam di tempatnya semula.
" Ada apa? ", tanya Olaf.
" Aku, aku tak tahu apakah aku harus mempercayaimu atau tidak. Sampai sekarang aku tak tahu bagaimana kau bisa mengetahui namaku dan keberadaanku. "
Olaf tersenyum, " Aku hanya mengucapkan beberapa mantra pemanggil dan mantra itu menunjukkan bahwa kau adalah orang yang bisa menghancurkan Haela.
" Kenapa aku? "
" Sudah kukatakan bahwa mantra itulah yang menunjukkannya. Mungkin juga kau ada hubungannya dengan salah satu dari mereka. "
" Yah, pemuda itu adalah temanku, maksudku, sahabatku. Namanya Ron Weasley. "
" Hmm, kalau begitu kau harus segera menolong temanmu itu. Mari segera ke pondokku untuk menyusun rencana menghancurkan Haela. "
Harry mengangguk, kali ini dia mengikuti Olaf. Tetapi Harry masih punya was-was padanya, Harry cuma ingin menyelamatkan Ron. Sesampainya di pondok Olaf, Harry segera masuk ke pondok yang sederhana itu. Olaf langsung menyodorkan sebuah buku kuno tebal sekali, kikra-kira setebal 2000 halaman. BRAK! Begitu bunyinya ketika Olaf menaruhnya di depan Harry.
" Ini adalah buku mantraku satu-satunya, peninggalan ayahku yang juga seorang penyihir. Aku mencari mantra untuk memanggil penyelamat daerah ini dari Haela juga menggunakan buku ini. ", jelas Olaf setelah menaruh buku itu.
" Kalau begitu, ayo kita cari tahu bagaimana menyelamatkan Ron dari Haela. ", Harry berkata dengan cepat.
" Sabar dulu. Aku masih belum yakin Haela bisa dikalahkan dengan mudah. Aku yakin kau tadi melihatku melontarkan Yellow Light ke arahnya, tapi dia langsung menangkisnya, bukan? "
" Yah benar. Lalu apa yang harus kulakukan? "
" Begini saja, kau bisa telepati? "
" Tentu saja aku bisa, aku sudah dilatih untuk itu. "
" Bagus, sekarang aku mau kau mengawasi di dekat sana, sementara aku mencari cara untuk menghancurkan Haela. "
" Lalu? "
" Aku akan menghubungimu lewat telepati jika aku menemukan apa yang kita cari, tetapi kau juga harus menghubungiku jika di sana terjadi apa- apa. "
Harry mengangguk, " baiklah. Aku akan segera ke sana. " **
Harrypun tiba kembali di dekat tempat pemujaan Haela itu. Dia melihat Haela masih terpejam matanya, tapi kini cahaya di sekitarnya bersinar lebih terang. Dan kini Ron sudah tidak meronta-ronta lagi, malah terdiam tapi masih sadar. Harry semakin bingung dengan apa yang sedang terjadi. Kemudian terlihat salah satu pengikut Haela berdiri dan melepaskan ikatan di tubuh Ron. Ron yang sudah terbebas berjalan menghampiri Haela dan menggandeng tangannya. Haela membuka matanya pelan, kemudian perlahan ia mulai turun dan menginjak tanah. Pengikut-pengikut Haela semuanya berdiri, salah satu dari mereka mengalungkan rangkaian bunga di leher Haela dan Ron. 'Apa yang sedang mereka lakukan sih? Kenapa Ron kelihatannya senang sekali bersama Haela? ', batin Harry.
Haela dan Ron tersenyum, mereka saling berpandangan sementara pengikut Haela menaburkan kembang-kembang ke arah mereka berdua. Harry tak tahu apa maksudnya semua itu, tapi ia langsung menghubungi Olaf untuk mengatakan hal ini. Olaf yang di pondok langsung memberitahu pada Harry bahwa mereka baru saja melakukan pernikahan iblis.
" Apa! ", Harry tak sengaja berteriak ketika mendengar kata pernikahan iblis.
Kontan Haela, Ron, dan pengikutnya mendengar hal ini langsung terkejut dan mencari-cari sumber suara itu.
" Siapa di sana! Ayo tunjukkan dirimu! Aku tahu kau sedang bersembunyi. ", teriak Ron. Haela menenangkan Ron agar tidak emosi, lalu dia mengangkat kedua tangannya ke atas dan mengucap mantra.
Ajaib, Harry yang sedang jongkok tiba-tiba badannya terangkat ke udara. Harry kaget, dia ingin turun tetapi sepertinya ada yang mengendalikan tubuhnya. Harry terus melayang, hingga kembali jongkok di tanah tepat di depan Haela, Ron, dan pengikut-pengikutnya.
" Katakan siapa kau! ", Ron membentak Harry.
Harry memandang Ron tak percaya, sahabatnya sendiri tak dikenalnya, " Ron, it's me, Harry. Masa kau lupa? Kita sudah bersekolah di Hogwarts bersama selama 7 tahun. Kau ingat? "
" Aku tak ingat pernah punya teman sepertimu. Aku hanya punya Haela, kekasih hatiku. ", kata Ron sambil tersenyum manis kepada Haela dan Haela membalasnya.
" Siapa namamu tadi? Harry? Ya benar, Harry. Kau telah merusak acara bahagia kami. Kau tahuu, bagi siapapun yang berani merusak pernikahanku, akan mendapat hukuman dariku. Ronald, sayang, kau mau membantuku menghukumnya kan? ", Haela membelai pipi Ron dengan mesra.
" Dengan senang hati, sayangku. ", balas Ron.
" Ron! Kumohon jangan dengarkan dia! Dia itu iblis, kau telah terpedaya olehnya! Ron, ingat bahwa kau adalah teman penyihir terbaikku, dengan Hermione tentunya. Kau ingat Hermione? ", Harry berdiri dengan memohon pada Ron.
" Sudah kubilang, aku tak pernah punya teman! Siapa itu Hermione? Namanya saja aneh. Aku tak peduli denganmu. ", kali ini Ron terlihat benar- benar marah. Ia tak pernah percaya bahwa sahabatnya telah berubah secepat itu.
" Ron.. Please.. ", Harry memohon pelan.
" Sudah. Hentikan pembicaraan tak ada gunanya ini. Sebaiknya kau mulai kuhukum. ", potong Haela tegas, kini matanya sudah berubah menjadi perak. Harry merinding melihatnya, dia melihat Ron juuga sudah berubah matanya. Tiba-tiba Harry mendengar Olaf memanggilnya.
' Harry! ', Olaf memanggilnya lewat telepati.
' Olaf? '
' Aku menemukan sesuatu, apapun yang terjadi, jangan berusaha menyihirnya. Kau mengerti Harry? '
' Aku mengerti. '
' Aku akan segera ke sana, ramuan penghancur sudah hampir selesai. Cobalah untuk mengalihkan perhatian mereka dulu. '
' Baiklah. '
" Kenapa kau diam saja? ", tanya Haela.
" Aku.. tidak, aku tidak apa-apa. Aku hanya diam, memang apa yang salah? "
" Kau harus menjadi budakku. "
" Aku takkan mau. "
" Kau telah membuatku marah! ", kini wajah Haela yang cantik tiba- tiba berubah menjadi tua, keriput, dan kurus. Rambutnya yang lurus indah, berubah seperti ijuk sapu. Harry tak gentar menghadapinya, yang ia perlukan adalah konsentrasi.
" Ron, aku menemukan fotomu di sebuah mansion seorang witch. Witch itu terbunuh di rumahmu dengan avada kedavra, kau tahu apa yang telah terjadi? ", Harry tidak mempedulikan Haela, malah bertanya pada Ron.
Ron mengernyitkan dahinya, " Untuk apa tanya-tanya? Aku telah membunuh witch itu dengan Green Spell. Membuat badannya hijau, dan dia akan segera kehilangan nyawanya dalam sekejap. Aku telah menyerap nyawanya. "
" Kenapa kau melakukannya? "
" Demi kekuatan terkuat di alam semesta ini, Harry. "
" Kau kan tidak perlu mendapatkan kekuatan! Kau sudah kuat, Ron. "
" Aku tak peduli apa katamu. Apa yang kucari hampir saja kutemukan. Waktu itu aku mendeteksi bahwa seseorang tengah memegang Parchment of Evil. Aku menemukan orang itu sedang membacanya. Lalu aku menyuruhnya untuk memberikannya padaku, tapi ia menolaknya. Manyulitkan saja, akhirnya kubekukan dia. Tapi saat akan kuambil Parchment of Evil itu, orang-orang di sekitarnya segera datang untuk mengerubunginya, aku langsung menghilang saja. "
" Jadi kau yang membekukan James? "
" Aku tak peduli siapa dia. Aku hanya membutuhkan benda yang dipegangnya waktu itu. Sekarang aku lebih kuat setelah menikahi Haela, aku akan lebih mudah untuk merebut Parchment of Evil. "
" Apa yang kalian bicarakan? Seharusnya kita tidak berbicara seperti ini. Ron, kenapa kau harus menceritakan hal itu pada orang bodoh seperti dia ini? ", Haela memotong pembicaraan Harry dan Ron.
" Haela sayang, biar dia tahu siapa yang berkuasa di sini. ", jawab Ron mesra. Ron tampak tidak takut walau Haela sudah berubah menjadi jelek sekali.
" Baiklah kalau begitu. Kuanggap kau sudah menunjukkan siapa yang berkuasa di sini, sekarang biarkan kuhukum makhluk sombong ini. ", sebelum Haela akan menghukum Harry, tiba-tiba terdengar suara auman yang keras sekali. Lalu muncul makhluk yang tadi mengejar-ngejar Harry, makhluk itu kemudian berjalan pelan ke arah Haela, lalu duduk manis di depannya. Haela mengelusnya.
" Anak manis. Mungkin sebaiknya Roxar yang menghukummu? ", Haela mengelus makhluk menjijikkan itu dengan lembut. 'Jadi makhluk jelek itu namanya Roxar?', pikir Harry.
' Olaf, di mana kau? Sekarang sudah muncul satu makhluk menyebalkan lagi, namanya Roxar, hewan menjijikkan peliharaan Haela. ', kata Harry berusaha menghubungi Olaf. Tapi Olaf belum juga menjawab.
" Kenapa kau diam saja? Apa kau sudah siap untuk menerima hukumanmu? ", Ron menanyai Harry.
" Tidak, aku hanya berpikir. ", jawab Harry.
" Apa? Untuk apa kau berpikir? Apakah kau memikirkan apa yang terjadi padamu setelah kami menghukummu? Jangan khawatir. Apa yang akan menimpamu akan terjadi dengan sangat cepat, sampai kau tak merasakan apa-apa. "
" Ya, benar. Dan Ron selalu mengatakan kebalikannya. ", Haela menyahut lalu tertawa keras bersama Ron, Roxar mengaum.
' Sialan, mereka benar-benar mengerjai aku. Aku sudah tak tahan lagi. Olaf, dimana kau? Kalau kau tak segera datang, aku akan menghadapi mereka sendiri. ', kata Harry mencoba menghubungi Olaf lagi. Ternyata kali ini Olaf menjawab.
' Jangan, Harry. Ini terlalu berbahaya. Aku sedang dalam perjalananku menuju ke sana. Tapi kau bisa mencoba membekukan pengikut-pengikutnya dan temanmu itu. Jangan coba-coba menyihir Haela, karena dia bisa menyadari hal itu. Mengerti? '
' Baiklah, Olaf. Aku akan segera mencoba, tapi bagaimana dengan Roxar? '
' Roxar secara batin terikat pada Haela. Apabila Haela sedih, maka dia akan sedih juga. Seperti itulah. '
' Aku mengerti, jadi jangan lakukan apapun pada Roxar juga? '
' Ya. Sekarang cepatlah, menurut buku yang aku baca, kekuatan Haela paling lemah adalah di saat matahari terbenam. '
Harry melihat ke arah langit, langit kini sudah mulai senja. Hutan di sekitarnya pun sudah mulai gelap, berarti waktunya tinggal sedikit untuk menghancurkan Haela.
' Baiklah Olaf, segeralah ke sini cepat. Aku akan membekukan pengikutnya dan Ron. '
' Ya, Harry. '
" Ron, bisa aku bicara sebentar denganmu. Hanya kau dan aku saja. ", Harry berkata pada Ron.
" Bicara apa? Aku tak ada waktu untuk membicarakan hal-hal yang omong kosong denganmu. "
" Kumohon. Sebentar saja. ", Harry sebenarnya tidak berani berbicara berdua saja dengan Ron, karena sepertinya dalam diri Ron sudah ada bibit iblis. Tapi apa boleh buat, karena waktunya sudah tinggal sedikit.
Ron terlihat sedang menimbang-nimbang tawaran Harry, " Baiklah. Sebentar saja, " Ron melihat pada Haela yang masih tampak asyik dengan Roxar, " Ayo ikut aku. "
Harry langsung mengikuti Ron. Akhirnya mereka sampai di depan sebuah pohon ekstra raksasa.
" Aku tak suka basa-basi, jadi sekarang katakan apa maumu. ", kata Ron tegas, kali ini matanya yang perak jadi terlihat berapi-api di mata Harry.
" Baiklah. Kenapa kau lakukan ini? Maksudku, kenapa kau mau bergabung dengan sihir hitam, Ron? Kau kan dari keluarga penyihir baik-baik. Apakah kau ingat keenam saudaramu dan ayah ibumu? Kau ingat kedua kakak kembarmu, Fred dan George? Kau ingat, Ron? "
" Pertanyaanmu terlalu banyak. Tapi akan kujawab pertanyaan pertama. Aku tidak bergabung dengan sihir hitam, tapi sudah sejak dulu aku sudah bersama sihir hitam. Tidak ada sihir yang lebih baik, daripada sihir hitam. Mungkin aku harus merayumu untuk belajar sihir hitam? "
" Tidak, Ron. Kau salah besar. Kau terlahir menjadi seorang penyihir, tapi tidak dengan sihir hitam. Keluargamu, temanmu, aku dan Hermione, Neville, Seamus, Dean, dan teman-teman lainnya yang dulu di Hogwarts, adalah penyihir baik-baik. Ah, Ron. Maafkan aku. ", Harry tidak melanjutkan ucapannya lagi dan tidak menunggu jawaban Ron lagi, dia mengeluarkan tongkat sihirnya dan langsung melafalkan mantra pengunci tubuh dan tubuh Ron membeku seketika. Harry langsung merebahkan Ron tepat di bawah pohon raksasa itu. Kemudian Harry mengendap-endap di balik pohon kecil dan mengintip pengikut-pengikut Haela yang sedang bercanda tawa. Harry sekali lagi mengucapkan mantra pengunci tubuh dan satu persatu dari mereka membeku. Haela masih belum menyadari keganjilan ini. Sekarang, Harry kembali menghubungi Olaf.
' Olaf, di mana kau? '
" Aku di sini, Harry. ", terdengar suara serak dan berat dari belakang Harry. Harry terkejut dan langsng menoleh.
" Olaf! ", pekik Harry pelan.
" Maaf, aku mengagetkanmu, tapi ini sudah mepet. Ayo segera kita hancurkan Haela itu. "
" Dari tadi aku sudah menunggumu untuk menghancurkan iblis brengsek itu. "
" Sabar dulu. Aku jelaskan caranya dulu. Ini ada potion yang baru saja aku ramu, bisa membingungkan Haela dan akan membuat Haela tak sadar diri selama beberapa menit. Ini ada potion satu lagi yang akan menghancurkannya, setelah kita membaca mantra ini. ", Olaf menyerahkan pada Harry dua potion dan sebuah perkamen bertuliskan mantra.
Harry tersenyum, " saatnya pembalasan. ", tiba-tiba ada sesuatu bersinar dari dalam jubahnya. Harry mengambilnya, ternyata kristal berbentuk pedang yang kemarin membuatnya terdampar di hutan ini dan bertemu dengan Haela.
" Ya ampun, itu kan Crystal Sword. ", kata Olaf terkejut setelah melihat kristal itu.
" Kau mengenal benda ini? "
" Tentu saja aku mengenal, benda itu adalah benda pusaka di daerah ini. Crystal Sword bisa membunuh segala macam iblis di dunia ini, tapi orang yang menggunakan pedang ini hanyalah orang-orang yang didatangi oleh Crystal Sword. Apakah pedang ini mendatangimu? "
" Ya, semalam pedang ini muncul di samping temanku ketika kami mencoba menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mimpiku dan pembunuhan yang kemarin terjadi di tempatku. Saat aku menyentuhnya, benda ini malah membawaku ke tempat ini. "
" Itu berarti, Crystal Sword telah memilihmu untuk menghancurkan iblis di sekitar sini. "
" Haela? "
" Mungkin saja. ", Harry dan Olaf tersenyum bersama. **
