Final Battle

[pic]

Ron menoleh ke arah Harry. Wajahnya memandang benci dan tidak suka ketika melihat Harry. Mungkin ia ingat kejadian di hutan waktu itu. Hermione yang masih di balik dinding bersama James hanyabisa mengharap bahwa Harry tidak apa-apa dengan tindakan gegabahnya. (Hermione menggerutu memprotes Harry yang tadi mencegahnya bertindak gegabah, sekarang di sendiri bersikap seperti itu.)

" Hentikan, Ron! ", teriaknya sekali lagi pada Ron.

Ron berjalan pelan mendekati Harry. Harry tidak merasa gentar, dia malah juga mendekati Ron.

Ron berhenti pada langkah ketiga. Tinggal dua langkah lagi dia bisa berdiri sangat dekat dengan Harry. Harry juga menghentikan langkahnya ketika Ron berhenti.

" Kau! ", geramnya sambil menuding Harry. Harry menegapkan postur tubuhnya dan mendongakkan kepalanya. Seperti gaya menantang.

" Kau adalah makhluk pertama di dunia ini yang akan kuhabisi setelah aku berhasil memunculkan kekuatan kegelapan dari Parchment of Evil. ", kata Ron bengis.

" Oh ya? Coba saja kalau kau mengerti caranya. ", Harry membalas perkataan Ron dengan jawaban yang santai tapi membuat Ron marah.

Ron menggeram marah. Ia langsung mengeluarkan tongkatnya lagi dan mengeluarkan mantra kutukan tak termaafkan pada Harry. Harry menhindar. Kalan yang tak jauh dari situ segera melompat ke arah sofa dan melindungi Lady yang masih tak sadarkan diri.

Kalan mengeluarkan tongkatnya dan mengucapkan 'Enervate'. Lady kembali sadar dan pulih, Kalan langsung membawanya bersembunyi di ruangan di mana Hermione dan James juga masih bersembunyi.

" Kalioff! Kenapa kau bersembunyi? Seharusnya kau menolong Harry! ", Hermione memprotes Kalan ketika Kalan malah ikut bersembunyi dari serangan Ron.

" Bagaimana dengan kalian sendiri? Apa kalian juga ikut membantu Mr. Potter? ", pertanyaan Kalan singkat tapi cukup untuk mnyadarkan Hermione dan James yang sedari tadi hanya bersembunyi saja.

Hermione menunduk, James juga. Mereka tak dapat berkata apa-apa.

" Tidak apa-apa. Aku hanya menyelamatkan Lady. Aku tak ingin dia terluka. Setelah ini aku akan membantu Mr. Potter melawan pemuda jahat itu. ", tukas Kalan.

Hermione bereaksi cepat, " Kalioff. Pemuda jahat itu adalah sahabatku, sahabat Harry, dan sahabat James. Kumohon jangan sedikitpun melukai dia. Kumohon. "

" Walaupun dia bisa melukai kalian sekalipun? ", tanya Kalan.

" Walaupun dia bisa melukai kami sekalipun. ", jawab James.

Kalan memandang Hermione dan James bergantian.

" Kalian akan ikut membantu Mr. Potter bertarung melawan pemuda ini, maksudku sahabat kalian? "

Hermione dan James mengangguk mantap.

" Kalau begitu ayo. ", Kalan meletakkan Lady di lantai dan mepet dengan dinding. Lalu dia berdiri.

Sebelumnya, Hermione mengingatkannya, " Kalioff, Ron mengincar perkamen itu. Aku membawanya, bagaimana bisa memancing agar Ron mau menyerah pada kita? "

" Oh, aku lupa mengatakan. Perkamen itu bisa dihancurkan dengan athame milikku yang sekarang berada di tangan Ron. Tapi cara menghancurkannya bukan sekedar merobek perkamen itu dedngan athame. Tapi, gunakan mantra pemurni. ", jelas Kalan.

" Mantra pemurni? ", tanya James dan Hermione hampir bersamaan. Mereka mendengarkan penjelasan Kalan dengan seksama.

Kalan menerangkan bahwa mantra pemurni adalah satu-satunya mantra yang hanya digunakan bersama athame miliknya untuk menghancurkan sumber kegelapan.

Sementara Mereka bertiga masih berdiskusi tentang cara menghancurkan perkamen itu, Harry yang berada di ruang tamu itu masih tegang berhadapan dengan Ron.

Di tangan masing-masing tergenggam kuat tongkat sihir.

Harry masih bertatapan tajam dengan Ron. Memandang Harry dengan wajah benci dan marah. Tampang Ron yang tak karuan (tak pernah merawat wajahnya dan rambutnya) membuat Ron tampak lebih garang.

Ron kemudian berbicara, " kenapa kau tak menyerangku? "

" Karena aku tak ingin melukai sahabatku. Aku hanya ingin sahabatku kembali menjadi penyihir baik seperti dulu. Kau mengerti, Ron? ", Harry menimpali pertanyaan Ron.

Ron mendengus, " hh.. setiap kali bertemu kata-kata yang kau katakan tak pernah berbeda. Selalu masalah itu saja. Apa perlu kuperjelas? Aku bukan sahabatmu! Aku bukan sahabat siapa-siapa! Kau mengerti? ", Ron membentak Harry.

Harry tersentak hatinya. Di lain pihak Harry sudah menduga Ron akan berkata itu, tapi di lain pihak hatinya belum bisa menerima perkataan yang tak pernah bisa dipercayainya itu.

" Aku takkan pernah mengerti Ron, dan kau juga takkan pernah mengerti. Kita pernah dan akan selalu jadi sahabat. Kau, aku, Hermione, dan sekarang kita kedatangan James. Kau tahu, Ron, waktu dulu kita bertiga-aku, kau, Hermione- memutuskan untuk berpisah dan mencari jalan yang benar untuk mencapai masa depan cerah, aku tak pernah menyangka kalo akan begini akhirnya. ", Harry menjelaskan pada Ron. Ekspresi Ron masih tetap kaku dan tegang seperti biasa.

Ron tidak menjawab.

" Kau tak mau membalas perkataanku, Ron? Atau, kau sudah sadar akan perbuatanmu? ", harry bertanya pada Ron.

Kali ini Ron bereaksi. Ron menggeram marah.

" Kau terlalu banyak bicara! ", Ron menyerang Harry dengan mantra hijau, tapi Harry lebih gesit jadi ada waktu untuk menghindar.

Ron terus melancarkan serangannya pada Harry. Harry masih terus menghindar. Ketika Ron sedang sibuk melancarkan serangannya pada Harry, tak sengaja athame milik Kalan terjatuh dari jubahnya. Ron tak menyadarinya.

Kalan, Hermione, dan James di balik dinding ruang tamu menyadari hal itu dan Kalan langsung berlari menunduk mengambil athame-nya. Kalan kembali ke arah Hermione dan James.

" Ini athame-nya. Miss..", Kalan tak tahu nama belakang Hermione.

" Granger, Hermione Granger. Dan ini James Harold. ", Hermione menjawab.

" Ya, miss Granger, anda harus melakukannya. Aku percaya padamu. Dan kau, Mr. Harold, setelah miss granger menancapkan athame ini, ambil abunya dan taburkan pada teman kalian itu. Aku akan mengambil sebagian abunya lagi untuk Lady. ", jelas Kalan.

Hermione dan James mengangguk, lalu mereka keluar dari ruangan itu dan menunjukkan diri pada Ron dan Harry.

Ron menghentikan serangannya pada Harry, Harry menoleh penyebab dia berhenti. Harry malah bengong karena melihat Hermione dan James.

" 'Mione! James! Kenapa kalian di sini? ", Harry bertanya histeris.

" Dasar bodoh, tentu saja kami akan membantumu. ", protes Hermione. Lalu ia mengeluarkan athame dan Parchment of Evil.

" Tapi.. ", Harry membantah. Tapi tatapannya terpaku pada Parchment of Evil dan athame yang dibawa Hermione. Harry menoleh pada Ron dan melihatnya memandang benda yang sama.

Harry mengambil tindakan, dia mengucapkan mantra pembeku tubuh ke arah Ron dan seketika Ron membeku. Sepertinya Ron terlalu sibuk memandangi athame dan perkamen di tangan Hermione hingga dia tak sempat memperhatikan gerakan Harry.

Tubuh Ron terhempas ke lantai. Hermione terlihat komat-kamit mengucapkan mantra. Lalu ditancapkannya athame di tengah-tengah Parchment of Evil yang tergulung itu.

Perkamen bergetar kencang sekali hingga Hermione tak bisa menahannya lagi dan melemparkannya ke lantai. James menarik Hermione ke sudut ruangan untuk berlindung. Harry mengangkat tubuh Ron dan memindahkannya sedikit jauh dari ruangan itu.

Tiba-tiba Parchment of Evil mulai mengeluarkan sinar merah dan akhirnya meledak dengan suara yang cukup nyaring. James bangkit dan mengambil sedikit abu sisa perkamen. Kalan yang berlindung di balik dinding ruang tamu langsung mumncul dan juga mengambil sedikit abu dan membawanya untuk ditaburkan pada Lady.

James mendatangi Harry yang masih memeluk tubuh kaku Ron setelah di petrificus. Begitu ditaburkan, tubuh Ron mengeluarkan sinar kuning yang cerah. Dari lehernya seperti sinar berbentuk kalung berwarna merah seperti mengabur dari pandangan. Perlahan, wajah sinis Ron mulai berubah menjadi normal tapi pucat.

Di balik ruang tamu, Kalan menunggu reaksi yang terjadi pada Lady. Perlahan, tubuh Lady juga mulai memancarkan cahaya kuning yang cerah. Kali ini sinar merah berbentuk lingkaran muncul dari kedua kaki depan Lady dan mulai mengabur juga. Tapi belum ada tanda-tanda perubahan tubuh dari Lady. Kalan mengangkat tubuh Lady dengan sedih dan menggendongnya.

Sementara itu Hermione sedang membereskan sisa abu dari Parchment of Evil. Dan anehnya, athame milik Kalan tidak ikut hancur.

Kalan muncul dari ruangan di balik ruang tamu sambil menggendong Lady. Kalan menoleh pada Hermione yang sedang membereskan sisa abu.

" Miss Granger, terima kasih atas bantuanmu dan teman-temanmu untuk menghancurkan Parchment of Evil. Aku sangat menghargainya. Boleh kuminta kembali athame milikku? ", Kalan mengucap rasa terima kasihnya pada Hermione dengan wajah sedikit sedih.

Hermione mendongak, memandang Kalan dengan wajah yang cukup memelas.

" Tidak apa-apa. Kami sudah biasa menghancurkan kekuatan kegelapan. Ngomong-ngomong, kenapa athame milikmu ini tidak ikut hancur bersama Parchment of Evil? "

" Athame milikku ini athame tertua di dunia sihir. Athame ini sudah turun menurun sampai ke aku. Athame ini suci dan tidak ada kekuatan kegelapan apapun yang bisa menghancurkannya. Tidak selama masih ada yang memilikinya. ", timpal Kalan.

Hermione berdiri, dia sudah selesai membereskan sisa abu. Diserahkannya athame itu pada Kalan.

" Kalau begitu, bila kau tiada, maka.. ", Hermione tidak melanjutkan kalimatnya.

" Ya, kalau aku tiada maka athame ini akan kehilangan keabadiannya. Karena aku tak punya keturunan lagi. Semuua orang di keluargaku yang boleh memiliki athame ini hanyalah pihak laki-laki. Lady, dia saudara sepupu jauhku. Seandainya dia seorang laki-laki, maka dia bisa melanjutkan menjadi pewaris athame ini. "

Hermione mengangguk. Memperhatikan Lady dalam gendongan Kalan yang tertidur. Sepertinya keadaannya membaik. Terdengar suara James memanggil Hermione. Hermione dan Kalan segera menghampiri.

Saat sampai di dekat James, Hermione melihat Ron sedang menggeliat pelan di atas pangkuan Harry. Sepertinya kondisi Ron juuga tidak seburuk yang sebelumnya. Kini wajahnya lebih memancarkan 'Ron yang dulu', bukan 'Ron yang beberapa menit yang lalu'. Hermione tersenyum lega. Dilihatnya Harry memandang Ron bahagia dan mengelus kepala Ron. Ron masih belum sadar. James hampir meneteskan air mata karena begitu terharu.

" Harry, ", Hermione menyapa Harry dengan lembut dan pelan agar tidak membangunkan Ron, " sebaiknya kita bawa Ron ke St. Mungo saja. Lady juga, biar mereka dirawat di sana. Mungkin ini lebih baik bagi mereka. "

Harry memandang Hermione, " yah, kau benar. St. Mungo lebih aman dan lebih baik bagi mereka. Biar mereka dirawat di sana. ", Harry bangkit dan menggendong Ron.

Bersama, Harry-Ron-Hermione(The trio are back!)-James-Kalan-Lady, menuju St. Mungo dengan mobil Harry. Tidak mungkin dengan disapparate dengan orang sebanyak itu.

Harry mendaftarkan Ron, dan Kalan mendaftarkan Lady (Lady hampir saja ditolak, karena sebenarnya ada rumah sakit khusus hewan sihir di selatan St. Mungo. Tapi akhirnya setelah ngotot diterima juga.) Ternyata Lady ditempatkan di ruang yang sama dengan Ron agar lebih menghemat ruang. Karena akhir-akhir ini banyak sekali penyihir yang datang ke St. Mungo untuk minta perawatan.

Setelah mendapat kamar, Harry merasa lebih lega. Harry terus memandangi wajah sahabatnya itu. Harry mengingat-ingat masa-masanya dengan Ron dan Hermione ketika di Hogwarts, tepatnya ketika mereka hampir diwisuda dari Hogwarts.

Harry ingat saat itu mereka masih bercanda, menunggu masa-masa terakhir berada di Hogwarts. Professor McGonnagall mengatakan bahwa Ron mendapatkan nilai terbaik kedua (setelah Hermione tentunya) di dua pelajaran yang paling membosankan; rune kuno dan sejarah sihir. Ron sempat melongo beberapa menit, bahkan Harry tak mampu menghilangkan rasa terkejut Ron itu hanya dengan melambaikan tangannya di depan Ron. Hermione sempat tidak percaya juga, karena setahunya Ron sangat membenci kedua pelajaran itu. Tapi, yah, keberuuntungan ada di pihak Ron.

Hermione memandang Harry aneh. Dia melambaikan tangannya di depan wajah Harry, tapi Harry tetap seperti menerawang jauh.

" Harry? ", Hermione memanggil-manggil Harry, " Harry..?"

Harry masih tidak bergeming. Hermione menoleh pada James dan memberi isyarat untuk meneriakinya tapi pelan.

" Harry! ", pekik James dan Hermione bebarengan. Harry terlonjak kaget.

" Huh? Apa? Oh, maaf.. aku melamun ya? ", Harry menjawab dengan gugup.

" Kau melamun apa sih? ", tanya Hermione.

" Tidak. Aku hanya mengingat waktu kita akan diwisuda. Waktu itu Ron terbengong-bengong saat diberi tahu bahwa dia dapat nilai terbaik kedua setelah kau di pelajaran Sejarah Sihir dan Rune kuno. ", Harry terkikik membayangkan, " lalu dia mengatakan bahwa bukan Ron namanya kalau tidak bisa dapat nilai bagus. Seperti biasa, dia selalu begitu kalau dapat pujian. Tapi biarlah, yang penting kita semua bahagia. Benar kan, 'Mione? "

Hermione tersenyum mendengar cerita Harry.

" Harry, aku sungguh bahagia hari ini. ", cetus Hermione.

" Memang kenapa? ", tanya Harry.

" Karena pertama, kita semua bisa menyelesaikan masalah ini. Aku senang kita semua selamat, terutama Ron. Kedua, kita kembali seperti dulu lagi. Trio pembuat masalah kembali berkumpul. Tapi.. ", Hermione menoleh pada James-James menatapnya dengan keheranan karena Hermione mengumbar senyum padanya, " rasanya The Marauders generasi kedua sudah ada. "

Harry memandang tak mengerti pada Hermione. Begitu pula James. Hermione mengacungkan empat jarinya pada Harry. Harry masih mengernyit tak mengerti.

" Oh, come on, Harry. Masa kau masih tak mengerti juga? Marauders? Ayahmu dan kelompoknya dulu? Kau ingat? ", Hermione memberi petunjuk pada Harry. Dan akhirnya Harry ingat (dia hanya meng-'ooh..' panjang sambil menepuk jidatnya).

" Maksudmu Marauders, seperti ayahku dan temannya dulu? Baiklah kalau begitu. James, kau setuju bergabung dengan kami? ", tanya Harry pada James yang masih belum mengerti apa yang dimaksud mereka berdua.

" Aku? Maksudmu.. aku menjadi bagian dari kalian? Bukankah aku sudah menjadi teman kalian? ", James bertanya dengan penuuh kebingungan.

Hermione dan Harry tertawa ringan. Lalu Harry menjawab, " aku tahu kita memang teman. Tapi ini hal lain. Biar kuceritakan sebentar. ", Ron menggeliat pelan lalu terlelap lagi-Harry berhenti berrbicara sebentar lalu mengecilkan suaranya, " dulu, ayahku dan tiga orang temannya adalah satu tim. Mereka menamakan kelompoknya the Marauders. Dulu mereka sangat bandel sewaktu di Hogwarts, well, tidak semua. Salah satu anggotanya, bernama Peter, dia adalah pengecut. Aku tak mau membahasnya, karena dia sekarang adalah kaki tangan Voldemort. Dan, aku sedikit mengakui, kalau Marauders generasi kedua ini benar-benar jadi (menoleh pada Hermione), maka sejarah Ron akan mirip dengan Peter Pettigrew itu. ", sekarang gantian James yang ber-ooh panjang.

" Aku mengerti sekarang, jadi kelompok the Marauders yang dulu, sekarang dilanjutkan oleh kita? Dan, aku menjadi salah satu anggotanya? ", James masih bertanya tapi sudah sedikit mengerti.

" 100 persen benar. Hanya saja, kita terlambat memulainya. Dulu ayah Harry dan teman-temannya memulai ketika mereka..mm, sekitar kelas 3 atau 4 di hogwarts begitu? Benar tidak Harry? ", ujar Hermione.

" Yap, sekitar itulah.. ", Harry menjawab lalu ingat pada Kalan. Dilihatnya di bagian lain ruangan itu, Kalan masih termenung memperhatikan Lady dengan seksama. Lady masih terbaring lemah di tempat tidur (tepatnya hanya kasur).

Harry menghampiri Kalan, Hermione dan James yang masih mengobrol berhenti bicara dan memperhatikan Harry yang menghampiri Kalan.

" Kalioff.. ", sapa Harry lembut. Kalan menghentikan tatapannya pada Lady dan menoleh pada Harry.

" Lady tak bisa diselamatkan. Mungkin pengaruh sihirnya terlalu kuat, jadi dia tak bisa kembali menjadi manusia biasa. Ini semua salahku, aku tak bisa mewujudkan impiannya untuk kembali menjadi manusia biasa. ", Kalan menunduk dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Harry berjongkok supaya sejajar dengan Kalan yang duduk di lantai.

" Sudahlah, Kalioff. Kita lihat saja besok. Siapa tahu besok Lady sudah kembali ke wujud asli. Kau harus istirahat. Tidurlah di samping Lady, atau kau ingin tidur di sofa? ", Harry menenangkan Kalan.

" Tidak, aku akan tidur di samping Lady saja. Terima kasih, Mr. Potter. ", Kalan membaringkan dirinya di sebelah Lady dedngan hati-hati.

" No problem. ", Harry bangkit dari jongkok dan kembali duduk di sebelah Ron. Rupanya Hermione dan James benar-benar tidak melanjutkan pembicaraan mereka sampai Harry kembali duduk di sebelah Ron.

" Ada apa dengannya, Harry? ", tanya Hermione.

" Tidak apa-apa, dia hanya sedih Lady tak bisa kembali ke wujud manusianya. Aku bilang, siapa tahu besok Lady akan lebih baik. Aku juga menyuruhnya untuk istirahat. Kalian juga seharusnya istirahat. Ayo, cepat tidur! ", Harry menyuruh kedua temannya untuk tidur.

" Bagaimana denganmu? ", tanya James.

" Aku belum mengantuk. Nanti saja, pasti aku akan tertidur dengan sendirinya. ", jawab Harry.

" Baiklah, Harry. Sebaiknya kami pulang saja dan kembali besok pagi- pagi sekali. Karena ruangan ini tidak memuat untuk orang sebanyak ini kan? ", tukas Hermione.

" Yah, bolehlah. Lagipula, 'Mione, kau harus membersihkan rumahmu kan? Rumahmu seperti kapal pecah begitu.. ", Harry sedikit memelankan kata- kata terakhirnya agar Hermione tidak marah-marah dan menyuruhnya membersihkan rumahnya.

" Oh, ya. Kau benar. ", rupanya tanggapan Hermione biasa saja, " James, karena kau anggota baru The Next Marauders, kau punya tugas baru. "

Rupanya Hermione berpikiran tetap akan menyuruh seseorang untuk membersihkan rumahnya akrena kekacauan yang telah terjadi di rumahnya.

" Aku? ", tanya James tak percaya.

" Iya, kamu. Siapa lagi? Tugasmu adalah membersihkan ruang tamu, membereskan botol-botol dan kuali potion sampai bersih, membetulkan atap....", Hermione terus nyerocos sampai Harry terlelap.

Begitu tahu Harry terlelap, Hermione dan James berhenti berbicara dan tak ingin membangunkannya. Maka mereka meninggalkan Harry terlelap di samping Ron dengan tenangnya. **