Perintah Ainz-sama adalah absolut, oleh karena itu Aura menghabiskan waktunya berada di hutan Tob untuk memastikan hewan apa yang tinggal di dalamnya. Sebagai seorang ranger Aura tentu saja bahagia karena tugasnya yang sangat cocok dengan profesinya dan ia yakin 100% tak akan mengecewakan majikannya.

"Hup!" ia turun dari dahan pohon dan berjalan mendekati sebuah gua, satu-satunya tempat yang belum ia periksa tepat berada di tengah hutan ini.

"Baiklah, setelah ini aku bisa kembali dan membuat laporannya," gumam Aura.

Atau aku bisa melaporkannya langsung… ehehehe..

Aura menggelengkan kepalanya dan menampar pipinya pelan, ia tidak bisa lengah dan harus fokus agar tugasnya selesai dengan hasil yang baik, gua yang gelap itu bukan masalah bagi Aura yang memiliki [Night Vision] sehingga dapat melihat dengan jelas dalam kegelapan.

Ia melangkah dan terus melangkah, anehnya tidak ada satu tanda apa pun yang menunjukkan bahwa makhluk hidup pernah tinggal di sini, Aura juga tidak mencium apa pun selain bau bebatuan dan tanah, instingnya berkata untuk waspada dan karena itu Aura mengeluarkan busur pendeknya.

Jika ini adalah Aura seminggu yang lalu maka ia akan berjalan dengan santai, namun setelah Insiden Shalltear, Ainz-sama menyuruh seluruh anggota Floor Guardian agar lebih waspada saat beraktivitas di luar Nazarick.

Aura berhenti saat matanya menangkap sesuatu yang salah, sebuah benang yang sangat tipis sehingga dirinya hampir tak bisa melihatnya, jika ada makhluk yang bisa membuat ini maka makhluk itu bukan sesuatu yang bisa diremehkan. Ia berpikir untuk lanjut lebih jauh lagi atau berakhir di sini dan melanjutkan aktivitasnya esok hari lagi.

Apa pun makhluk ini, ini bisa menjadi hadiah yang cocok untuk Ainz-sama karena majikannya sangat menyukai hal-hal yang langka, Aura memikirkan pujian dan tangan tengkorak yang mengelus kepalanya.

Ia memutuskan pilihannya dengan memutuskan benang di hadapannya dengan menggunakan tangannya.

"Eh…?"

Hanya saja benang itu tidak putus dan kini lengket di tangannya. Aura menarik tangannya dari benang itu namun tangannya tidak lepas dari benang itu bahkan sampai sekuat tenaganya. Satu-satunya pilihan yang ia miliki adalah dengan melepaskan sarung tangan yang melindungi tangannya, tapi itu berarti sama saja dengan tidak menghormati Bukubukuchagama-sama yang telah memberikannya set pakaian rangernya.

"Eeeghhh! Lepaslah!" ia tidak ingin meninggalkan sarung tangannya di tempat seperti ini sehingga Aura tetap berusaha keras untuk menariknya,

!

Tapi tindakannya membuatnya semakin terjebak karena sekarang tidak hanya satu benang melainkan beberapa benang yang lengket di beberapa bagian bajunya, ia tidak bisa bergerak sama sekali sekeras apa pun ia berusaha.

Aura mencoba untuk memakai [Teleportation] tapi sesuatu menahannya untuk keluar dari situasi ini dan pada saat itulah ia mendengar sebuah langkah yang samar-samar jauh di dalam gua tersebut.

Skill nya sebagai ranger tidak menolongnya sama sekali karena meskipun suara langkah itu semakin dekat, Aura tidak bisa melihat siapa pun yang mendekatnya.

Gawat adalah ekspresi yang tepat untuk menggambarkan situasinya sekarang, Aura menebak bahwa lawannya mungkin berada di level 90 atau 100 setara dengan dirinya karena bisa melewati skill deteksinya, belum lagi langkah yang ia dengar tidak berasal dari manusia.

Ada delapan kaki, tentu saja sebuah laba-laba yang dapat membuat benang lengket ini tapi bukan itu yang Aura pikirkan sekarang, ia memikirkan ketakutannya terhadap serangga dan walaupun laba-laba bukan termasuk kategori serangga ia tidak bisa mengabaikan kesamaannya.

Suara itu berhenti di depannya, dan dalam beberapa waktu Aura maupun makhluk itu tidak bergerak sama sekali, walaupun Aura sama sekali tidak melihatnya tapi ia bisa merasakan bahwa makhluk itu sedang mempelajari dirinya.

Kemudian ia bisa merasakan kedua tangan menyentuh pipinya, berbeda dari yang ia pikirkan tangan yang menyentuhnya bukanlah tangan yang berbulu melainkan sebuah tangan lembut dan memiliki lima jari layaknya manusia, di saat itu pula apa pun yang membuat makhluk itu tak tampak di mata Aura menghilang.

Menampilkan sebuah wanita yang cantik, berambut putih dan berkulit pucat hampir putih yang mengingatkannya pada Shalltear atau Vampire Bride nya yang lebih tinggi, tapi bagian tubuh wanita dari perut ke bawah bukanlah manusia melainkan sebuah kepala laba-laba raksasa yang mengerikan, memiliki warna yang sama kecuali kedelapan mata merah yang menatapnya seperti seorang predator.

"Ah! Waaah!"

Aura melihat kaki laba-laba itu sedang menarik bola benang dengan cepat, yang kemudian mengangkatnya lebih tinggi sehingga ia hampir mendekati stalagmit gua, dan wanita itu menarik sepatunya, membiarkan kakinya bebas tanpa perlindungan apa pun.

Aura bisa merasakan nasib mengerikan yang akan menimpanya, apalagi saat wanita itu membuka matanya menampilkan iris merah yang menyala terpaku pada telapak kakinya.

"Tolong aku… Ainz-sama"

Siang itu di tengah hutan Tob sebuah gelak tawa anak dapat terdengar menakuti para petualang yang berada di sekitarnya, mereka kemudian kembali dan menceritakan pengalaman mereka di hutan Tob yang dapat membuat penduduk di desa Carne tak bisa tidur malam harinya.


Si Overlord, Ainz Ooal Gown tidak bisa tenang bagaimanapun efek undead bekerja untuk menenangkannya, setelah mendengar laporan Mare tentang hilangnya Aura. Ini belum lebih seminggu sejak Shalltear kehilangan kendali sehingga ia panik jika pengguna World Item itu berhasil mengendalikan Aura.

Albedo berhasil menenangkannya dengan mengatakan bahwa nama Aura tidak berwarna merah dalam daftar Floor Guardian, menandakan bahwa Aura tidak dikendalikan oleh musuh, tetapi bagaimana jika ada sihir yang dapat mengendalikan pikiran yang asing dari game Yggdrasil, seperti teknik bela diri yang Gazef tunjukkan itu berarti ia tidak bisa lengah.

Ia menjadikan Sebas dan Solution sebagai umpan dan tidak menyuruh mereka kembali dari kerajaan Re-Estize, namun yang mengherankan adalah kenapa mereka menarget Aura?

Apakah orang yang menangkap Aura berbeda dengan yang mengendalikan Shalltear? Ainz tidak bisa memikirkan lebih lanjut karena informasinya sangat sedikit.

"Ainz-sama, Lupusregina Beta meminta izin masuk.." ucap Albedo yang menyadarkan dirinya dari berpikir terlalu keras.

"Ah. Baiklah, Izinkan dia masuk."

Pintu dibuka oleh maid bernama Cixous, yang kemudian menampilkan maid berambut merah dan bermata emas. Ekspresinya bukan senyuman palsu yang sering ia berikan tapi ekspresi datar dan sedikit kekhawatiran.

"Mohon maaf karena telah mengganggu waktumu Ainz-sama, aku sia-"

"Lupakan saja, aku ingin mendengar alasan mengapa kau datang kemari," sela Ainz sebelum maid jelmaan serigala itu berlutut.

"Baik, para petualang yang mengambil tumbuhan obat-obatan di desa Carne mengaku mendengar suara tawa anak kecil di dalam hutan."

Ini membuat Ainz tertarik, Aura menghilang saat sedang berekspedisi di hutan Tob. Apakah itu berarti Aura berserta penculiknya masih belum pindah posisinya? Atau umpan untuk menarik dirinya keluar untuk menyelamatkan Aura?

"Aku mencoba untuk menghubungi Aura-sama dengan [Message] tapi sesuatu menahan sihir untuk terhubung kepadanya, karena itu aku kembali dan melaporkannya langsung kepadamu."

"Kerja bagus Lupusregina, aku mendapatkan informasi yang bagus darimu," Puji Ainz.

"Pujian Mu berarti sangat besar bagi kami Ainz-sama," balas Lupusregina yang membungkuk, Ainz bisa melihat badan maid itu bergetar walau ia tidak tahu kenapa. Daripada itu ia sekarang punya masalah yang harus diselesaikan sekarang atau Aura bersama penculiknya akan pergi meninggalkan lokasi mereka.

"Tapi jelas-jelas ini jebakan, karena itu mereka tidak pindah posisi sama sekali… tapi apakah ini perbuatan dari player? dan untuk apa?"

"Ainz-sama," panggil Albedo. "Anda telah berjanji untuk menyerahkan semua ini kepada kami Guardian jika insiden ini terjadi lagi, oleh karena itu biarkan kami yang menyiapkan untuk menyelamatkan Aura."

Apakah ini adalah pilihan yang tepat? Ainz tidak tahu jawabannya, tapi ia tidak ingin mengecewakan NPC yang jelas-jelas ingin menunjukkan kesetiaan mereka.

"Baiklah, Kau bersama Demiurge akan menjadi pemimpin operasi ini, panggil Pandora's Actor jika perlu. Kita takkan membiarkan musuh mengendalikan Aura seperti yang mereka lakukan pada Shalltear."

"Baik!"

Siapapun kau, kali ini takkan kubiarkan kau lolos.

To Be Continued.