Chapter 2
Semua dalam penglihatan Naruto hanyalah putih bersih, tidak ada sedikitpun warna lainnya yang terlihat.
Apakah ini semacam tempat suci, eh.
Hmmm... Dia berpikir mungkin dia telah diarahkan ke tempat semacam ini oleh seseorang atau mungkin sesuatu.
Iblis? Dewa? Atau mungkin diatasnya, apapun itu Naruto tidak peduli juga.
''Heh, jadi ada apa kau mengundangku di tempat semacam ini, untuk sebuah pesta, kah?. ''
Hening.
Beberapa menit menunggu hanyalah keheningan yang menyambut, Naruto hanya mengangkat bahunya tak peduli, Sebuah portal hitam gelap tercipta mencemari lingkungan yang awalnya hanya ada putih tak berujung.
Naruto mulai melangkahkan kakinya kearah portal dalam langkah diam, tanpa melihat-lihat sekelilingnya, bukan berarti ada hal menarik lainnya untuk dinikmati.
''Bisakah kamu jangan terlalu terburu-buru untuk pergi. ''
Langkah Naruto terhenti saat selangkah lagi menuju ke portal saat mendengar sebuah suara, huh, apakah harus selalu ada hal yang dramatis.
''Kenapa baru sekarang menjawab, beruntung saja diriku dalam suasana hati yang baik hingga tidak menghancurkan tempat membosankan ini. ''
Mata Biru kristal bercahaya Naruto dia alihkan keatas sana, namun bagi pandangan orang biasa ,disana tidak nampak apa-apa selain warna yang berada di sekelilingnya, tapi bagi Naruto berbeda, disana terdapat sesuatu sosok dalam balutan cahaya putih bersih.
''Ahh.. Aku minta maaf jika membuat tamuku merasa tidak nyaman, dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku meminta maaf padamu. ''
Naruto hanya memutar matanya bosan.
''Langsung ke masalah utamanya saja, aku terlalu malas untuk mendengarkan sebuah ocehan. ''
Beberapa saat hanya keheningan semata, tetapi Naruto hanya membiarkannya saja tanpa ada niatan untuk bertanya lagi ataupun pergi.
''Aku... Dewa dari seluruh Universe *§%£¥, secara tulus meminta bantuan darimu, Ootsutsuki Naruto. ''
Naruto hanya mengangkat alisnya bingung, Dewa seluruh Universe apa?, kata terakhir itu membuat kupingnya berdenging, meminta bantuannya?. Huh, agak menggelikan untuk didengar sebenarnya, bagaimana mungkin seorang Dewa Universe, apalagi Dewa seluruh Universe jika memang tidak ada niatan busuk disana, meminta bantuannya.
Dewa Universe, berbeda jika dibandingkan dengan Dewa lainnya dalam hal kedudukan maupun kekuatan.
Dewa biasa pada umumnya hanya dapat memerintah suatu tempat atau domain yang terbatas pada satu planet, kekuatan para Dewa suatu planet jelas dibatasi oleh planet itu sendiri agar tidak tercipta suatu ketidakseimbangan.
Kekuatan Para Dewa tersebut tergantung kapasitas kekuatan planet itu sendiri dalam menampung banyak kerusakan, dengan kata lain, sekuat-kuatnya dewa tersebut tidak akan mampu menghancurkan palnet itu sendiri. Namun ada beberapa Dewa yang sanggup melakukan hal semacam itu, biasanya itu disebut sebuah Anomali.
Sedangkan untuk Dewa Universe, kedudukan mereka tidak hanya berada pada satu planet saja, tetapi mencangkup sebuah semesta yang terdapat beberapa ratus,atau ribuan, atau jutaan, dan bahkan milyaran planet didalamnya.
Kemampuan mereka jelas saja sulit untuk diukur oleh akal sehat makhluk manapun, Dewa Universe sanggup menghancurkan suatu planet dengan mudah tanpa banyak Usaha.
Jadi ada kejadian apa hingga Dewa Universe meminta bantuan seorang manusia sepertinya?, jika bahkan mereka mampu untuk menghancurkan sebuah semesta yang berisi begitu banyak planet didalamnya, lantas masalah apa yang tidak bisa ditangani oleh Dewa sekaliber mereka.
Memikirkan hal semacam itu, membuat sudut bibir Naruto terangkat dalam seringai.
''Ho~... Masalah apa yang terjadi, untuk berpikir bahwa Dewa Universe meminta bantuan?. ''
''Aku akan menjelaskannya secara detail, karena itu... ''
Sebuah sofa mewah dan meja putih bersih tercipta dari ketiadaan, sebuah ukiran Rune Sihir beraura suci nampak di setiap sudut barang tersebut, diatas meja sudah tersedia berbagai macam hidangan kelas dewa.
''.. Silahkan nikmati hidangan kecil ini. ''
Portal gelap mulai tertutup dengan sendirinya, saat Naruto mulai melangkahkan kakinya kearah sofa dan duduk diatasnya dengan nyaman.
''Kurasa ini sepadan untuk menghabiskan waktu membosankan ini.''
Naruto mulai mengambil secangkir teh dan dengan khidmat meminumnya dalam ketenangan.
''Bukan tanpa alasan aku meminta bantuanmu, jika kekuatanku ikut campur dalam takaran yang berlebihan dalam suatu masalah planet atau semesta, keberadaanku akan terancam lenyap oleh 'Hukum' yang tercipta sejak 'Awal' ada. ''
Hukum? Alam?, itu informasi yang belum pernah dia tahu dalam hidupnya, jika memang seperti itu, maka kedepannya akan lebih menarik lagi.
''Beberapa planet yang terancam hancur belum pada waktunya karena serangan dari para Monster anomali dan planet itu sendiri, membuatku terpaksa menggabungkannya menjadi satu planet besar, sangat besar sebenarnya. ''
''Dengan kata lain kau adalah seorang Dewa Universe dalam penciptaan kalau begitu.''
Dalam penglihatannya, Naruto bisa melihat bahwa sosok itu mengangguk membenarkan apa yang dia katakan tadi.
''Entah kenapa para monster planet itu mulai menunjukan sikap yang melebihi apa yang bisa ditangani planet, jika aku tidak menggabungkan planet tersebut dalam waktu kurun dari 500 tahun, maka semua planet tersebut akan hancur total. ''
Berpikir bahwa beberapa planet akan hancur total karena sebuah Anomali, membuatnya agak mengkhawatirkan untuk diketahui.
''Jika kau memang menggabungkan beberapa planet dalam ukuran yang sangat besar, lantas berapa lama waktuku untuk menyelesaikannya, lebih tepatnya sampai kapan planet itu bisa bertahan?. ''
Mengambil sebuah biskuit coklat di atas piring, Naruto mulai memakannya sambil berpikir dengan keras atas apa yang akan dia lakukan nanti.
''Tidak tahu pasti kapan hal semacam itu bisa terjadi, tapi yang bisa aku pastikan bahwa planet yang aku ciptakan tidak akan bisa bertahan dalam waktu tidak lebih dari 5000 tahun. ''
Naruto menghentikan makannya dan melihat sosok tersebut dalam keheranan, monster macam apa yang terdapat di plenet tersebut membuatnya tidak habis pikir.
''5000 tahun, huh... Itu... Waktu yang relatif singkat untuk sebuah planet yang diciptakan dalam gabungan dari beberapa Planet.''
Makanan mewah didepannya mulai Naruto lupakan untuk mendengar lebih lanjut apa yang akan di jelaskan sosok Dewa itu.
''Memang singkat, tapi tidak akan aneh jika disana terdapat banyak sekali Anomali yang berkeliaran.''
Hmm... Dengan kata lain, batas waktu dalam menyelesaikan misinya adalah kurang dari 5000 tahun, kah.
Sebuah Planet yang berisikan banyak sekali makhluk Anomali akan menjadi musuhnya, sungguh berita yang agak menggembirakan sebenarnya, akan tetapi akan ada batasan baginya juga.
Tatapan Naruto mulai menajam melihat sosok itu, mata biru kristalnya bercahaya dalam pandangan datar.
''Katakan, berapa banyak kekuatanku akan dibatasi disana?. ''
Sosok tersebut tidak langsung menjawab pertanyaan dari Naruto, tetapi berpikir dahulu harus bagiamana dia menjawabnya.
Setelah beberapa saat sosok itu mulai berbicara.
''Karena aku terlalu terburu-buru dalam menciptakan planet tersebut, jadi aku tidak terlalu tahu sampai batas mana kekuatanmu akan dibatasi. ''
Naruto hanya menghela nafas akan informasi tidak jelas tersebut.
''Namun hal yang pasti adalah, kemampuan ALTER EGO mu akan dibatasi, jika tidak dikunci oleh kehendak semesta. ''
Alter Ego akan dibatasi katanya, Naruto melihat rambutnya yang masih berwarna perak berkilau, dan baru sadar dia masih dalam mode Alter Ego nya saat pertarungan akhir dengan Nemesis.
Berpikir bahwa kemampuan itu akan dibatasi atau dikunci membuatnya agak...
.
.
.
.
... Bersemangat.
''Hahahaha!! ... ku terima permintaanmu itu dengan semangat. ''
Sosok itu hanya bisa terheran-heran atas Naruto yang selalu bersemangat dalam tantangan, padahal dia siap menerima bahwa permintaannya akan ditolak.
Tapi, berpikir bahwa dia akan menerimanya tanpa adanya sebuah sya-...
''Akan tetapi aku punya satu syarat''
.. -ratnya.
Apakah dia sekarang sedang memandang Naruto datar, seharusnya dia sudah mengetahui hal itu dari lama.
''Hahh.. jadi apa syarat darimu itu?. ''
Naruto mulai menyenderkan dagunya dikedua tangan dengan seringai kesenangan.
''Aku ingin semua kebebasan dalam permintaan ini, tanpa ada sebuah pengekang darimu, syarat yang mudahkan. ''
''Itu... hahh... Baiklah kalau begitu, kau diberikan semua kebebasan yang kau mau. ''
Mudah katanya?!, jika kebebasan diberikan padanya tanpa dia bisa ikut campur adalah hal yang menggerikan, apalagi Makhluk semacam Naruto.
Tetapi itu hanya dia anggap sebagai harga yang kecil, seharusnya dia yakin itu.
''Kurasa ini waktunya bagimu untuk pergi, aku tidak bisa berlama-lama lagi disini untuk berbincang santai, aku harus masih menyesuaikan beberapa hal lagi. ''
Naruto mulai bangkit dari duduknya dan mengambil beberapa cemilan, langkah kakinya dia arahkan kearah acak.
''Semoga berhasil dalam misinya. ''
Tiba-tiba sebuah portal putih bersih tercipta dihadapan Naruto, dan tanpa ragu ataupun menengok kebelakang dia langsung menghilang ke dalam portal tersebut.
Setelah kepergian Naruto, tertinggalah hanya sosok putih itu seorang sebelum mulai memudar dalam cahaya berkilau.
Sebelum dia menghilang menuju ketiadaan, sebuah ucapan terlontar dalam ruangan.
''Berpikir dia menerimanya dengan mudah, membuatku agak 'senang'. ''
T. B. C
.
.
.
Untuk konsepnya seperti apa, para Reader sekalian bisa mengikuti terus jalan ceritanya.
Mungkin Chapter ini terkesan pendek, akan tetapi dalam mengupload akan lebih cepat, karena setidaknya aku memilki waktu luang yang agak lama.
Tapi jika wordnya panjang, mungkin akan agak lama menguploadnya.
hmm... Tapi jangan khawatir, cerita ini akan terus aku lanjutkan sampai imajinasiku buntu setidaknya, dan semoga saja tidak.
Sedikit bocoran dariku ini.
Ditempat Naruto nanti, akan ada beberapa charakter dalam berbagai variasi, dan tidak berfokus pada satu anime ataupun yang lainnya.
Alurnya mungkin akan agak lambat, tetapi akan cepat dalam beberapa bagian tertentu.
Jika para Reader memiliki beberapa saran, silahkan tinggalkan jejaknya.
Ohh iyhh.. jika ada banyak kesalahan dari pembuatan ku mohon maaf, dan silahkan dikoreksi lalu beritahu agar aku bisa membenarkannya kembali di chapter mendatang, walaupun mungkin masih akan ada kesalahan lainnya.
Karena aku masih baru di Fanfiction, maka mohon bimbingannya dari para senior sekalian.
Nahh... Dimohon untuk review nya untuk para Reader sekalian.
Bye~Bye~...
