Note : Author berencana untuk mempercepat alur bisa menghemat waktu supaya cerita ini cepat tamat
Naruto kini sedang menjalani misi yang sangat amat menjengkelkan. Tugasnya sekarang adalah mengawal tuan putri super manja yang cerewet banyak maunya ini. Banyak sekali permintaannya mulai dari minta diperlakukan seperti ratu, dibuatkan makanan yang lezat, dibelikan pakaian mewah, dan kelakuan khas gadis dari keluarga kaya lainnya.
Walaupun kelakuannya masih normal untuk anak orang kaya tapi yang menjadi masalah adalah gadis cerewet ini dikejar oleh pembunuh bayaran jadi menyulitkan Naruto untuk memenuhi kemauannya. Aslinya dia ingin saja membiarkan gadis ini mati bila saja statusnya bukan pemimpin dari negeri Iblis dan pulang menghabiskan waktu bersama Hinata yang belakangan ini mengajakanya berkencan di tengah waktu libur tidak ada misi.
Sialnya rencananya untuk membalas kebaikan Hinata kandas tergantikan oleh misi bersama klien yang sangat merepotkan bernama Shion. Naruto merasa orang manja itu cocok buat persembahan iblis biar kenyang sekalian tidak bangkit lagi meresahkan umat manusia yang hanya ingin hidup dengan tenang.
"Naru-kun, gendong" pinta Shion dengan bibir memanyun.
"Berat. Kau tahu artinya beratkan ?" balas Naruto ketus.
"Ihhhhhhhh~~~ pokoknya aku mau digendong Naru-kun"
Shion bersikeras ingin dimanja sementara harus menghadapi musuh yang mengekori dari belakang, Naruto bersumpah takkan menerima apapuan yang berhubungan dengan negeri iblis seumur hidupnya jika urusannya sama gadis manja ini.
"Ingat, sabar itu disayang Tuhan" bisik Kurama cekikikan di pikiran Naruto.
'Sumpah ingin kucekik lehernya biar jadi boneka sekalian' pikir Naruto jahat.
Naruto akui Shion cantik bagaikan boneka sama seperti gadiz yang dikenalnya sejak kecil bisa dibilang versi blondenya Hinata walaupun kecantikan gadis Hyuga itu takkan tertandingi kecuali Sakura yang punya keunggulan di wajahnya lebih manis meskipun dada ratanya bisa dijadikan sebagai alas untuk menulis.
"Hmphhhh... apa pikiranmu sedang menyamakan dadaku dengan talenan ?" tebak Shion.
"Benar" kata Naruto datar.
"Hidoi..." ucap Shion dengan wajah seperti ingin menangis.
Misi ini berjalan lancar hingga sampai puncaknya Naruto jatuh dalam situasi dimana Shion harus bertarung melawan keluarganya sendiri. Tidak ada masalah apapun selama pertempuran hingga seorang anggota Akatsuki dalam wujud aneh menyerobot di tengah - tengah mereka.
"Jashin-sama pasti senang dengan darahmu" katanya sambil menjilat bibir.
"Ehhh !! Musuh dari mana itu..." teriak Shion kesal.
"Mana aku tahu, idiot !!" jawab Naruto keras.
Sasori melontarkan lemparan kunai sebagai salam pembuka bersamaan oleh paman Shion yang mendekatinya bersama sulur hitam menjijikannya. Ada dua front yang harus Naruto hadapi sekaligus, lebih sialnya lagi juga melindungi Shion yang digendong dengan kedua tangannya.
Hampir tak terhitung berapa kali Naruto membuang Shion dari gendongannya yang membuat kliennya itu mengerjai malaikat maut berulang kali. Jika malaikat maut punya nafsu pasti dia langsung saja membunuh Shion daripada menunggu target yang tak jelas kapan akan matinya itu.
Dengan kesabaran tingkat dewa, Naruto melempar Shion lagi karena Sasori menggunakan boneka ayah dan ibu untuk memisahkannya dengannya. Berat hati Naruto menghindari serangan Sasoir kemudian menghampiri Shion sambil membuka punggungnya untuk menulis sebuah fuin yang akan digunakannya sebagai media jutsu yang telah dipikirkannya sejak tadi.
"Naruto-kun jangan di sini..."
"Ahhhh~~~~ di sana geli dame da yoo"
"Akhhhh~~~~ hah... cukup"
pletak
"Itaiii" Shion dijitak Naruto yang sudah habis kesabarannya.
"Naru jahat... hueeeeee" Akhirnya nangis juga gadis manja itu.
"Aku hanya menulis segel agar darahmu tidak bisa diambil bukan memperkosamu" Naruto langsung mengelus kepala gadis itu takut dia menangis nnri malah makin merepotkan.
"Teheee~~" tawanya dengan gaya imut.
"Nanti kau harus dihukum sangat berat telah membuat Naruto kesusahan" ancam Naruto menekankan pengucapan namanya sendiri.
"Aku juga meminjamkan beberapa persen kekuatan sepaket dengan ingatan yang berisi pengalamanku" ujar Naruto.
"Apa aku bisa ?" Shion tak pernah latihan ninja seumur hidupnya.
"Otakmu cukup pintar. Pasti bisa..." kata Naruto memotivasi Shion.
"Tapi kalau gagal..."
"Aku kan bukan ninja !!" kata Shion membuang mukanya ke arah lain.
"...jangan salahkan jika aku membongkar makammu dan memperkosa mayatmu"
"Hiiiiiihhhh" Shion merinding mendengarnya.
"...karena benar - benar menyusahkanku" ancam Naruto lagi.
"Ha'i Naruto-sama Shion tidak nakal lagi" ucap Shion seperti anak kecil yang dimarahi ayahnya..
"Aku bukan ayahmu lagian kau itu adikku" Naruto mengelus kepala Shion sebelum pergi.
"Onii-chan.. Naruto-nii.. nii-san nya arigatou... Aniki... nii-nii" Shion mengkhayal Naruto menjadi kakaknya.
'Pasti asyik' pikir Shion.
buaaghhhhh
Karena melamun, Shion langsung ditinju oleh pamannya yang marah gara - gara ditinggal lawannya dan dicampakkan oleh gadis yang menjadi targetnya sedang berhadapan dengannya tanpa pertahanan sama sekali.
"Sakit..." gumam Shion dengan suara datar.
Ingatan Naruto tentang dunia ninja yang keras membuat Shion seperti memiliki kepribadian ganda yang dimana sikap manjanya langsung lenyap tergantikan oleh perilaku seorang prajurit dengan pengalaman menghindari maut berulang kali. Otaknya yang cerdas memudahkan Shion untuk memahami jurus ninja setara chunin walaupun dalam praktek memori ototnya belum sesuai dengan pengetahuannya saat ini.
'Aku harus latihan setelah semuanya selesai' pikir Shion. Ingatkan dia untuk latihan bela diri mulai dari sekarang.
Shion memasang kuda - kuda persis ingatan Naruto tentang cara bertarung Tsunade kemudian maju sambil mengalirkan chakra ke kaki dan kepalan tangannya. Dia mendapati pengetahuan tentang kekuatan Miko ketika memeriksa ingatan Naruto yang dimana Hagoromo menjelaskan tentang kekuatan di luar aliran ninja biasa.
wusshhh trassssssss booomm
Paman Shion beruntung bisa mengelak dari pukulan yang dapat merusak wajahnya itu. Lantai tempat kastil yang dipijaknnya berubah menjadi kawah dalam sekejap oleh pukulan amatir Shion tersebut.
"Kupikir gadis sepertimu hanya tahu berdandan saja" sindir sang paman.
"Yomi-san aku tidak menyia - nyiakan hari ini. Matilah demi perdamaian dunia" Shion seperti terkena cuci otak oleh ingatan Naruto.
"Hahahahahahaha aku tak salah dengarkan ?" ledek Yomi.
"Kita harus akhir ini, Yomi-san" kata Shion langsung masuk ke mode Miko.
"Yomi, pergilah !! Tersentuh oleh gadis itu akan membunuh kita sekaligus" Yomi tak tahu bagaimana gadis ini tahu jurus Miroku.
"Shimatta" Yomi panik ketika Shion sekejap berada di hadapannya.
"Kena kau" kata Shion dengan suara bergema.
Shion menyegel Yomi bersama dengan iblis menyedihkan yang berharap dapat bangkit kembali. Bunshin Naruto sebelumnya telah menghancurkan tubuh aslinya agar tidak sempat ditemukan oleh Yomi padahal saat itu mereka sedang sibuk mengurusi keinginan manjanya itu.
Dia salut dengan kepintaran Naruto yang mampu menjalankan beberapa pekerjaan secara bersama. Lupakan sejenak rasa kagumnya, Shion berencana untuk memakai salah satu andalan Naruto sambil mengkalkulasikan seberapa cukup chakra pemberian Naruto yang tersisa di tubuhnya saat ini.
Mengumpulkan chakra di tangan kanan hingga membentuk pusaran perlahan, Shion tak lupa juga mengalirkan energi sucinya ke dalam jurus itu. Walaupun daya serangannya tak sebagus ketika Naruto yang memakainya tapi serangan dengan energi suci pasti bisa membunuh iblis malahan gadis ini hebat membuat modifikasi jurus tingkat tinggi.
Padahal dia hanya bermodalkan contekan ingatan dan chakra yang dipinjamkan.
"Rasengan"
Shion berlari mendekati Yomi tapi dia malah tersandung dan jurus itu berbalik melukainya karena belum menguasai jurus itu dengan baik. Naruto yang menyadari hal itu langsung membuat bunshin dengan pembagian chakra 3:7 seluruh kapasitas energinya saat ini.
Naruto meninggalkan bunshin untuk melawan Akatsuki lalu segera mengobati telapak tangan Shion yang robek akibat nekat menggunakan rasengan padahal hanya seorang amatiran. Meski begitu, dia akui kecerdasan gadis dalam memanfaatkan beberapa persen kekuatan yang dipinjamkannya.
"Ayo berdiri, alirkan chakramu padaku"
Shion dengan tenang mengalirkan chakra ke dalam jurus yang dibuat Naruto sambil dibawa melayang ke udara.
"Bantu aku tahan dan satukan perasaan kita. Chakra berhubungan dengan spiritual kita"
Naruto memulai stimulus sebagai langkah penyatuan agar chakranya bisa menyatu dengan Shion. Kurama di alam bawa sadar berjuang keras menekan energi negatif yang bocor dan menjaga kestabilan alirannya.
"Super Chakura Rasengan"
Dihantamkannya jurus yang telah sempurna itu dan Naruto segera shunshin sejauh mungkin supaya tidak terkena dampak jutsu tersebut. Anggota Akatsuki penyembah Jashin yang menyadari bahwa dia harus mengakhiri pertempuran memutuskan untuk menghadapi bocah Kyuubi ini lain kali saja.
whusssh ngggung duaaaarrrr
Saat ledakan itu terjadi, Shion tersenyum bahagia memeluk erat kliennya kemudian pingsan di dalam dekapan Naruto yang terasa sangat nyaman baginya.
Di tempat lain, Hinata merasa sesuatu yang menjengkelkan akan terjadi.
"Aku kubunuh siapapun yang menjadi pacar Naruto-kun" Hinata menjilat pisau dapurnya.
"Hinata-sama menyeramkan" Neji merinding ketakutan.
"Kau bilang apa ?" ancam Hinata sambil tersenyum manis yang bermakna ancaman.
"Ampuni hamba, hime-sama" ucap Neji dengan tulus
"Kau sudah bangun ?"
"Hmmhhhhhh... lima menit lagi"
Shion membutuhkan beberapa jam untuk sadar dari pingsannya karena tubuhnya yang dipaksa mengeluarkan batasannya dalam sekejap. Dampak penggunaaan rasengan berakhir cukup fatal untuknya apalagi terluka akibat jutsunya sendiri.
"Berapa lama lagi kau akan memelukku, Shion ?"
Membutuhkan beberapa detik untuk Shion menyadari keduanya sama - sama telanjang. Pantas saja dia merasa sesuatu yang hangat dan lembut menggerayangi kulitnya.
"KYAAAAAAAAAAAAAAA !!!!!!!!"
Pagi yang indah ini diawali oleh jeritan manis tuan putri disertai suara tamparan yang sulit untuk didefiniskan dengan kata - kata.
"Hmphhhh"
"Dengarkan aku, Shion"
"Tidak mau !!"
"Nanti kubelikan es krim, ya ?"
"Kau bukan saudaraku !!"
Shion merajuk habis - habisan, orang ini melecehkannya karena tidur dengannya yang sedang tak berdaya. Walapun aslinya Naruto dibohongi Kurama yang menyuruh inangnya telanjang untuk mempercepat pemulihan cedera yang diderita Shion.
"Aku maunya.."
Jari lentik Shion menyentuh dada Naruto.
"Jika kau minta kencan yang ada kesannya..."
Naruto mencoba membayangkan wajah konyol Jiraiya di saat penting seperti ini demi meredakan debaran yang tak nyaman di hatinya sejak tadi.
"Kau seperti shotacon"
Dengan pandangan suram, Shion baru sadar kalau pemuda yang menyelamatkannya memiliki tubuh sebesar anak remaja 13 tahun padahal aslinya berumur 16 tahun. Besarnya Naruto berada di bawah bahunya dan lebih menyedihkannya sosok yang lebih kecil darinya itu menghabiskan sebagian besar agenda misi pengawalan dengan menggendongnya.
Entah mengapa setelah menyadarinya, Shion merasa sangat bersalah sepertinya naluri onee-san sedang mempengaruhinya.
"Benar juga"
Naruto menahan kepalan tangannya untuk tidak menjitak gadis pirang itu sekarang.
"Berapa umurmu ?"
"Tentu saja adik kecil sepertimu dibawah 14 tahun"
Shion belum tahu umur asli Naruto, dia hanya melihat fisiknya saja.
"Kemarin aku ulang tahun ke -16"
"Hehhhhhhhh... !!!"
Jawaban Naruto membuatnya tak percaya akan kenyataan ini.
"Aku saja masih 15 tahun. Ini pasti salah !!" tuding Shion.
"Buktinya aku menggendongmu dan menidurimu"
Ini seperti Naruto pernah seks dengannya saja walaupun aslinya hanya tidur terlanjang. Wajah Shion sukses merona bagaikan tomat yang akan segera meletus. Berani sekali orang ini membicarakan hal yang tabu kepada parahnya pelayannya tertawa di sekitarnya yang langsung terbungkam oleh tatapan tajamnya.
"Ini demi memaksimalkan teknik penyembuhanku" ujar Naruto.
Shion yang mendengar jawaban Naruto, dengan wajah suram ala Jojo dia memegang bahu pemuda itu dengan tatapan yang sangat serius.
"Katakan berapa kali kau sudah memakai itu ?" tanya Shion.
"Baru kau saja" jawab Naruto.
"Syukurlah, apapun yang terjadi jangan menggunakan jurus itu kepada sembarang orang" pinta Shion dengan teramat serius.
"Mengerti"
Entah kenapa Naruto jadi sangat patuh mungkin keseriusan gadis ini mengintimidasi dirinya. Sementara yang menjadi dalang utama penyebab tidur erotis itu terjadi sedang tertawa guling - guling.
"Astaga lucu sekali hahahahahahaha hihihihi wkwkwkwkwkk"
Terkutuklah biju ekor sembilan itu.
Naruto pulang ke rumahnya dengan pipi bengkak setelah menceritakan apa yang terjadi selama misi pengawalan itu berlangsung. Tsunade mungkin kesal dengan tindakan mesum Naruto yang agak berbahaya tapi untungnya tidak terjadi apa - apa.
"Shizune, bisakah kau membimbingnya biar tidak semakin sesat ?" pinta Tsunade
"Lagipula aku juga harus berbaikan dengannya" kata Shizune
"Ini rahasia jangan sampai ada yang tahu tentang ini" perintah Tsunade
"Ha'i !"
Beralih ke tokoh utama kita yang mendadak diajak oleh Jiraiya untuk mengunjungi suatu tempat yang baru. Naruto niat awalnya ingin latihan Rinnegan tapi dicegat oleh Anko dan Jiraiya yang mengiming - iminginya sesuatu yang katanya akan membuatnya senang.
Di sinilah tempatnya berada, gua misterius yang penuh dengan ular yang dapat membuat orang normal langsung kencing di celana. Lokasi ini merupakan tempat bersejarah yang menjadi kisah awal Orochimaru memulai karir ninjanya yang melegenda itu.
"Gua Ryuchi, kau bilang Kyuubi menolak jadi mungkin ini bisa jadi alternatif" saran Jiraiya.
"Jiraiya, biarkan saya menemani Naruto ke dalam. Membawa anda hanya akan mengakibatkan konflik" kata Anko.
"Aku titipkan dia padamu" Jiraiya langsung pamit duluan.
To be continued
