Chapter 15


Naruto belajar apa saja batasan yang dimiliki hubungan antara laki - laki dan perempuan. Cukup akrab saja jangan terlalu dekat karena akan menimbulkan perasaan cinta sepihak. Bisa dipastikan ada seseorang yang terluka dalam diam ketika pasangan lawan jenis menjalin sebuah hubungan.

Dengan ini semakin lengkap keluhannya terhadap dunia ini yang jarang membawa keadilan di dalam setiap cerita dirinya bersama orang lain. Baru tahu jika manusia itu terlalu merepotkan, mungkin ia akan memilih dilahirkan kembali menjadi iblis yang sudah jelas tabiat daripada hidup sebagai mahluk yang penuh dengan keambiguan.

"Bosan sekali"

Seseorang muncul di belakangan Naruto, dia terbentuk dari sekumpulan gagak yang terbang di dekat patung Hokage.

"Itachi"


1 Hari Sebelumnya

Itachi POV

Hari ini aku kembali dari misi menerima informasi dari agen Akatsuki yang tersebar di berbagai negara. Aku tidak begitu banyak berbicara hari ini, lagi juga dasarnya memang pendiam. Semuanya terasa pahit menjalani kehidupan menjadi buronan.

Meninggalkan desa, membunuh keluarga, sahabat, akupun tak ragu mencekik kekasihku sendiri sampai tewas dan memberi makan tubuhnya yang dicincang untuk makanan gagak peliharaanku.

Aku ini seorang psikopat, tawaku tak bisa ditahan melihat ibuku yang cerewet terbujur kaku dan berlumuran darah. Perasaanku terpuaskan melihat ayahku yang tamak mau dibunuh begitu saja olehku. Tabiatku jauh lebih ganas dari iblis, salahkan dewa yang membawaku ke dalam cerita ini.

Tapi aku tak memungkiri bahwa aku ingin hidup normal tanpa harus membunuh pemburu karunia yang mengejarku setiap di mana pun aku singgah. Rasanya kenyang membunuh setiap hari bagaikan membunuh nyamuk.

Manusia bagiku bukan hal yang istimewa.

Kau cantik, tubuhmu bagus, matamu indah, rambutmu berkilau.

Semua itu sirna ketika tidak lagi nyawa di tubuhmu.

Kulitmu yang hangat mengundang gairah tak ubahnya es batu saat disentuh.

Wajahmu yang putih berseri akan menggelap dengan sendirinya.

Bibirmu yang merah merona akan jadi coklat muda dan terasa kering.

Rambutmu akan mengeras bagaikan sapu.

Alat kelaminmu yang menggairahkan menjadi sumber bau busuk.

Itulah definis manusia yang pada akhirnya sama saja. Tak peduli kau adalah orang yang baik bagaikan malaikat atau kejam bagaikan iblis, pada akhirnya ragamu akan jadi berkat bagi hewan yang lapar dan berakhir sebagai kerangka yang tak berguna.

Kemuliaan, kasta tinggi, dan kemanusiaan ?

Semua itu hanyalah simbol keangkuhn yang diwariskan manusia selama berabad - abad lamanya. Raja, kaisar, dan daimyo tak ubahnya budak yang tidak tahu diri kepada rajanya yaitu masyarakat. Negara takkan ada tanpa rakyat, rakyat tak butuh pemerintah, yang ada mereka akan lebih merdeka jika tidak harus diperintah orang lain.

Itulah tujuanku yang ingin membebaskan dunia dari sistem tua yang menghambat kemajuan dan kesejahteraan manusia. Sebelum itu, aku harus membebaskan diri dari ikatan melindungi Konoha dan mengkhianati Akatsuki. Aku yakin sejak lama Konan tahu bahwa posisiku tak disertai kesetian sama sekali hanya seorang penjahat yang kabur dari rumahnya.

Abaikan saja ceritaku, sekarang aku menemui Jiraiya-sama di sebuah tempat pelacuran. Beliau belum apa - apa sudah merobek pakaian jalang yang jadi teman mainnya. Penisnya langsung masuk dengan muda, ayolah apa yang kau harapkan dari gadis yang bahkan sudah menjual tubuhnua sejak lama.

"Ahhh~~~ Jiraiya-samah... ahh.. ohhhh..."

Jiraiya sama dengan girang menggagahi gadis yang kuperkirakan seumur Naruto.

"Enak ahh... bukan"

"Ahhh.. hah... ih.. ih... motto hayaku... uh..."

Sungguh indah sambutan untuk tamumu ini, beliau ini memang sungguhan beliau.

Normal POV

"Itachi, mau kusewakan juga ?"

"Aku bayar sendiri"

Itachi juga seorang pria yang membutuhkan pemuas hasrat seksual. Dahulu semasa hidupnya Izumi, mereka sering melakukan seks sejak masuk usia remaja. Asal menemukan tempat sepi pasti langsung seks sampai puas.

plakkkk

Itachi mencambuk wanita seumuran ibunya yang ditawarkan Jiraiya padanya.

"Jiraiya-sama"

Jiraiya yang sudah puas bermain mengenakan pakaiannya kembali dan menoleh kepada Itachi yang juga berhenti menyiksa wanita jalangnya setelah meludahkan air mani di lantai.

"Cepat bersihkan !!!"

Itachi menginjak kepala wanita jalang itu.

"Ha'i !"

Jalang itu mengambil pakaiannya tapi Itachi menginjak kepalanya lagi.

"Pakai lidahmu" perintah Itachi.

Bodohnya jalang itu menurut saja, yang penting dapat uang banyak sesuai perjanjian jadi dia tak perlu bekerja lagi sampai musim panas berikutnya. Jangan salah Itachi itu orang kaya buktinya warisan keluarga Uchiha dibawa kabur sekalian setelah membunuh seluruh klannya jadi Konoha tak lebih hanya memungut bangkai mahakaryanya yang luar biasa.

"Wah.. wah.. kau menjadi semakin lembut (kasar) setelah pacarmu mati ya Itachi" Jiraiya melontarkan sarkas untuk Itachi.

"Ajari aku menguasai senjutsu" pinta Itachi.

"Sungguh ?" tanya Jiraiya.

"Rencana berubah" kata Itachi membuat raut wajah Jiraiya berubah.

"Aku akan membunuhmu jika kau akan benar - benar berkhianat" ancam Jiraiya menodongkan leher kepada Itachi.

"Ara... ara... kontrakku habis setelah Sandaime mati"

Itachi mengambil kunai itu kemudian memasukkannya kembali ke kantong senjata Jiraiya.

"Berhubung tidak ada bayaran setelah kontrak berakhir. Anggap saja anda bertanggungjawab padaku"

Senyuman tanpa dosa dari Uchiha itu membuat Jiraiya ingin melempar sepatu ke wajahnya. Anak ini rasanya tambah sombong malahan memang sudah angkuh dari dulu hanya saja tidak banyak yang menyadarinya.

'Kampret monyet korup (Hiruzen)' maki Jiraiya dalam hati.

"Baiklah, ayo kita latihan"

Itachi mengikuti pelatihan energi alam yang berhasil dalam sekali percobaan dengan bantuan minyak katak dengan pencapaian mengangkat patung katak raksasa selama lima menit. Tetua Myoboku yang mendapati murid baru Jiraiya ini mampu menyelesaikan dibuat terpukau.

"Kenapa kau tidak dari dulu membawanya padaku, Jiraiya-chan ?"

"Begini - begini aku juga terpaksa, Fukasaku-sama"

Jiraiya membawa Itachi latihan tarung dengan gaya katak yang langsung bisa dipelajari dengan mudah karena memang cerdas dari bawaannya hanya tinggal melatih tubuhnya agar mengingat setiap gerakannya dengan jelas hingga makan malam pun akhirnya tiba.

"Hoekkkkk... huekkkk..."

Yang benar saja masa Itachi harus makan ulat.

"Makan saja itu akan membuatmu kuat" kata Jiraiya curangnya membawa bekal sendiri.

"Jangan membohongiku Jiraiya-sama !!!!!!!" teriak Itachi nestapa.

"Ya maaf... ini ambil punyaku" Jiraiya memberikan separuh sayur tumisnya.

"Jangan... nanti kurang" Itachi merasa sungkan karena Jiraiya mengorbankan jatah makannya.

"Hush... anggap saja kau sedang makan dengan pamanmu" kata Jiraiya.

Jiraiya sudah lama tahu Itachi tak pernah mendapatkan kasih sayang yang layak dari Fugaku yang menganggap anaknya adalah alat. Rencana Fugaku adalah menjadikan Itachi sebagai pemimpin yang akan meneruskan kekuasaan dinastinya di klan Uchiha.

Sementara Sasuke yang Fugaku ketahui kurang istimewa memang diperlakukan buruk agar punya alasan berlatih keras demi mendapatkan pujian yang sama. Tapi Jiraiya menebak Fugaku sengaja menganaktirikan yang Sasuke akan dijadikan antagonis. Dengan membuat Sasuke sengsara, bisa dipastikan kemungkinan membelotnya akan besar.

Hingga akhirnya Itachi maju sebagai pelindungi klan yang ditugaskan membunuh adiknya demi menjadikan pewaris dinasti Fugaku hanya tinggal satu orang saja yang dianggap pahlawan desa. Namun rencana tinggal wacana, Itachi ternyata mengetahuinya dan mengambil kesempatan untuk menghancurkannya lebih dulu agar rencana ayahnya terjadi sebaliknya.

Dengan begini klan Uchiha gagal kudeta dan kebencian pribadinya bisa sedikit terobati ibarat membunuh dua burung dengan satu batu.

"Terima kasih makanannya" ucap keduanya.

"Jiraiya-chan sekarang giliranku" kata Fukasaku.

"Kalau begitu, aku akan segera melanjutkan novelku" Jiraiya mengambil alat tulisnya.

"Hati - hati di jalan" sahut Gamakichi.

"Cari aku di tepi sungai kalau butuh sesuatu" kata Jiraiya.

Itachi memulai latihannya mengumpulkan energi alam tanpa bantuan minyak katak. Percobaan pertamanya gagal, wajah Itachi membengkak sehingga Fukasaku langsung menamparnya dengan aliran chakra di telapak tangan.

"Duh..." rintih Itachi.

"Kau hampir mati loh... Uchiha memiliki hukum alam berbeda" ujar Fukasaku.

Di gunung ini, aturan senjutsu untuk orang biasa adalah terkutuk menjadi katak namun bagi Uchiha adalah menyatu dengan alam sampai ke jiwanya yang artinya lenyap sama sekali tidak bisa ke alam baka yang tidak ada bedanya dengan mati.

"Tunggu... mata kananmu berubah"

Itachi merasa ada berbeda dengan matanya, normalnya penglihatannya biasanya terganggu karena efek penggunaan sharingan yang membuat rabun jauhnya makin parah sampai harus mengenakan lensa kontak.

Tapi kali ini sensasinya berbeda sebab penglihatannya mampu membuatnya membawa kanji di baju Gamabunta yang lagi duduk di bawah sana padahal dalam keadaan normal Itachi sudab tak bisa melihat apapun melebihi 60 cm. Selain itu, tubuhnya terasa jauh lebih bugar dari biasanya.

"Rasanya aku jadi bugar" ujar Itachi.

"Inilah kehebatan senjutsu meningkatkan fisik penggunanya" kata Fukasaku.

"Andai saja aku mengenal Jiraiya-sama dari kecil" ucap Itachi.

"Kau bilang apa, nak Uchiha ?" tanya Fukasaku yang telinganya sudah tua.

"Hanya mantra kuil saja"

Itachi bohong, gengsi dianya mengakui orang lain.

"Anak muda, sekarang !!!" perintah Fukasaku.

Mengikuti aba - aba, Itachi menutup jalur masuk energi alam dan mulai terjadi distorsi aliran chakra pada kedua matanya. Fukasaku menebak mungkin saja akan muncul kekuatan baru yang dapat menyempurnakan sharingan pemuda Uchiha ini.

"Ma-mata itu... tidak mungkin ?!"


"Jadi begitu, curang sekali kau ini" Naruto jadi kesal, Jiraiya selalu menolaknya mengajarkan senjutsu.

"Aku punya mata dewa yang bisa dimatikan sesuka hati" ujar Itachi.

"Kalau begitu ambil ingatanku. Rikudou Sennin pernah mendatangiku untuk memberikan informasi" saran Naruto.

"Ok, Ningend..."

"BAKA !! Aku bisa mati tahu..." Naruto langsung menepis tangan Itachi.

"Canda anak muda" Itachi bergurau dengan garing.

Itachi mendapatkan sejarah dunia yang sesungguhnya dari leluhur pemilik chakra generasi kedua di dunia. Mulai dari cerita masa muda Hagoromo bersama Hamura, kematian cinta pertama Hagoromo, Hamura yang lebih dulu membuat pasukan tanpa sepengetahuan Hagoromo, dan Kaguya yang murka akibat keputusan anaknya.

Dari sini Itachi mulai menyimpulkan bahwa chakra adalah akar dari seluruh masalah yang terjadi dan ceritapun berlanjut sampai konflik penerus Hagormo. Menurut Itachi, seharusnya Hagoromo menunjuk Indra yang baginya lebih cocok menjadi penerus Ninshu. Indra dapat mengambil keputusan yang lebih daripada Ashura dengan sikap naifnya.

"Garis besarnya aku sudah mengerti" kata Itachi.

"Coba langsung saja" saran Naruto menunjuk ke arah pohon.

"Bansho Ten'in"

Itachi menarik 5 orang bawahan Danzo yang ternyata sempat menyusup ketika ia membuat kekkai sebelumnya. Muncul raja neraka yang keluar dari tanah ketika tangannya selesai membuat segel dan tanpa basa - basi, ia memulai aksinya.

"Sayonara"

Arwah para bawahan Danzo itu seketika ditelan habis oleh raja neraka yang langsung menghilang tepat setelah tugasnya selesai. Naruto yang melihatnya biasa saja, Hagoromo pernah menunjukkannya bagaimana kakek tua itu memiliki arwah secara acak untuk dihidupkan kembali dan dibunuh sesuka hati olehnya.

"Mentalmu boleh juga, Naruto" puji Itachi.

"Tanpa dijelaskan pasti sudah tahu" balas Naruto.

"Naruto, mari kita bentuk organisasi bersama. Tinggalkan desa ini dan memulai revolusi bersamaku" tawar Itachi.

"Aku akan melatihmu dan kau juga memberikanku pengetahuan"

"Kau pikir aku percaya dengan iblis sepertimu ?" sindir Naruto.

"Kita akan membentuk negara republik pertama di dunia" ujar Itachi membuat Naruto tertegun.

"Pemikiranmu sama denganku rupaya" ucap Naruto.

"Kombinasi chakra dan feodalisme serta politik dinasti adalah akar masalah. Itu harus diakhir" kata Itachi.

"Baiklah, kita sekutu" Naruto langsung menjabat tangan Itachi.

"Misi pertama kita adalah mengumpulkan kekuatan dan merekrut Jiraiya-sama untuk menyingkirkan Akatsuki" ujar Itachi.

"Kau lupa satu hal" kata Naruto.

"Benar juga..." Itachi hampir saja melupakannya.

"Nama organisasi kita bagusnya apa ya ?" tanya Itachi.

"ITACHI KUBUNUH KAU !!!!" teriak Sasuke yang masih disegel chakra dan kedua tangannya.


To be continued