Disclaimer:
Bleach: Tite Kubo
Hyperdimension Neptunia: Idea Factory
.
.
.
Pairing: MaleInoue x FemChigo
Genre: fantasy, family, humor, adventure, action, scifi, romance
Rating: T
Setting: dunia Gamindustri
.
.
.
Goddess Shinigami
By Hikayasa Hikari
.
.
.
Fic request for Special Pairing 15
.
.
.
Chapter 17. Kejutan yang mengejutkan
.
.
.
Kejutan untuk Vert, sungguh mendebarkan hati. Vert tidak sabar menanti kejutan itu saat melangkah mengikuti Histoire di lorong sepi. Dia penasaran sekali.
Histoire berhenti melayang, menoleh ke arah Vert. "Kita sudah sampai."
Vert juga berhenti berjalan. "Kejutan apa yang ingin kau tunjukkan padaku?"
"Kejutan..."
Histoire memutuskan ucapannya. Kemudian terbang berbelok ke kanan. Vert menunggunya dengan jantung yang semakin berdebar keras.
"Ayo, keluarlah! Tunjukkan dirimu pada Vert!" titah Histoire tersenyum melirik seseorang yang berjalan pelan dari kanan.
Seorang gadis berambut pirang dan bermata biru, menghadap Vert. Wajahnya cantik, mirip dengan Vert. Dadanya cukup besar di usianya yang terkesan baru menginjak tiga belas tahun. Berpakaian pesta serba hijau-putih.
Vert terpana melihat gadis asing itu. "Siapa dia, Histoire?"
Histoire tersenyum. "Dia ... Rukia, yang ditakdirkan menjadi adik kandungmu. Dia akan menjadi kandidat CPU Leanbox. Namanya Green Sister."
"Apa? Adikku?"
Vert yang berwujud Green Heart, membelalakkan mata. Mulutnya ditutup dengan tangan kanannya. Tubuhnya sedikit bergetar. Perasaan riang memenuhi dirinya.
"Adikku!" seru Vert berlari dan langsung memeluk Rukia, "akhirnya aku memiliki adik juga. Terima kasih, Histoire."
"Ya, sama-sama. Ini kulakukan agar Leanbox memiliki kandidat Goddess yang kelak menggantikanmu," jawab Histoire tersenyum.
"Oh, begitu. Aaah, aku senang sekali."
Vert menjauh dan memegang kedua bahu Rukia. Senyum menyerupai garis lengkung terukir di wajahnya. Sementara Rukia juga tersenyum.
"Aku juga senang bertemu denganmu, Onee-chan," kata Rukia. Mukanya berseri-seri.
"Ya, Rukia-chan. Oh ya, aku harus memperkenalkanmu dengan teman-temanku. Ayo!" ajak Vert langsung menggandeng tangan Rukia. Mereka berjalan dengan diikuti Histoire dari belakang.
Ichigo dan semua orang masih ada di aula. Mereka mengobrol akrab dengan orang-orang terdekat kecuali Inoue. Laki-laki yang merupakan reinkarnasi rekan Ichigo, sedang makan sendirian di pojok ruangan. Beberapa gadis yang duduk tak jauh darinya, terus memperhatikannya.
"Dia tampan sekali."
"Tapi, dia itu pacarnya Ichigo-sama."
"Masa? Aku tidak percaya."
"Kalau dia memang pacarnya Ichigo-sama, seharusnya dia duduk bersama Ichigo-sama sekarang."
Semua gadis itu berbicara antara satu sama lain. Tapi, akhirnya mereka berhenti berbicara saat melihat Vert bersama Rukia memasuki ruangan. Inoue juga berhenti makan, menoleh ke arah Rukia.
"Perhatian, semuanya!" seru Vert berhenti di dekat meja yang dikelilingi Compa, IF, Lyrica, dan semua Goddess. Melambaikan tangan.
Semua mata tertuju pada Vert dan Rukia. Mereka penasaran siapa Rukia yang sebenarnya. Kemudian Vert merangkul bahu Rukia dari samping.
"Ini adik kandungku, Rukia. Calon kandidat Goddess Leanbox berikutnya, Green Sister!" ungkap Vert tersenyum.
Semua orang membelalakkan mata. Ternganga. Rukia yang memandang keadaan sekitarnya, terkejut saat menemukan Inoue. Matanya membesar. Karena wajah Inoue mengingatkannya pada rekan Ichigo, Orihime.
"Rukia?" tanya Ichigo usai meminum lemon dingin, mengerutkan kening, "mengapa namanya mirip sekali dengan Kuchiki Rukia?"
"Kuchiki Rukia? Siapa dia, Ichigo-nee," tanya Nepgear, turut mengerutkan kening. Duduk di sisi kanan Ichigo.
"Dia gadis Shinigami, rekanku saat menjadi Shinigami di dunia sebelumnya."
"Oh, begitu."
"Rukia, ini teman-temanku," sela Vert menunjuk Lyrica, "ini Lyrica, idol nomor satu di Leanbox. Ini Noire, Black Heart, memimpin Lastation. Ini Uni, Black Sister, adik Noire. Ini Blanc, White Sister, pemimpin Lowee. Ram dan Rom, White Sister, adik Blanc. Lalu ini, Neptune, Purple Heart, pemimpin Planeptune ini. Nepgear, Purple Sister, adik bungsu Neptune..."
"Ini Ichigo, New Purple Sister. Kakak sulung si kembar tiga. Aku mengetahuinya dari Histoire," potong Rukia menatap Ichigo.
Ichigo memperhatikan saksama Rukia. Begitu juga dengan Rukia. Mereka berpikiran sama.
Ichigo? Namanya sama dengan Kurosaki Ichigo, batin Rukia.
Histoire yang melayang di samping Rukia, tersenyum geli. Untuk sementara waktu, dia merahasiakan siapa Rukia dari Ichigo dan Inoue. Tapi, Ichigo, Inoue, dan Rukia, sudah saling curiga. Perasaan penasaran menyelimuti hati masing-masing.
"Ayo, Rukia-chan! Duduk di sampingku!" pinta Vert meletakkan kursi di sebelah kursi miliknya.
"Ya," jawab Rukia. Berjalan dan menarik kursi. Duduk.
"Kita lanjutkan makan siangnya! Ayo, Rukia-chan! Kau mau makan apa?"
"Apa saja, Onee-chan."
"Oh, baiklah. Kau harus mencoba ini."
Vert antusias sekali, memperlakukan Rukia dengan baik. Semua orang tersenyum karena dia sudah memiliki adik. Perasaan bahagia menyelimuti hati masing-masing.
"Oh ya, a ... aku lupa memberitahu suatu hal yang penting pada kalian," ucap Lyrica gugup sekali.
"Apa itu, Lyrica-chan?" tanya Neptune sedikit membelalakkan mata.
"Se ... sebulan lagi, kita akan mengadakan konser grup idol Nep-V. Ja ... jadi, mulai besok, kalian harus pergi ke Leanbox. Ki ... kita latihan di studio Hi-Five. Bu ... bukankah begitu, Vert-sama?"
"Ya," balas Vert mengangguk, menyilangkan kaki, "selama tinggal di Leanbox, kalian tinggal di tempatku. Lalu aku akan sekalian mengajak kalian berlibur ke pantai R-18. Pantai itu sangat indah dan surganya wanita."
"Wah! Ke pantai! Itu asyik!" seru Neptune tersenyum lebar.
Nepgear melirik Ichigo. "Benar. Kita bisa melihat Ichigo-nee berpakaian..."
Ichigo tercengang karena diperhatikan semua orang di sekelilingnya. "Apa yang kalian pikirkan? Jangan harap aku ikut kalian ke pantai itu!"
Semua gadis diam. Kemudian mereka tersenyum. Membayangkan Ichigo yang ikut dengan mereka saat di pantai nanti.
"Mau tidak mau, Ichigo-nee harus ikut ke pantai itu. Soalnya aku juga ikut," ucap Nepgear memegang bahu kiri Ichigo, "Neptune-nee, aku boleh ikut, 'kan?"
"Ya, boleh," sahut Neptune mengangguk.
"Lalu siapa yang menjaga Planeptune?" tanya Ichigo mengerutkan kening.
"Ada Histoire." Neptune tersenyum. Memegang bahu kanan Ichigo.
"Ya, sudah. Terserah kalian saja." Ichigo bermuka sewot.
.
.
.
Nepgear sedang mondar-mandir dari lemari pakaian ke tempat tidur. Sibuk mempersiapkan semua pakaian yang diperlukan untuk dibawa ke Leanbox. Sementara Ichigo dan Neptune malah bermain Console -- mesin permainan yang menyerupai Playstation 5. Membuat Nepgear tercengang melihat mereka.
"Neptune-nee! Ichigo-nee! Tolong, bantu aku!" teriak Nepgear bermuka garang.
"Sebentar lagi, Nepgear!" tukas Ichigo melototi layar hologram yang mengudara, tak jauh darinya. Kedua tangannya memegang gamepad tanpa kabel. Duduk bersila.
"Ayo, Ichigo-nee! Aku kalahkan dirimu!" teriak Neptune. Dia fokus menggerakkan mobil balapnya di layar hologram dengan gamepad.
"Aaah! Dasar!"
Nepgear menghela napas untuk menenangkan hatinya. Perlahan kekesalan yang dirasakannya menghilang dari kepalanya. Memutuskan untuk berbenah sendiri.
Entah berapa jam berlalu. Tiga koper kecil merah muda-keunguan sudah tergeletak di dekat tempat tidur. Nepgear yang sudah kelelahan karena mengurus semua keperluannya dan kakak-kakaknya, akhirnya tertidur di ranjangnya sendiri.
Neptune juga terkantuk-kantuk, akhirnya tumbang ke samping. Kepalanya bersandar ke bahu kanan Ichigo. Tertidur.
"Sudah jam satu malam," kata Ichigo melihat jam beker yang berlayar hologram, terletak di atas meja di antara tempat tidurnya dan tempat tidur Nepgear. Dia sendiri juga mengantuk.
Ichigo mampu menggendong Neptune. Menggendong Neptune dengan gaya bridal. Meletakkan Neptune ke ranjang, lalu menyelimuti Neptune dengan kain ungu tebal.
"Selamat malam, adik-adikku," gumam Ichigo, tersenyum. Tidak lupa juga menyelimuti Nepgear dengan kain ungu tebal.
Ichigo mematikan mesin permainan berbentuk kotak yang terletak di atas meja, dengan cara memencet tombol merah di bagian atas bawah. Layar hologram yang mengambang dari atas mesin itu, menghilang. Kemudian Ichigo meletakkan dua gamepad ke samping mesin itu.
Tiba-tiba, pintu jendela transparan kamar diketuk seseorang dari luar. Ichigo melihat ke asal suara. Menemukan sosok gadis yang melayang di dekat jendela.
"Siapa itu?" tanya Ichigo bergegas berjalan menuju jendela. Membuka jendela.
Gadis yang melayang tadi, sedikit menjauh dari Ichigo. Berwujud Goddess berambut hijau panjang melebihi pinggang diikat dua seperti Vert saat berwujud Goddess. Tapi, pakaian yang dipakainya berbeda. Pakaian perang yang dikenakannya, menyerupai pakaian Shinigami hitam dengan rok selutut berlipit renda mirip rok lolita. Sarung tangan besi dan bots setengah betis hitam melengkapi penampilannya. Ada cahaya digital hijau yang terpasang di lengan baju, sarung tangan, dan sepatu bots-nya. Pedang khas Shinigami terpasang di pinggangnya, serba hitam dengan cahaya digital hijau.
Ichigo membulatkan mata sempurna. "Shi ... Shinigami? Goddess?"
Rukia bermuka tenang. "Aku Rukia, Green Sister."
"Hah? Rukia? Kau...?"
"Benar. Aku Kuchiki Rukia, rekanmu Kurosaki Ichigo."
Rukia tersenyum tipis. Rambut dan pakaiannya berkibar pelan karena dimainkan angin. Tetap melayang.
"Hah?" tanya Ichigo tercengang, "apa yang terjadi sehingga kau jadi seperti ini?"
"Oh, itu. Aku juga tewas saat menghadapi Yhwach. Kemudian aku dibawa Histoire ke dunia ini. Aku ingat aku ini adiknya Vert-nee dan kandidat Goddess Leanbox," jawab Rukia melirik ke arah lain.
"Tapi, mengapa kau tetap menjadi perempuan saat bereinkarnasi di dunia ini?"
"Itu ... kau tanyakan saja pada Histore."
"Dasar! Ini tidak adil! Aku yang laki-laki, malah diubah menjadi perempuan!"
"Benar juga. Aku juga terkejut saat mengetahui kau itu Ichigo dari Histoire. Aku tidak menyangka laki-laki sok keren sepertimu, malah menjadi perempuan yang imut begini."
Rukia kelepasan tawa. Perutnya terasa sakit karena kebanyakan tertawa. Membuat Ichigo dongkol sekali.
"Dasar! Hentikan tawamu! Ini tidak lucu!" teriak Ichigo. Suaranya sangat keras sehingga membangunkan Neptune dan Nepgear.
"Aduh, ada apa ini?" tanya Neptune spontan duduk.
"Hoaaam, Ichigo-nee, mengapa kau berteriak begitu?" Nepgear juga bertanya, turun dari tempat tidur.
"Permisi!" seru Rukia mendarat di kepala Ichigo hingga menyebabkan Ichigo tumbang ke belakang, "maaf, mengganggu kalian yang sedang tidur."
"Oh, tidak apa-apa." Nepgear tersenyum lebar. "Eh? Siapa kau?"
"Aku Rukia, Green Sister." Rukia juga tersenyum, berdiri di dekat Ichigo yang terkapar.
"Oh, Rukia-chan!" seru Neptune tersenyum, lalu membelalakkan mata. "Tapi, penampilanmu sebagai CPU berbeda. Sama seperti Ichigo-nee."
Rukia bermuka serius. "Nama asliku Kuchiki Rukia. Aku reinkarnasi dari seorang gadis Shinigami yang tinggal di Soul Society. Aku rekan Kurosaki Ichigo..."
Penjelasan Rukia yang jujur membuat Neptune dan Nepgear membelalakkan mata. Rukia menjelaskan semua tentang dirinya. Neptune dan Nepgear yang mendengarkan, saling pandang.
"Vert-nee juga sudah tahu siapa aku yang sebenarnya. Dia tetap menerimaku sebagai adiknya," lanjut Rukia tetap bertampang serius, "aku akan bergabung dengan kalian untuk menjaga Gamindustri ini. Karena inilah tugas baru untukku sekarang."
"Sulit dipercaya. Histoire membawa tiga orang baru ke dunia ini," balas Nepgear sedikit membelalakkan mata.
"Karena Histoire mengetahui masa depan dunia ini akan kelam nantinya. Makanya dia sangat membutuhkan kekuatanku, kekuatan Ichigo, dan kekuatan Inoue."
"Hah? Masa depan akan kelam? Apa maksudnya?"
"Musuh besar sesungguhnya akan muncul. Tapi, Histoire tidak mau memberitahu siapa dia padaku. Dia hanya menyarankan kita harus berhati-hati saja. Jangan lengah, meskipun dunia saat ini, sedang damai."
"Hei! Sampai kapan kalian mengobrol! Sudah tiba waktunya untuk tidur, 'kan?" seru Ichigo berdiri dan langsung menendang Rukia.
Rukia terjerembab, berposisi telentang. Keadaan ini mengingatkannya saat bertemu dengan Ichigo untuk kedua kalinya -- sewaktu dia masuk ke kamar Ichigo dan menyangka Ichigo tidak bisa melihatnya, kemudian Ichigo menendangnya dari belakang.
Sunyi. Ichigo terengah-engah karena emosi sudah meluap ke ubun-ubunnya. Kedua adiknya terperangah karena melihat dirinya yang bertingkah seperti laki-laki.
"Ichigo, meskipun kau sudah menjadi perempuan, tetapi sikapmu masih belum berubah," ujar Rukia bangkit dan menoleh ke arah Ichigo. Alisnya menukik.
"Ya. Kau selalu membuatku kesal saja, Rukia," balas Ichigo bermuka sewot.
"Kau harus bersikap seperti perempuan. Kalau kau tidak bersikap seperti itu, semua orang akan mencurigaimu."
"Aku sudah berusaha keras untuk melakukannya. Tapi, aku belum bisa sepenuhnya menjadi perempuan."
"Ya, memang susah mengajarimu untuk bersikap seperti perempuan sepenuhnya. Tapi, aku dan Vert-nee akan berusaha keras untuk mengubahmu."
"Aku tidak butuh bantuanmu, Rukia."
Ichigo mendelik Rukia. Sementara Rukia bertampang sewot. Kemudian Rukia menghela napas untuk menenangkan hatinya.
"Aaah, aku capek berdebat denganmu, Ichigo. Tapi, jangan melupakan kodratmu sebagai perempuan. Bersikaplah menjadi perempuan yang anggun," kata Rukia, berjalan ke jendela. Melihat Ichigo sebentar saja. "Aku pulang dulu. Sampai nanti di Leanbox!"
Rukia keluar dari jendela. Melompat bebas ke udara. Terbang melesat ke kegelapan.
Ichigo dan kedua adik kembarnya terpaku. Mereka tetap melihat ke jendela. Angin bertiup pelan masuk ke ruangan dan menerpa mereka.
"Ichigo-nee," panggil Nepgear mendekati Ichigo.
"Ya, Nepgear," balas Ichigo melirik Nepgear.
"Musuh apa yang akan menyerang dunia kita ini?"
"Entahlah. Hanya Histoire yang mengetahuinya. Namun, yang pasti kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan itu."
"Baiklah."
Nepgear dan Neptune mengangguk. Mereka tersenyum. Ichigo juga mengangguk dan tersenyum.
.
.
.
Inoue sedang berjalan di jalan yang cukup ramai, di pagi itu. Melihat Ichigo dan kedua adik kembar berwujud Goddess, terbang melintas di atasnya. Mengejutkan dirinya.
"Eh? Ichigo mau kemana?" tanya Inoue melebarkan mata. Kemudian Histoire datang dari atas, mendekati dirinya.
"Dia pergi ke Leanbox," jawab Histoire tersenyum. Melayang di hadapan Inoue.
"Kalau begitu, aku juga mau pergi ke sana."
"Boleh saja. Aku bisa mengantarkanmu ke sana. Tapi, persiapkan dulu kopermu."
"Baiklah! Ayo, Histoire!"
Inoue berlari ke arah lain. Larinya sudah mirip seperti laki-laki tulen. Semua orang menepi, memberikannya ruang untuk lewat.
Perjalanan melalui udara ke Leanbox, tidak membutuhkan waktu yang lama. Ichigo dan kedua adiknya tiba di depan Basilicom utama. Disambut dengan senyum dari Vert dan Rukia yang keluar dari pintu. Mereka berwujud manusia.
"Selamat datang di Leanbox!" seru Vert tersenyum lebar. Merentangkan kedua.
"Akhirnya kalian datang ke sini juga," balas Rukia juga tersenyum, kemudian menatap tajam Ichigo karena Ichigo mendeliknya.
"Terima kasih, Vert-nee, Rukia-chan," sahut Nepgear turut tersenyum. Menenteng koper kecil miliknya.
"Jadi, kapan kita berlibur ke pantainya, Vert?" tanya Neptune. Matanya berbinar-binar. Menenteng koper kecil dengan dua tangannya.
"Oh. Tentu hari ini, kita berlibur ke pantainya."
Vert tersenyum. Kemudian muncul Noire dan Blanc di belakangnya. Mengejutkan Neptune bersaudara.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
A/N:
Chapter 17.
Ya, Rukia juga muncul di cerita ini. Jadi Goddess Shinigami yang kedua. Chapter kali ini, masih santai. Belum ada pertarungannya.
Saatnya menjawab review:
-- Purple heart:Hore Ichigo jadi idol seru ini kayaknya, btw kalau urusan lagu kalau bisa dari hylerdimension nya aja apa enggak game Hylerdimension Neptunia PP coba liat aja.
Saya: ya, lagu-lagunya memang dari ost Hyperdimension Neptunia
-- mugetsu:Nunggu Ichigo nyanyi lagu idol kaya soundtrack love live apa gimana lah yang penting lagunya bagus
Saya: tunggu aja di beberapa chapter lagi ya
-- Joe:Kejutan apa ini penasaran jadinya, nunggu kelanjutannya thor!
Saya: udah tau kejutannya apa kan?
-- agus153:Seru Ichigo jadi pemimpin planeptune, ya siap-siap aja resiko yang di adepin Ichigo, namanya juga pemimpin harus berkorban demi rakyat nya
Saya: benar. Tentu aja
-- rama:Entah kenapa pengen tau aja kejutan apa dari vert
Btw nunggu kelanjutannya
Saya: udah tau kejutannya apa kan?
-- alif55:Hari-hari terburuk Ichigo menjadi idol wkwkwk
Saya: ya, benar
-- guest:Up
Saya: udah up ya
-- guest 2:Yang semangat Thor buat cerita nya, moga-moga sehat selalu
Saya: ya, saya semangat kok. Terima kasih buat doanya ya
-- dash:Ingin ku melihat Ichigo menyanyi kan lagu love and peace
Saya: liat aja nanti
-- guest 3:Up!
Saya: udah up ya
-- Farhan Nugraha: Mau nanya si ichigo punya hobi ga sih kaya main ps bareng neptune kalo lagi gabut
Saya: ya. Dia punya hobi baca komik dan main PS
-- Guest 4: Ayo Thor nunggu kelanjutannya mau tau kejutan apa yang di kasih histoire
Saya: udah up ya
-- guest 5:Gak sabar ini thor nunggu kelanjutannya kejutan vert
Saya: udah baca kan?
-- guest 6:Up!
Saya: udah
-- guest 7:Seru banget nih selanjutnya thor!
Saya: tentu seru
Senin, 24 Oktober 2022
