Naruto by Masashi Kishimoto.
Warning: OOC, AU, Typo, Lemon, Incest, Smut, PWP.
Pairing: Naruto x Kushina.
...
..
.
Trick or treat
...
Enjoy it!
Halloween, sekarang tanggal tiga puluh satu Oktober, berarti Halloween sudah dimulai. Naruto melihat beberapa anak kecil di sekitar rumahnya memakai kostum yang menurut mereka menyeramkan.
Naruto saat ini berjalan pulang ke rumah, Ibunya, Kushina Uzumaki tengah mendekorasi kediaman mereka untuk festival ini, dan akan membagikan permen untuk anak-anak yang datang ke rumah Uzumaki.
Mereka hanya tinggal berdua saja di sana, suami Kushina meninggal dalam sebuah kecelakaan setelah pulang kerja, dan Naruto menjadi orang yang mencari nafkah.
Naruto melihat arloji yang dia pakai, jarum jam menunjukkan pukul dua belas malam, dan anak-anak masih di luar berkeliaran. Dia berharap jika rumahnya sudah sepi, dan dirinya bisa beristirahat di rumah.
Sesampainya di rumah, Naruto membuka pintu kediamannya. "Aku pulang!"
"Trick or treat!"
Naruto terkejut melihat Kushina yang berpakaian seperti Mumi, namun yang membuat Naruto menepuk jidatnya adalah, kostum yang Kushina kenakan hanya sebuah perban yang dililitkan pada tubuhnya, tanpa pakaian dalam sama sekali.
Wajah Naruto sedikit merona melihat Kushina yang berpakaian vulgar seperti ini, "kaasan."
"Apa Naruto?" tanya Kushina dengan nada yang dibuat-buat.
"Kostummu."
Kushina melihat kostum yang dikenakannya. "Ah, ini kaasan tak menggunakan ini saat ada anak-anak yang meminta permen tadi. Ini saja baru pakai kok."
Naruto bisa melihat jika puting susu Kushina tercetak dari balik perban yang dipakainya, jika Kushina memakai ini keluar rumah, maka wanita itu akan menjadi pusat perhatian karena kostumnya yang terlalu terbuka.
"Lebih baik pakai kostum ini di dalam rumah saja."
"Ah, kau tak asik." Kushina berbalik sambil berjalan masuk ke dalam. Naruto meneguk ludahnya dengan susah payah, dia melihat dua bongkah pantat seksi Kushina yang seolah tak tertutup apapun, hanya perban putih yang menutupi sebagian pantat Kushina.
Naruto baru sadar, jika Kushina benar-benar tak memakai apapun di dalam kostumnya, pemuda itu pun menutup pintu rumah, dan menguncinya.
Pemuda itu menggigit bibir bawahnya saat dia merasakan bagian bawahnya sesak, penisnya ereksi setelah melihat kostum seksi yang Kushina kenakan.
Dia pun berjalan ke ruang tamu, tempat dimana Kushina berada, di sana Naruto melihat sang Ibu sedang membuka lilitan perbannya yang dimulai dari kedua pahanya.
Naruto mengerutkan dahinya, dia mencoba untuk menatap hal lainnya. 'Tenang, dia ibumu Naruto.' batin Naruto menenangkan dirinya, namun penisnya tak bisa di kompromi setelah melihat pantat seksi Kushina. 'Penis sialan!!!!"
Naruto melepas celana panjangnya hingga dia telanjang dibagian bawah saja, penisnya usdah berdiri tegak bebas dari sangkarnya. "Maafkan aku kaasan," gumam Naruto lirih, dia kemudian berjalan mendekati Kushina.
"Ah, susah sekali," keluh Kushina, namun dia dikejutkan dengan Naruto yang memeluknya dari belakang. "Oh Sochi, ada apa?" Wanita itu mengerutkan dahinya saat merasakan sebuah benda yang menyentuh pantatnya. "Sochi? Apa itu?"
Naruto tak menjawabnya, kedua tangannya merayap ke depan melalui sela-sela lengan Kushina. Dia meremas payudara Kushina dari belakang, Kushina terkejut merasakannya, dia menatap ke belakang.
"So-sochi...hmmm..."
"Ini salahmu kaasan..." Naruto mulai menjilati telinga Kushina. "Jadi aku akan menjahilimu..." Kushin menggenggam pergelangan tangan Naruto, dia mencoba untuk melepas remasan Naruto pada payudaranya.
"Le-lepaskan Sochi..."
Penisnya yang ereksi pun merangsek masuk di sela-sela paha Kushina, bergerak keluar masuk dengan cara di apit oleh paha putih itu.
"Ti-tidak, berhenti Sochi..."
Naruto masih menjilati serta menggigit kecil daun telinga Kushina, kedua tangannya masih memainkan dada Kushina, serta puting susu Kushina yang sudah ereksi. Vagina Kushina pun juga ikut basah karena rangsangan yang diberikan Naruto saat ini.
"Hhmm... Ahhh..."
Naruto menarik pinggulnya, dia mengarahkan penisnya untuk masuk ke dalam vagina Kushina, wanita itu sudah sangat pasrah dengan apa yang dilakukan oleh anak semata wayangnya itu, dia merasakan jika kakinya terangkat dengan penis Naruto yang mulai masuk ke dalam tubuhnya.
Bibir seksi Kushina pun dicium oleh Naruto, sementara penis pemuda itu sudah mulai masuk ke dalam vaginanya, benda besar itu bergerak keluar masuk di dalam tubuh Kushina.
Perban yang menjadi kostumnya pun mulai berantakan akibat perlakuan Naruto, pinggul pemuda itu terus bergerak keluar masuk di dalam sana
Desahan Kushina tertahan oleh ciuman itu, tubuh Kushina mulai panas saat penis Naruto terus bergerak di dalamnya.
Naruto melirik ke kursi sofa yang ada di sebelahnya, dia kemudian mengangkat tubuh Kushina dan duduk di sofa itu, dia melepas ciuman itu, kemudian kembali menggerakan pinggulnya, payudara Kushina bergerak naik turun akibat pergerakan yang Naruto lakukan.
Desahan erotis dikeluarkan oleh Kushina, wajahnya sudah merah dengan tubuh seksinya yang dibaluri oleh keringat.
"Naruto... Berhenti, kaasan akan... Hnnggg!!" Tubuh Kushina mengejang, cairan klimaksnya keluar dari vaginanya dan membasahi meja kaca yang ada di depannya.
Tubuh Kushina terkulai lemas setelah dia mendapatkan klimaksnya.
"Si-sial, Naruto sialan!" Wanita itu mengumpat sembari mengambil napasnya. Kushina pun mulai beranjak dari sana, dia menarik pinggulnya. "Ugh, kenapa kau masih ereksi?!"
"Kan aku belum keluar kaasan."
Kushina menatap pucat Naruto, dia berdecak kesal merasakan penis Naruto yang masih ereksi, wanita itu kemudian mengubah posisinya.
"Sekarang bagaimana?"
"Bagus, aku bisa melihat payudaramu."
Kushina memutar kedua bola matanya bosan, dia pun menggerakkan pinggulnya naik turun, lenguhan nikmat dikeluarkan oleh Kushina, dia memenjamkan kedua matanya sembari menggigit bibir bawahnya. Kedua payudaranya bergerak naik turun, Naruto mengangkat kedua tangannya dan meremas payudara indah itu.
Kushina pun mulai mempercepat gerakan pinggulnya, dia menikmat tiap inchi penis Naruto yang menghujam vaginanya.
"Si-sial!" Umpat Kushina saat Naruto mencubit putingnya hingga mengeluarkan cairan putih. "Hormon sialan!"
Gerakan pinggul Kushina semakin cepat, Naruto meringis merasakannya, cubitan pada puting susu Kushina semakin kuat.
"Kaasan aku akan keluar!"
Kushina menggigit bibir bawahnya, dia juga merasakan jika dirinya akan klimaks untuk yang kedua kalinya.
Sperma hangat pun keluar memenuhi vagina Kushina, wanita itu juga klimaks untuk yang kedua kalinya. Setelah itu tubuh Kushina ambruk di atas tubuh Naruto, dia mengambil napas sebanyak mungkin.
-o0o-
Paginya, Naruto terbangun di dalam kamar, dia ingat tadi malam melakukan pergumulan dengan Kushina hingga pagi. Di sebelahnya, Kushina sedang tidur nyenyak, dia telanjang bulat dan hanya ditutupi oleh selimut putih.
Naruto tak mau melihat ruang tamu yang sepertinya sangat berantakan akibat pergumulan mereka berdua, dia memijit pangkal hidungnya, kemudian beranjak dari tempat tidurnya.
"Unggh," Kushina bangun dari tidurnya, dia menguap lebar sembari merenggangkan badannya. "Uhh, selamat pagi..." Dia pun beranjak dari tempat tidurnya, dan berjalan ke lemari pakaian untuk mengambil sebuah celana pendek serta tank-top.
"Kaasan?"
"Naruto?" Kushina tersenyum kaku. "Tadi malam kaasan agak takut."
"Takut?"
"Ya, Takut melukai janin kita."
Naruto hanya menghela napas lega. "Tak apa-apa, yang terpenting adalah tadi malam kita tidak brutal saat melakukannya."
Kushina kembali tertawa kaku mendengarnya. "Baiklah kaasan akan memasak sarapan terlebih dahulu."
"Oke."
"Nanti siang dilanjut!"
"..."
Kushina pun pergi ke dapur untuk membereskan semuanya, dan memasak sarapan.
...
..
.
End!
