Chapter 15:

Hari itu tiba, sebuah hari dimana Naruto menjadi seorang Hokage, terlebih dia menjadi Hokage keempat. Namun, dia tak masalah akan hal tersebut karena dia memang ingin melebihi sang Ayah.

Untuk Kushina dan Mikoto, Naruto menikahi keduanya, dan kepala klan Uchiha yang sebelumnya mengangkat Mikoto sebagai wakil dari Naruto. Mungkin, jika anak pertama Naruto dan Mikoto telah lahir, maka dia akan memberikan jabatan ketua klan pada putranya, itupun jika usia sang anak sudah dua puluh tahun, atau sudah layak menyandang kepala Klan.

Anggota klan Uchiha juga percaya dengan Naruto serta Mikoto, mereka semua menginginkan keduanya untuk memimpin Konoha serta Klan.

Ambisi Naruto yang lain adalah, dia ingin memajukan desa Konoha.

"Dengan ini, aku nyatakan Naruto Uchiha untuk memegang mandat sebagai Hokage keempat Desa Konoha!"

Naruto menerima topi kebesaran dari Hokage ketiga, Hiruzen Sarutobi. Naruto berdiri setelah dia berlutut di depan Hiruzen, dia tersenyum menatap Hiruzen yang memandanginya.

"Aku akan menerimanya!"

Pemuda berambut hitam kelam itu memakai topi kebesaran seorang Hokage, dia berdiri tegap di atas gedung Hokage.

"Warga Konoha! Aku berjanji akan melindungi warga, Harga Diri, dan Martabat dari Desa Konoha! Dan aku mohon kerjasamanya untuk membangun desa ini kembali, serta mensejahterakan warga Desa Konoha!" Naruto mengambil napas sebentar, kemudian dia melanjutkan pidatonya. "Aku, Naruto Uchiha, atas nama klan dan namaku sendiri, aku akan menjadi Hokage terhebat sepanjang sejarah!"

Naruto mengatakan hal itu dengan lantang dan penuh semangat, namun beberapa jam kemudian saat dia berada di kantor Hokage, dia langsung tertunduk lesu setelah melihat tumpukan kertas yang lumayan banyak.

"Hiruzen, kenapa banyak sekali?"

Orang tua yang dipanggil Hiruzen pun tertawa keras mendengar keluhan Naruto barusan. "Kau yang tadi sangat bersemangat, sekarang sudah tertunduk lesu seperti ini."

"Aku menyesal menerima mandat sebagai Hokage, seharusnya Orochimaru saja."

Hiruzen menghentikan tawanya, dia menghela napas panjang. "Orochimaru aku berikan misi khusus jangka panjang untuk penelitian yang dia kembangkan sekarang, dan mungkin ini akan menjadi rahasia kelam desa."

"Ah, iya juga, skenario Orochimaru yang berkhianat hanya untuk penelitiannya."

Beberapa waktu lalu, ada sebuah Skenario tentang Orochimaru yang mengkhianati Desa Konoha, Jiraiya selaku sahabatnya bersikeras untuk mencari serta membawa Orochimaru kembali, namun Hiruzen melarang hal tersebut, Tsunade sendiri masih sock mendengar hal tersebut.

Rekan satu tim mereka menjadi pengkhianat.

Dan reaksi Naruto hanya diam, dia bersyukur karena skenario tersebut berjalan lancar, karena jika Orochimaru masih meneliti di dalam desa, maka akan dicurigai oleh warga desa serta Shinobi Konoha lainnya.

"Oke Naruto, sekarang kau boleh memilih Anbu yang akan menjagamu."

Naruto mengangkat sebelah alisnya, dia diberikan sebuah berkas tentang Anbu. "Ah ini." Naruto mulai membaca daftar Anbu, ada beberapa Anbu yang menarik perhatiannya. "Ohh, dari Klan besar di Konoha juga ada."

Naruto mengambil empat buah kertas, dimana itu adalah pilihannya.

Hiruzen mengambil kertas yang dipilih oleh Naruto, dia mengangkat sebelah alisnya. "Aburame, Hyuuga, Nara, dan Yamanaka." Hiruzen menyeringai kecil melihat siapa yang dipilih oleh Naruto saat ini. "Anbu, panggil Kuma, Tanuki, Ryu, dan Inu!"

Beberapa menit kemudian, mereka semua datang. Mereka berempat berdiri tepat di depan meja Naruto. "Buka topeng kalian!"

Mereka membuka topen yang mereka kenakan. "Aburame Toru, Hyuuga Takashi, Nara Henna, dan Yamanaka Hazuki. Aku sebagai Hokage meminta kalian untuk menjadi Anbu pribadiku."

"Ha'i!"

"Baik, pakai topeng kalian, dan bubar!" Mereka semua mengangguk, kemudian langsung memakai topeng, dan menghilang dari hadapan Naruto. "Baik, sekarang apa?"

"Besok jadwalku adalah rapat dengan para petinggi."

"Petinggi..." Naruto mengingat siapa saja petinggi Konoha, Homura Mitokado, Koharu Utatane, serta ada Danzou Shimura. "Ini akan sangat merepotkan." Naruto menghela napas panjang mengingat siapa yang akan dia temui besok.

-o0o-

Keesokan harinya, Naruto datang bersama dengan Hiruzen, dia terlebih dahulu menyelesaikan beberapa berkas yang ada di kantor Hokage, kemudian pergi ke tempat rapat untuk kali pertama.

Dia mulai memasuki ruang rapat, aura tak mengenakan dikeluarkan oleh ketiga penasihat yang ada di dalam sana, terutama dari seseorang yang bernama Danzou, Naruto ingat jika Danzou sangat membenci Uchiha, namun dia malah menanamkan mata Uchiha di tangannya.

Sebuah hal menjijikan yang dilakukan oleh penasihat Konoha.

Kedua mata hitam Naruto melihat ke sekitar, para ketua klan, termasuk Kagami yang masih mewakili Klan Uchiha pun duduk di sana.

Naruto pun segera mengambil tempatnya untuk duduk.

"Bailah, mari kita mulai rapat kali ini dengan Hokage yang baru saja di angkat." Sang Daimyo pun membuka rapat tersebut. Naruto hanya menyunggingkan sebuah senyuman terhadap Daimyo. "Silahkan dimulai, tuan Hokage."

Naruto berdehem pelan. "Sebelum itu, aku akan memperkenalkan diri sekali lagi, namaku Naruto Uchiha, Hokage keempat." Dia mengambil berkas yang dibawanya dari kantor. "Pasca perang, kita mengalami beberapa penurunan, terutama di sektor Ekonomi dan Sumber Daya Manusia. Aku mencatat setelah selesainya perang, banyak dari Shinobi kita yang gugur, dan ada puluhan yang mungkin tak bisa melanjutkan karir ninjanya."

Beberapa orang mulai berbisik-bisik dengan apa yang dikatakan Naruto barusan.

"Mungkin, kita bisa menambah infrastruktur dari Akademi serta menambah beberapa guru untuk mendidik anak-anak yang ingin menjadi Ninja, namun disamping itu ada masalah ekonomi yang akan menerpa kita, untuk masalah ekonomi, kita masih bisa mengandalkan beberapa titik tempat yang bisa dijadikan sarana wisata bagi para turis yang sedang ada di Konoha, tenang saja, Polisi Uchiha akan di berikan markas baru di beberapa titik untuk menjaga jika ada masalah di sekitar sana."

"Apa itu strategi anda untuk mengangkat nama Klan Uchiha?"

Naruto melirik ke arah Danzou. "Danzou-san, ya? Aku tak percaya jika orang sepertimu menjadi penasihat Desa. Jika aku ingin menaikkan nama Klan Uchiha, mungkin aku akan menyuruh mereka untuk menguasai Konoha, namun tidak akan aku lakukan hal menjijikkan tersebut, karena Uchiha adalah satu dari dua Klan yang membangun Desa Konoha, Dua Klan yang bermusuhan, namun sekarang menjadi Satu di bawah nama Konoha."

"..."

"Aku tak mau perpecahan ada lagi di dalam Konoha. Sudah cukup dengan Nidaime yang tidak suka dengan Uchiha, kebencian tersebut harus berhenti disini. Karena aku akan melanjutkan tekad api dari Shodai-sama."

Sang Daimyo tersenyum dibalik kipas yang dia pegang. "Hiruzen sepertinya tak salah memilihmu sebagai Hokage, Naruto-kun."

"Saya masih belum pantas mendapatkan pujian dari anda Daimyo-sama." Naruto membungkukkan badannya. "Boleh saya lanjutkan?"

"Tentu Naruto-kun."

Naruto pun melanjutkan membaca laporan yang dia catat kemarin, sementara Danzou menatap tajam sosok Naruto yang mulai mengambil hati para peserta rapat. Dia tak suka dengan pemuda bermarga Uchiha itu.

"Lalu untuk masalah Shinobi serta hal yang berhubungan dengan perang aku serahkan pada Nara Shikaku yang baru saja di angkat menjadi kepala Klan Nara, untuk bagian penyelidikan interogasi aku serahkan Yamanaka Inoichi yang baru juga di angkat menjadi kepala Klan. Tawanan perang yang sudah kita tangkap mohon untuk di introgasi, bawalah Shinobi yang tak diberikan Misi."

"Baik!"

"Lalu Hisashi Hyuga. Klan Hyuga kah... Aku akan memberikanmu perintah, jangan sampai ada pengorbanan, jika kau butuh sesuatu, laporkan saja padaku!"

"Baik, Hokage-sama!"

"Ayah--maksudku Kagami-sama." Kagami tersenyum tipis mendengarkan panggilan Naruto. "Saya ingin anda untuk memimpin Klan, namun sepertinya Anda akan dibantu oleh istri saya."

"Aku tak masalah dengan hal itu Hokage-sama, hal yang terpenting adalah aku bisa mengabdi pada Konoha."

Naruto tersenyum tak enak mendengarnya. "Baiklah, terima kasih. Pembangunan desa Konoha akan dilakukan secara bertahap, kita akan menyewa tukang kayu dari luar Desa untuk membangun rumah-rumah, dilanjutkan dengan sektor pariwisata."

"Lalu, jika kita tengah menghadapi perang, apa yang akan kita lakukan." Koharu selaku penasihat pun bertanya.

"Kita akan fokus pada perang itu, beberapa bunker akan dibuat setelah semua ini selesai, kita juga harus menambah stock dari senjata serta meneliti senjata ninja yang baru." Koharu terdiam dengan jawaban Naruto, berbeda dengan Koharu, Danzou hanya menyipitkan matanya menatap Naruto yang menjelaskannya dengan lancar. "Dan aku juga akan melarang Ninja bawahanmu, Danzou Shimura."

Danzou mengerutkan dahinya, dia mendengar perkataan Naruto padanya yang penuh akan penekanan. Naruto pun membalas lirikan dari Danzou, dia menatap datar orang itu.

"Jadi benar, kau bermain di balik bayangan dengan cara beraliansi dengan Hanzo? Aku tak mungkin bisa mempercayai para penasihat Konoha disini, karena kalian masih tak bisa dipercaya."

Naruto pun meletakkan berkasnya, serta duduk di kursinya. Suasana rapat pun mulai suram setelah Naruto membeberkan apa yang telah dilakukan oleh Danzou.

"Baiklah, rapat pertama kita akhiri sampai disini, jika ada pertanyaan bisa langsung pergi ke kantor Hokage."

Naruto mengangguk kecil, Daimyo pun ikut tersenyum saat Naruto menyetujui hal tersebut.

-o0o-

Hokage di bawah kepemimpinan Naruto pun dimulai, setelah Rapat dengan Daimyo, Naruto langsung memberikan misi pada beberapa Shinobi berpangkat Chunin untuk mendatangi tukang kayu yang tersebar di seluruh Konoha.

Dia juga mulai berdiskusi dengan Hiruzen tentang Orochimaru yang mulai meneliti sel Hashirama di luar Konoha, dia mendapatkan surat dari pria itu tentang hasil dari penelitiannya.

Naruto juga mendapatkan informasi tentang tahanan perang dari desa lainnya, beruntung dia punya Inoichi yang bisa mendapatkan informasi lebih cepat daripada biasanya. Dia juga sudah meminta Inoichi untuk merekrut Morino Ibiki.

Dan sekarang dia sedang berada di kediamannya yang diberikan oleh Daimyo, tempatnya berada di dekat kantor Hokage disanalah mereka tinggal.

"Aku pulang!"

"Ah, selamat datang!"

Mikoto muncul untuk menyambut Naruto, sementara Kushina yang ada di dalam sedang memasak. Perut Mikoto semakin membesar, sementara perut Kushina mulai buncit, keduanya hamil anak dari Naruto.

Hal itu membuat Naruto senang, karena dia bisa menikahi 'ibunya' dan 'ibu Sasuke'. "Aku beruntung disambut oleh kalian." Naruto menggaruk kepala belakangnya, dia pun masuk ke rumahnya, lalu menanggalkan jubah Hokage miliknya.

"Sebentar lagi akan lahir, akan kau beri nama siapa?"

"Itachi? Uchiha Itachi?"

"Itachi kah?" Mikoto tersenyum, dia mengelus perutnya yang sudah memasuki bulan ke tujuh.

"Aku akan menunggu kalian berdua melahirkan anak-anak kita, dan akan aku lindungi mereka semua."

Naruto tersenyum tipis setelah mengatakan hal tersebut.

"Apakah itu benar?" tanya Kushina yang saat ini tengah meletakkan piring berisi makanan di atas meja. "Aku seperti tak percaya kau mengatakan itu Sensei."

"Aku tak akan menarik kata-kataku, itu adalah jalan ninjaku, Dattebayo!"

"Huh?"

"Sebentar Dattebane!"

...

..

.

TBC

A/n: Akan ada time skip jauh di chapter depan.