For you
Chapter 4
For you
Disclaimer mashasi kishimoto
Warning: typo. Gaje. Abal dll
Sebelumnya. Didi mau minta maaf karna typo di chapter sebelumnya yang bertebaran dimana-mana. Dan juga kalimat atau percakapan yang sulit dimengerti.
Dan mulai sekarang, Didi mau pakek nickname didi d RL aja. Jadi didi maukenalan ulang.
Halo, Saya Ichi. Salam kenal dan selamat membaca, segala kritik dan saran yang membangun slalu Ichi terima dengan senang hati.
Terimakasih sudah mau membaca.
Selamat membaca.
Hinata pov on
Huft, lagi lagi denganya, dia itu pendiam dan menyeramkan, dia selalu menatap ku seolah akan memakan ku hidup-hidup. Rasanya ingin menangis saja, entah bagaimana nanti aku bisa mengerjakan tugas ini.
Atau aku harus mengerjakanya sendiri? Ah, iya benar. Aku harus mengerjakanya sendiri. Sepertinya itu maksdunya. Ugh, mana berani aku kalau memintanya mengerjakan bersama. Bisa habis aku dimarahi olehnya.
HINATA POV OFF
"Hyuuga!" suara berat nan renyah itu menggema. Hinata menoleh patah-patah. Mata onix tu Nampak menakutkan, dengan gemetar hinata menjawab "i-iya?" onix itu hanya menatapnya dalam diam. Hinata berkeringat dingin "a-ada apa Uchiha-san?" Tanya hinata dengan gemetar, jantungnya berdegup dengan kencang. "apa aku melakukan kesalahan, tapi dari tadi aku hanya diam" batin hinata, ia tundukan pandanganya, takut akan amukan si empunya mata kelam itu.
"ck, nanti sore ke rumah ku. Semakin cepat dikerjakan semakin bagus" ucap sang Uchiha singkat. Hinata bernafas lega "Ya ampun, hanya ingin mengatakan itu saja? Haduh, jantung ku hampir copot" batinya. Ia harus baik baik menelan segala keluhanya pada Pria itu, ia takut dipukul, apalagi pria ini terkenal akan tempramennya.
Sore hari dihiasi dengan pemandangan siswa siswi yang gembira dan berhamburan untuk pulang, kecuali seorang gadis yang murung didalam kelasnya itu. Ya, Hyuuga Hinata namanya. Sore ini dia memiliki tugas untuk dikerjakan bersamaan dengan teman sekelasnya Uchiha Sasuke. Orang terahir yang ingin ia ajak untuk sekelompok. Ia memberesi bukunya dengan pelan "sasuke-kun" Hinata tahu suara itu, suara si gadis yang disukai oleh Pria idamannya "aku pulang dengan mu ya sasuke-kun" ucap gadis itu dengan manja "aku mau kerja kelompok dengan Hyuuga itu" jawab sasuke dengan dingin.
"umm, hinata? Apa kau akan ke rumah sasuke?" tanyanya basa basi "ak-" "bagaimana kalau aku ikut?" belum sempat Hianata menjawab, perkataanya sudah dipotong oleh gadis musim semi itu. "ck, dasar dungu" desis Sasuke. Ia beranjak. Menarik lengan hinata keluar dari kelas itu. Menariknya ke parkiran, kaki hinata yang pendek terseok seok mengikuti nya " cepat naik" perintah Uchiha mutlak tak terbantahkan. Hianta buru-buru naik karena takut dimarahi, nampaknya pria itu tidak sedang dalam mood yang bagus.
Mobil melaju dengan kencang, taka da percakapan diantara kedua orang itu. Tak butuh waktu lama untk sampai di rumah mewah ber catputih itu. Waktu itu hinata tak sempat untuk memperhatikan sekeliling rumah Sasuke, namun sekarang ketika ia kembali lagi, ia merasa takjub. Rumah yang mewah, bunga yang indah. Menakjubkan sekali.
Ia turun dari mobil, masih dengan melihat ke sekelilingnya. "Hinata-chan?" terdengar suara dari kejauhan. Hinata menoleh, menemukan Nyonya Uchiha sedang menyirami tanamanya. Hinata membungkuk "Selamat sore nyonya" ucapnya sopan. "jangan begitu, jangan terlalu kaku, panggil saja aku mama. Kau kan teman Sasu-kun jadi kau juga sudah ku anggap anak ku sendiri" Hinata hanya mengangguk. Tapi sesungguhnya ia tak berani Memanggil nya mama, ia takut Pria dibelakangnya ini akan mematahkan lehernya. Sungguh liar sekali imajinasi hinata ini.
Ia masuk kedalam rumah digandeng oleh Mikoto. "ck. Dia ku ajak kesini untuk mengerjakan tugas, bukan untuk bermain main" Ucap sasuke ketus "benarkah? Baiklah. Kalian mau cemilan apa? Biar mama ambilkan" Nyonya Uchiha itu sangat ramah, Hinata tersenyum. Ia mengekori sasuke menuju kamarnya
Ia duduk diatas karpet dekat meja belajar sasuke, sasuke menaruh meja lipat didepanya, "tunggu disini, aku mau mandi sebentar" ucap sasuke sembari berlari ke kamar mandinya. Hinata membuka bukunya dan memulai mengerjakan Soalnya.
Sasuke mandi dengan tenang, ia mulai tersenyum sendiri, ia menikmati air hangat yang mengalir dari shower diatas kepalanya. Ia bersenandung pelan.
Tak lama ia keluar dari bilik kaca itu sembari menggosok rambutnya. Ia berdiri sejenak didepan washtafle dengan kaca besar itu, maraih hair dryer dan mengaringkan rambutnya. Memberikan sedikit vitamin dan menyisirnya. Tampan, ia tersenyum dan beranjak keluar dari kamar mandi, ia melihat hinata menunduk mengerjakan tugas nya, ia bergegas masuk kedalam walkin Closset nya. Cukup lama ia memilih milih baju, ia keluar, namun hinata sudah tidak ada di kamarnya. Ia lihat bukunya masih berantakan, tapi hinata sudah mengerjakan banyak soal. Ia melangkah keluar untuk mencari hinata.
"ah, kau manis sekali" terdengar suara pria dari ruang tamu.
HINATA POV ON
Sasuke bilang ia mau mandi, yasudah aku kerjakan saja beberapa soal ini, agar aku tak perlu berlama lama disini. Aku bersyukur karena ini bab Matrix, ini mudah dan tak terlalu rumit, meskipun ada beberapa yang memiliki jawaban yang panjang, namun ini tak sesulit bab lain.
Slam
Aku menengok kearah pintu, suara apa tadi? Aku seperti mendengar pintu tertutup, apa sasuke sudah selesai? Tinggal sedikit lagi dan aku bisa pulang. Tak apa-apa aku mengerjakan sendiri. Itu lebih baik daripada harus berduaan denganya.
"Hinata" nyonya Uchiha datang menghampiriku, beliau sangt ramah. "kau sudah selesai? Mana sasu kun?" tanyanya "Uchiha-san sedang berada di kamar mandi. Dia bilang tadi mau mandi sebentar" jawab ku pelan "jadi, kau mengerjakan semua ini sendiri hinata?" tanyanya, aku hanya mengangguk. "baiklah, kau ikut aku, biar anak itu yang lanjutkan." Dia mengajakku turun. Memberiku celemek "bantu aku memasak ya, kau bisa memasak kan?" tanyanya, aku mengangguk. "baiklah, mari kita memasak, tolong cuci tomat ini Hinata." Ia menyodorkan ku sebaskom tomat. "sasu-kun sangat suka tomat, mari kitqa buatkan dia sup tomat. Oh ya, dan jangan panggil dia Uchiha-san. Panggil dia Sasu-kun saja. Kau tau, di rumah ini semua Uchiha" paparnya aku hanya bisa mengangguk saja. Mana berani aku memanggilnya seakrab itu, bisa habis aku dipukul olehnya. "ah, kau manis sekali" aku mendengar suara seorang pria dari belakang ku, aku berbalik
HINATA POV OFF
"siapa dia ma?" Tanya pria itu "ah, hinata, kenalkan ini kakak Sasuke" ucap Mikoto "halo, apa kau kekasihnya Sasu-chan?" tanyanya pria itu "ah, bukan" Hinata menjawab cepat sembari menggelengkan kepalanya pipinya sedikit bersemu "namaku Itachi, aku kakaknya Sasu-chan. Ngomong ngomong aku masih single" ucap Itachi sambil mengelus pucuk kepala hinata "dasar Baka aniki pedhopil" olok Sasuke dari pintu dapur. "ck, Sasu-chan. Teman mu manis sekali. Boleh untuk ku saja?" goda Itachi "sepertinya mama suka pada Hinata. Bagaimana mah? Mau kan punya mantu Hinata?" Itachi menoleh pada ibunya. Masih gencar menggoda adiknya "Mamasih ok ok saja, apalagi mama ini sudah suka dengan Hinata. Ia mirip teman mama dulu." Jawab Mikoto sembari melirik Sasuke.
"Hyuuga, naik ke atas, tugas kita belum selesai" dahi Mikoto mengkerut "dia sudah menyelesaikan banyak kau saja yang mandi tikan selesai selesai. Sana selesaikan saja tugasnya dasar. Mengganggu saja" Mikoto mengerucutkan bibirnya sauke berdecak dan kembali ke atas.
"Hinata, kau dari klan Hyuuga?" Tanya mikoto, dan lagi-lagi Hinata hanya mengangguk "siapa nama ayah mu?" Mikoto menatap Hinata dengan lekat "Hiashi Hyuga" jawab hinata singkat "ah, benarkah? Wah, dunia ini benar-benar sempit ya. Dulu Orang tuamu sekelas dengan ku, ayah mu kembar bukan?" Hinata mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk mengiyakan "nah, kami dulu adalah sahabat. Tapi sempat lost kontak karena beberapa hal. Jad bagaimana kabar ibu mu? Ah, aku harus mengunjunginya. Aku tau kau pasti ada hubungan denganya karena kalian sangat mirip" ucap Mikoto menggebu gebu "Ibu sudah meninggal Nyonya. Ketika melahirkan adik ku, sekarang kami berdua tinggal Bersama Neji-san. Anak dari kembaran ayah" jawab Hinata pelan "ah, maafkan aku." Suara Mikoto mendadak lemas. "ah, tidak apa-apa. Itu sudah lama sekali, aku bahkan sekarang sudah baik baik saja" jelas Hianata. "sering seringlah kemari, ibu ku menyukai mu. Anggap saja aku kakak mu sendiri" Ucap Itachi sembari memeluk hinata."ya hinata, sering sering lah kemari, yaampun. Aku menyesal tidak pernah menghubunginya lagi" SUara Mikoto terdengar lemas.
Tanpa mereka sadari sepasang Mata mengawasi mereka dari tadi dengan perasaan tak karuan.
Tbc
Terimakasih sudah maumembaca, kritik dan saran akan selalu saya apresiasi. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Salam sayang
Ichi
