B A B 8

Waktu luang sore itu dipakai Harry dan kedua sobatnya untuk mencari tahu tentang Ramuan Anti-Polijus. Tetapi tidak ada yang berhasil mereka temukan, setidaknya hingga menjelang makan malam.

Mereka kembali dari aula setelah makan malam dengan kening masih berkerut. Hermione terutama.

"Kalian tahu," katanya seolah pada dirinya sendiri, "sungguh mencurigakan bukan, bahwa pelajaran Pertahanan terhadap Ilmu Hitam kali ini bahkan tidak dapat kita temukan sumbernya dari buku-buku perpustakaan,"

"Hermione," tukas Ron kaget, "kukira kau tadi mencari Ramuan Anti-Polijus,"

"Aku mencarinya," bantah Hermione, "tapi kalian kan tahu sendiri, aku selalu mencari bacaan sampingan, referensi tambahan, dari pelajaran yang akan atau sudah kita pelajari,"

Harry terpaksa mengakui ini. Hermione seringkali sudah tahu jawaban bila guru menanyakan sesuatu. Dan tidak luarbiasa bagi Hermione mengerjakan PR jauh lebih panjang dari yang ditugaskan.

Tetapi kali ini Hermione tidak dapat menemukan referensi tambahan untuk bahasan Snape siang tadi. Buku-buku di perpustakaan hanya sebatas menerangkan apa itu Sihir Nurani, apa saja unsurnya. Dan catatan seorang peneliti sejarah sihir tentang dimusnahkannya sihir itu. Tetapi sama sekali tidak ada sumber yang menerangkan kemungkinan penyalahgunaannya. Pelajaran kali ini hanya tergantung pada hand out yang dibagikan Snape.

Harry tahu Hermione sangat membenci hal ini. Ia tidak punya kesempatan untuk menggali lebih dalam, tidak punya kesempatan untuk tahu lebih banyak.

"Dan aku tidak mengerti mengapa aku tidak bisa menemukan Ramuan Anti-Polijus itu," keluhnya. Aku ingat betul. Rasanya aku pernah baca," Hermione uring-uringan.

"Sudahlan," Ron menghibur, "besok kita cari lagi,"

Tetapi keesokan harinya ternyata mereka tidak perlu mencari apapun. Pelajaran Ramuan di sore hari itu akan mempelajari cara membuat Anti-Polijus.

"Belajar dari pengalaman tahun lalu," Snape memulai pelajarannya, "Polijus adalah ramuan yang cukup sulit dan memakan waktu cukup lama," Harry, Ron, dan Hermione terpaksa menunduk untuk menyembunyikan cengiran mereka, "tetapi efeknya hanya berlangsung sekitar satu jam,"

Snape berjalan berkeliling menginspeksi kuali-kuali mereka, "Hingga seseorang yang menyamar sampai hampir satu tahun, perlu terus menerus minum, satu jam sekali. Baru bisa tidak diketahui orang lain," Seisi kelas menahan napas, mereka tahu siapa yang dimaksud. Guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam mereka tahun lalu, Moody, atau seseorang yang dikira Moody.

"Untuk memastikan seseorang tidak meminum Polijus, mudah. Tunggulah hingga satu jam, dan ia akan kembali ke wujudnya semula," Snape merendahkan suaranya hingga semua memusatkan perhatian padanya, "tetapi bagaimana jika tidak mungkin bagi kita untuk menungguinya hingga satu jam ? "

"Ramuan ini bahkan tidak perlu diminumkan, cukup mengenai kulit. Ini dapat melemahkan efek Ramuan Polijus, dan dengan sendirinya orang itu akan memperlihatkan wujud aslinya,"

"Pembuatannya juga tidak membutuhkan waktu lama. Kalian siap ?" Snape memberi isyarat untuk memulai.

Anak-anak mulai mengukur bahan, memotong atau menumbuk yang diperlukan. Snape telah mengatur agar Neville duduk jauh dari Hermione, memastikan kali ini diia benar-benar bekerja sendiri.

Gugup Neville berusaha memusatkan perhatiannya. Entah kenapa rasanya Snape lebih lama berada di belakangnya daripada berada di dekat anak-anak yang lain. Atau cuma perasaannya saja, karena begitu gugupnya dia.

Salah lagi memasukkan darah naga, satu tetes sudah cukup, tapi tangan Neville yang gemetar menuangkan hampir setengah isi tabung. Seperti adegan dalam kelas-kelas Ramuan tahun-tahun sebelumnya, kuali itu meleleh lagi … Neville memandang kualinya dengan bingung campur takut.

"Pusaatkan ingatanmu pada keadaan sewaktu kau mulai, Longbottom," hampir melompat Neville menyadari Snape telah berada di sampingnya, "dan katakan Initial reparo".

Seakan dihipnotis Neville menurut, dan keadaan kualinya kembali seperti semula. Anak-anak tercengang. Jika ini terjadi pada tahun lalu tentu nilai Gryffindor sudah akan berkurang banyak.

Tapi kali ini Snape tidak berkata apa-apa tentang nilai. Ia terus berjalan berkeliling memeriksa semua kuali. Ada sirat kepuasan yang samar di wajahnya ketika melihat warna cairan di kuali Neville sama persis dengan yang diinstruksikanya.

"Baiklah, sekarang kita akan mencobanya," Snape kembali ke depan kelas, "Mr Crabbe dan Mr Goyle, majulah,"

Kedua raksasa pengawal Malfoy itu maju dengan muka tololnya. Snape menuangkan cairan kental kehitaman kedalam sebuah piala, "excuse me, Mr Crabbe," katanya sembari menjumput lepas sehelai rambut Crabbe. Rambut itu dimasukkannya ke dalam piala ramuan, yang mendesis seraya berubah warna menjadi coklat tua kelam.

"Kalian berdua keluar ruangan. Mr Goyle, minumlah ramuan ini, di luar," instruksi Snape sambil menyorongkan piala pada Goyle. "Segera setelah kau berubah, masuklah kembali,"

Mereka berdua mengikuti dengan patuh perintah Snape. Ketika Crabbe dan Goyle masuk kembali, maaf, maksudnya Crabbe dan Crabbe …Anak-anak berseru tertahan penuh kekaguman, melihat kemiripan mereka berdua.

"Lihat, dapatkah kalian membedakan keduanya ?" Snape bertanya. Anak-anak terdiam.

"Longbottom, majulah, bawa ramuanmu kemari. Kita lihat sejauh mana kau mendengarkan instruksiku tadi,"

Gemetar Neville maju dengan membawa ramuannya. Saking gugupnya, ia tersandung kaki meja, dan kuali yang dibawanya nyaris jatuh. Sebagian cairan di dalamnya menciprat ke mana-mana … termasuk ke wajah Snape yang telah berdiri di depannya …

Kalau bisa Neville ingin lenyap saja ditelan bumi saat itu. Tetapi di luar dugaan, Snape hanya mengusap wajahnya yang basah, dan berkata "Teruskan,"

Menggumam tak jelas, Neville mendekat pada kedua 'Crabbe'. Ia memercikkan ramuannya pada Crabbe yang satu.

Tak terjadi apa-apa.

Lalu pada yang satunya lagi.

Mendadak anak-anak menggumam kagum. Perlahan tubuh 'Crabbe' itu seperti melumer, kembali ke wujud asal, Goyle yang mereka kenal. Neville menghela napas lega.

"Bagus, Longbottom. Kali ini sepuluh angka untuk Gryffindor,"

Kelas seakan pecah oleh sorak anak-anak Gryffindor. Hampir tak bisa dipercaya, angka kedua untuk Gryffindor, untuk Neville, dari Snape !

"Kelas selesai. Tugas untuk kalian, mencari bahan apa saja yang bisa dan tak bisa ditembus oleh ramuan ini, dikumpulkan minggu depan," anak-anak segera riuh membereskan barang-barang mereka.

"Longbottom, kau tinggal untuk pelajaran tambahanmu,"

Neville mengangguk, "Baik, Sir,"

Anak-anak keluar kelas, sambil tak lupa menepuk bahu Neville, menyatakan kekaguman mereka. Di luar mereka ramai membicarakan peristiwa langka itu : angka untuk Gryffindor dari Snape, ditujukan pada Neville lagi.

"Kalian lihat, ia bahkan tidak marah sewaktu Neville menumpahkan cairan itu di wajahnya," celetuk Seamus.

Harry menyenggol Ron, "Ia Snape asli, Ron," Hermione mengangguk di sebelahnya.

Berada di permukaan tanah lagi membuat Harry menghirup udara dengan lega. Meskipun ia punya sedikit pikiran bahwa 'Snape' adalah orang lain yang menggunakan Polijus, seperti yang dicetuskan Ron, tetapi entah bagaimana ia merasa lega bahwa ia adalah Snape asli. Tentang mengapa sikap Snape bisa seperti ini, biarlah nanti dipikirkan lagi.

Berputar di udara dua sosok yang sudah mereka kenal, Hedwig dan Pig ! Ron cepat berlari ke arah mereka, meraih Pig ke dalam genggamannya, dan melepas suratnya. Hedwig menanti sambil bertengger di bahu Harry. Setelah surat diambil Ron, mereka berdua terbang bersamaan lagi menuju kandang. Rupanya Hedwig sudah dapat sedikit mentolerir perilaku Pig, dan menjalin persahabatan dengannya.

Cepat Ron membuka surat itu, diapit Harry dan Hermione di sisi kiri kanannya.

Dear Harry, Ron, dan Hermione,

Kami baik-baik saja di sini. Remus mengucapkan terimakasih atas keinginan kalian menjadikannya lagi sebagai guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam. Tapi ia bilang tidak mungkin, 'mana mau aku mengajar anak-anak bandel dan susah diatur itu lagi' katanya.

Becanda …

Soal perilaku Snape yang aneh, aku juga heran. Tetapi, sumpah Ron, aku tidak berbuat apa-apa padanya. Lagian, mana sudi aku meminum cairan apapun yang berisi bagian tubuh dia …

Harry dan Hermione memandang Ron dengan perasan menang. Ron cuma bisa nyengir.

Kami masih memantau situasi di sini. Dan di beberapa tempat lain. Bila ada yang tidak beres, akan kami kabari, tetapi sebaliknya juga. Kalian kirim kabar secepatnya bila menemukan hal yang tidak beres. Terutama kabar tentang Snape lagi.

Sirius

PS
Oya, Arabella kirim salam padamu Harry. Katanya Tibbles, Snowy, Mr Paws, dan Tuffy merindukanmu.

"Siapa .." Harry baru saja hendak bertanya ketika ia tiba-tiba menyadari sesuatu.

Mrs Figg. Ia seorang penyihir. Tentulah Dumbledore menugaskan untuk mengawasinya setiap saat ia berada dengan keluarga Dursley. Bagaimana bisa ia tidak menyadarinya selama ini ?

"Ada apa Harry ?" Hermione penasaran membaca kalimat terakhir itu, "siapa itu Tibbles, dan yang lain-lainnya ? Dan mengapa Arabella khusus titip salam padamu ?"

"Nanti kujelaskan," Harry melipat surat itu, "kita balas dulu surat ini, kabari Sirius tentang pelajaran Snape tadi," Mereka berjalan bergegas menuju Ruang Rekreasi Gryffindor.