Ringkasan sebelumnya: sosok Hinata mulai mencemari otak Sasuke.


Wajar bila anak kalangan atas masuk sekolah berkelas. Hinata dan profilnya yang wah. Berprestasi, semua eskul diikuti, akhlak terpuji. Bonus paras drop-dead gorgeus yang bikin tiap murid pengin sekelas dan mengidolakannya.

Tapi bagi Sasuke itu tidaklah normal. Masa' ada makhluk overpower begitu?

Justru itu Sasuke mau membuktikan apakah Hinata manusia tulen atau terminator cerdas yang bakalan menginvasi Bumi.

"Untuk kandidat ke-lima dipersilahkan atas nama Susuke Uchida"

Sebut saja ini taktik jitu Sasuke. Dengan menyamar sebagai butler keluarga Hyuuga maka rencananya akan sukses.

Berkat tingkat kepedean yang diwariskan oleh leluhur Uchiha, Sasuke sampai di tahap akhir yaitu interview dengan keluarga Hyuuga.

Pria gondrong di hadapannya masih sefamili dengan Hinata. Entah abang atau sepupu yang jelas mereka semua serupa.

"Seberapa greget kau?

Habis basa-basi, Sasuke langsung diberi pertanyaan mencekam.

"Tiup lilin pake amaterasu" jawab Sasuke jumawa.

Pria disapa Neji ini mengangguk rispek seolah itu top skill padahal gak ada hubungannya sama jobdesk butler.

"Aku terkesan dengan dedikasimu. Mohon dipertahankan..."

Neji tersenyum laknat.

"... dan semoga selamat"

Seketika firasat Sasuke jelek.

: : :

Modal sertifikat bodong, rombak penampilan dan bakat genjutsu bisa mengelabui konglomerat Hyuuga. Sasuke lolos dan jadi butler pribadi Hinata.

Sebelum resmi bertugas, Sasuke musti melewati upacara penerimaan yang konon memakan korban. Pantas banyak butler berguguran kalau diklatnya saja begini...

"Sial, sial, sial!"

Roarrgh

Kayaknya klan ini suka dihibur secara ekstrim. Mereka amat menikmati perkarangan yang disulap jadi arena gladiator dan orang macam apa yang demen lihat manusia lawan singa?

Susuke (Sasuke) vs Pleki (singa Afrika).

Seumur hidup Sasuke gak pernah berimajinasi dikejar Alex madagascar.

"Sugoi! Butler-san itu larinya cepat!"

"Kalau cuman jago lari tidak seru! Mana pertarungannya!?"

Sasuke semacam daging segar buat persembahan. Kalau beruntung dia tak jadi diterkam Pleki. Hanya berbekal tombak karatan, Sasuke sudah pasti keok.

Sasuke dibanting, dipelintir, ditabokin.

Tidak! Aku tidak boleh mati di sini!

Anggap saja singa masih turunannya kucing cuman menang sangar doang.

"Wah! Kenapa bisa begitu? Dia pawang?"

Si Pleki dijinakan Sasuke pakai elusan maut buat kucing. Binatang buas itu auto manut pada calon mangsanya.

Sasuke langsung disambut bak ksatria. Memang tes ini untuk menguji seberapa tangguh dan pantas melayani klan Hyuuga.

Hiashi-ketua klan memberi air minum pada Sasuke sebagai tanda penghormatan.

"Putriku pasti bangga memiliki mu, Susuke-san"

Entah rabun atau bagaimana, Hiashi melotot lihat badan Sasuke bocor pas lagi minum.

"Eh!?"

Pasti kena coblos cakarnya Pleki.

: : :

Seorang butler profesional tidak hanya loyal dan hard-working tapi wajib mengenal siapa masternya.

Sasuke gak nyangka jadi babu elit musuh bebuyutannya itu. Hinata dan rumah machiya gedongannya cocok sama kepribadiannya yang kolot.

"Susuke-san, ruangan ini adalah kamar putri kedua"

Kamar adik Hinata berlawanan sama arsitektur rumah yang tradisional. Dekorasinya yang trendy memamerkan kalau pemiliknya fans fanatik boyband.

Barangkali ada untungnya tahu seluk-beluk rumah ini. Tentu buat melancarkan misinya.

"Ojou-sama sudah menunggumu di dalam. Silahkan"

Sepeninggal kepala pelayan, Sasuke ragu masuk ke kamar kebesaran sulung Hyuuga. Bagaimana reaksinya? Bagaimana kalau dia ketahuan?

Cklek

Kirain Sasuke akan disuguhi nuansa pink dan estetik. Salah besar. Kamar Hinata justru mirip rumah obake kontras sama karakternya yang girly.

Gadis ini yandere atau apa?

Atmosfer horor, gore dan sumpek begitu dominan. Sementara Hinata pakai gaun gothic tersenyum lugu ke arahnya.

"Butler-kun! A-aku Hinata Hyuuga, mohon b-bantuannya!"

Sasuke masih loading.

Dia tidak mengenaliku!?

"Saya siap melayani Anda, Ojou-sama"

Najis sekali mengucapkannya tapi Sasuke harus bertahan buat mengungkap identitas busuk Hinata.

"Fufufu bwahahaha!"

Sasuke tertawa jahat ala Light Yagami.

"Butler-kun, d-daijobouka?"

Oh, iya aku kebablasan

Apa pun itu yang penting dia selangkah lebih dekat dengan targetnya. Dengan kedunguan Hinata, Sasuke yakin misi ini cepat tuntas.

"T-tolong aku..."

Suara itu berasal dari hiasan zombie di kamar. Cukup mengenaskan.

Jangan-jangan korban isengnya Pleki!?

"A-ano... Tou-sama sengaja m-memajangnya di kamarku sebagai hiasan h-haloween. Ide bagus b-bukan?"

Darimananya!?

: : :

Uchiha dan arogansi bak sepasang buah zakar yang sayangnya musti dibuang Sasuke. Dia rela menurunkan egonya demi memerankan seorang butler.

Tapi ingat segalanya cuman setingan belaka. Begitu pun ketelatenannya menyuguhkan kudapan buat keluarga Hyuuga.

"Ocha nya sangat pas di lidahku"

Puji Hiashi yang disepakati Hinata. Sasuke diam-diam tersenyum licik.

Taman belakang memang spot terbaik untuk minum teh. Biadabnya, teh nya sudah dioplos Sasuke supaya bapak-anak itu mampus dan dia bisa gerak bebas.

Mustahil!

Minumannya tak kunjung bereaksi. Sasuke curiga kalau mereka robot yang pencernaannya terbuat dari vibranium Wakanda.

Untuk memperkuat spekulasinya, Sasuke berniat menguncir rambut Hinata yang lepek habis work out.

"Ide yang buruk, Susuke-san. Biarkan rambut indahnya tergerai"

"Tapi alangkah baiknya rambut Ojou-sama diikat agar nyaman"

"Hush, cicing bae/ diem ngapa!?"

Akal bulusnya dicegah Hiashi. Padahal dia penasaran apakah di tengkuk Hinata ada tombol on-offnya?

"B-bagaimana kalau d-duel denganku? Kudengar Butler-kun pandai bela diri"

Mumpung dendam, Sasuke langsung meladeni Hinata. Tapi perkiraannya salah. Yang dilawan sekelas suhu, setara bosnya akatsuki.

Bayangkan latihan kendo tapi pakai samurai! Keluarga ini sadis juga!

Hiashi salut dengan keberanian Sasuke. Normalnya sih lawan duel Hinata berakhir di UGD. Pilihan butlernya tepat.

Sasuke lega dirinya tak terluka. Rupanya ketangkasannya boleh diadu.

Sasuke pamit undur diri tapi pas membalikan badan, Hiashi-Hinata melongo menyaksikan pungung si butler compang-camping.

"E-eehh!?"

: : :

Awalnya Sasuke pesimis untuk 'menjebol' kediaman skala penjara Alcatraz dengan keamanan super ketat itu. Apalagi dokumen Sasuke palsu tapi nyatanya dia belum ketahuan sedikit pun!

Selama jadi butler, Sasuke tahu betapa klan Hyuuga menolak modern. Mereka menjunjung tinggi nilai budaya. Tv, radio, ponsel sejenisnya hanya menyita waktu.

Saking idealisnya, Hinata pun tak memiliki gadget. Tapi anehnya gadis itu tetap melek teknologi.

Hasil terawangan Sasuke, Hinata punya kecerdasan buatan tak terbatas. Sialnya, Sasuke tidak punya bukti itu!

Sasuke harus pasang strategi lain. Misalnya menyelinap ke pesta privat Hyuuga.

Jreng jreng!

Suara musik enka nan gahar menggempur telinga Sasuke. Matanya dikejutkan sama lautan moshing usia lanjut.

Buset! Apaan nih!?

Fenomena ini jelas berbeda sama klan Hyuuga yang identik dengan kedamaian hakiki.

Alamak! Hiashi memainkan koto ala gitaris rock. Hinata menjerit gaya vokalis metal. Neji headbanging hingga wignya terbang. Batal deh jadi duta sampo.

Perkiraan Sasuke tentang lab rahasia, eksperimen, rekayasa genetik sangat keliru.

Mungkin mereka sejenis robot metalhead. Tapi tujuannya apa?

Sasuke tak sengaja melihat sebuah spanduk raksasa.

KONSER AMAL KLAN HYUUGA

"Oi! J-jangan angkat aku!"

Sasuke keburu digiring ke atas kerumunan orang kayak terdampar di lautan lepas.

Bunda! Tolong Aku!

: : :

Jadi butler itu memuakkan apalagi Sasuke yang cuek harus peduli dengan hal unfaedah tentang Hinata.

Gadis timid yang lahir dari keluarga konglomerat. Ayahnya aristokrat yang disegani, mendiang ibunya seniman berpengaruh, adiknya atlit dojou.

Jika di sekolah Hinata jadi pemimpin, di rumah dia sebatas gadis yang penurut.

Hinata dibesarkan di lingkungan konservatif. Hidupnya sudah tersistem jadi manusia berpontesial yang isinya cuman belajar. Tidak kenal hang out, rebahan, netflix and chill. Suram sekali.

Boro-boro soal asmara, kehidupan sosialnya saja flat. Tentu yang mendekati Hinata harus selevel karena klan Hyuuga sangat selektif.

Barangkali pejantan ini lulus seleksinya. Toneri Otsutsuki. Pengikut setia Hinata yang sanggup memelet klan Hyuuga.

Masternya dan keparat itu lagi berenang di siang hari sambil dijaga butler, maid dan bodyguard.

Sasuke senep kayak jemuran di siang bolong, menonton Toneri yang caper ke Hinata. Kentara sekali naksirnya.

Toneri mengambil jus dari nampan yang dibawa Sasuke. Pangeran karbitan itu sempat menyipit ke arah Sasuke.

"Kau... sepertinya familiar?"

Sasuke ketar-ketir.

Sialan!

"Kyaaa!"

"Hinata/ Ojou-sama!"

Toneri dan Sasuke berlomba menghampiri Hinata.

"P-pleki-kun!"

Si singa phobia air itu tenggelam di kolam karena mau main sama Hinata. Bodyguard dan pelayan kabur duluan.

Apa boleh buat Sasuke harus turun tangan demi peliharaan kesayangan Hinata itu. Sasuke mulai melepas setelan formal butlernya.

Cewek togenator itu beban sekali!

Byurr!

Toneri keburu mencelupkan diri dan mengevakuasi Pleki. Saking totalitasnya, Toneri juga memberikan napas buatan.

Entah kenapa Sasuke merasa jengkel job nya direbut oleh Toneri.

"Hinata, aku berhasil menyelamatkan Pleki!"

"T-tapi... a-ano... k-kemana c-c-celanamu Toneri-kun!?"

"Apa? Celana!?"

Sehelai kancut mengambang di kolam seakan melambai ke si 'joni' yang terekspos.

Alhasil, Hinata dan Sasuke mimisan berjamaah. Sedangkan Toneri semaput dengan bugilnya.

: : :

Banyak kejadian aneh bin ajaib di rumah Hyuuga. Itu semua kelakuan dari para penghuninya yang gokil dan sinting. Kalau Fugaku tahu dipastikan Sasuke dikarantina sehabis interaksi dengan kegilaan Hyuuga.

Sasuke tak akan menyerah dan akan membocorkan jati diri Hinata Hyuuga.

Akan tiba masanya tak seorang pun berpihak pada sang primadona sekolah. Semua menjauh dan mengucilkan Hinata. Bagi Sasuke itu adalah sebuah rekor terbaik.

Inilah kesempatan terakhirnya dan tak boleh gagal.

"Hiashi-sama sudah memilihkan kimono spesial untuk Ojou-sama"

Para maid sibuk melayani Hinata yang akan datang di perjamuan sejawat ayahnya.

"Kami sudah menyiapkan air hangat khusus untuk Anda"

"T-terima kasih..."

Ada satu cara untuk menjawab semuanya yaitu melihat tubuh polos Hinata meski Sasuke harus menanggung dosanya. Mata suci Sasuke segera ternodai tapi dia ambil resikonya supaya misinya berjalan mulus.

Srak

Hinata masuk ke kamar mandi dan melucuti busananya dengan anggun. Tersisa pakaian dalam saja.

Sasuke mengintip dari balik tirai bathub. Bodi Hinata makin ke bawah makin 'meresahkan'. Tak sadar jakun Sasuke ikut naik turun saking antusiasnya.

Beruntungnya jadi butler bisa akses kemana pun tanpa dicurigai.

Sasuke penasaran tingkat dewa rahasia di balik bra gadis itu. Apa dada Hinata dilapisi plat baja yang dilengkapi bazooka portable?

Sret!

Bola mata Sasuke nyaris keluar.

Ugh crap! She's s-s-so busty!

Bruagh!

"KYAAA!"

Sasuke nyungsep ke bathub dengan hebohnya. Misinya berhasil. Namun, ada yang harus dibayar.

: : :

"A-apa aku di surga?"

Ada siluet dua makhluk di depannya yang makin lama makin jelas.

"Kau ngapain menyusup ke rumah kami? Mengintip Hinata-sama lagi! Dasar bocah hentai!"

Arwah Sasuke seakan tersedot kembali ke raganya. Dia baru ngeh sedang tepar di rumah sakit dan diinterogasi Neji serta Hiashi.

Sasuke tentu gengsi mengakui kekhilafannya.

"No pict, hoax"

"Lalu, bisakah kau jelaskan ini, anak muda?"

Hiashi nongol sambil nyengir setan dan menjejalkan foto rekaman cctv aksi si bungsu Uchiha. Sasuke langsung ambruk.

"Dia pingsan lagi. Kalau begitu jadikan tumbal proyek saja," ceplos Neji.

Sasuke auto siuman.

"T-tunggu! Ada yang mau kujelaskan"

"Apa?"

"Baca tapi gak komen itu juga dosa, Pakde"

"Lah! Ngawur!"

Bakh Bukh! Kukuruyuk!

Itulah momen terakhir Sasuke terlihat di bumi sisanya hanya author yang tahu.


: : :

DWWTE

-Bersambung-

: : :

Pojok A/N:

Hai N di sini

Next update gak janji kapan, gw masih berkabung karena dua minggu lalu mama gw berpulang ke rahmatullah

N, November 2022