"I'm the King!"

Desclaimer: [Naruto] Masashi Kishimoto

Created by: Holocaust

Genre: Action, comedy, school, martial arts, slice of life, etc.

Pairing: No pair for today my friend!.

Warning: Typo berantakan , Alternative Universe, OOC, NoMagic, NoChakra, Just a regular human! and many more.

Summary: Naruto telah menjadi Raja Freshmen, Masalah barupun muncul ketika para Senior di kota Konoha sedang mengalami kekosongan, tiba-tiba para Freshmen dari Sekolah tetangga melakukan serangannya kepada murid KHS sehingga hal tersebut berhasil memicu terjadinya perang besar.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"APAAAA?!".

"Ya, orang itulah yang menciptakan perang besar antara anak SMP-SMA beberapa bulan yang lalu" ujar Shira yang tatapannya belum lepas dari sosok Naruto.

"K- kalau dilihat dari ciri fisiknya, sepertinya dia memang orangnya" Chiriku juga ikut menatap sosok Naruto, sedikit mengeluarkan keringat dingin dari tubuhnya.

Todoroki dan Karashi mengangguk setuju dengan perkataan dari Chiriku.

"Apa kau pernah melawannya, Shira?" Raido mengangkat sebelah alisnya penasaran.

"Aku sempat menantangnya saat kelas 2 SMP, tapi aku tidak pernah melawannya secara langsung karena saat aku menantangnya, dia sedang sakit perut dan sebagai gantinya ia menyuruh Shika-san untuk melawanku"

"Dan hasilnya aku benar-benar dikalahkan oleh Shika-san. Dan di saat itulah aku berpikir, jika Petingginya saja aku tidak bisa kalahkan bagaimana dengan Ruto-san sendiri? Pasti aku akan dibabat habis olehnya, hahaha" Shira tertawa pelan.

"Oh iya, Shika-san juga ada di pasukan KHS itu, lihatlah orang yang rambutnya terlihat seperti nanas itu!" Shira menunjuk Shikamaru yang kelihatannya sedang memberitahu rencananya kepada pasukan KHS.

"Dari perkataanmu kedengarannya kau seperti mengenal baik mereka, sebenarnya apa hubunganmu dengan mereka itu?" Yamato menaikkan sebelah alisnya menatap Shira penasaran.

"Bisa dibilang aku adalah teman baik mereka" Shira tersenyum tipis, Shira seketika teringat saat pertama kali mereka bertemu.

.

.

.

.

.

Flashback On.

Kelas 1 SMP semester 2 akhir, Shira menjadi pemimpin SMP Suna setelah Pemimpin sebelumnya (Gaara) dikeluarkan dari sekolahnya karena berkelahi melawan seorang murid dari sekolah yang sedang melakukan study tour ke kota mereka, Kyoto.

Entah bagaimana cerita awalnya, Gaara saat itu berkelahi melawan Uchiha Sasuke, murid kelas 1 terkuat dari SMP Tokyo. Namun perkelahian mereka itu berhasil diinterupsi oleh para polisi, tapi itu tidak lama karena setelah itu Gaara kembali mencari Sasuke dengan menghajar beberapa pengikutnya.

Alhasil tindakan dari Gaara itu berhasil memicu terjadinya peperangan antara para murid kelas 1 dari SMP Suna dan murid kelas 1 dari SMP Tokyo.

Dua hari peperangan antara kedua sekolah tersebut berlangsung, namun pemenang dari peperangan itu masih belum terlihat, berterimakasih lah kepada para polisi dan para guru yang sigap untuk menghentikan peperangan itu.

Setelah peperangan itu berhasil dihentikan, Gaara pun dikeluarkan dari sekolahnya. Gaara kemudian memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di SMP Uzu (Kyoto), SMP dimana Naruto, Shika dan Chōji berada.

Baru beberapa hari disana terdengar berita kalau Gaara telah berhasil dikalahkan oleh Naruto.

Murid dari SMP Suna tentu terkejut, mereka tahu kalau Naruto itu kuat tapi mereka tidak tahu kalau Naruto bisa mengalahkan Gaara, itu wajar saja karena Gaara pada saat itu merupakan murid SMP kelas 1 terkuat di kota Kyoto dan Naruto hanya masuk 5 besar saja.

Beberapa hari kemudian, Shira yang tidak percaya rumor itupun berniat untuk mendatangi langsung sekolah Naruto dan sekaligus berniat untuk menantangnya. Dan apa yang ia dapati ternyata Naruto saat itu sedang sakit perut karena meminum susu basi yang ia minta baik-baik (curi) dari laci meja Chōji.

Alhasil Naruto pun meminta agar Shikamaru yang saat itu bersamanya untuk menggantikannya karena ia mau ke toilet untuk buang air besar.

Shira tentu tidak mempermasalahkannya, karena menurutnya Shikamaru bukanlah ancaman berarti karena Shikamaru hanyalah peringkat 6 dan Shira merupakan peringkat 4 murid SMP kelas 1 terkuat di Kyoto.

Dan pemikiran Shira pun salah besar, ternyata peringkat tidak sepenuhnya menggambarkan kekuatan dari seseorang itu. Ia berhasil dikalahkan oleh Shikamaru dengan cukup meyakinkan, Karate Shira benar-benar bisa diredam oleh kemampuan Kickboxing dari Shikamaru.

Tidak lama setelah itu, datanglah Gaara bersama dengan Chōji, mereka terdengar sedang meledek Naruto yang saat itu sedang terkena diare, Gaara pun dibuat terkejut ketika melihat kedatangan Shira, anak kelas 1 terkuat kedua di SMP Suna sekaligus orang yang Gaara cukup percayai di sekolahnya yang sebelumnya.

Sama halnya dengan Shira, ia juga terkejut dan tidak percaya kalau mantan 'Bossnya' itu bisa berteman dengan orang lain, karena setahunya Gaara adalah tipe Lonewolf (serigala penyendiri).

(Istilah Lonewolf biasa diberikan kepada orang kuat yang lebih suka bergerak sendiri dan tidak terikat dengan suatu kelompok manapun).

Gaara pun menceritakan kalau Naruto telah merubahnya, ia yang selama ini selalu menganggap orang lain itu hanyalah alat kini telah berubah, ia yang dulu tidak percaya dengan namanya teman pun juga ikut berubah.

Berkat dari Naruto, Gaara benar-benar bisa merasakan bagaimana memiliki seorang teman yang loyal dan dapat diandalkan. Gaara pun mulai mencoba untuk membuka dirinya dan alhasil ia pun bisa berteman dengan kedua sahabat Naruto yang lainnya, yakni Shikamaru dan juga Chōji.

Shira yang mendengar itu tentu dibuat kagum dengan sosok Naruto, sepertinya Naruto ini benar-benar orang yang sangat hebat karena tidak hanya mengalahkan Gaara, dia juga berhasil merubah sifat monster dari seorang Gaara itu sendiri.

Setelah sedikit bercerita Shira pun diantar pulang oleh Gaara dan juga Chōji, sedangkan Shikamaru memilih untuk kembali ke kelasnya untuk tidur.

Seminggu kemudian, Naruto datang ke SMP Suna seorang diri, tindakannya itu berhasil menarik perhatian para murid dari SMP Suna, khususnya anak kelas 1.

Baru saja Naruto mau dikeroyok murid SMP Suna, Shira dengan cepat datang dan langsung mencegahnya, mengatakan kalau Naruto adalah tamunya.

Naruto tersenyum simpul ketika melihat kedatangan Shira, Naruto pun langsung mengajak Shira untuk menyelesaikan urusan mereka yang sebelumnya, namun Shira menolak dan mengakui kalau dia sudah kalah.

Naruto yang mendengar itu tertawa pelan, tanpa basa-basi ia kemudian mengajak Shira untuk menjadi temannya.

Shira sebenarnya sempat ragu tapi keraguannya itu hilang setelah mengingat perubahan yang dialami oleh Gaara saat ini. Ia pun dengan senang hati menerima tawaran pertemanan dari Naruto, dan beberapa minggu kemudian, mereka pun menjadi teman baik bersama dengan Shikamaru dan juga Chōji.

Hubungan pertemanan mereka semakin bertambah kuat seiring dengan berjalannya waktu.

Entah sudah beberapa perkelahian yang sudah mereka jalani dan beberapa peperangan yang telah mereka lakukan. Satu hal yang Shira ingat jelas, yaitu ia bersyukur karena telah menjadi bagian dari kelompok yang dipimpin oleh seorang Namikaze Uzumaki Naruto.

Karena dari situ dia mendapat banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang sangat berharga.

Ah iya, Shira juga pernah mengambil foto mereka berempat (Naruto, Gaara, Shikamaru dan Chōji) saat mereka kelas 2 SMP. Sebagai kenang-kenangan katanya.

(Gambarnya ada di foto profil akun ini dan untuk gambar lebih jelasnya ada di Wattpad).

Flashback End.

.

.

.

.

.

"Jika perkataanmu itu memang benar, seberapa kuat sebenarnya orang itu, Shira?" Aoba membuka suara setelah terdiam cukup lama.

"Sangat kuat, sangat-sangat kuat!" Shira berkata dengan raut wajah serius.

Tiba-tiba suara keras Kidomaru menginterupsi perbincangan mereka.

"SEMUANYA, KITA AKAN MELAKUKAN FORMASI ITU!" Kidomaru berteriak dengan lantang.

"APA KALIAN MENGERTI?!" tambah Kidomaru.

"YA, KIDOMARU-SAN!".

"BAGUS, KALAU BEGITU HANCURKAN SAMPAH-SAMPAH TIDAK BERGUNA ITU!".

"WORYAAAAAA!".

"YOSH, SEMUANYA AYO HANCURKAN MEREKA!" teriakan Naruto menarik perhatian seluruh murid Shika Commerce. Bersamaan dengan itu, Naruto langsung berlari menuju pasukan RWK.

"RAAAAAAAHH!" Hal itu diikuti oleh seluruh pasukan KHS yang berlari di belakang Naruto.

"Mari kita lihat seberapa kuat temanmu itu, Shira" Yamato melipat kedua tangannya di depan dadanya. Menyaksikan dengan seksama peperangan yang kembali dimulai.

Para Sophomore Shika Commerce sedikit dibuat kagum ketika melihat pasukan KHS bergerak secara berkelompok dan juga lumayan padu, karena setahu mereka KHS selalu bergerak secara sendiri-sendiri karena pada dasarnya KHS memiliki kemampuan individu yang lebih mentereng.

Namun hal itu juga selalu menjadi boomerang kepada pasukan KHS. Karena bagaimanapun juga, bergerak sendiri ketika berkelahi secara berkelompok itu adalah hal yang bodoh dan tentunya gampang untuk dieksploitasi bagi pihak musuh.

Kembali ke pertarungan, pasukan KHS yang dipimpin Naruto kini semakin memasuki bagian terdalam pertahanan milik RWK.

Hal itu terlihat aneh dan tentunya terlihat seperti disengaja, para Freshmen SC yang melihat itu dibuat bingung dengan apa yang pasukan RWK coba lakukan, kecuali para Sophomore mereka.

Para Sophomore SC sepertinya paham dengan apa yang dilakukan oleh pasukan RWK. Berterimakasih lah dengan pengalaman yang mereka dapatkan ketika berperang melawan pasukan RWK dan pasukan KHS kurang lebih setahun yang lalu.

Hal itu membuat Yamato, Raido dan Aoba tersenyum miring, mereka ingin melihat apakah pasukan KHS yang dipimpin oleh Dewa dari anak SMP itu bisa mengatasi strategi RWK atau tidak.

Sedangkan para Freshmen mereka yang tadi bingung kini tersenyum remeh dan bahkan ada yang tertawa (kecuali Shira) ketika melihat kebodohan yang dilakukan oleh paskan RWK karena telah membukakan jalan lebar untuk Naruto dan kawan-kawan.

'Apa mereka sengaja melakukan itu agar Ruto-san bisa langsung untuk menemui Pemimpin mereka?' batin Shira.

"Apa yang kalian tertawakan bodoh?" Yamato menatap datar para Kohainya.

"Anu Senpai, apa mereka serius? Kenapa mereka membuka jalan yang lebar seperti itu? Mereka itu mau kalah atau bagaimana?" Chiriku menjadi perwakilan dari para Freshmen.

"Kheh, kalian benar-benar masih ingusan rupanya, diam dan saksikanlah, apa yang akan dilakukan oleh pasukan RWK yang kalian sebut bodoh itu" ujar Yamato yang memberikan seringai mengerikannya, hal itu diikuti oleh seluruh Sophomore SC yang juga memberikan seringai mengerikan mereka.

Yamato tertawa dalam hati ketika mendengar cemoohan dari para adik kelasnya. Hahh, mereka dengan ketidaktahuan mereka.

Yamato kemudian kembali mengalihkan atensinya ke arah area peperangan.

Sesuai perkiraan para Sophomore SC, RWK ternyata melakukan formasi pamungkas mereka hanya saja sepertinya ada perubahan atau variasi yang mereka lakukan.

Karena seingat mereka, Formasi Lingkaran Semut ini tidak seperti ini ketika mereka melawan pasukan RWK kurang lebih setahun yang lalu.

Formasi pamungkas mereka itu bermula dari:

1. Penyerangan secara membabi buta dan kemudian dengan cepat mereka (pasukan RWK) langsung menyebar ke bagian luar dari pasukan musuh sehingga membuat mereka terlihat akan melakukan Formasi Dinding dengan skala yang lebih besar.

2. Kemudian mereka akan berputar melawan arah jarum jam sambil mengecilkan lingkaran mereka, hal itu mereka lakukan agar mereka dapat membatasi ruang gerak lawan mereka sekaligus membuat pihak lawan menjadi panik dan berupaya agar cepat-cepat keluar dari Lingkaran Setan ini.

3. Setelah tahap dua berhasil, mereka akan merubah arah rotasi mereka dengan berputar mengikuti arah jarum jam, sehingga hal itu membuat pihak lawan yang mencoba lewat langsung terhimpit dan mulai berjatuhan satu persatu akibat menabrak dinding bergerak yang dilakukan oleh pasukan RWK.

4. Ketika tahap tiga berhasil maka mereka akan melaksanakan tahap yang terakhir, yakni tahap penghabisan. Ditahap ini mereka (pasukan RWK) akan menginjak, menghajar dan bahkan memukul menggunakan benda tumpul kepada lawan yang berhasil mereka jatuhkan, dan kemudian secara cepat mereka akan kembali mengecilkan formasi mereka dan akan menghajar sisa pasukan lawan yang berada ditengah-tengah pasukan mereka.

Dengan begitu, jika formasi mereka itu berhasil maka kemenangan mutlak akan berada di tangan mereka.

Kembali ke murid Shika Commerce.

Para Sophomore SC yang melihat variasi baru dari Formasi Lingkaran Semut itu dibuat cukup kagum, mereka benar-benar harus mengakui kalau pasukan RWK sangat hebat ketika bergerak secara berkelompok.

Sementara itu para Freshmen SC yang melihat itu menganga tidak percaya ketika sebelumnya mereka berpikir kalau pasukan RWK ini telah melakukan kesalahan yang bodoh dan benar-benar konyol.

Mereka pun hanya bisa terdiam ketika sebelumnya telah menghakimi pasukan RWK terlalu cepat. Sepertinya mereka harus lebih banyak belajar dan mengurangi rasa angkuh mereka.

"Bagaimana? Hahaha" Yamato tertawa pelan ketika melihat seluruh adik kelasnya terdiam membisu.

"Aku tidak menyangka kalau RWK sehebat ini!" hanya Shira yang membalas perkataan Yamato.

"Tapi tetap saja, hal itu masih belum bisa untuk menghentikan Ruto-san, Shika-san dan Chōji-san!" tambah Shira dengan percaya diri.

"Kau terlalu menganggap tinggi mereka! Lihatlah mereka yang kau banggakan itu juga sedang dihajar!" Raido yang tadi diam kembali membuka suara.

Terlihatlah Naruto bersama dengan para Freshmen terkuat KHS sedang dihajar dari berbagai arah oleh pasukan RWK.

Mereka menghajar habis Inuzuka Kiba, Aburame Shino, Hyūga Neji dan juga menghajar teman baiknya yakni Akimichi Chōji, dan juga Nara Shikamaru.

Ah tidak lupa mereka juga menghajar seorang yang kelihatannya seperti Uchiha Sasuke. Eh tunggu dulu, apa itu benar Uchiha Sasuke?.

Shira yang melihat itu hanya tersenyum misterius, dia kembali dibuat terkejut. Seperti kata Naruto dulu, sepertinya mantan Kaptennya itu benar-benar sahabat dari si Uchiha itu karena ia bisa mengajak Sasuke untuk ikut ke dalam timnya.

Satu hal yang kalian harus tahu, dari rumor yang beredar di SMP dulu, kau tidak akan bisa merekrut seorang Uchiha Sasuke karena Sasuke adalah orang yang sangat kuat dan sangat benci untuk bekerja di bawah seseorang, kecuali orang itu adalah sahabat baiknya sendiri.

Maka dari itu, merekrut seorang Uchiha Sasuke bagaikan hal yang mustahil. Jangankan merekrut, mengalahkannya saja kalian tak akan mampu.

"Tenang saja Senpai, mereka masih belum mengeluarkan seluruh kemampuan mereka" Shira tersenyum miring sambil kembali diam menyaksikan peperangan yang sedang berlangsung.

"Hmph, mari kita lihat soal itu, apa mereka bisa selamat dari formasi itu atau tidak" balas Raido menyeringai.

Para murid Shika Commerce pun kembali fokus untuk menyaksikan peperangan tersebut.

Dan sampai lah saat dimana Naruto, Sasuke dan Shikamaru membalikan keadaan, para murid SC yang melihat itu membulatkan mata mereka tidak percaya.

Bagaimana bisa Sasuke dan Shikamaru bisa bergerak sehebat itu dalam keadaan terjepit seperti itu?.

Dan juga bagaimana bisa sebuah pukulan dari Naruto berhasil membuat banyak sekali pasukan RWK berjatuhan? Apa ini nyata?!.

"B- bagaimana bisa?!".

"Itu masih belum seberapa, Senpai" Shira kembali dibuat tersenyum tipis ketika melihat reaksi dari teman-teman sekolahnya.

'Ruto-san menggunakan Overhand Punch? Jadi seperti itu, dia masih belum mau menggunakan pukulan terkuatnya ya, mungkin ia menyimpannya untuk orang yang bernama Kimimaro itu' batin Shira yang cukup bingung melihat Naruto yang memilih untuk menggunakan pukulan terkuat ketiganya.

"Jangan senang dulu, lihat yang bagian belakang sana, mereka dihajar seperti binatang!" Aoba yang sejak tadi diam akhirnya berbicara.

Perkataan dari Aoba berhasil menarik seluruh perhatian murid SC ke tempat yang dimaksud.

"Sepertinya KHS masih seperti dulu, yang menonjol hanya 2 sampai 3 orang saja" tambah Aoba.

Para Freshmen SC yang melihat adegan brutal itu secara tidak sadar meneguk kasar ludah mereka. Mereka harus mengakui kalau RWK itu benar-benar kelompok yang tidak kenal ampun!.

Namun hal itu tidak berlangsung lama karena seseorang dari pasukan KHS yang dihajar langsung berdiri sambil berteriak dengan suara yang berat.

"AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA!".

'C- Chōji-san?!' Shira yang melihat itu seketika mengeluarkan keringat dingin.

"Oh tidak, dia marah!" Shira yang sejak tadi kalem berubah panik.

"Dia siapa, Shira?" tanya Yamato.

"Dia Chōji-san, orang yang tadi kusebut bersama dengan Ruto-san dan Shika-san, Yamato-senpai!".

Kembali ke area peperangan, tiba-tiba saja Chōji mengamuk dan menghajar pasukan RWK yang mengerumuninya, ia menghajar membabi buta siapa saja yang mendekatinya.

Hal itu pun membuat pasukan RWK yang mengerumuninya terbang kesana kemari akibat power dari Chōji yang meningkat dengan skala yang gila.

Beberapa pasukan RWK yang tidak terkena amukan dari Chōji tentu langsung memukul, menendang dan bahkan menghantamkan benda tumpul ke arah kepala dan tubuh Chōji, namun upaya mereka itu seperti sia-sia karena hal tersebut tidak bisa menghentikan Chōji.

Bahkan Chōji sendiri seperti tidak merasakan apa-apa, malahan hal itu semakin membuatnya mengamuk dan membabat habis semua orang yang mendekatinya.

Shira yang melihat itu semakin panik.

"Apa di dekat sini ada Supermarket?" tanya Shira.

"Hm? Ya ada, sekitar 200 meter lewat sana!" balas Chiriku menunjuk ke sebelah kanan mereka (di dekat tempat dimana Trio UE berada). Sambil terus menyaksikan amukan dari orang yang bernama Chōji itu.

"Terimakasih!" tanpa membuang waktu lagi, Shira langsung berlari menuju tempat yang dimaksud.

"Oy kau mau kemana?!" Teriak Chiriku. Namun teriakannya diabaikan oleh Shira yang sosoknya mulai hilang tertelan lebatnya pepohonan yang ada di Hutan Senju ini.

"Masa bodoh ah" Chiriku kemudian kembali memfokuskan perhatiannya kepada jalannya peperangan.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sebelumnya, di tempat Trio UE.

Mereka dibuat cukup terkesima ketika melihat RWK Gen 4 menggunakan variasi baru dari formasi andalan mereka, hal itu tentu membuat peperangan ini menjadi semakin menarik.

"Sepertinya mereka benar-benar merubah formasi sialan mereka itu ya?" ujar Shisui yang kini berbaring di atas dahan pohon yang sejak tadi ia duduki.

"Ya, mereka sepertinya menggabungkan Formasi Dinding mereka dengan Formasi Lingkaran Semut mereka" balas Itachi.

"Formasi Dinding untuk menghabisi Naruto, Sasuke dan Shikamaru yang berada di depan. dan Formasi Lingkaran Semut mereka gunakan untuk menghabisi pasukan yang berada di belakang mereka bertiga" tambah Itachi.

"Formasi mereka itu terlihat seperti sedang memotong kepala ular (Ketua pasukan KHS, Naruto) dari tubuhnya (Pasukan KHS)" gumam Tobi yang mencubit dagunya (topengnya).

"Ya, kelihatannya begitu" timpal Shisui santai.

"Ah aku baru ingat, kau pernah memberitahukan Shika-kun Formasi mereka (RWK) sekaligus cara mengatasinya kan, Itachi? Hahaha sepertinya hal itu tidak terlalu berguna sekarang" tambah Shisui tertawa pelan sambil menatap Itachi yang berada di bawah dahan pohon tempatnya berbaring.

"Kurang tepat, aku hanya memberi tahu nama formasi dan karakteristik dari formasinya saja kepada Shikamaru, selain itu dia sendiri yang mencari cara untuk mengatasinya" balas Itachi tanpa melepaskan pandangannya dari area peperangan.

Shisui yang mendengar itu tersenyum lebar, si tukang tidur itu memang jenius, ia tidak sabar untuk melihat strategi apa yang akan digunakan oleh si nanas jenius itu.

"Nara Shikamaru huh? Jenius seperti biasanya" ujar Tobi yang menatap tepat sosok Shikamaru.

Beralih ke area peperangan, saat ini Naruto, Sasuke dan Shikamaru telah berhasil membalikkan keadaan.

"Shikamaru memang tandem yang sempurna untuk Sasuke" gumam Itachi yang lumayan kagum ketika melihat keselarasan gerakan yang dilakukan oleh adiknya dan Shikamaru.

"Fyuu~".

Siul Shisui ketika melihat Naruto berhasil menjatuhkan beberapa orang dari pasukan RWK hanya dengan sekali pukul.

"Pukulan si Baka Naru benar-benar mengerikan, dia semakin hebat saja nee, Oni- maksudku Tobi-san?" Shisui kini merubah posisinya, ia yang tadi berbaring kini duduk.

Tidak lupa ia juga merutuki dirinya sendiri karena hampir keceplosan.

"Hm, memiliki mereka bertiga dalam tim memang adalah sebuah keunggulan yang mutlak" balas Tobi, mengabaikan Shisui yang hampir keceplosan.

Itachi kemudian bertukar pandang dengan Tobi.

"Dia masih belum tahu kalau aku tahu?" gumam Itachi pelan.

"Biarkan saja, aku suka melihat ekspresi bodohnya ketika aku memberitahunya nanti kalau kau juga tahu" gumam Tobi yang tidak kalah pelannya dari Itachi.

Itachi yang mendengar itu terkekeh pelan.

"Kau kenapa Itachi?" ternyata kekehan dari Itachi tidak luput dari pendengaran Shisui.

"Tidak kenapa-kenapa" balas Itachi santai.

Shisui yang mendengar itu hanya mengangkat bahunya tidak peduli dan kembali ke posisi berbaringnya, mereka bertiga pun kembali menyaksikan jalannya peperangan.

Kembali ke peperangan.

Berbeda dengan Trio depan KHS yang sudah mulai membalikan keadaan, hal yang sebaliknya terjadi di bagian belakang mereka, pasukan KHS berhasil ditekan oleh pasukan RWK.

Sampai-sampai Neji, Kiba, Shino dan Chōji dihajar dari berbagai arah oleh pasukan RWK yang mengelilingi mereka.

Dan sampai lah saat dimana sebuah pipa besi menghantam dengan keras kepala Chōji sehingga membuat kepalanya mengeluarkan darah segar, hal itu sekaligus membuatnya jatuh terduduk memegangi kepalanya yang terus mengucurkan darah.

"AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA!".

"O Oh, monster yang sebenarnya telah bangkit!" Shisui kembali mengambil posisi duduk.

"Ini akan buruk bagi kedua belah pihak, karena Chōji saat ini akan menghajar siapa saja yang mendekatinya, entah itu lawan ataupun kawan" ujar Itachi yang mulai terlihat menunjukkan raut wajah tertarik.

"Ya kau benar, Chōji-kun kalau marah memang sangat mengerikan" balas Shisui yang mengeluarkan sebulir keringat dingin ketika melihat Chōji yang marah menghempaskan siapa saja yang mendekatinya ke berbagai arah.

"Apa aku harus turun tangan untuk menenangkannya?" tambah Shisui.

"Jangan!" tegas Tobi.

"Biarkan saja dia mengamuk, justru inilah apa yang pasukan KHS butuhkan saat ini, lihat lah dampak dari apa yang si Akimichi itu perbuat" ujar Tobi yang masih belum melepaskan pandangannya dari sosok Chōji.

Benar perkataan dari Tobi, amukan Chōji itu ternyata berhasil menarik sebagian besar pasukan RWK yang menghajar Neji, Kiba, Shino dan pasukan KHS yang lainnya.

Sehingga hal itu membuat pasukan KHS mulai membalikan keadaan.

Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang berlari dengan cepat melewati belakang Trio UE yang sedang fokus menyaksikan jalannya peperangan.

*Tap* *Tap* *Tap*

"Siapa itu?!" Tobi memutar badannya hal itu tentu diikuti oleh Shisui dan Itachi.

"Almamater biru navy, celana abu-abu, murid Shika Commerce kah?" ujar Shisui.

"Hn, mereka juga datang menonton rupanya" ujar Itachi.

"Kenapa dia terburu-buru seperti itu?" gumam Shisui.

Tobi dan Itachi yang mendengar itu hanya mengangkat bahu mereka tidak peduli dan memilih untuk kembali menyaksikan peperangan yang sedang terjadi.

"Hahh, siapa yang peduli?" sama seperti Tobi dan Itachi, Shisui juga kembali mengalihkan seluruh atensinya ke area peperangan.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu, di area peperangan.

"Oh tidak, dia marah!" ujar Naruto yang melihat sahabat kecilnya mengamuk.

Perkataan dari Naruto didengar oleh Sasuke dan Shikamaru yang jaraknya sedikit jauh darinya yang saat ini sedang menghajar beberapa orang yang sedang mengepung mereka berdua.

"Menyingkir!".

*Bugh*

"Sialan!".

*Dugh*

Sebuah Uppercut dari Sasuke berhasil menghantam rahang orang yang berada di depannya. Bersamaan dengan itu, sebuah Roundhouse Kick dari Shikamaru juga berhasil menghantam belakang telinga dari orang yang ada di depannya. Sehingga hal itu berhasil menjatuhkan kedua lawan mereka.

Lalu dengan waktu yang singkat mereka langsung mengalihkan pandangan mereka ke tempat Chōji yang ternyata sedang mengamuk.

"Ini buruk!" Sasuke mengeluarkan keringat dingin. Shikamaru yang mendengar itu menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju dengan perkataan Sasuke.

Tanpa mereka sadari, beberapa orang dari pasukan RWK maju dan berniat untuk menyerang mereka berdua yang sedang diam menatap Chōji.

Namun sebelum mereka berhasil melukai Sasuke dan Shikamaru, sebuah Dropkick lebih dulu menghantam belakang tubuh mereka sehingga membuat mereka terjungkal ke depan.

*Dugh*

"Oy Sasuke, Shika, tetap fokus!" Naruto memberikan Dropkick kepada orang-orang yang ingin menghajar kedua sahabatnya.

Sasuke dan Shikamaru sedikit terkejut ketika melihat kehadiran Naruto yang tiba-tiba berada di belakang mereka.

"Terimakasih sudah menjaga belakangku Kapten" ujar Sasuke berterimakasih.

"Hahh, sepertinya hari ini aku punya banyak hutang, thanks brother" ujar Shikamaru.

Naruto hanya mengagguk pelan sebagai respon.

"Apa ada dari kalian yang membawa penawarnya?" ujar Naruto yang kini mulai kembali memasang kuda-kuda defensif karena pasukan RWK mulai kembali mengerubungi mereka bertiga.

"Tidak" balas Sasuke santai, Sasuke juga mulai memasang stance tinjunya tidak lupa ia juga memunggungi Naruto dan Shikamaru.

"Mendokuse" sama seperti kedua sahabatnya, Shikamaru juga memasang kuda-kuda Taekwondo-nya, sembari memunggungi mereka berdua.

Hal itupun membuat mereka bertiga saling memunggungi satu sama lain, sial bagi RWK, jika mereka bertiga sudah seperti ini maka mereka akan menjadi semakin sulit untuk dikalahkan.

"Sial, kalau begini tidak ada pilihan lain, aku harus menenangkannya sekarang juga!" bersamaan dengan itu, Naruto menyarangkan sebuah tendengan lurus ke perut orang yang berada di depannya.

*Dugh*

"Ugh!" tendangan dari Naruto berhasil membuat orang itu mundur beberapa langkah ke belakang.

Hal itu sontak membuat pasukan RWK yang lain semakin gencar untuk menghajar Naruto, akan tetapi Naruto bisa membelokkan, menangkis dan bahkan meng-counter serangan mereka. Ya walaupun ada beberapa tendangan dan pukulan juga yang mengenainya.

"Jangan dulu Naruto, lihatlah berkat dari perbuatan Chōji, pasukan kita mulai membalikan keadaan!" ujar Sasuke sambil menghindari dan memblok beberapa pukulan yang mengincar kepala dan perutnya.

Kemudian dengan cepat Sasuke meng-counternya dengan melesatkan pukulan yang sangat cepat ke arah dagu, rahang, hidung, ulu hati dan di beberapa bagian tubuh lainnya, sehingga perbuatannya itu berhasil membuat sedikit ruang untuk sekedar menarik nafas.

*Bugh* *Bugh* *Bugh*

"Sasuke benar, setidaknya jangan dulu, tapi ada baiknya kita mulai mundur sedikit demi sedikit agar nanti kita tidak kesusahan untuk mencapai tempat Chōji" ujar Shikamaru yang juga sedang sibuk menahan dan melakukan counter berupa tendangan kuat yang menghantam kepala dari beberapa orang yang berada di depannya.

*Dugh* *Dugh* *Dugh*

Berkat dari aksinya tersebut, Shikamaru berhasil membuat dirinya menciptakan ruang yang cukup untuk kembali mengambil nafas sekaligus memulihkan posisinya yang sempat menjauh dari punggung kedua sahabatnya.

"Kau benar, kalau begitu ayo kita lakukan" Naruto pun mulai bergerak mundur menuju pasukan KHS yang saat ini mulai kembali memberikan perlawanan kepada pasukan RWK.

Hal itu tentu diikuti oleh Sasuke dan Shikamaru.

"Kalian pikir mau kemana huh?!" ujar pasukan RWK yang kembali mengerumuni mereka, bahkan mereka semakin mempersempit ruang gerak Trio depan KHS.

"Ck sialan!" Sasuke berdecih kesal karena kembali dikerumuni.

"Hahh, benar-benar mendokuse!".

"Oy oy oy, berbaris yang rapi ya anak-anak! Kalian semua akan kebagian kok!" berbeda dengan kedua sahabatnya yang terlihat kesal, Naruto malah terlihat senang, bahkan ia terdengar seperti sedang main-main.

"Huh?! Kebagian apa, pirang?!" balas salah satu dari mereka (pasukan RWK).

"Kebagian bogem gratis! Makan nih!".

*Bugh*

.

.

.

.

.

.

.

.

"Huh? Tiba-tiba serangan mereka berhenti?" gumam Neji yang mulai bangkit, mengabaikan rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya, ia mencoba bangkit sembari mengurangi rasa pusing yang ada di kepalanya.

Neji kemudian mengalihkan pandangannya ke pasukan RWK yang sedang mengeremuni seseorang yang berada cukup dekat dengannya.

Dan orang itu adalah Chōji yang saat ini sedang saling jual beli pukulan dengan pasukan RWK, walaupun Chōji hanya sendiri tapi pasukan RWK lah yang dibuat kewalahan.

'Tidak kusangka kalau dia juga punya kekuatan monster!' batin Neji.

Sepertinya penilaiannya kepada Chōji salah besar, ia yang selama ini mengaggap Chōji bukanlah orang kuat dan merupakan titik lemah yang berada di Fraksi Naruto kini berubah.

'Sialan, darimana si Namikaze itu mendapat orang kuat seperti ini?' pikir Neji.

Neji kemudian menggelengkan kepalanya pelan, membuang pemikiran yang tidak sepantasnya ia miliki untuk saat ini.

Neji lalu mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan mendapati Kiba serta Shino yang masih dihajar oleh 3 sampai 4 orang dari pasukan RWK. Berterimakasih lah kepada Chōji yang berhasil menarik sebagian besar jumlah mereka untuk dilawannya seorang diri.

Tanpa membuang waktu lagi, Neji langsung berlari menuju tempat Kiba dan bersiap untuk melayangkan sebuah tendangan Twi-myo Yeop Chagi (Flying Side Kick) ke arah kepala orang yang memegangi satu tangan Kiba.

*Dugh*

"Ghk!".

Tendangan Neji mengenai tepat sisi kepala orang tersebut dan membuatnya langsung terhempas ke samping.

Setelah Neji mendaratkan kedua kakinya, ia kembali melakukan manuver dengan melayangkan sebuah Yeop Chagi (tendangan menusuk) yang mendarat di leher orang yang memegang tangan Kiba yang lain.

*Dugh*

"?!".

Alhasil orang tersebut pun langsung pingsan di tempat dan sekarang hanya menyisakan satu orang saja, yakni orang yang bertugas untuk menghajar Kiba.

Anggota RWK yang dimaksud pun tidak sempat bereaksi apa-apa karena Neji dengan cepat mampu menjatuhkan kedua temannya yang tadi memegangi kedua tangan Kiba.

Neji yang melihat lawannya masih diam terpaku pun mengambil inisiatif untuk langsung menghabisinya.

Tanpa membuang waktu Neji langsung memangkas jarak lalu dengan cepat menarik orang tersebut dan langsung menjatuhkannya menggunakan teknik Osoto Gari.

Salah satu teknik dari Judo untuk menjatuhkan lawan dengan menggunakan satu kaki penggunanya untuk menjegal satu kaki lawan dan menggunakan kedua tangan penggunanya untuk mendorong tubuh lawan agar lebih mudah untuk dijatuhkan.

Setelah lawannya berhasil dijatuhkan, Neji dengan cepat menyarangkan sebuah pukulan keras ke rahang orang tersebut, sehingga orang tersebutpun langsung pingsan.

"Oy Inuzuka, sampai kapan kau mau tidur disitu?!".

"Ugh, H- Hyūga?" Kiba membuka matanya perlahan sambil mencoba untuk bangkit dari posisi meringkuknya, badannya lemas setelah menerima siksaan tanpa ampun yang diberikan oleh pasukan RWK kepadanya.

"Sini kubantu" Neji membantu Kiba untuk duduk.

"Ugh terimakasih, sepertinya aku berhutang padamu".

Kiba kemudian mencoba untuk mengembalikan kesadarannya dan sekaligus mencoba untuk menghilangkan rasa pening di kepalanya, mencoba mengabaikan rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya.

"Apa kau yang mengalahkan mereka semua tadi?" ujar Kiba yang masih belum terlalu peka dengan area sekitarnya.

"Aku hanya menghajar 3 orang saja, sisanya orang itulah yang mengurusnya" Neji menunjuk orang yang dimaksud menggunakan dagunya.

Kiba yang melihat isyarat itupun langsung menoleh ke arah yang dimaksud, dan seketika ia membulatkan kedua matanya tidak percaya ketika melihat seorang Akimichi Chōji sedang melawan pasukan RWK seorang diri.

"A- Akimichi. . ."

"Ya, bukan hanya kau saja tapi aku juga dibantu olehnya, jika bukan karenanya maka aku tidak akan ada disini membantumu" Neji menjeda perkataannya, menatap Chōji dengan tatapan respect.

"Oh iya, kita tidak boleh membuang waktu disini karena Aburame membutuhkan bantuan kita" tambah Neji sembari mengalihkan pandangannya ke arah Shino yang kini sedang diinjak-injak oleh 4 orang pasukan RWK.

Neji kembali menatap Kiba yang masih mengumpulkan kesadarannya, melihat itu ia pun memutuskan untuk membantu Shino sendiri dan membiarkan untuk Kiba beristirahat terlebih dahulu.

"Kau tunggu disini, aku akan membantu Aburame-"

"Aku juga ikut, kau pikir aku akan membiarkanmu bertindak menjadi pahlawan seperti itu, hah?" Kiba memberikan senyum bersahabatnya.

Neji yang melihat itu tersenyum miring. Heh, dia tidak menyangka kalau peperangan ini mampu membuat mereka yang sebelumnya bermusuhan bisa berbicara cukup akrab seperti ini.

"Kalau begitu tunggu apa lagi?" Neji langsung berlari menuju tempat Shino yang jaraknya tidak jauh dari tempatnya berada.

"Jangan mencuri start sialan!" Kiba akhirnya mendirikan tubuhnya dan segera ikut berlari tepat di belakang Neji, dengan kecepatan yang lambat.

Tanpa Neji sadari, aksi dari Neji yang menolong Kiba dilihat oleh beberapa orang dari pasukan RWK, mereka pun segera memisahkan diri dari gerombolan yang mengeroyok Chōji dan langsung menyergap Neji yang saat ini sedang berlari menuju tempat Shino.

*Bugh*

"Ugh?!".

Sebuah pukulan berhasil bersarang di pipi Neji.

*Dugh*

"Guhk!".

Sebuah tendangan bersarang di dada Neji sehingga membuatnya terdorong ke belakang.

*Syut* *Tap*

Sebuah pukulan yang mengarah ke rahang Neji berhasil ditangkap, ditangkap oleh Kiba yang tiba-tiba mengambil posisi di depan Neji.

Kiba menarik tangan yang berada di genggamannya tersebut sehingga membuat pemiliknya mendekat ke arah Kiba secara paksa.

"RWK BANGSAT!"

*Dugh*

"Uhk!".

Kiba menyundul hidung orang tersebut sehingga membuat hidung orang itu mengucurkan darah, hal itu pun membuat orang itu secara refleks memegangi hidungya yang berdarah.

Tidak berhenti di situ, di detik yang sama, Kiba melancarkan Hook kanan yang tepat mengenai belakang telinga orang tersebut sehingga membuat orang tersebut jatuh ke samping.

*Bugh*

Dengan gerakan cepat Kiba kemudian berpindah ke belakang orang yang baru saja ia jatuhkan tersebut, dan berniat untuk menghajar anggota RWK yang tadi sempat menendang Neji.

Kiba melompat sambil menekuk lutut kanannya dan mengarahkannya ke dagu orang tersebut.

*Dugh*

"Ghk!".

Lagi-lagi serangan Kiba berhasil mendarat dengan mulus, orang tersebutpun berhasil dibuat terjungkal ke belakang.

Setelah berhasil menjatuhkan orang kedua, Kiba kemudian kembali bergerak dan berniat menghabisi orang terakhir, yakni orang yang tadi memukul Neji.

Orang tersebut tentu sudah lebih siap untuk menghadapi Kiba, orang tersebut pun langsung melancarkan sebuah pukulan lurus yang mengincar rahang Kiba, akan tetapi Kiba lebih dulu membanting tubuhnya ke depan (salto), sembari melakukan gerakan andalannya, yakni Rolling Thunder Kick.

*Syut* *Dugh*

"Guhahh!".

Tendangan akrobatik dari Kiba berhasil mendarat di belakang telinga orang tersebut dan membuatnya langsung jatuh terduduk setelah dirinya sempat mundur beberapa langkah.

Kiba lalu dengan cepat mendirikan tubuhnya, setelah itu ia berjalan mendekati anggota RWK yang terduduk itu, kemudian Kiba dengan cepat menghantamkan sebuah pukulan ke rahang orang tersebut.

*Bugh*

Orang tersebut pun akhirnya jatuh pingsan.

"Sekarang kita impas, Hyūga!" dengan nafas yang memburu, Kiba menatap Neji dari balik bahunya, sembari memberikan senyum miring.

"Cepat seperti biasanya eh, Inu?" Neji cukup terkesan ketika melihat Kiba berhasil mengalahkan 3 orang dalam waktu kurang dari 20 detik.

Mereka kemudian kembali memfokuskan diri mereka ke tujuan utama mereka yang sebelumnya, yakni membantu Shino.

Baru saja mereka mau beranjak dari tempat mereka, tiba-tiba segerombolan pasukan RWK datang menghimpit mereka berdua.

"Yang benar saja!" desis Neji marah.

"Mereka seperti tidak ada habis-habisnya! Sial!" Kiba mendecih kesal.

Mereka berdua pun mau tidak mau harus menghadapi gerombolan itu, sembari terus berjalan menuju tempat Shino berada.

Tanpa mereka berdua ketahui, gerombolan itu ternyata tidak sepenuhnya anggota RWK, di dalam gerombolan itu ternyata ada Naruto, Sasuke dan Shikamaru yang sedang adu jotos dengan pasukan tersebut.

Dan sampai lah dimana ketika gerombolan itu mulai berbenturan dengan anggota RWK yang sedang menginjak-injak Shino.

Naruto yang berada dekat dengan orang-orang yang menginjak Shino langsung melompat dan melancarkan sebuah tendangan sapuan berputarnya ke kepala orang-orang tersebut.

*Swung* *Dugh* *Dugh* *Dugh*

Tendangan kuat dari Naruto berhasil mendarat dan membuat mereka yang terkena langsung terhempas ke berbagai arah

Setelah itu Naruto mendaratkan kedua kakinya ke tanah, dan seketika ia melihat kalau ada orang yang terbaring tengkurap di tengah kerumunan pasukan RWK yang tadi ia tendang.

Ia pun langsung mengecek siapa orang itu, dan orang itu adalah Shino yang sepertinya dalam kondisi setengah sadar.

"Eh Shido, apa yang kau lakukan disini?".

"Dia pingsan bodoh, ugh sialan!" balas Sasuke yang terkena serangan lutut di perutnya, ia pun tidak mau kalah dan melepaskan sebuah pukulan Cross kanan ke wajah orang yang berada di depannya.

"Uoh kau pingsan ternyata! Mayday mayday! Buka formasi!" Naruto dengan cepat menarik Sasuke dan Shikamaru agar tidak menginjak tubuh Shino dan langsung memposisikan mereka untuk menutupi tubuh Shino, berniat untuk melindunginya.

"Gukh, fokus lah Rubah sialan! Kita kalah jumlah di sini!" ujar kesal Shikamaru yang baru saja terkena bogem mentah di pipinya.

"Bangsat!".

*Bugh*

Shikamaru melesatkan pukulan lurus sebagai counternya, dan pukulannya itu berhasil mengenai rahang orang tersebut sekaligus membuatnya hampir terjatuh, untung saja ada temannya yang menahannya.

Tiba-tiba Neji dan Kiba datang dari sisi sebelah kanan pasukan RWK yang mengepung Naruto, Sasuke dan Shikamaru.

*Bugh* *Bugh*

Kedatangan mereka berdua itu diiringi dengan sebuah pukulan dari masing-masing mereka ke belakang telinga dari dua orang anggota RWK yang memunggungi mereka berdua.

"Hahh hahh".

Neji dan Kiba mulai merasakan kelelahan.

"Woo kalian ada di sini juga ternyata, Kubo, Niki!" sambut Naruto sambil menghindari pukulan yang mengincar rahangnya tanpa melihat.

"Namikaze?!" ujar Neji dan Kiba secara bersamaan.

"Sudah selesai temu kangennya? Kami butuh bantuan di sini hey!" Sasuke berkata kesal karena Naruto masih saja main-main padahal mereka (Sasuke dan Shikamaru) sedang dalam keadaan kesulitan.

"Hehe, maaf-maaf" Naruto menggaruk belakang kepalanya menggunakan tangan kirinya dan tangan kanannya ia gunakan untuk menangkap tangan dari anggota RWK yang masih mencoba untuk memukulnya.

Naruto kemudian melempar orang itu ke arah Neji dan Kiba.

"Hajar dia bro!".

"A- apa?!" Kiba yang melihat kelakuan aneh Naruto tentu terkejut, belum siap dengan anggota RWK yang dioper kepadanya.

*Bugh*

Untung saja ada Neji yang berhasil menyarangkan sebuah pukulan lurus ke rahang orang tersebut sehingga membuat orang tersebut terjatuh.

Kemudian Neji menyambung gerakannya dengan sebuah serangan lutut ke wajah orang yang sedang berlutut di hadapannya.

*Dugh*

Orang tersebut pun langsung pingsan seketika.

"Kau lengah, Inu" Neji menatap rendah Kiba.

"Tch!".

Mereka berdua pun ikut bertarung bersama dengan Naruto, Sasuke dan Shikamaru.

Dengan saling memunggungi satu sama lain sehingga formasi mereka terlihat membentuk sebuah pentagon dengan melindungi Shino yang berada di tengah-tengah mereka.

Kurang lebih seperti ini tampilannya.

Neji - Kiba

Shikamaru - (Shino) - Sasuke

Naruto

Tidak lama setelah itu, tiba-tiba pasukan RWK yang berada di belakang menghimpit mereka berlima, dan itu di akibatkan oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan Chōji.

"MATI MATI MATI, MATILAH KALIAN SEMUA!".

Chōji benar-benar tidak terbendung, ia menghajar siapa saja yang berada di dekatnya.

"Chōji-san! Tenangkan dirimu- uaah!" Baiu yang ternyata sudah kembali bergabung berusaha untuk menahan Chōji akan tetapi dirinya tiba-tiba di lempar ke udara oleh Chōji.

Kemudian Chōji menarik tangannya ke belakang, berniat untuk menyambut Baiu yang ada di udara yang pastinya akan mendarat ke arahnya dengan sebuah pukulan.

*Brug*

"Ugh?!"

Tiba-tiba Midare yang berada di belakang Baiu datang dan memberikan Chōji gerakan Spear, serangan gulat yang Chōji ajarkan kepadanya dan juga Baiu.

Gerakan Spear dari Midare berhasil membuat Chōji sedikit terdorong ke samping, akan tetapi itu tidak berlangsung lama karena Chōji langsung mengangkatnya dan langsung membanting Midare ke tanah.

*Doom* *Brug*

"Guhk!".

"Ugh!".

Saat Midare berhasil dibanting, Baiu yang tadi di lempar ke udara juga bersamaan ikut jatuh dan menghantam tanah dengan sangat keras.

Untung saja tubuh mereka berdua yang lebih dulu menyentuh tanah, entah apa jadinya kalau kepala mereka duluan yang terbentur, mungkin mereka akan langsung pingsan.

Pasukan KHS yang sudah mulai membalikan keadaan tentu beberapa dari mereka (yang kebanyakan dari anggota Fraksi ACE) ikut andil untuk menenangkan Chōji yang mengamuk.

Namun ada juga murid KHS (yang kebanyakan murid Sophomore) yang memang ingin menghajar Chōji karena perbuatannya itu membuat pasukan KHS yang tadi mulai membalikan keadaan, kembali dalam keadaan terdesak.

Mereka pun langsung menabrakkan diri mereka ke tubuh Chōji dan sekaligus melepaskan pukulan mereka, akan tetapi Chōji melempar mereka semua ke berbagai arah.

"AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA!"

Bersamaan dengan itu, Naruto, Sasuke, Shikamaru, Neji dan Kiba telah berhasil mengalahkan pasukan RWK yang mengepung mereka.

Mereka membagi menjadi dua tim, tim pertama berisi Naruto, Shikamaru dan Kiba, lalu tim lainnya berisi Sasuke dan Neji yang saat ini masih menghajar beberapa orang dari anggota RWK yang mencoba untuk bangkit.

Kondisi mereka bisa dibilang tidak terlalu parah.

Naruto memiliki beberapa bagian yang memar di wajahnya dan sedikit bengkak di bagian pelipis kirinya.

Sasuke juga memiliki beberapa bagian yang memar di wajahnya, ada sedikit luka sobek di pipi kirinya dan ada sedikit noda darah di lubang hidungnya.

Shikamaru juga begitu, terdapat beberapa bagian memar di wajahnya, pelipis kirinya sobek dan ada noda darah di lubang hidungnya, sama seperti Sasuke.

Neji juga sama, terdapat banyak memar di area wajahnya, juga ada luka sobek di pipi kirinya dan beberapa noda darah yang terdapat di wajahnya, mulai dari lubang hidung, batang hidung dan sudut bibir.

Kiba juga sama, bisa dibilang dia lah yang memiliki paling banyak luka di wajahnya, mulai dari memar, luka sobek di pelipis kiri dan batang hidungnya dan noda darah di kedua lubang hidung, batang hidung dan pelipis kirinya.

"Tidur!".

*Bugh*

Sebuah pukulan dari Kiba menghantam anggota RWK yang mencoba untuk bangkit, dan hal itu berhasil membuat orang itu kembali tertidur (pingsan).

"Kerja yang bagus!" Naruto menepuk pelan pundak Kiba.

"Kheh ini belum seberapa!" balas Kiba angkuh.

"Belum seberapa tapi kok beberapa kali hampir pingsan, mendokuse" timpal Shikamaru yang menatap malas Kiba.

"Apa maksudmu hah?! Kau mau berkelahi?!".

"Sudah jangan bertengkar! Kita harus mengamankan Shiva dulu" potong Naruto yang mulai membopong Shino di bahunya.

"Namanya Shino sialan!" ucap Kiba yang masih marah.

Tiba-tiba dua orang dari kerumunan menabrak Naruto sehingga membuat dirinya serta Shino terjatuh.

*Brug*

"Adaw! Hey apa-apaan kau ini?!" Naruto menatap kesal kedua orang yang menabraknya, sepertinya mereka merupakan murid dari KHS karena mereka berdua memakai gakuran hitam, sama sepertinya.

"Ah maafkan aku, eh Naruto-san?".

"Midori?! Akan kuhajar kau!" Naruto mulai menggulung lengan gakurannya.

"M- maafkan aku!" Midori alias Midare kemudian berlindung di belakang orang yang tadi ikut terlempar bersamanya.

"Shigure tolong aku!".

"E- eh?! Aku tidak mau mati!".

"Shigure?" Neji yang mendengar nama itu menoleh ke asal suara tersebut. Ia pun sedikit merasa lega setelah tahu kalau salah satu orang terpercayanya masih sadar.

Tanpa Neji sadari, seorang anggota RWK yang berada di dekatnya mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya.

"Hyaaaah!" orang tersebut pun dengan sekuat tenaga langsung berlari dan mengarahkan pisaunya ke perut Neji.

*Bugh*

Namun tindakannya tersebut dihentikan oleh sebuah bogem mentah yang mengenai tepat di telinganya, hal itu pun membuat orang tersebut terjatuh dan membuat kepalanya terbentur di tanah dengan sangat keras sehingga membuat kesadarannya hilang.

Orang tersebut mengambil pisau lipat itu dan langsung melemparnya ke pinggir lapangan.

"Kau berhutang satu padaku, Hyūga!" ternyata orang yang menyelamatkan Neji adalah Sasuke.

Neji yang melihat itu terdiam, lidahnya terasa kelu, tidak mampu untuk mengatakan terimakasih kepada Sasuke yang telah menyelamatkan nyawanya.

"Tugas kita sudah selesai disini, ayo kita kembali!" tanpa menunggu balasan perkataan dari Neji, Sasuke langsung berlari menuju tempat Naruto dan yang lainnya berada.

Neji merasa malu dan tidak enak karena telah diselamatkan oleh orang yang dua bulan lalu ingin ia bunuh, benar-benar ironi.

Neji menggelengkan kepalanya pelan, ia kemudian ikut berlari menuju tempat Naruto dan kawan-kawan berada.

"Yo Sasuke, Neko!" Naruto menyambut kedatangan Sasuke dan Neji.

"Namaku Neji, dasar kuning sialan!" protes Neji.

"Ah karena semuanya sudah disini, sekarang ayo kita hentikan Chōji!" ujar Naruto tidak memperdulikan protes dari Neji.

"Terus bagaimana dengan Shino?" tanya Kiba.

"Hm iya juga. Sasuke, bisakah kau membawanya ke pinggir?"

"Hn, tapi aku butuh satu atau dua orang lagi untuk berjaga-jaga jika saja ada yang menyerangku ketika aku membawanya ke pinggir lapangan" balas Sasuke santai.

Well tidak ada salahnya untuk sejenak mengambil nafas, lagipula dia harus menyimpan tenaganya. Begitulah pikir Sasuke.

"Midori dan kau jangkung, temani Sasuke ya?" Naruto menoleh ke arah Midare dan Shigure.

"Ha'i!" jawab mereka berdua.

"Kalau begitu ayo!" tanpa mau membuang waktu, Sasuke langsung menggendong Shino di belakangnya dan segera berlari menuju pinggir lapangan, di belakangnya diikuti oleh Midare dan juga Shigure.

"Oy Nero, kenapa dari tadi kau diam?" Naruto menoleh ke arah Neji yang sepertinya sedang melamunkan sesuatu.

"Bukan urusanmu".

"Hahh, terserah" Naruto mengangkat bahunya tidak peduli.

"Baiklah Kubo, Nero, sebelum kita menghentikan Chōji aku mau kalau kali ini kalian mengikuti instruksiku" kali ini Naruto berbicara dengan nada serius.

"Aku mau kalian berdua membantu Shika untuk membuat lingkaran bersama pasukan KHS untuk mengelilingiku dan juga Chōji" tegas Naruto.

"Untuk apa?" balas Kiba yang sebenarnya tadi ingin protes karena namanya kembali salah disebut.

"Aku akan mencoba menenangkan Chōji".

"Kenapa kita tidak melakukannya saja bersama-sama?" kali ini Neji yang bertanya.

"Itu bisa saja, tapi itu akan menyakiti Chōji dan jika itu terjadi maka hal itu akan membuat kemampuan bertarung dari kelompok kita akan berkurang secara signifikan" timpal Shikamaru yang sejak tadi diam.

"Belum lagi kita harus mengambil alih pasukan kita yang saat ini butuh sosok pemimpin. Singkatnya, tolong percayakan hal ini kepada Naruto" tambah Shikamaru.

"Tenang saja, aku sudah biasa menenangkan Chōji" Naruto memberikan cengiran andalannya.

"Baiklah, kalau begitu tunggu apa lagi?".

"Oke, ayo kita pergi!".

Naruto langsung berlari menerobos kerumunan yang ada di dekatnya. Shikamaru, Neji dan Kiba yang melihat itu juga ikut berlari tepat di belakangnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kita pindah ke tempat dimana para Petinggi RWK berada.

"Jika saja si gendut itu tidak ada, maka Formasi Lingkaran Semut 2 kita pasti akan berhasil" Kidomaru mengigit bibirnya kesal.

"Ya kau benar, tapi harus ku akui kalau anak itu (Chōji) benar-benar kuat! Lihat saja, bagaimana bisa dia melempar manusia seperti itu?" ujar Jirobo yang terkesima dengan kekuatan Chōji.

"Ya kau benar, dan juga sepertinya anak itu tidak bisa membedakan yang mana kawan dan mana lawannya" Kidomaru tersenyum sinis.

"Ini akan menjadi keuntungan bagi kita, sekarang kita sisa menarik kembali pasukan kita dan membiarkan anak itu menghajar sendiri pasukannya!" tambah Kidomaru.

Kidomaru pun mulai beranjak dari tempatnya dan berniat untuk berjalan menuju ke belakang.

"Kau mau kemana?" tanya Jirobo yang cukup dibuat penasaran.

"Meminta persetujuan Kimimaro-san untuk menarik pasukan kita" balas Kidomaru santai sambil terus berjalan menuju Pemimpinnya itu.

"Ada apa, Kidomaru?" tanya Kimimaro setelah melihat salah satu Petingginya datang kepadanya.

"Kimimaro-san, kita harus menarik pasukan kita".

"Untuk apa?" Kimimaro mengangkat sebelah alisnya.

"Kau lihatkan si gendut yang mengamuk itu? Sepertinya dia tidak bisa membedakan kawan dan lawannya" jeda Kidomaru.

"Jadi sebaiknya kita menarik pasukan kita dan membiarkan si gendut itu mengamuk dan menghabisi sendiri pasukannya" sambung Kidomaru.

"Kau mau menarik apa? Pasukan kita sudah tidak bisa kemana-mana lagi" ujar Kimimaro datar.

"Apa maksudmu, Kimimaro-san?" Kidomaru dibuat cukup bingung dengan perkataan Kimimaro.

"Lihatlah sendiri".

Kidomaru menoleh ke belakang dan mendapati kalau sebagian besar pasukan yang ditugaskan untuk menghabisi Trio depan KHS sudah dikalahkan.

Tidak hanya itu, sisa dari pasukan lapis pertama dan kedua mereka kini sedang dikurung oleh pasukan KHS dan saat ini sedang dihajar habis-habisan.

Seperti karma, pasukan KHS terlihat memakai Formasi Dinding milik mereka, dan kelihatannya itu cukup berhasil.

"B- bagaimana bisa?!" Kidomaru menatapnya tidak percaya.

Kurobachi dan Jibachi yang berada di sisi Kimimaro juga menatap tidak percaya, ini benar-benar buruk.

"Apa kita harus menggerakkan duo kembar dan pasukan lapis ketiga kita?" Kidomaru kembali bertanya.

"Masih belum".

"Kenapa, Kimimaro-san? Tidakkah kau lihat kalau kita sedang tertekan?" Kidomaru mulai kehabisan kesabarannya karena Ketuanya ini terkesan santai dan terlalu menganggap remeh KHS.

"Iya, Kido benar, Kimimaro-san! Kita harus menggerakkan duo kembar dan pasukan lapis ketiga kita untuk mengambil alih pasukan kita!" Jibachi ikuti menimpali perkataan dari Kidomaru.

Berbeda dengan Jibachi, sang kakak Kurobachi hanya terdiam, sambil di dalam hati merutuki sang adik yang telah menyebabkan peperangan ini terjadi.

"Belum saatnya, kita hanya perlu menunggu sedikit lagi, kau lihat kan kalau bukan hanya pasukan kita saja yang berada dalam situasi buruk? Ingatlah kalau pasukan KHS juga mengalami hal yang sama!" suara dingin Kimimaro menyadarkan mereka yang sempat panik.

"Dan apakah kalian tidak ingat kalau situasi ini hampir sama dengan peperangan kita yang sebelumnya? Saat itu kita dengan panik menggerakkan seluruh pasukan kita dan apa yang kita dapat? Kita dibabat habis karena telah salah mengambil keputusan!" tambah Kimimaro yang mulai menunjukkan emosinya.

"Sekarang kita tinggal menunggu, apakah si gendut itu akan menghabisi sendiri pasukannya atau tidak, bersabarlah!" Kimimaro kembali melunak, ia kemudian kembali menyamankan posisi duduknya.

Kidomaru dan Jibachi yang mendengar itu membisu, Kimimaro benar, mereka harus lebih bersabar, lagipula jumlah pasukan KHS saat ini juga jauh berkurang.

Dan ketika pasukan mereka (KHS) tersisa sedikit maka mereka akan menghancurkan pasukan KHS itu dengan mudah menggunakan kekuatan mereka yang tersisa.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di tempat Sasuke.

"Letakkan disini saja, Sasuke-san!" ujar Midare.

"Hn".

Sasuke menurunkan tubuh Shino di tempat yang Midare tunjuk. Tidak lama setelah itu datang Shigure yang baru saja selesai mengalahkan seorang anggota RWK yang tadi mengejar mereka.

"Hahh hahh, maaf telah membuat kalian menunggu" Shigure tertunduk sambil memegangi kedua lututnya, mencoba mengatur pernafasannya yang kacau.

"Hn, tidak masalah".

Sasuke kemudian mengambil posisi duduk, beristirahat setelah tadi berlari cukup jauh sambil menggendong Shino. Belum lagi ia tadi juga terlibat perkelahian, tapi ia masih bisa menang walau hanya menggunakan kedua kakinya saja.

Midare dan Shigure yang melihat itu juga ikut duduk selonjoran di sebelah Sasuke.

"Apa ini tidak apa-apa? Maksudku kita beristirahat disini dan membiarkan mereka yang lain berperang?" Midare merasa tidak enak.

"Pasukan kita sedang unggul, kurasa beristirahat semenit tidak masalah" respon dari Shigure.

Perkataan Shigure membuat Sasuke terkekeh pelan, ia tiba-tiba teringat sosok Shikamaru yang pasti selalu memanfaatkan kesempatan apa saja untuk beristirahat.

"Itu benar, kalian bersantailah sebentar dan percayakan Chōji kepada Naruto dan yang lainnya" ujar Sasuke.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba seseorang muncul di balik semak-semak yang ada di belakang mereka.

"Eh, ada murid KHS rupanya" ujar orang tersebut.

Sasuke dan yang lain sontak menoleh ke asal suara tersebut, dan mendapati seorang yang berpakaian formal. Almamater biru navy sebagai atasannya serta celana abu-abu sebagai bawahannya.

"Aku seperti pernah melihatmu" ujar Sasuke.

"Ah kau mungkin sudah lupa, namaku Shira, saat kelas 1 dulu aku pernah bertarung melawan SMPmu bersama dengan Gaara-san dari SMP Suna" orang tersebut ternyata Shira yang terlihat membawa sebuah kantung kresek yang berisikan sesuatu.

"Haa aku ingat sekarang, pantas saja wajahmu tidak asing".

"Iya, ah aku hampir lupa, mungkin ini terdengar tidak sopan tapi bisakah kalian memberikan ini kepada Chōji-san?" ujar Shira sambil mengangkat kantung kreseknya.

Mendengar nama sobatnya disebut membuat Sasuke penasaran dan ingin bertanya.

"Kau kenal dengan Chōji-san?" bukan Sasuke yang bertanya, tapi Midare yang ternyata ikut penasaran juga. Sedangkan Shigure hanya diam mendengarkan.

"Bukan hanya kenal, aku berteman baik dengannya dan bukan hanya dia saja, aku juga berteman baik dengan Ruto-san dan juga Shika-san" jelas Shira

"Eh berarti-".

"Sudahlah nanti saja ceritanya, sekarang yang terpenting bawa ini dulu" Shira memotong perkataan Midare sambil menyodorkan kantung kresek tersebut.

"Berikan padaku" Sasuke berdiri dari duduknya dan mendekati Shira.

Shira pun memberikan kantung tersebut kepada Sasuke.

Midare dan Shigure yang melihat itu langsung mendirikan tubuh mereka, mencoba melihat benda apa yang berada di dalam kantung kresek tersebut.

"Eh, keripik kentang?".

"Kau berkata jujur rupanya, terimakasih!" Sasuke tersenyum tipis ketika menerima 'obat penawar' Chōji, ia tadi sempat ragu dengan Shira yang mengatakan kalau dia berteman baik dengan para sahabatnya.

Namun keraguannya itu dibayar tuntas ketika Shira memberikannya makanan favorit dari sahabat 'sehatnya' itu.

Berbeda dengan Sasuke, Midare dan Shigure masih mencoba memahami apa hubungan antara keripik kentang dengan orang terkuat di kelas 1E itu.

"Midare kau temani Shino disini, dan Shigure ayo kita kembali" Sasuke langsung berlari menuju area peperangan.

"Eh, Sasuke-san?" Midare ingin protes akan tetapi Sasuke sosok sudah berlari jauh dari tempatnya berada.

"Kalau begitu aku pergi dulu, kau jangan tinggalkan tempat ini" tanpa protes Shigure langsung mengejar Sasuke.

"Hahh baiklah".

"Aku harus pergi, sampai jumpa" ujar Shira yang memutar badannya dan langsung berjalan masuk ke dalam hutan.

"Eh, jangan kau juga!" Midare mulai panik, ia merasa tidak aman karena ia takut jika saja nanti ada sekelompok anggota RWK yang menyerangnya.

"Hahh baiklah, lagipula aku juga bisa beristirahat disini" Midare pun pasrah dan kembali ke posisi duduk selonjorannya, menunggu Shino untuk siuman.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kembali ke area peperangan.

Seperti permintaan Naruto tadi, kini Shikamaru, Neji, Kiba dan sepertiga pasukan KHS sedang membuat lingkaran yang mengelilingi Naruto dan Chōji yang sedang berduel.

Sedangkan pasukan KHS yang lainnya juga membuat lingkaran di bagian luar mengelilingi sisa pasukan RWK yang berada di antara mereka.

Seakan terbalik, kini pasukan luar KHS lah yang membentuk Formasi Dinding, dan menjadikan pasukan RWK sebagai korbannya.

Pasukan RWK yang berada ditengah-tengah pasukan KHS pun dihajar tanpa ampun oleh pasukan luar dan pasukan dalam KHS, mereka benar-benar dibuat tidak bisa kemana-mana karena mereka terkepung.

Maju kena, mundur juga kena.

Cukup membahas pasukan KHS yang saat ini membuat pasukan RWK memakan senjata mereka. Kini kita berpindah ke tempat Naruto dan Chōji yang saat ini sedang berduel.

"Hey sobat, tenanglah! Ini aku, Naruto!".

"KAU AKAN KUBUNUH!" Chōji maju menyerang Naruto yang jaraknya tidak jauh darinya, ya sekitar 3 meter dari tempatnya berdiri.

"Hahh dasar tuli-".

*Syut*

Pukulan Chōji yang mengincar rahang Naruto meleset. Naruto kemudian memanfaatkan tangan Chōji itu untuk membantingnya ke tanah namun sepertinya Chōji berhasil membatalkan gerakan bantingan yang akan dilakukan Naruto kepadanya.

Chōji pun langsung menarik tangannya menjauh sekaligus menyarangkan sebuah tendangan ke perut Naruto, dan tendangan dari Chōji itu mengenai perut Naruto dengan telak.

*Dugh*

"Ugh! S- sakit sekali!" Naruto jatuh terduduk memegangi perutnya yang sakit, sial sepertinya diafragmanya yang kena sehingga membuatnya kesulitan untuk menarik nafas.

Tidak berhenti disitu, Chōji yang melihat Naruto jatuh tentu kembali menyerangnya, ia pun kembali melesatkan sebuah tendangan lurus yang mengincar wajah Naruto.

*Syut*

Naruto berhasil menghindarinya dengan cara menjatuhkan tubuhnya ke tanah. Namun sepertinya serangan Chōji belum selesai, melihat lawannya berhasil menghindari tendangannya membuat dia kembali melancarkan serangannya, kali ini ia mengangkat tinggi kakinya dan berniat untuk menghantamkannya ke wajah Naruto.

*Tap*

"Ugh!".

Sebelum sol sepatu Chōji menyentuh wajah Naruto, Naruto terlebih dahulu menahannya menggunakan kedua tangannya, walaupun menahan injakkan Chōji cukup menyulitkannya.

Sadar pertahanan Chōji terbuka lebar membuat Naruto melancarkan serangan counter yang berupa sebuah tendangan sapuan ke kaki Chōji yang dijadikan sebagai tumpuannya.

*Swift* *Dugh*

Tendangan sapuan Naruto berhasil menjatuhkan Chōji. Naruto kemudian bangkit dan berjalan memutari Chōji, memanfaatkan waktunya yang sedikit untuk menormalkan alur pernafasannya yang sempat tercekat.

"Hahh hahh hahh, kau hampir membunuhku sobat!" Naruto masih mencoba untuk menyadarkan Chōji, ia benar-benar tidak mau menyakiti sahabatnya yang sudah ia anggap saudara itu.

Baru saja Naruto selesai bicara, Chōji tiba-tiba bangkit dan kembali menghadap Naruto yang berada di belakangnya.

"MATI MATI MATI!"

Chōji melepaskan rentetan pukulan kepada Naruto, Naruto yang sudah baikan langsung menggerakkan badannya demi menghindari rentetan pukulan Chōji.

'Mau tidak mau aku harus meraih lehernya untuk membuatnya pingsan' batin Naruto yang masih sabar demi mencari celah serangan dari Chōji.

"BERHENTI MENGHINDAR SIALAN!"

Merasa serangannya tidak berguna membuat Chōji mencoba menangkap Naruto dan. . .

Hap! Eh kemana dia?!.

Sebelum kedua tangan Chōji menangkap Naruto, Naruto sudah terlebih dahulu menghindar ke samping, kemudian dengan cepat ia berpindah ke belakang Chōji dan langsung melompat di belakangnya sambil mengalungkan kedua lengannya di leher Chōji.

Chōji yang merasakan lehernya dicekik tentu memberontak, ia mengamuk dan menarik tangan Naruto sambil mengayun-ayunkan badannya kesana kemari, berharap agar Naruto terjatuh.

"Uoooh ini mengasyik- Ehem, hey tenanglah sobat!" Naruto menggelengkan kepalanya, mengembalikan fokusnya yang tadi sempat terganggu dengan gerakan Chōji.

Ia seketika mengingat wahana kora-kora yang beberapa hari lalu ia naiki bersama Ino.

Mulai frustrasi, Chōji tiba-tiba melompat dan membanting tubuhnya ke belakang.

*Doom*

"GUHK!".

Pegangan dari Naruto terlepas. Tidak hanya itu, ia juga merasa kalau tubuhnya sekarang menjadi lemas akibat menerima bobot tubuh Chōji yang tiba-tiba menindih tubuhnya.

"SEKARANG KAU TIDAK BISA KEMANA-MANA!" Chōji merubah posisinya, menghadap Naruto yang terbaring lemas di bawahnya.

"MATI KAU!"

Chōji menarik tinjunya ke atas dan kemudian. . .

"HAAA-AP?!"

*Kriuk* *Kriuk*

"Hmm enak! Eh, Naruto? Apa yang kau lakukan disitu?".

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued~

Bagaimana, apakah chapter ini memuaskan?.

Di chapter ini kita akhirnya tahu latar belakang dari Shira, ia adalah Boss pengganti SMP Suna setelah Gaara dikeluarkan.

Di chapter ini juga kita mengetahui bagaimana Gaara berteman dengan Naruto, Shikamaru dan juga Chōji. Tidak hanya itu, Gaara juga ternyata pernah melawan Sasuke bahkan hal itulah yang membuatnya di keluarkan dari SMP Suna.

Benar-benar dunia yang sempit.

Oh iya, bisa dibilang saat ini kita sudah melewati pertengahan perang, dan InsyaAllah akan bertransisi ke bagian akhir peperangan di chapter selanjutnya, semoga saja kesampaian.

Jadi harus banyak-banyak bersabar ya.

Oh iya sebelum aku menutup chapter ini aku mau membalas review yang tidak bisa kurespon sebelumnya, yaa karena ternyata aku sudah mencapai limit dalam mereview ceritaku sendiri, aneh tapi nyata haha.

Maka dari itu mulai sekarang aku akan menjawab review kalian perihal chapter ini di chapter yang selanjutnya, InsyaAllah.

AhegaoDoublePeace: Syukurlah kalau chapter 19 bisa menghiburmu, dan juga terimakasih dengan perkataan baiknya!.

Genesis0417: Hmm, teori yang sangat menarik, but we'll see, apakah teorimu itu benar atau 'hampir benar'.

Guest: Sebenarnya waktu hari minggu (20 November) chapter 20 ini udah saya update, hanya saja ada beberapa typo dan ada beberapa kata yang kurang, jadi ya saya tarik kembali buat di-edit kembali.

Mungkin itu saja yang bisa kusampaikan, semoga cerita yang kubuat ini bisa membuat kalian semua terhibur dan semoga kita bisa bertemu lagi di chapter-chapter selanjutnya.

Baiklah kalau begitu.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Sekian dan Terimakasih~.