RED DRESS
.
.
.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
.
.
.
Seseorang itu terus mendekat. Setelah cukup dekat, ternyata dia adalah Sasuke dan Sakura langsung berdecak kesal saat mengetahui bahwa itu adalah pria yang ia tidak sukai.
"Kau sedang apa disini, Sakura?" tanya Sasuke saat melihat Sakura yang ada di depan hotel. Dia menutup payungnya karena sudah ada di depan hotel.
"Aku sedang berteduh karena hujannya deras sekali" ucap Sakura dengan pandangan yang tidak ingin melihat Sasuke.
"Eh, aku pikir kau mau check-in dengan seseorang disini" Sasuke pun menahan tawanya.
"Ck, aku tidak mungkin semurah itu" ucap Sakura yang menggembungkan pipinya dan memalingkan wajahnya dari Sasuke.
"Kalau begitu, mau check-in denganku? Kebetulan diluar hujan, kita bisa saling menghangatkan tubuh kita masing-masing di dalam sana" ajak Sasuke yang mencoba memegang dagu Sakura agar wanita itu dapat memandangnya.
"Aku tidak mau, Sasuke- san. Lebih baik aku menunggu hujan reda disini" Sakura dengan beraninya tidak memandang mata Sasuke.
"Kau yakin, sayang? Tidak rindu dengan kehangatan tubuhku ini?" tanya Sasuke lagi yang semakin mendekatkan wajahnya pada Sakura.
"Aku tidak mau" ucap Sakura yang sekarang benar-benar menatap Sasuke tanpa keraguan apapun.
"Baiklah, kalau begitu" Sasuke pun melepaskan dagu Sakura dan menyerah dengan keteguhan wanita itu.
"Bawalah. Pakai payung ini, daripada kau terjebak disini" ucap Sasuke yang memberikan payungnya pada Sakura.
Awalnya Sakura akan menolak, tapi Sasuke mengarahkan tangan Sakura agar memegang payung itu.
"Pulanglah sebelum malam" ucap Sasuke yang beranjak pergi menuju tempat resepsionis.
Hal itu membuat wajah Sakura bersemu merah. Meski dingin, ia tahu bahwa Sasuke selalu hangat padanya.
"Arigatou, Sasuke- san" ucap Sakura dengan yang rupanya terdengar oleh Sasuke. Pria raven itu pun hanya tersenyum.
Akhirnya Sakura dapat pulang dengan menggunakan payung tersebut. Ya, meski berat ia terima tapi ia memang sedang membutuhkannya.
Ia juga tidak tahu apa yang tengah Sasuke lakukan di hotel tersebut.
.
.
.
Sasuke memasuki hotel itu dan menemui Kakashi yang sudah menunggunya. Di sore hari itu ia ada pertemuan dengan seorang putri CEO dari perusahaan koleganya.
Putri CEO tersebut rupanya sudah menunggu di restoran hotel tersebut. Dengan setelan gaun yang indah, putri CEO tersebut menyambut kedatangan Sasuke dengan senyuman di wajahnya.
Sasuke pun membalas senyuman itu dan duduk berhadapan dengan putri CEO itu. Rambut merah dengan balutan dress hitam membuat putri CEO itu terlihat akan makan malam istimewa dengan seseorang.
"Selamat malam. Saya Sasuke perwakilan dari Haruka corp. Senang bertemu dengan anda, Karin- san" ucap Sasuke yang mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan dengan putri CEO tersebut.
Putri CEO tersebut bernama Karin Uzumaki. Warna rambut merah yang mencolok membuat ia gampang untuk dikenali. Sekarang Sasuke harus berhadapan dengannya karena akan membahas sesuatu.
"Selamat malam, Sasuke- san" ucap Karin yang menerima jabatan tangan dari Sasuke.
.
.
.
Pagi hari menjelang, Sakura berlari dengan kencang nya karena ini sudah hampir jam delapan. Ia pasti akan kena amarah Sasuke jika ia terlambat.
"Aku harus cepat-cepat" gumam Sakura di tengah berlarinya.
Dia terus berlari dan berlari. Hingga akhirnya ia berhasil datang tepat jam delapan.
"Kau kesiangan, Sakura?" tanya Ino yang melihat Sakura terengah-engah.
"Entahlah mimpi apa aku semalam hingga membuatku kesiangan seperti ini, Ino" ucap Sakura yang terlihat lemas di meja kerjanya.
"Aku lupa. Aku harus mengembalikan payung tadi malam" Sakura pun langsung berdiri lagi.
"Kau mau kemana, Sakura?" tanya Ino yang melihat Sakura pergi dari meja kerjanya.
"Aku ke ruangan Sasuke- san dulu" ucap Sakura yang menengok ke arah Ino namun ia tetap berjalan.
.
.
.
~To Be Continued ~
Hai hai kembali lagi dengan cerita gaje hehe
