when the lights gone out

Blam ! Tiba-tiba seluruh listrik di sekolah mereka mati dan segalanya menjadi gelap. Bukannya panic, justru seluruh murid malam bersukacita, sebab pelajaran terhenti untuk sementara. Mereka bebas ngobrol, main lempar-lemparan kertas dalam kegelapan, dan segala hal yang berbau kekanak-kanakan.

Hari itu sehabis jam pelajaran sejarah yang membosankan, dan seluruh murid pun sudah jenuh.

"Riza!" Bisik Roy memanggilnya dalam kegelapan.

"Hm !"

"Kau duduk di depanku, kan !"

"iya.. kenapa ?"

"….."

Tidak ada respon lagi darinya. Namun, tiba-tiba gadis itu merasakan ada sebuah kecupan hangat mendarat di pipinya. Pelan-pelan, Roy bangkit dari tempat duduknya dan mengecup pipi gadis kesayangannya itu.

"hey…!"

"Psst ! Jarang-jarang ada kesempatan begini…." Ia berbisik sambil tersenyum, walau senyumnya itu tak terlihat dalam kegelapan.

BLAM !

Lampu kembali menyala. Riza terlihat dengan tampang cengo sedikit blushed, sambil memegangi pipinya tadi. Sementara di belakangnya, sedang meringis kesakitan, karena pipinya baru dicubit olehnya.