Last Chapter : gathered again

Setelah menuntaskan semua perasaan mereka, semua masa lalu yang disembunyikan, akhirnya keadaan normal kembali. Ed dan Al, akhirnya bisa menerima rza dan roy sebagai orang tua asli mereka.

"sekarang…" Ed mengeluarkan sebuah seringaian lebar. "apakah kalian berniat untuk tinggal bersama lagi ?"

Muka Riza memerah sedikit mendengar pernyataan Ed. "ka..kami tidak tahu… peraturan di military ini tetap ada…"

"ah.. harapanku yang dari dulu selalu kandas ditengah jalan…" roy mengumpat perlahan. "peraturan memang selalu menyiksaku…"

BRRAKK ! nice timing ! Pintu kantor Roy terbuka dibanting oleh Hughes yang bersemangat, ketika Riza berjalan mendekati Roy dan memberikannya sebuah kecupan di pipi untuk menghiburnya.

"ooupss… sepertinya aku mengganggu waktu kalian berdua….tunggu sebentar. Pause !" ia mengeluarkan kameranya dan mulai mengambil gambar. "sepertinya kalian berdua akur lagi, huh ? oke… silahkan lanjutkan !" ia segera menutup pintu dan mendengar teriakan dari dalam dengan berbagai kata-kata seperti "$&#" dan "!#$#"

Setelah yang di dalam kembali tenang, baru ia masuk ke kantor Roy kembali. Senyuman lebar menghiasi wajahnya.

"oke, roy… kabar baik ! Kau dipromosikan menjadi Mayor General ! 2 pangkat sekaligus ! fuhrer King Bradley mengharapkan dengan naiknya pangkat ini, memotifasimu untuk lebih gencar menangkap scar lagi ! wow !"

Semua yang ada di ruangan itu menatap Roy tidak percaya. "Sir ! Anda dipromosikan lagi !" teriak Riza kaget, bercampur bahagia.

"oh iya… kau juga, lieutenant.. kau juga ikut dipromosikan jadi Colonel ! semua bawahanmu ikut dipromosikan juga…."

"dan kau ?"

"aku ? naik 2 pangkat juga jadi Brigadier General !" ceritanya dengan antusias. "gracia dan Elycia pasti bangga pada papanya ini…" Lalu ia melirik pada kedua mustang junior bersaudara itu. "… kalau mereka tahu, juga… kedua anakmu pasti bangga padamu, roy…"

"oh, ya ?" Ed memainkan senyum di bibirnya. "Major General.. anda mempunyai seorang anak ?"

"hohoho… rupanya kau belum tahu, ya fullmetal… sepertinya kau tidak jeli… mereka ! dua orang !"

Ed tetap dalam tenangnya, mencoba untuk menahan tawanya. "kalau begitu, aku perlu bangga pada papaku dan mamaku, ya…!" ia berjalalan ke arah roy dan riza, lalu memeluk mereka.

Maes merasa harinya akan berakhir saat itu juga, diserang oleh serangan jantung. Ternyata mereka sudah mengetahuinya ! bagus ! berarti sekarang roy dan riza bisa bersama ! oke, itu membuat segalanya jelas.. akan kejadian yang barusan terjadi…hehehe… Elycia.. sebentar lagi papa akan melihatmu menjadi penabur bunga dipernikahan mereka… dan papa akan menjadi best man mereka…. sempurna !

Kaca mata Hughes memantulkan sinar, yang semua orang tahu, pertanda bahwa ia sedang merencanakan rencana-rencana gilanya.

"oke.. selamat, roy.. riza… sekarang, katakan.. dimana pestanya ? kapan ? Elycia akan menjadi penabur bunganya, kan ?"

Lalu terdengar bunyi tembakan dari kantor Mustang, dan sosok Hughes yang berlari keluar. "sori ! sori ! kukira kalian akan segera melakukannya sekarang !"

"oh ya…. Benar.. soal itu…." al tersadarkan. "jadinya kalian akan menikah lagi kapan ?"

roy memberikan senyumnya pada Riza. "sampai aku menjadi fuhrer… dan sepertinya akan sebentar lagi…"

--------------

(EPILOG)

beberapa tahun kemudian

"Edward ! jangan lupa bersihkan kamarmu !" teriak Riza sambil menggendong seorang anak kecil di tangannya. "nanti malam kita akan mengadakan jamuan makan… siap-siap yang rapih, ya !"

"iyaa ! AKu tahu ! Al ! bantu aku membereskan kamar !"

"iya…"

"Edward ! bereskan kamarmu sendiri !" teriak Riza lagi padanya, sambil memberi makan adik Al yang paling kecil, yang baru berumur kira-kira 3 bulan "nanti kalau mau mengajak papamu sparing jangan keterlaluan lagi, ya ! Aku susah sekali mencuci baju kalian yang kotornya minta ampun !"

TING… TONG !

"Al ! tolong bukakan pintunya…."

"baik !" Al yang sekarang sudah dalam wujud manusia itu membukakan pintu. "waa… keluarga hughes….ayo masuk ! halo Elycia-chan… halo Mr. & Mrs. Hughes…"

"yo ! alphonse ! bagaimana keadaan adikmu ?"

"um… ya.. dia sedikit menyusahkan mama sih.. jadinya mama cuti kerja untuk setengah tahun…"

"hahaha…. dasar Roy… sukanya bikin anak dan bikin orang lain susah…." Keduanya tertawa bersama.

Beberapa waktu kemudian, datang lagi bawahan-bawahan Roy semuanya.

"kok Roy belum pulang ?" tanya Riza pada Havoc, sambil memberikan Nina pada Gracia. Mereka menamakan anak adik kecil mereka Nina, sebagai penghormatan pada gadis kecil itu yang terkadang juga membuat hati Ed & Al masih risih…

"biasa… pekerjaannya belum selesai…." Havoc menyalakan rokoknya lagi. "dan tanpamu, Mrs. Mustang, dia paling sulit menyelesaikannya tepat waktu…tapi memang… pekerjaan seorang fuhrer jauh lebih berat dari pada seorang Mayor General seperti dulu…"

"dasar orang itu…" umpatnya. "setelah aku masuk, ia akan mendapatkan banyak lubang peluru di kantornya…"

Ting..tong… dan saat itu bel kembali berbunyi. Roy sudah pulang dari kantornya. Panjang umur…semua orang berpikir demikian.

"halo semuanya… juga untuk istriku yang cantik.." ia mengecup pipi riza beberapa kali. "lho ? pestanya belum dimulai ?"

"bodoh… ini karena kau yang terlambat datang tahu !" ejeknya sambil memukul kepala roy dengan lembut. "dasar… jangan bekerja terlalu keras juga, sayang…"

Roy tersenyum padanya. "oke… kalau begitu, tunggu apa lagi… mari kita mulai saja pestanya !"

Semuanya bersenang-senang. Mereka saling bercakap-cakap satu sama lain. Terlihat Hughes ke sana kemari memperlihatkan foto Elycianya. Juga Al yang dengan canggung menggendong Nina, namun setelah itu ia diajari oleh Gracia. Havoc dan gangnya sedang asyik menikmati anggur sambil bermain kartu dan mungkin membuat taruhan-taruhan.

Di tengah pesta, bel rumah itu berbunyi lagi..

"nenek pinako dan… Winry !" Blushed ! muka Ed memerah. Winry kelihatan cantik dengan dressnya yang berwarna ungu itu.

"baguslah kami datang tepat waktu…"

"mom ?" tanya Edward yang masih setengah shock dan bingung, juga terpesona.

"aku yang mengundang mereka… jauh-jauh mereka datang dari Liesenburgh…. Ayo.. masuk !"

Semuanya mengalami waktu yang menyenangkan. Kelihatannya akhirnya Ed jadi juga dengan Winry saat itu. Al turut bahagia untuk kakaknya itu.

"riza…" Roy berbisik perlahan di tengah pesta, membuatnya tetap merasa geli, sambil merasakan nafasnya di telingannya. "sudah kukatakan… kita mengalami banyak hal… dari waktu kita highschool… keluar… lalu perang ishbar… kasus scar… kau menjadi Riza Hawkeye….dan kau tahu… pada akhirnya… kau jadi Riza Mustang juga, kan…."

Riza tersenyum. "kau tahu… aku bahagia sekali….aku bisa terus bersamamu… hingga sekarang kau menjadi fuhrer…" Roy lalu menyibak rambut Riza dan membelainya. "lihat… rambutmu sudah panjang kok…. Lebih panjang dari dulu, sepertinya…."

"ya….tentu saja… aku menepati janjiku, kan…."

We're Just Brothers and Sisters-version 2fin

o.O.0.O.o

A/n : tamat… yayyy ! akhirnya…. Pas tanggal 31 desember lagi ! haha.. pas habis tahun,cerita ini habis juga… kalau ada yang bingung, lebih baik baca dari pertamanya dulu yang bukan versi 1 maupun 2… pas riza & Roy masih muda….. ngomong-ngomong, aku juga berniat untuk membuat versi lainnya lagi… tapi dengan pairings Havocai….Tapi tergantung mood, ada ide atau enggak. Kalau enggak.. berarti aku bakal nerusin yang versi 1 dan WJBAS yang original. Thankyou banget buat semua yang udah nge-reviews, bukan cuma di cerita ini… tapi juga di cerita-cerita lainnya. Itu ngedorong aku banget buat lebih semangat bikin. Kurang greget endingnya ? kurang adventurenya ? Aku enggak tahu kalau enggak ada yang reviews ! jadi mohon reviewsnya ya !

Toma- Q.E.D