SetsunaZ1 2.0 Present

Disclaimer :

Naruto ©Masashi Kishimoto

HighSchool DxD ©Ichie Ishibumi

Chapter 13 : A Outlander and A Singer

Unknown Forest

Hutan adalah sebuah habitat yang sangat penting bagi kehidupan manusia sebagai pemasok oksigen untuk bernafas namun berbeda dengan hutan yang saat ini Naruto kunjungi. Hutan ini tampak berbeda dari hutan yang biasanya ada di wilayah yang subur karena hutan itu tampak seperti hutan mati. Kayu yang mengering, Tanah yang tandus dan tanpa adanya dedaunan membuat hutan itu tampak sangat menakutkan namun itu semua tidak membuat seorang Naruto ketakutan. Pemuda itu tampak sangat santai di dalam hutan tersebut, Terlihat dari ia yang sedang duduk menghadap ke arah perapian yang diatas api itu ada seekor babi hutan yang sedang ia panggang.

Babi hutan itu bukanlah babi biasa melainkan seekor Magical Beast yang sangat beracun bagi manusia. Namun dengan semua pengetahuan yang ia terima dari Penguasa dunia ini, Ia dapat memakan daging dari semua Magical Beast dengan syarat pengolahan yang benar. Bukan rahasia umum kalau daging Magical Beast terkenal beracun untuk dimakan manusia namun itu semua tidak berlaku untuk Naruto.

Darah Magical Beast itu sudah ia keluarkan dengan cara menggantungnya selama sehari semalam agar semua darah keluar dari tubuh babi itu. Magic Beads juga sudah ia keluarkan dan menurut pengetahuan yang ia tahu, Magic Beads memiliki nilai jual yang lumayan tinggi tergantung dari tingkatan Magical Beast yang dibunuh.

'Ini adalah hari ketiga setelah aku meninggalkan wilayahku dan yahh.. Tidak banyak yang terjadi.' Pikirnya seraya ia menyayat daging babi itu dengan sebuah pisau yang tampak sangat besar. Pisau itu adalah Kukri, Pisau yang ia terima sebagai penghormatan dari semua Blacksmith di wilayahnya. Black Iron, Myhril dan juga Blue Orichalcum adalah bahan dasar untuk membuat pisau itu dan karenanya pisau itu memiliki biru kehitaman karena bahan dasarnya.

Naruto saat ini ada di Abbys Territory dan alasan dirinya kemari dikarenakan sebuah laporan dari Alucard sekitar 2 bulan yang lalu, Bahwa ada sebuah perkampungan monster yang mencintai kedamaian tak jauh dari bibir hutan. Dan karena laporan itulah dirinya memutuskan datang kemari. Ia ingin melihat apakah monster-monster itu dapat diajak bekerja sama dengan wilayahnya atau tidak, Dan jika berpotensi menjadi ancaman dimasa depan, Ia akan mengeliminasi mereka semua.

"Hahhh... Dan sudah 2 hari aku di dalam hutan ini namun perkampungan itu tidak dapat Ditemukan, Sial." Ucapnya seraya ia memasukan irisan daging itu kedalam mulutnya. Namun seketika, Ia menghentikan acara makannya karena ia melihat beberapa Goblin berjalan ke arahnya dan menodongkan senjata yang mereka punya.

"_ &$ $$ /$_"

Goblin-goblin itu tampak berbicara satu sama lain dengan bahasa yang tidak dapat manusia mengerti namun itu berbeda dengan Naruto. Ia tampak terkejut karena mendengar bahasa yang digunakan Goblin-goblin itu untuk berkomunikasi satu sama lain.

'Bukankah ini bahasa dari salah satu negara di Eropa?' Pikirnya saat mendengar apa yang monster di depannya suarakan. Naruto adalah seorang Food Traveler dan Eropa sudah pernah ia singgahi dan bisa disebut kalau Naruto adalah sedikit dari orang-orang yang menguasai lebih dari 3 bahasa di bumi atau bisa dibilang Multilingual.

"Kenapa kalian menggangu ku?" Tanya Naruto dengan bahasa yang sama dengan yang digunakan para Goblin itu. Sedangkan Goblin-goblin tersebut tampak terkejut dengan apa yang Naruto katakan.

"Seorang manusia paham apa yang monster katakan?" Tanya seekor Goblin dengan wajah tak percaya dan temannya yang ada disamping Goblin itu juga menunjukkan raut wajah yang sama.

"Aku mengerti apa yang kalian bicarakan. Jadi, Kenapa kalian mengganguku?" Naruto yang bertanya dengan santai membuat beberapa Goblin menurunkan senjatanya dan berjalan mendekati Naruto lalu berkata, "Kami kelaparan, Bisakah kau membagikan daging itu pada kami?"

Mendengar itu seketika Naruto menatap wajah para Goblin itu dan menodongkan Kukri miliknya. "Kalian merampok ku?"

"TIDAK! KAMI TIDAK ADA NIATAN MERAMPOKMU! KAMI KELAPARAN DAN BAGI KAMI, MONSTER YANG LEMAH, HIDUP DI HUTAN INI SAMA SEPERTI NERAKA!" Goblin itu berteriak marah atas tuduhan Naruto, "K-Kau tidak mengerti... Berburu membuat beberapa dari kami tewas hanya untuk seekor Bloody Boar... Dan kami juga sama seperti kalian manusia! Kami tidak bisa memakan bangkai binatang!"

Pluk..

Tanpa diduga, Naruto melemparkan paha belakang babi panggangnya pada Goblin yang sedaritadi marah seraya berkata, "Makanlah, Setelah perutmu terisi kita lanjutkan pembicaraan ini." Dan Goblin yang mendengar itu hanya bisa diam dengan mulut menganga menampakkan deretan giginya yang tajam. "Te-Terima kasih! Teman-teman, Kita bisa makan!"

Para Goblin itu memakan daging babi pemberian Naruto dengan ekspresi bahagia tercetak di wajah mereka. Sedangkan Naruto hanya diam melihat itu semua dan karenanya pandangan atas dunia ini sedikit berubah. Bukankah Abbys dan juga para monster seharusnya memakan manusia? Bukankah Abbys seharusnya berperang dengan manusia? Apa yang sedang terjadi di dunia ini?

"Terima kasih sudah memberikan kami Makanan, Manusia." Ucap salah seorang Goblin yang berjalan mendekati Naruto, sedangkan Naruto menatap Goblin itu dengan wajah prihatin dan bertanya kepada mereka, "Apakah setiap hari kalian harus merasakan kelaparan?"

"Iya, Kami hanyalah regu pemburu dan di desa kami masih banyak yang kelaparan. Anak-anak dan orangtua yang tidak bisa apa-apa menunggu kami membawa daging yang sangat sedikit untuk dibagikan pada mereka." Mendengar kata-kata itu membuat Naruto mengingat masa lalu. Akibat permusuhan dengan manusia, Mereka harus menghadapi masalah bernama kelaparan dan itu sama seperti korban perang.

"Hei, Apa kalian ingin membawa daging yang banyak?" Tanya Naruto dan Goblin-goblin itu menggangukkan kepalanya dengan antusias. "Baiklah..." Ucap Naruto lalu mengambil Kukri miliknya dan mulai membuat gambar diatas tanah. ".. Pertama, Mari kita buat sebuah lubang lalu mari kita isi dengan kayu-kayu lancip dan saat gerombolan Bloody Boar masuk ke lubang ini, Mereka akan langsung mati. Kelompok kalian memiliki 12 Goblin, kan? Mari kita bagi menjadi dua, 6 Goblin bersama denganku menggali tanah dan 6 Goblin lainnya mencari kayu."

Goblin-goblin itu menggangukkan kepalanya dan dengan sigap beberapa dari mereka berlari mencari kayu dan beberapa dari mereka mulai menggali tanah bersama dengan Naruto. Mereka semua bekerja sama tak terkecuali Naruto yang sigap menggali tanah untuk mempersiapkan jebakan yang ia rancang sedemikian rupa. Dan tak lupa Naruto meneriakkan sesuatu dengan bahasa para monster, "BERSAMA KULI MEMBANGUN NEGERI!" Dan teriakan itu diikuti para Goblin hingga suatu saat, Naruto akan mendapatkan manfaat dari ucapannya.

Shalaqin Kingdom, The Kingdom Of Arts

Shalaqin, Salah satu dari banyaknya kerajaan yang mengambil peran dalam pemusnahan invasi Abbys. Kerajaan yang terbilang lemah karena kerajaan ini adalah kerajaan yang menghargai seni, Mau sehebat apapun kau dalam bermain pedang ataupun salah satu dari sedikitnya orang yang dapat menggunakan sihir, Kau tidak akan mendapatkan ketenaran kalau kau tidak memiliki bakat dalam seni di kerajaan ini.

Dan disalah satu bar, Seorang gadis berusia 19-20 tahun bekerja sebagai seorang penyanyi. Suara dari gadis itu sangat halus dan petikan pada harpa yang ada di tangannya membuat orang-orang terhanyut dalam lagu yang ia nyanyikan. Namun bagi seseorang yang memiliki selera musik yang tinggi, Melodi itu akan sangat menyayat hati.

"Hahhh... Nyanyian Ishar sangat menyentuh hati ku."

"Yah, Namun dia bukanlah orang yang dengan mudah kau dekati."

Beberapa pengunjung bar yang kebanyakan adalah seorang petualangan yang singgah untuk melepas penat saling bercakap membicarakan penyanyi itu. Gadis itu, Ishar, Memang menarik siapapun untuk mendekatinya namun gadis itu bukanlah orang yang dapat di dekati dengan mudah.

"Selain gadis itu adalah B-Rank Adventurer, Dia juga adalah monster! Kekuatannya bukanlah sebuah candaan dan ada desas desus kalau ia akan dipromosikan menjadi A-Rank Adventurer."

Dan tak jauh dari Bar tersebut, Di gelapnya gang, Beberapa orang mengenakan jubah hitam dengan Hoodie yang menutupi wajah mereka berkumpul. Identitas mereka tertutupi dengan sempurna kecuali tanda yang sangat mencolok yang terpampang di punggung tangannya, Sebuah tanda yang tampak seperti tato dengan motif seperti monster dengan tubuh seperti ikan dan kepala yang tampak seperti naga.

"Kerajaan ini akan runtuh dan The Lord Of Sea akan lahir kembali."

To Be Continue

Author's Note

Well, Tidak ada yang spesial di chapter kali ini karena hanya sebuah opening Arc 2 saja haha...

Dan seperti biasa,

JANGAN LUPA REVIEW TOD!