CHAPTER 2 : Sebenarnya Yang Mana Dirimu?


"Beneran gak apa-apa?" tanya Luhan sekali lagi pada Baekhyun, raut khawatir menghiasi wajah Luhan saat ia tidak bisa menemani Baekhyun pulang karena ia diminta orang tuanya cepat pulang.

"Ish, gapapa hyung, aku bisa ke kafe sendiri." Jawab Baekhyun dengan rengekan karena sahabatnya itu bersikap berlebihan.

"Tapi Baek, gimana kalau nanti dijalan kamu digodain sama om-om?" goda Luhan pada sahabat mungilnya itu.

"YAK! Aku gak akan mungkin digodain Lulu.. kamu tuh nanti digodain sama kakek-kakek grandong!" jawab Baekhyun kesal.

"hahaha,, ya sudah, tapi nanti kabari aku kalau sudah sampai kafe ya." Luhan berpamitan pada Baekhyun karena supir keluarganya sudah menunggunya.

"Pay pay Lulu.."

Sepeninggalan Luhan, Baekhyun akhirnya berjalan menyusuri jalanan utama menuju halte bis. Hari ini jadwal Baekhyun untuk bekerja di kafe dari sore hari sampai malam hari, jadi dia harus cepat sampai sebelum bosnya memberikan ceramah panjang lebar seperti kereta tayo.

"Suitt-suittt.. Hi cantikk~"

Baru aja Baekhyun jalan sebentar, eh udah ada aja yang ngegodain. Bangsul memang. Suka herman deh, Baekhyun itu cowok, punya tytyd ya walaupun dia Omega tapi kan tetep aja risih kalau di godain.

"Duuuh sombong amat neng? Sini maen sama abang." Dih abang pala lo peyang, beraninya main keroyokan nih orang mana ngikutin Baekhyun lagi.

Tanpa menanggapi godaan dari tiga orang yang mengikutinya itu, Baekhyun terus berjalan cepat menuju halte bis yang akan dinaikinya tetapi apesnya bis itu belum juga datang dan sudah pasti Baekhyun harus menunggu walaupun terus didekati dan digodain oleh mereka. Baekhyun duduk di pinggir sambil meremas tas punggungnya itu, menghindari dari tangan-tangan nakal mereka yang berusaha untuk memegang Baekhyun.

Baekhyun sudah sangat ketakutan dan tanpa sadar ia memejamkan matanya menahan tangisan ketakutannya. Yang ia inginkan hanya cepat-cepat sampai dan bekerja di kafe, bukannya malah gini. Dia memang terlahir dengan darah Omega tetapi bukan berarti dia bersyukur. Yang ia inginkan hanyalah hidup tenang dan keluarga yang hangat, tetapi sepertinya dewi kehidupan tidak mengabulkan itu.

Saat ia rasakan beberapa sentuhan dari tangan-tangan itu yang membuatnya merasa ketakutan, akhirnya ada satu tangan hangat yang mencengkram erat tangannya. Tetapi anehnya buka rasa takut yang ia rasakan. Rasa hangat menjalar di permukaan kulitnya, rasa tenang yang aneh juga menjalar hingga jiwanya. Baekhyun memberanikan diri untuk membuka matanya dan melihat sosok yang memegang tangannya itu.

Tak khayal ia terkejut saat melihat seseorang yang berdiri di depannya itu. Seseorang yang mengeluarkan aura Alpha pada ketiga pengganggunya itu. Aura yang juga membuat perasaan Baekhyun menjadi tidak menentu. Panas. Gelisah.

"Jangan pernah sekali lagi aku melihat kalian mengganggunya atau hidup kalian akan berakhir." Ucap Chanyeol —bosnya mengancam para pengganggu itu.

Setelah ketiga orang itu pergi, Chanyeol meredam auranya dan berbalik menghadap Baekhyun. Tatapan matanya yang menyiratkan kekhawatiran terlihat jelas oleh Baekhyun dan itu membuatnya bertanya-tanya.

"Kau tak apa?" tanya Chanyeol.

"A-aku tid-tidak apa-apa tuan. Te-terimakasih." Ucap Baekhyun pelan dan terbata-bata. Aura dominan Chanyeol masih bisa Baekhyun rasakan dan itu mengganggunya.

"Aku akan mengantarkanmu pulang." Chanyeol menarik pelan tubuh Baekhyun dan menyuruhnya masuk ke dalam mobilnya.

"Ta-tapi tuan, a-aku harus be-bekerja di tempat lain." Tolak Baekhyun halus. Ia tidak berani memandang wajah atasannya itu karena takut akan kontrol tubuhnya sendiri. Ia tau jika atasannya itu adalah seorang Alpha dan ia hanya tidak ingin terlalu dekat dengannya.

"Bekerja? Bukankah kau sudah bekerja di perusahaanku?" tanya Chanyeol kebingungan.

"I-itu kar-ena aku mengambil du-dua pekerjaan tuan." Jawab Baekhyun ketakutan.

Chanyeol menghela nafasnya dan berkata, "Baiklah, aku akan mengantarkanmu ke tempat kerjamu selanjutnya. Masuklah."

Di perjalanan menuju kafe tempat Baekhyun bekerja tidak ada percakapan apapun yang terdengar. Baik Baekhyun dan Chanyeol larut dalam pikirannya masing-masing. Hingga akhirnya sampailah di kafe XOXO tempat Baekhyun kerja paruh waktu.

Sebelum pergi, Baekhyun masih mengingat tata krama yang mengharuskannya untuk mengucapkan terimakasih pada atasannya itu karena sudah menyelamatkannya dari para pengganggu itu dan juga karena sudah mengantarkannya. "Te-terimakasih sekali lagi tuan. Saya pamit."

Chanyeol hanya memandang lurus ke depan kaca mobilnya dan setelah Baekhyun pergi masuk ke dalam kafe itu, ia mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Berikan aku semua informasi tentang Byun Baekhyun. Besok pagi pastikan sudah ada di atas mejaku." Tanpa menunggu respon dari orang di seberang telpon itu ia langsung menutup sambungannya dan langsung menjalankan mobilnya kembali ke mansionnya.

"Soo, fish and chips buat pelanggan meja 3!"

Terlihat aktifitas yang sibuk dari kafe di kawasan Gangnam, hari ini seperti biasa kafe milik Kyungsoo dikunjungi pelanggannya. Kyungsoo yang merupakan owner sekaligus koki di kafenya itu dibantu oleh teman dari masa sekolahnya dulu, Xiumin, untuk membangun usaha milik orangtuanya itu.

"Hyung, Ice Lemon Tee dan Taco buat meja 5." Lucas yang kebetulan sedang bekerja di shift kasir memberi tau Xiumin tentang pesanan yang baru saja pelanggannya pesan.

Tring!

Dering bel dari arah pintu masuk berbunyi kala ada pelanggan memasuki kafe, otomatis itu juga membuat perhatian dari Lucas dan beberapa pelayan lainnya mengalihkan matanya kepada pelanggan yang sedang masuk. Tetapi setelah melihat orang yang masuk itu, mereka hanya tersenyum dan merundukan kepalanya dengan semangat.

"Ah hyung, kau datang hari ini?" tanya Lucas dengan senyum saat melihat Baekhyun mendekati meja kasir.

"Bagaimana kabar kafe hari ini? Kulihat kalian sibuk sekali." Sapa Baekhyun sambil tersenyum pada Lucas. Lucas dan pegawai kafe memang sudah mengenal Baekhyun karena ia adalah sahabat dari Kyungsoo dan Xiumin.

"Hari ini sibuk banget disini, malah Nayoung harus masuk juga karena si Mina lagi ada ujian di kelas." Kata Lucas menjawab pertanyaan Baekhyun yang juga sunbaenya di kampus, hanya saja sekarang Baekhyun sudah lebih dulu lulus.

Baekhyun berjalan mendekati Xiumin yang sedang membuat minuman. Baekhyun, Kyungsoo dan Xiumin bersahabat sejak duduk di SHS, sampai saat kuliah walaupun tidak satu fakultas. Baekhyun dan Xiumin yang masuk fakultas Bisnis sama sedangkan Kyungsoo masuk ke fakultas Kuliner. Ketiganya sudah seperti saudara kandung yang saling menjaga dan melengkapi satu sama lainnya, apalagi untuk Baekhyun yang sudah tidak mempunyai orang tua lagi sehingga baik Kyungsoo ataupun Xiumin bersikap protektif pada sahabatnya itu. Pernah sewaktu kuliah Kyungsoo sempat meradang marah karena ada teman sekelas Baekhyun yang berstatus Alpha dengan gilanya menyerah Baekhyun di kamar mandi kampus padahal itu buka masa heat Baekhyun.

Walaupun Kyungsoo dan Xiumin juga seorang Omega tetapi mereka masih bisa untuk melawan jika ada Beta ataupun Alpha yang mengganggunya selama mereka tidak memasuki fase heat. Tetapi Baekhyun itu bisa dikatakan sangat lemah bahkan dengan sesama omega pun ia tidak bisa melawan, apalagi sesudah heat pertamanya dulu membuat kondisi tubuhnya semakin lemah.

"Hyung, aku ingin kopi buatanmu." kata Baekhyun sambil tersenyum pada Xiumin.

Hyungnya itu hanya sekilas melihat ke arahnya dan menganggukan kepalanya tanda mengerti. Baekhyun langsung pergi dan mencari tempat duduk yang agak jauh dari para pelanggan lainnya agar bisa mendapatkan ruang kosong untuk dirinya sendiri sebelum menunggu jam kerjanya tiba. Ah iya, karena tadi ia diantarkan oleh boss di kantornya itu untuk menuju kemari, jadinya ia masih ada waktu setengah jam untuk bersantai dulu sebelum akhirnya shift kerjanya dimulai.

"Tumben tidak terlambat, bukannya pulang kantor jam 5 sore?" tanya Kyungsoo saat berjalan menghampiri Baekhyun yang sejak tadi berdiam diri seperti sedang hilang di dalam pikirannya sendiri.

"Ah iya, ak-aku tadi diantarkan jadi sedikit cepat datangnya dari biasa." kata Baekhyun dengan wajah merona karena membayangkan kejadian beberapa waktu lalu.

"Spill it. Ada apa denganmu?" kata Kyungsoo sambil duduk di kursi samping Baekhyun. Ia bisa menangkap dari gelagatnya, Baekhyun pasti berbohong atau paling tidak sedang menyembunyikan sesuatu.

"Ap-apa yang harus kukatakan, Soo?" tanya Baekhyun terbata-bata.

"Oh, ternyata kamu udah gak sayang KUKUmu lagi ya?" ancam Kyungsoo pada Baekhyun sambil melotot kearahnya.

Mata Baekhyun melotot saat mendengar perkataan Kyungsoo, oh tidak, boneka rilakkuma miliknya berada dalam situasi berbahaya jika ia tidak berterus terang.

"It-itu tadi waktu aku pulang kantor dan sedang menunggu di halte bus, ada beberapa Alpha yang mencoba merayuku." Baekhyun bercerita dengan suara pelan sambil memainkan ujung kemejanya yang sejak tadi sudah berantakan di luar celana.

"WUT?! Baekby, kau baik-baik saja?" teriak spontan Xiumin yang sedari tadi berjalan di belakang Baekhyun menuju meja mereka. Ia berkejut saat mendengarkan cerita Baekhyun dan tidak sadar jika di kafe masih ada beberapa pelanggan yang sedang berada disana juga.

"Aku tidak apa-apa, hyung. Kebetulan tadi aku ditolong sama bos aku waktu mereka mencoba memegangku."

"Astaga Baek, terus bagaimana? Dia mengantarkanmu kesini?" tanya Kyungsoo cemas dan disahut anggukan kepala oleh Baekhyun.

TRING!

Pintu kafe terbuka dan beberapa pelanggan masuk ke dalam kafe tersebut dan membuat Xiumin, Kyungsoo dan Baekhyun menghentikan percakapannya. Xiumin dan Kyungsoo kembali ke posisi kerja mereka, sedangkan Baekhyun pergi ke ruangan belakang untuk mengganti seragamnya dan mulai bekerja sebagai pelayan menggantikan shift Luna di malam hari.