Fic kedua yang di up-date hari ini….. Gomen lama up-date nya…. Dee terkena penyakit malas… Hehehe… Well, Dee mau bales reviu ah…
Alicia . Usagi
Fyuuuuhhh….. Untunglah Megi-chan gak berminat sama Kyou…. Jadi Kyou hanya untuk Dee dan Dee juga hanya untuk Kyou…. Arigatou atas supportnya, Alicia-chan, Megi-chan… Daisuki yo…. *nyengir*
Rin-X-Edden
Etttoo…. Jawaban pertanyaan Rin-chan bakal kejawab semua di chapter-chapter selanjutnya…. Jadi, kalau mau tau, tetap ikutin dan review fic ini… *maksa, ditrident Rin*
Himeji Arisa
Tenang, Hime-chan…. Dee akan melindungi Hime-chan dari penyihir jahat Shoichi dan Spanner…. *bales peluk Himeji* *dikelitikin pake piso sama Kyou*
Weeeits… gak bisa…. Hime-chan gak bisa jadi madre Felice-chan…. Karena Padre Madre Felice-chan itu Dee dan Lala-chan… Kan kami yang ciptain Felice-chan…..
sankyuuni
Heee… Jadi mulai sekarang kami bakal panggil uuni-san ya…. Oke deh, uuni-san….. Hehehe… Dee sengaja buat begitu, supaya bikin penasaran…. Ibunya Felice-chan? Dibaca aja deh… Ntar juga ketahuan di chapter-chapter selanjutnya, uuni-san….
ZuMiSa Kahyuchi
Hehe… Bener, Zumi-san… Terima kasih kepada Reborn, Tsuna-chan sukses menjadi bos yandere terselubung…. Well, ini udah up-date…. Selamat menikmati….
Mia Figlia e Dolce
By : Dee Kyou
Story © LalaNur Aprilia
Katekyo Hitman Reborn! Fanfiction
KHR © Amano Akira-sensei
(Kalo ini fic punya kami berdua, udh pasti D18 bakal jadi main pair)
Rating : T
Genre : Romance/Family/Angst
Pair : D18 forever love
Setting : Seven Years Later (18 : 23YO, D : 29YO)
- Chapter 5 : Ragazza Stupefacente-
"Baiklah. Aku beri waktu lima hari untuk merampungkan mesin itu. Lalu, cari petunjuk, sekecil apa pun itu, tentang Felice-chan." Perintah Tsuna tegas.
.
Atas perintah Tsuna, Spanner dan Irie langsung mendekam di ruang penelitian untuk merampungkan mesin komunikasi itu. Lalu Tsuna kembali mengumpulkan para guardiannya dan Dino di ruang rapat. Feliciana, lagi-lagi, harus ditinggal sendirian bermain bersama para animal weapon. Hal ini membuat Feliciana merajuk dan ngambek kepada Tsuna dan Dino.
Setelah semuanya berkumpul, Tsuna kembali memulai rapat mereka. Namun sebelum Tsuna membuka mulut, Hibari sudah menginterogasinya.
"Jadi apa keputusannya, Sawada Tsunayoshi?" Tanya Hibari dingin.
"Itu yang ingin kubicarakan pada kalian, tapi sebelumnya ada yang ingin kukatakan. Sepertinya kita tidak bisa memeriksa DNA Feliciana." Ujar Tsuna.
"Kanapa?" Tanya Hibari. Wajar saja ia tidak tahu, karena ia sudah meninggalkan kerumunan sebelum Feliciana mengatakan alasannya.
"Karena Felicia benci pada Spanner-kun dan Irie-kun, Kyouya." Jawab Dino.
"Hmm…. Lebih tepatnya, sepertinya Feliciana trauma kepada Spanner dan Irie." Tambah Ryohei.
"Hn." Respon Hibari.
"Jadi, tidak ada cara lain untuk menyelidiki Felicia dan membuktikan kalau Felicia anak Hibari?" Tanya Yamamoto.
"Yamamoto Takeshi, sudah berulang kali kukatakan, dia bukan anakku!" bantah Hibari.
"Tenanglah semuanya. Hal ini yang ingin kukatakan pada kalian semua. Biar pun tidak melalui tes DNA, tapi Spanner dan Irie-kun menemukan cara lain untuk menyelidiki asal usul Felice-chan." Ujar Tsuna.
"Bagaimana caranya, Juudaime?" Tanya Gokudera penasaran.
"Spanner dan Irie-kun sedang mengembangkan sebuah mesin yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan orang dari masa depan." Jelas Tsuna.
"Benarkah, Juudaime?"
"Ahahaha…. Hebat sekali."
"EXTREME! Mereka memang jenius, EXTREME!"
"Kufufufu… Lalu berapa lama waktu yang diperlukan untuk merampungkan mesin itu?"
"Lima hari. Dan selama lima hari, Felice-chan akan tinggal di rumahmu, Hibari-san." Perintah Tsuna.
"Aku menolak!" jawab Hibari.
"Hm… Aku sih mau saja menampung Felice-chan untuk sementara waktu. Tapi, aku juga tinggal bersama Mukuro. Jadi Felice-chan juga akan serumah dengan Mukuro." Ujar Tsuna.
"Tidak boleh! Felicia tidak boleh dibiarkan serumah dengan Mukuro!" tolak Dino.
"Oya, oya? Apa maksudmu itu, Haneuma?" Mukuro sedikit tersinggung.
"Bagaimana dengan kalian, Yamamoto, Gokudera-kun, Onii-san?" tawar Tsuna.
"Hmmm….. Bukannya aku tidak mau, tapi aku lebih banyak menghabiskan waktu menyelesaikan misi di luar. Aku tidak punya waktu untuk pulang ke rumah setiap hari." Ujar Ryohei.
"Aku tidak mau! Aku tidak suka anak-anak!" tolak Gokudera.
"Ahahahaha…. Baiklah, kalian bisa menitipkan Felicia padaku. Aku akan mengajarinya main baseball." Ujar Yamamoto.
Semua orang yang ada di ruangan langsung teringat adegan masa lalu, dimana Yamamoto sedang bermain baseball dengan Lambo kecil. Lambo yang malang, Yamamoto tidak segan melempar bola baseball sekuat tenaga biar pun lawannya adalah anak secengeng Lambo. Akhir dari permainan itu sudah bisa ditebak. Bola Yamamoto mengenai jidat Lambo, Lambo terpental beberapa meter, kemudian Lambo menangis sejadi-jadinya, dan Yamomoto hanya tertawa tanpa perasaan bersalah sedikit pun.
"Bagaimana?" Tanya Yamamoto memastikan. Tsuna langsung menggeleng.
"Le-lebih baik jangan,. Yamamoto-kun. Aku merencanakan untuk menugaskanmu menjalani misi di luar." Tolak Tsuna.
"Begitu ya? Sayang sekali, ahahahahaha…."
Dino langsung menghela nafas lega. Dia tidak mau anak gadisnya yang berasal dari masa depan, tewas sia-sia di tangan Yamamoto Takeshi karena Feliciana bermain baseball dengan pemilik dua animal box itu.
"Jadi, tidak ada cara lain. Felice-chan akan tinggal bersamamu, Hibari-san." Perintah Tsuna sekali lagi.
"Anak itu bisa tinggal dengan PADRE-nya!" tolak Hibari dengan nada sarkastik.
"Kyouyaaa….." Dino memelas.
'Yaaaahhh…. Dimulai lagi, cemburu buta Hibari Kyouya…..' batin Tsuna, Gokudera, Yamamoto, dan Ryohei. Mukuro terlihat menikmati perseteruan suami-istri *Deeditonfa* maksudnya, perseteruan pasangan sejoli *Deeditonfalagi* -ekhem-maksudnya perseteruan antara uke yang mencintai seme-nya *Deedikamikorosu* -ralat-perseteruan antara Hibari dengan Dino.
Namun sebelum perseteruan itu dimulai, tiba-tiba saja pintu ruang rapat terbuka. Hal ini langsung membuat Tsuna dan yang lainnya bersiaga. Suatu reaksi yang wajar, mengingat pintu ruangan rapat itu memiliki sistem sekuriti yang sangat kuat, yaitu berupa kode masuk dan ID-Card yang terdapat sedikit flame mereka agar pintu itu dapat terbuka. Dan yang memiliki kode dan ID-Card itu hanya Vongola Decimo beserta guardiannya. Kalau pintu itu terbuka tanpa Tsuna dan para guardiannya yang membukanya, berarti hanya satu jawabannya, penyusup. Ketika pintu terbuka sepenuhnya, Tsuna dan yang lain mengeluarkan senjata mereka masing-masing dan bersiap bertempur. Namun, yang membuka pintu itu bukanlah penyusup, melainkan Feliciana.
"Padre….. Paman Tsuna….. Felice bosan sendirian…. Kita main sama-sama ya…." Ujar Feliciana riang. Semua orang langsung menatap Feliciana dengan tatapan tidak percaya. Mereka bingung bagaimana caranya Feliciana bisa keluar dari ruangannya yang juga sudah diberi sekuriti kode yang cukup rumit, dapat terbuka.
"Felice-chan, kenapa kau bisa masuk ke sini?" Tanya Tsuna.
"Felice buka pintu itu, Paman Tsuna." Jawab Feliciana polos sambil menujuk pintu ruangan.
"Maksudku, bagaimana caramu membuka pintu itu dan juga membuka pintu ruanganmu?" ulang Tsuna.
"Aaaahhhh…. Paman bingung karena Felice bisa membuka pintu itu? Gampang kok, Paman Tsuna. Felice hanya memasukkan kode-kode saja, dan pintunya langsung terbuka." Jawab Felice santai.
"Bagaimana mungkin kau tahu kodenya!? Kode-kode itu diperbaharui setiap hari!" sanggah Gokudera shock.
"Tenang, Hayato.." ucap Yamamoto.
"Felice tahu kok. Tapi biar pun Paman Haya dan Paman Tsuna terus mengganti kode setiap hari, tapi bagi Felice tidak masalah. Karena Felice bisa memecahkan kode-kode itu. Bukankah Paman Haya sudah tahu hal itu?"
"Felicia, bagaimana caramu memecahkan kode-kode itu?" Tanya Mukuro.
"Uuuunnngggg….. Gampang kok, Paman Muku. Felice tinggal masuk ke sistem utama, lalu melihat banyak angka yang keluar. Lalu Felice mengingat semua angka yang keuar, terus tinggal mengkombinasikan dan menghitung angka itu saja. Nantinya semua perhitungan itu akan menghasilkan kode. Dan Felice langsung mengetik kode itu, dan pintunya terbuka deh…" jelas Felice semangat.
"Aku tidak mengerti apa maksudnya.." ujar Yamamoto.
"Dasar Yakyuu Baka! Kalau masuk ke sistem utama, kau akan melihat berjuta-juta paduan huruf dan angka akan muncul. Tapi tunggu dulu! Bagaimana kau bisa masuk ke sistem utama, Feliciana?" Tanya Gokudera.
"Eh? Hmmm….. Seperti itulah, pokoknya Felice sudah biasa masuk ke sistem utama, berapa kali pun paman mengganti kode keamanannya." Jawab Feliciana.
"Dan kau bilang kau bisa mengingat semua angka yang muncul di layar?" Tanya Mukuro tidak percaya.
"Iya!" Feliciana menjawab sambil mengangguk.
"Waaaahhhh… Kau hebat sekali, Felicia.." puji Dino sambil mengelus lembut kapala Feliciana.
"Ehehehehehe…" Feliciana terlihat sangat senang mendengar pujian Dino.
"Jangan memujinya! Dia dengan mudah membuka sistem keamanan, berarti dia bisa dengan mudah membuat musuh masuk ke markas!" ujar Hibari sambil menatap Feliciana tajam.
"Hu-uh! Kenapa sih paman selalu tidak senang dengan Felice!?" gerutu Feliciana.
"Karena kau tidak jelas asal usulnya!" jawab Hibari.
"Felice anak padre! Asal usul Felice jelas!"
"Lalu siapa ibumu?"
"Kyouya… Hentikan…" ujar Dino menengahi.
"Kenapa kau membela anak ini, Dino?!" sentak Hibari tidak senang.
'Eh? Tumben Hibari-san memanggil nama Dino-san.' Batin Tsuna. Dan Hyper intuition Tsuna mengatakan, sebentar lagi akan terjadi perang mafia ke-3.
"Aku tidak membelanya. Kau memang agak sedikit ketus menghadapi Felicia, Kyouya." Jawab Dino.
"Apa kau bilang!?" ujar Hibari kesal.
"Apa paman tidak suka Felice karena Felice menggunakan nama paman? Felice juga tidak mau menggunakan nama Kyouya! Kesannya tidak manis sama sekali!" ucapan Feliciana membuat urat kesabaran Hibari benar-benar putus.
"Ya! Aku tidak suka itu! Dan Kyouya nama yang bagus, kau tahu! Dino menyukai nama itu, bocah!" sentak Hibari.
"Tidak! Padre lebih suka nama Felice! Padre bilang, dia yang memikirkan nama Felice dengan sepenuh hatinya!" bantah Feliciana.
"Lalu kenapa PADRE-mu memberi nama-KU pada namamu?"
"Kyouya, Felicia…. Sudahlah…. Lebih baik kalian berdua tenang…" Dino menengahi pertengkaran keduanya.
"Kau/Padre diam saja!" sentak Hibari dan Feliciana kompak pada Dino. Dan Dino langsung mengibarkan bendera putih.
"Jangan meniru ucapanku/ucapan Felice!" lagi-lagi Hibari dan Feliciana berkata serempak.
"Hmph!/Uuuuhhhhh….! Aku/Felice tidak suka padamu!" kekompakan Hibari dan Feliciana harus mendapat acungan jempol.
"Ternyata benar. Sebaiknya kalian berdua tinggal bersama. Hibari-san, Felice-chan akan tinggal di rumahmu!" perintah Tsuna.
"AKU/FELICE MENOLAK!" kembali, Hibari dan Feliciana berkata serempak.
"Tenang saja, kalian tidak mungkin dibiarkan tinggal berdua. Jadi, Dino-san juga akan tinggal bersama kalian. Akur-akurlah bertiga, Hibari-san, Dino-san, dan Felice-chan." Putus Tsuna.
"Eeeeeeeeekkkkkkkkhhhhhhhhhhhh?!" teriak Dino frustasi.
Lalu Tsuna, Mukuro, Yamamoto, Gokudera, dan Ryohei pergi meninggalkan Dino bersama dengan Hibari dan Feliciana yang masih berseteru. Dan Dino harus meratapi nasibnya yang malang.
– To Be Continued –
