Nyahallow…. Apa kabar…. Dee apdet fanfic ini… Pasti udah banyak yang nunggu kan? Tapi, sebelum membaca, biarka Dee ngebales surat cinta yang mampir di kotak review Dee yah….

Miharu Midorikawa

Hai… Disini kita berdua ngebuat Kyouya-chan mati…. *ditonfa*

Ung! Kyouya-chan biar pun kejam, tapi dia seorang ibu yang baik… Namanya juga anak hasil buah cintanya dengan Dino-sama… Ciiieeee… Kyouya-chan, jadilah ibu dari anak-anak Dee… *dicambuk*

Hai, ganbarimasu yo… Arigatou udah ngereview tiap chapter, Miharu-san… Moga-moga puas dengan chapter kali ini…

Hibari Misaki Cavallone

A-ahahahaha….. Gomen ne, Misaki-san…. Dee lama apdet… Dee kayaknya kena WB nih… =_=

Dee gak bisa janji bisa apdet kilat, tapi Dee janji bakal nerusin nih fanfic… Arigatou ne… Terus ikutin perjalanan fic MFeD ini yah~~~

DreamersSymphony

Aiiiihh…. Terima kasih karena sudah setia menunggu fic-fic Dee… Ureshii na…. Kalo chapter ini kerasa feel nya juga gak?

Zilda Eleva Ice

Fufufufu…. Ngegantung kan? Kentang kan? Dee emang sengaja buat ngegantung gitu… Ehehehe… *dibacok Zilda* Ini udah lanjut, Zilda-san… Jadi jangan nunjuk-nunjuk ke arah dada gitu… Ntar Dee raep loh… /puasa, woi!/

Ekhem… Dee Cuma becanda kok… Arigatou reviewnya yah, Zilda-san…

shizuka miyuki

Ahahahaha…. Gak papa kok kalo pun gak log-in, Shizu-chan…. Penyebab kematian Kyouya-chan mulai dijelasin di chapter ini kok… Chapter untuk flash-back ada dibuat tersendiri….

GLUK! Kok gunting Sei-kun bisa Shizu-chan pinjem sih!? Curang! Iya deh… Ntar Dee usahain apdet cepat…. Arigatou udah nge-review, Shizu-chan….

ByuuBee

ByuuBee-saaannn…. *nerjang meluk* Aiiihhh…. Byuu-san salah satu reader setia Dee… Di setiap Fic Dee, Byuu-san pasti sempetin diri untuk nge-review padahal author nya pemalas gini… Arigatou ne, Byuu-san… SRROOOTT! *sapu ingus*

Alasan kenapa Felice gak inget Kyouya-chan, jawabannya ada di chapter ini, Byuu-san… Selamat menikmati dan terima kasih udah setia mengikuti cerita Dee….

Kyo Fuurime Tsuki

Hai, yoroshiku mo, KyonKyon-chan…. Gak kok, gak mungkin Dee nelantarin fic-fic Dee…. Hanya saja, Dee memang agak lama apdet nya… Gomen ne…. Aaaiihhh…. Dee dicium…. Mau lagi dong~~~ *digampar*

Yosh…. Arigatou supportnya yah….

Sei-zen Seijuurou

Gak pa-pa kok, Sei-san… Dee udah seneng Sei-san bersedia repot-repot ngereview fic Dee ini…. Arigatou udah review…. Kalo sempat, Dee mohon review nya lagi yah…. *plak*

Ameru-Genjirou-Sawada

Doumo, Ame-san, Genji-san…. Itu kepala Genji-san jangan digigit, Ame-san…. Mending dijedukin ke dinding… *plak*

Ini udah apdet…. Semoga puas… Untuk (f)QfM, insya allah dalam waktu dekat Dee apdet….

Akarou

Hiieee…. Sumimasen, sumimasen, sumimasen….. Ini udah apdet, Akarou-san…. Semaoga puas….

Frea Hime Fujoshi

Ini udah apdet, Frea-san…. Maaf lama….. *bow*

Okeh… Kayaknya udah semua surat Dee bales kan? Sekarang, Dee persembahkan dengan segenap jiwa, Mia Figlia e Dolce chapter 9….. Silakan dinikmati…

Mia Figlia e Dolce
By : Dee Kyou
Story © LalaNur Aprilia
Katekyo Hitman Reborn! Fanfiction
KHR © Amano Akira-sensei
(Kalo ini fic punya kami berdua, udh pasti D18 bakal jadi main pair)
Rating : T
Genre : Romance/Family/Angst
Pair : D18 forever love
Setting : Seven Years Later (18 : 23YO, D : 29YO)
- Chapter 9 : The Realtà -

.

"Kau melindungi Principessa, maksudku Felicia, karena... Kau ibunya, Kyouya."

.

Jawaban Dino dewasa sontak membuat Tsuna dan yang lainnya terbelalak untuk kesekian kalinya.

"Aku?" Tanya Hibari.

"Ya."

"Ibu anak itu?"

"Ya, Kyouya. Kau ibu Principessa."

"Tidak mungkin…."

"Percayalah. Principessa putri kita satu-satunya. Tubuhmu melemah setelah melahirkan Principessa. Dan itu yang membuatmu...terbunuh..."

Hibari dan Dino di masa sekarang terdiam mendengar penjelasan Dino dewasa.

"Jadi, itu sebabnya Feliciana menjalani pengobatan untuk menghapus ingatan?" tanya Gokudera memastikan.

"Ya. Karena Principessa menyaksikan bagaimana Kyouya, ibunya, dan calon adiknya, terbunuh di depan matanya." Jawab Dino dewasa yang kini tidak bisa menyembunyikan air matanya. Ya, Dino dewasa menangis dalam tenang. Tsuna dan yang lainnya tidak tega melihat Dino dewasa yang kini tengah menangis.

"Dino-san biar aku yang menjelaskan." Suara Tsuna, namun lebih dalam, terdengar dari belakang Dino dewasa. Dan kemudian sosok Dino dewasa tergantikan oleh sosok Tsuna yang sudah dewasa. Dengan rambut yang kini sedikit lebih panjang, serta tubuh yang lebih tinggi dan ramping. Tsuna terperangah melihat sosoknya di masa mendatang tersebut.

"Senang bertemu dengan kalian, rekan-rekan dari masa enam tahun yang lalu." Salam Tsuna ramah.

"Aku akan menggantikan Dino-san menjelaskan semuanya." Tambah Tsuna.

"Kau... Jadi semakin menawan, Tsunayoshi-kun..." ujar Mukuro yang terpesona dengan sosok Tsuna dewasa. Tsuna di masa sekarang langsung menjewer telinga Mukuro.

"Fufufufu... Sulit dipercaya, diriku cemburu pada diriku sendiri." Ujar Tsuna dewasa. Wajah Tsuna di masa sekarang langsung memerah karena mendapati dirinya diperolok oleh sosoknya di masa mendatang.

"Tsuna, tadi diriku bilang, Felicia kehilangan Kyouya dan calon adiknya?" tanya Dino.

"Hibari-san sedang mengandung anak kalian yang kedua ketika pembunuh bayaran itu muncul dan menyerang Felice. Padahal, hanya tinggal beberapa minggu lagi sebelum Felicia dan Dino-san mendapatkan anggota keluarga baru." Jelas Tsuna dewasa.

Dino langsung lemas dan jatuh terduduk mendengar penjelasan Tsuna dewasa.

"Ha! Haha, hahahahaha..." Dino tertawa putus asa. Hibari langsung memeluk Dino yang tengah shock. Dan Dino pun balas memeluk Hibari. Dengan segera, Dino menyadari bahwa tubuh Hibari juga gemetar. Dan Dino pun semakin mengeratkan pelukannya pada Hibari.

"Jadi, Feliciana mengalami trauma sehingga dia memerlukan pengobatan penghapusan ingatan?" tanya Gokudera.

"Benar Hayato-kun. Semenjak penyerangan, Felice selalu berteriak-teriak histeris dan menyalahkan dirinya." Jelas Tsuna dewasa.

"Apa maksudnya?" tanya Mukuro.

"Felice menganggap karena dirinya lah Hibari-san terbunuh. Karena di hari penyerangan, Felice keluar dari mansion Vongola, meskipun sudah dilarang oleh Hibari-san." Jelas Tsuna dewasa.

"Dino-san tidak tega melihat Felice yang semakin terpuruk. Akhirnya Byakuran menawarkan pengobatan yang pernah ditelitinya dengan Shoichi-kun. Dan Dino-san menerima tawaran Byakuran. Karena, jujur saja, kalau Dino-san terlambat sedikit saja mengobati Felice, maka Dino-san juga akan kehilangan Felice." Tambah Tsuna dewasa.

"Apa maksudnya?" tanya Dino yang sedari tadi diam mendengrkan.

"Felice... hampir gila karena traumanya..." ucap Tsuna dewasa lirih. Dino, Hibari, Tsuna di masa sekarang dan para guardian terdiam mendengar perkataan Tsuna dewasa. Bagaimana bisa anak berumur dua tahun nyaris gila karena traumanya?

"Mungkin kalian yang sekarang tidak percaya, tapi itulah yang hampir terjadi pada diri Felice. Felice memiliki ingatan dimana dia tidak akan bisa melupakan apa pun, sekali pun itu kenangan buruk. Jadi dia harus dipaksa untuk melupakan kenangan itu, dengan pengobatan yang dikembangkan Byakuran, Shoichi-kun dan Spanner." Ujar Tsuna yang melihat wajah-wajah tidak percaya di hadapannya.

"Apa ada cara untuk mencegahnya? Maksudku, mencegah Kyouya terbunuh?" tanya Dino penuh harap.

"... Aku tidak bisa memberitahukannya. Kalian harus mencari tahu sendiri bagaimana caranya." Jawab Tsuna penuh sesal.

"Kenapa!? Kenapa kau tidak mau memberitahuku, Tsuna!?" tanya Dino sambil berteriak. Pundak Hibari yang berada dalam pelukan Dino bergetar, menandakan sang skylark tengah menangis di dada kekasihnya.

"Aku tidak bisa, Dino-san! Bukannya aku tidak mau, tapi aku tidak bisa..." jawab Tsuna menahan tangis.

"Kenapa... Tsuna... Kumohon, beritahu aku..." pinta Dino memelas.

"Karena... Kami tidak berhasil mencegah penyerangan itu, Dino-san. Padahal enam tahun yang lalu, kami juga sudah tahu tentang fakta ini. Aku dan yang lain berusaha mencari cara, agar Hibari-san tidak terbunuh dalam penyerangan Felice... namun... kami tidak bisa! Kami tidak sanggup mengubah takdir!" jelas Tsuna dari masa depan sambil berurai air mata. Dino terdiam melihat Tsuna yang berurai air mata.

"... Maaf, Tsuna... Maaf aku sudah mendesakmu..." ujar Dino lirih.

"Tidak... Aku yang seharusnya meminta maaf padamu, Dino-san. Aku tidak bisa melindungi Hibari-san." Ujar Tsuna sambil menyeka air matanya.

"Bzzzttt... zzzttt... ppiiiiipp..." mesin komunikasi mulai menunjukkan gejala aneh.

"Vongola, sepertinya mesin ini mengalamai distorsi. Kita harus memutuskan sambungan atau mesin ini akan rusak." Ujar Spanner memberitahu.

"Bzzzttt... –koknya...zzzztttt... –ndungi Hiba- -lice... bbzztttt... Ngiiiiiiinnnggg..."

Dan sambungan komunikasi pun terputus. Namun Tsuna dan yang lain dapat mengerti perkataan Tsuna dewasa yang terakhir.

'Pokoknya tolong lindungi Hibari-san dan Felice.' Itulah kalimat terakhir yang dikatakan Tsuna dewasa sebelum sambungan komunikasi terputus.

.

Selama beberapa saat setelah hubungan komunikasi dengan masa enam tahun mendatang terputus, Tsuna dan yang lain hanya bisa terdiam. Mereka semua berusaha mencerna fakta-fakta yang kini sudah terkuak.

Hibari ternyata adalah ibu Feliciana. Hibari akan terbunuh empat tahun lagi. Tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengubah masa depan. Hibari akan tetap terbunuh dalam penyerangan terhadap Feliciana.

Fakta-fakta terkhir yang membuat mereka terpuruk. Mereka akan kehilangan rekan terkuat mereka dalam waktu empat tahun lagi. Empat puluh delapan bulan lagi. Dan 17.520 hari dari sekarang, Hibari kyouya akan meninggakan mereka untuk selamanya.

"Benarkah... tidak ada yang bisa dilakukan lagi?" tanya Ryohei putus asa.

"Pasti ada yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya. Harus ada!" ujar Yamamoto.

"Tapi, apa!?" tanya Gokudera frustasi.

"Itulah yang akan kita cari. Dan harus dapat!" Ujar Tsuna.

"Tsunayoshi-kun, jangan terlalu membebani dirimu, ingat ada jiwa lain dalam tubuhmu. Kau bisa meminta bantuanku." Ujar Mukuro menenangkan Tsuna yang tengah diserang rasa panik.

"Kita harus mencari jalan keluarnya. Pasti ada jalan keluar dimana Kyouya akan selamat." Ujar Dino.

"Ada satu jalan keluar." Suara mungil khas anak perempuan terdengar dari arah pintu ruangan. Semua orang langsung melihat ke arah pintu dan mendapati Feliciana berdiri di depan pintu ditemani oleh Lambo yang memasang tampang serba salah. Feliciana berjalan mendekati Dino dan Hibari yang masih berpelukan. Lalu dengan lengan mungilnya, Feliciana memeluk Hibari dan Dino sekaligus.

"Ternyata Paman Kyouya adalah Madre Felice..." ujar Feliciana sambil tersenyum. Hibari mengangkat wajahnya dari dada Dino. Dan Hibari mendapati wajah Feliciana yang sangat dekat dengan wajahnya. Hibari dan Feliciana saling bertatapan, sebelum akhirnya Feliciana tersenyum dengan cara yang mirip sekali dengan cara Dino tersenyum.

"Sejak kapan kau ada di depan pintu?" tanya Hibari.

"Sejak Padre bilang paman Kyouya meninggal karena melindungi Felice." Jawab Felice.

'Berarti Felice sudah tahu kalau Hibari terbunuh di depan matanya dan itu karena dirinya.' Batin Tsuna dan yang lain was-was melihat Feliciana yang di luar dugaan sangat tenang meskipun sudah mengetahui fakta itu.

"Pantas saja wajah Felice mirip dengan Paman Kyouya... Tapi Felice senang ternyata Felice punya Madre... Ehehehehe..." lanjut Feliciana. Dino pun mengelus kepala Feliciana.

"Paman Kyouya, ah bukan, Madre... ada cara untuk mencegah Madre terbunuh." Ucap Feliciana. Tsuna dan yang lain langsung memasang telinga mereka.

"Bagaimana..." Dino menggantung pertanyaannya. Feliciana tersenyum lembut, kemudian menjawab,

"Jangan lahirkan Felice."

– To Be Continued –

Wahahahaha... Apa-apaan chapter ini? Udah up-date nya lama, singkat pula... Minta dibantai nih author... :v

Bersediakah minna-san untuk mereiview kembali?

PS: Dee bakal kasih info dikit... Untuk chapter selanjutanya adalah chapter khusus flash back bagaiman kejadian 7YL!Hibari bisa tewas...