"Menurut informasi ini, Hibari-san terbunuh karena ada famiglia yang menaruh dendam-" jawab Tsuna

"Hmp. Itu bukan berita baru, Sawada Tsunayoshi." ujar Hibari.

"-pada Cavallone Famiglia, tepatnya mereka dendam pada Dino-san."

Mia Figlia e Dolce
By: Dee Cavallone
Story © Lala-chan ssu
Katekyo Hitman Reborn! Fanfiction
KHR © Amano Akira-sensei(Kalo ini fic punya kami berdua, udah pasti D18 bakal jadi main pair)
Rating: T
Genre: Romance/Family/Angst
Pair: D18 Forever Love
Setting: Seven Years Later (18: 23YO, D: 29YO)
Chapter 13: Eventi Reali

Para guardian beserta Dino terdiam mendengar kalimat terakhir Tsuna. Untuk beberapa lama, mereka hanya diam sambil menatap Tsuna tanpa berkata apa pun, berharap Tsuna akan meralat kata-katanya dan mengatakan hal itu hanya candaan. Namun Tsuna hanya menatap balik tatapan yang ditujukan padanya. Dan mereka semua sadar, Tsuna tidak berbohong mau pun bercanda dengan informasi ini.

"T-tunggu dulu!" Dino yang pertama kali menemukan suaranya setelah dilanda keterkejutan.

"Ya, Dino-san?" balas Tsuna.

"Tsuna, tadi kau bilang, Kyouya terbunuh karena ada famiglia yang dendam padaku bukan?" tanya Dino memastikan.

"Benar. Itu yang dikatakan Byakuran padaku." jawab Tsuna.

"Jadi, bukannya mereka dendam padaku!? Kenapa mereka malah mengincar Kyouya!?" tanya Dino frustasi.

"Sebenarnya, bukan hanya Hibari-san yang mereka incar. Melainkan Felicia-chan juga, Dino-san. Di dunia paralel dimana Felicia-chan lahir, Felicia-chan lah incaran utama famiglia itu." jelas Tsuna.

"Ap-tapi...kenapa..." gumam Dino lemas. Hibari hanya diam dan menatap lantai dengan tatapan datar.

"Tapi kemungkinan besar mereka mengincar Hibari-kun. Benar begitu, Tsunayoshi?" tanya Mukuro.

"...ya. Begitulah." ujar Tsuna

"Tapi kenapa harus Kyouya?!" Dino menjerit frustasi.

"Mungkin saja. Bertahun-tahun kau menolak lamaran dari pihak famiglia lain dan kau selalu menolaknya. Bisa saja salah satu ada yang menaruh dendam." jelas Gokudera

"Tapi tetap saja! Kalau mereka dendam padaku, kenapa malah Kyouya yang diincar!? Seharusnya aku yang mereka bunuh!" jerit Dino.

PLAK

Semua yang ada diruangan terbelalak melihat Dino terhuyung karena ditampar.

"... Sudah tenang?" Hibari yang adalah pelaku penamparan Dino, memasang wajah stoic-nya. Masih dengan tampang datarnya, Hibari menarik kerah kemeja Dino.

"Dengar, apa jadinya Keluargamu kalau mereka mendengar ucapan tololmu itu, Haneuma. Kau sudah bodoh, jangan semakin bertindak bodoh karena hal sepele ini."

"T-tapi-"

"Tidak ada tapi, haneuma. Kalau kau memang mau bicara pikirkan dulu apa yang kau bicarakan dan apa akibatnya." Hibari melepaskan tangannya dari kerah kemeja Dino. "Hanya itu yang kau dapat, Sawada Tsunayoshi?" tanya Hibari

"E-eh? Aaahh.. Iya, saat ini hanya ini saja informasi yang bisa dikumpulkan." jawab Tsuna.

"Hm." Hibari hanya melengos dan berbalik, hendak keluar.

"Tte oi! Kau mau kemana, Hibari?" tanya Ryohei.

"Disini ramai. Aku benci kerumunan." lalu Hibari pergi meninggalkan ruang pertemuan. Di luar ruangan, Hibari menemukan Feliciana yang sedang berdiri bersandar pada dinding.

"Sudah selesai?" tanya Feliciana yang melihat Hibari keluar dari ruangan.

"Hm." ujar Hibari singkat

"... Paman Kyouya..." panggil Feliciana lirih.

"Kenapa?"

"... Bukan apa-apa!" Feliciana menelan kata-kata yang ingin diucapkannya dan berbalik hendak meninggalkan Hibari.

Hibari hanya mengangkat alis. Ia berbalik hendak pergi. Setelah diam beberapa saat, ia berbalik lagi dan mengikuti Feliciana.

~~oo00oo~~
Di saat yang bersamaan, Feliciana berlari keluar mansion vongola untuk bersembunyi dari Hibari yang mengikutinya. Feliciana berputar-putar untuk mencari tempat yang sesuai, hingga dia tiba di capel mungil yang berada di hutan belakang mansion vongola. Dengan segera Feliciana masuk dan bersembunyi di dalam capel tersebut. 'Dengan ini semuanya akan aman.' pikir Feliciana polos.
"Iya. Semua informasi sudah didapat."

Feliciana langsung menoleh kearah sumber suara. Ia lihat seseorang sedang berbicara ditelepon. Feliciana langsung menyembunyikan tubuh mungilnya diantara meja capel sambil mendengarkan pembicaraan orang itu.

"Baik. Saya mengerti. Malam ini saya akan mengantarnya langsung pada anda, informasi tentang kelemahan Dino Cavallone."

Feliciana terbelalak dan menutup mulutnya dengan tangan, berusaha agar tidak bersuara. Namun tubuh kecilnya yang bergetar gugup membuatnya tidak sengaja menyenggol sisi meja. Dan suara kecil itu bergema di seluruh ruangan capel.

"Siapa itu!?" orang tersebut yang mendengar suara yang ditimbulkan feliciana langsung menutup telepon dan mengacungkan senjatanya. Dengan perlahan dia menuju ke depan altar dan melihat ke bawah meja, dan menemukan feliciana yang meringkuk gemetar disana.

Feliciana bergetar ketakutan. Ia perlahan bangkit dan berusaha kabur. Kakinya tersandung meja dan langsung jatuh tersungkur. Orang itu langsung mendekati Feliciana yang sudah ketakutan dan hampir menangis.

Orang tersebut mencengkram lengan Feliciana. Feliciana makin merapatkan matanya sembari meringis menahan sakit.

"Siapa kau, hah?!" sentak orang itu sambil mengeratkan cengkramannya.

"S-sakit..." Feliciana berontak dan langsung menendang tulang kering orang itu. Otomatis cengkraman pada lengannya terlepas. Menggunakan kesempatan itu, Feliciana langsung kabur. Namun baru ia akan mencapai pintu capel, ada orang lain yang menghadangnya.

"P-padre...to-"

BRUK

Dan pandangan Feliciana menggelap.

~~To be Continued~~

KENTAAAAANG! *goreng kentang di dapur dengan sadis*

Ehm. Halo para FanFictioners! Ketemu lagi dengan author sinting bernama Lala. Iyak, ini Lala yang ngetik. Padahal saya ditengah try out dan masi nekat ngetik lanjutan MFeD ini HAHAHA.

Dan maapkeun ini pendek. Udah lama pendek lagi *boboan* Maaf~~

Chap depan saya janji-bukan! KITA janji bakal bikin ini lebih panjang! *seret Dee buat dogeza ke readers*

Dee: CHOTTO LALA-CHAN! Kenapa Dee juga disuruh ikut dogeza-ssu?! .

La: Lah iyalah. Kan ini fic collab.

Dee: Tapi kan Lala-chan yang seenaknya motong. Aslinya bahasan kita panjang, tapi Lala-chan potong dengan alasan 'biar kesannya cliffhanger'!

La: Eee...

Dee: Iya kan?!

La: Ayo kita bales Review.

Dee: Moouu! Jangan cuekin Dee ssu!

Hikage Natsuhimiko

Jangan kaget begitu dong Hikage-san~~ mereka kan emang gitu. Udah mesum, pedo pula *dihajar*

Baguslah kalau ini menghibur (padahal udah masuk ke bagian serius)

Dino...nggg...ngapain yah... *sok misterius. Digebukin*

Uchiharyuko

Iya...ini gak lama kan? #ndasmu

Wkk. Bagus itu. Maso itu harus dilestarikan~~

Iya kita ga ada niat menelantarkan fict ini kok~~

Yak segitu saja kali ini. Dan maafkan bila ada typo. Mata ashita, see you again desu~~~ (ngikutin gayanya Haru)