Chapter 2

Sudah beberapa bulan Roy berkencan dengan Reina Hawkeye, saudara kembar Riza Hawkeye. Mulailah tersebar rumor di East bahwa inilah wanita yang akan nantinya jadi pengantin dari lelaki playboy legendaris, Roy Mustang. Ya, ini membawa sedikit kecemburuan Lieutenantnya pada kakak kembarnya sendiri… Namun setidaknya ia cukup tenang, karena orang yang akan berada di samping kolonelnya ialah kakaknya sendiri…. Orang yang ia percayai dan ia juga seorang yang bertanggung jawab.

"colonel… bagaimana kencannya semalam ?" tanya Havoc bahagia. Lumayan kabar baik untuk mereka. Karena adanya Reina Hawkeye, yang berada di sisi roy sudah hampir 3 bulan tanpa putus, selama itu pula Roy tidak mencuri pacarnya.

Sayang sekali, Havoc tidak memperhatikan raut wajah roy yang tertekuk sebal itu. Oke. Pertanda buruk. "jangan tanyakan hal itu lagi padaku. Putus ! aku juga takkan menemuinya lagi."

"OMG ! Jangan colonel ! Nanti anda mengambil pacar saya lagi !" ia merengek. Rokoknya pun hampir jatuh dari mulutnya. "ayolah colonel… kurang sempurna apa lagi dia… tidak ada gadis lain yang lebih baik darinya…"

"mau bagaimana lagi ? dia yang minta putus ?"

Kuping yang ada di satu ruangan itu membesar, mendengar perkataan roy. "BENAR KOLONEL ?" fuery, Brenda, havoc, dan Farman buru-buru menghampirinya memastikan bahwa pendengaran mereka masih berfungsi dengan baik. Riza pun hampir menjatuhkan kertas yang sedang ia pegang.

"ya…" katanya ringan. "hey ! jangan beri aku tampang seperti itu !"

"sir.. setahu saya.. dia senang bisa berada bersama anda…" tambah Riza yang menyadari keanehan di sini. "kukira.. anda juga mulai serius dengannya…"

"tidak. Ia sendiri yang minta putus. Mau bagaimana lagi huh ?" roy seolah-olah tidak perduli, lalu memutar-mutar kursinya. "mati satu tumbuh seribu…"

Satu reaksi yang ada di benak semua bawahannya ialah GAWAT. Ia akan memangsa wanita lainnya lebih banyak… gadis mereka pasti akan dicuri lagi…

--------------------

Sepulang kerja, Riza Hawkeye berjalan ke arah apartemennya. Ia mengambil Black Hayate untuk berjalan-jalan. Sepintas di bayangannya, masih terngiang-ngiang perkataan kolonelnya tentang kakak kembarnya…

Black Hayate menggonggong bahagia, sambil berlari-lari di taman. Anjing kecil hitam itu mengajak riza berlari bersamanya, namun ditolak. Setelah beberapa lama, ia menyuruh anjing itu kembali, dan mereka pulang.

Ia tidak habis pikir… ya ! mumpung sudah dekat ! "oke, Black Hayate… kita masih mau jalan-jalan lagi.. enggak apa-apa, kan ?"

Gonggongan bahagia dari anjing itulah jawabannya. Ia berjalan ke arah apartemen kakaknya.

"riza ! sudah lama tidak ke sini ?" sapanya bahagia. "ayo, masuk ! anjing kecilmu juga !"

Apartemennya hampir sama dengan keadaan di tempat Riza. Bersih, teratur, rapih, khas keluarga Hawkeye. "ayo, duduk. Mau minum apa ?"

"air putih juga tidak apa-apa…" ia tersenyum pada kakaknya. Muka mereka sama… sulit sekali membedakan. Tidak heran Kolonel salah mengira mereka. Hanya, sifat mereka hampir bertolak belakang. Reina yang femini, Riza yang tomboy. Reina yang lembut, keibuan, Riza yang kasar, dan senang tantangan.

"tumben kemari ?"

"ya.. aku mau menanyakan sesuatu… soal… roy…" ia tersentak. "ugh.. maksudku colonel."

"tidak apa-apa… aku.. hanya…." Reina menatap lantai. "aku hanya.. Riza !" Akhirnya ia mulai menangis. Riza memaluknya dan menengkannya.

"ia ada bersama wanita lain ?"

Reina menggeleng. "Jangan beri tahu roy…. sebenarnya aku memutuskannya….karena…."

Mata Riza terbelalak mendengarnya. Lalu dari kejauhan beberapa detik kemudian terdengar sebuah letusan senapan….

--------------------

a/n : sori… aku cuma lagi pengen aja mengakhiri chapter ini dengan cliffhanger…. Hehehe… silahkan tebak… Reina kenapa memutuskan roy … dan bagaimana soal letusan senapan itu… sebenarnya chapter berikutnya sudah ada.. tapi cuma ingin tahu aja tebakannya…Reviews ya ! kasih komentarnya beserta kalau bisa sih tebakannya….hehehe….