Chapter 1- Innocent

Prolog

"tentara militer datang menyerbu desa lagi ! Sembunyikan semua anak dan istri !"

Entah kapan keributan ini akan berakhir. Setiap hari terdengar suara langkah tentara militer ataupun suara letusan senapan yang menrenggut nyawa sekian banyak orang. Bukan hal yang khusus yang biasa di dilihat. Keadaan di Amestris kacau, sejak naiknya presiden King Bradley menduduki posisi tertinggi di negara itu.

"Cepat !" teriak seorang anak kecil sambil menunggu anak perempuan yang lebih kecil darinya, yang terjatuh ketika mereka berlari. "ayo ! cepat !"

"tu..tunggu !"

Akhirnya anak lelaki itu mengulurkan tangannya dan menggendongnya di punggungnya. Keduanya bersembunyi di dalam lorong, di balik tong sampah dan puing-puing besi yang tak terpakai lagi. Dari sana, mereka mengintip keluar, dimana berpuluh-puluh ribu tentara berjalan kaki, berombongan di sana.

Anak perempuan itu menekuk kakinya ke arah dadanya dan memeluknya dengan erat. Anak lelaki di sebelahnya pun mengikuti hal yang serupa, memposisikan dirinya sedekat mungkin dengan anak perempuan yang ketakutan hingga setengah menangis itu. Ia mendaratkan satu tangannya di rambut pirangnya yang kusam.

"sudahlah … tidak apa-apa… semuanya akan berakhir dengan baik…"

"ta..tapi, roy…."

"tidak apa-apa, riza… paling hal ini hanya bertahan selama 1-2 hari saja…"

"tapi…tapi…."

Gadis kecil yang bernama riza itu mulai terisak kembali. Ia takut kalau-kalau ia kehilangan mama dan papanya… sama seperti saat ia kehilangan kakaknya. Sekarang, satu-satunya harapannya ialah Roy, teman sepermainannya. Ia terpisah dari mamanya ketika mereka bersembunyi.

"tenang, Riza… tenang…"

Gadis kecil itu akhirnya pun berhenti menangis ketika Roy menggenggam tangan mungilnya. Ia menyandarkan tubuh kecilnya ke kawannya dan tertidur di bahunya.

Ya… bermulai dari desa kecil ini pun kisah mereka dimulai.