Created

Al-Itsnayn Senin Monday

03 Safar 1442AH/21 September 2020M

Edited

Al-Jumu'ah Jum'at Friday

March 05 2021M/AH رجب ٢١ ١٤٤٢

Gerimis hujan membasahi bumi yang dipijaknya.

Tetsuya melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa untuk mencari tempat berteduh dari gerimis hujan.

Dilihatnya dari kejauhan ada sebuah tempat untuk berteduhnya kali ini.

Dengan semangat membara Tetsuya memperlebar langkahnya agar segera sampai di sana.

Percikan air hujan yang dipijaki karena gerakan langkah yang lebar membuat tali sepatu yang digunakannya basah. Tak hanya sepatu yang dibagian bawah tapi rambut dan pakaiannya basah terkena air.

Namun yang membuatnya kesal ketika Tetsuya hampir sampai ke tempat berteduhnya. Tiba-tiba dari arah kanan melintas sebuah mobil yang melaju cukup kencang. Sehingga badan Tetsuya kebasahan cukup membuatnya menggigil kedinginan.

Setelah berjuang dari guyuran air hujan. Akhirnya Tetsuya pun tiba di tempat tujuannya untuk berteduh.

I'm so glad arrived in here. Nampaknya hujan tidak akan reda dengan cepat. Bila ku lihat langit dan derasnya air yang semakin kencang dan banyak.

Mana aku tak bawa payung. Sepertinya aku meneduh terlebih dahulu di sini sampai hujannya mereda. Ucap Tetsuya diiringi dengan melihat ke atas langit yang sangat gelap dan kelam. Suasana sekitar pun cukup sepi.

Iyalah mana ada orang yang mau bepergian dan keluar rumah di saat hujan turun dengan deras seperti ini. Ditambah udara dan angin membuat badan terasa menggigil.

Lima belas menit berlalu namun hujan tak kunjung mereda. Melainkan bertambah deras dan besar.

Tetsuya masih sibuk memperhatikan sekeliling tempatnya berteduh. Sesekali dia pun memperhatikan arloginya yang saat ini sudah menunjukkan pukul 7.15 malam.

Untuk membunuh rasa bosan ketika berteduh dari menunggu guyuran hujan reda dan berhenti. Tetsuya sebelumnya sudah memberitahukan kepada orang rumah terutama ibunya agar tidak khawatir dan cemas karena untuk sore ini dia akan pulang terlambat diakibatkan terjebak hujan dan dengan terpaksa harus berteduh terlebih dahulu disebabkan Tetsuya lupa untuk membawa payung sebelumnya dan tidak bisa menerobos hujan yang mengguyur sangat deras.

Ibunya pun sudah mewanti-wanti Tetsuya apabila hujan turun dengan deras membasahi bumi Tetsuya haruslah berteduh. Karena Ibunya tahu bahwa anaknya yang bernama Kuroko Tetsuya itu adalah seorang gadis yang sangat rentan apabila terkena hujan.

Maka dari itu Tetsuya selalu menuruti pesan dan amanat dari Ibunya. Dalam keheningan berteduh walaupun di arah sekelilingnya suara hujan terdengar sangat jelas. Dari handphone nya terdengar suara bunyi panggilan masuk. Lantas Tetsuya pun segera mencari dan mengambil handphone nya dan menerima panggilan telepon.

"Ya Bu, ini Tetsuya sedang berteduh".

"Iya, Tetsuya akan pergi dari tempat Tetsuya berteduh apabila hujan memang akan benar-benar berhenti Bu".

"Tenang saja kok Bu. Tempat Tetsuya berteduh tidak terlalu jauh dari rumah kita".

"Mungkin sekitar 15 menitan Tetsuya sudah akan tiba di rumah".

"Iya, nanti Tetsuya segera pulang bila hujan sudah tidak turun lagi".

"Tidak perlu Bu. Ibu tunggu saja di rumah ya".

"Sampai nanti Bu".

Tetsuya mematikan handphone karena percakapannya dengan sang ibu sudah berakhir.

Ketika Tetsuya sudah menaruh, menyimpan dan mengembalikan handphone nya ke dalam posisinya berada saat ini.

Tetsuya dikejutkan oleh sebuah payung yang sudah ada dihadapannya.

Uluran tangan menyambut Tetsuya yang di genggam tangannya terdapat sebuah payung. Kemudian, Tetsuya segera melihat siapakah orang yang sudah berbaik hati memberikannya sebuah payung untuk dia gunakan.

Ketika melihat siapa orangnya.

Tetsuya pun mengucapkan terima kasih.

"Arigato Kise-kun payungnya"

"Sudah lamakah kamu berteduh di sini, Kuroko-chi"

"Cukup lama Kise-kun"

"Kenapa tidak memberitahukan kepadaku"

"Aku tidak mau merepotkanmu Kise-kun"

"Tetsuya, kamu tidak perlu sungkan untuk bilang padaku sudah aku jelaskan berulang kali kan".

"Tapi Kise-kun", bimbang Tetsuya

"Ryouta, Tetsuya not Kise-kun", tegas Kise.

"Gomen", melas Tetsuya.

"Jaa, sebaiknya kita pulang kamu sudah berapa lama berdiam dan berteduh di sini?"

"Ano", Tetsuya tak berani untuk memberikan jawaban.

Karena Tetsuya tahu bahwa seorang Kise Ryouta saat ini sedang mode untuk tidak membuatnya kesal, khawatir ataupun marah karena bila sedikit saja mengacu kepada hal tersebut. Tetsuya dapat menanggung akibatnya.