Created

As-Sabat Sabtu Saturday

01 Safar 1442AH/19 September 2020M

Edited

Al-Jumu'ah Jum'at Friday

March 05 2021M/AH رجب ٢١ ١٤٤٢

Disini tokoh Tetsuya penulis jadikan sebagai seorang wanita

Jadi apabila pembaca merasa tak enjoy dengan cerita ini harap jangan diganggu gugat ya...

Kuroko Tetsuya gadis yang memiliki surai biru sebahu, berwajah datar, bermata blue shapire, dengan hidung bangir mungil, bibir semerah delima, pipi tirus sedikit berisi, tinggi badan ideal dengan berat badan dan kulit putih yang sedikit pucat.

Walau di katakan sempurna. Namun itu tidak menjadikan dirinya sebagai seorang yang tinggi hati.

Namun satu kekurangannya keberadaannya sangat tipis. Jadi orang-orang tidak selalu menyadari kehadirannya. Selain keberadaannya yang sangat tipis seorang Tetsuya itu minim ekspresi.

Hari ini hari Jum'at. Tetsuya biasa menjalani harinya dengan tanpa ekspresi. Tapi ada yang berbeda hari ini. Bila kita telusuri lebih dekat dengan menggunakan kacamata super canggih. Kalian akan menemukan perbedaan yang signifikan.

Ya di hari ini terlihat seuntai senyum tipis di bibirnya dan kemerahan di kedua pipinya.

Apakah Tetsuya merasakan demam?

Oh tentu tidak

Mari kita lihat pada kejadian 5 jam lalu

Tetsuya berangkat seperti biasa ke kampus dengan menggunakan train public transportation. Dia sudah biasa bersiap antara pukul 7.00 A.M., karena lebih dari satu jam perjalanan untuk sampai di kampusnya dan kuliah akan dimulai pukul 9.00 A.M. di hari Jum'at.

Seperti biasa Tetsuya sebelum sampai ke stasiun. Tetsuya terlebih dahulu berjalan kaki dari apatonya dan mampir sebentar ke kedai langganan yang menyajikan minuman favorit kegemaran Tetsuya. Perjalanan Tetsuya berjalan kaki menghabiskan waktu 15 menit.

Selama menunggu Tetsuya tidak mengalihkan perhatiannya. Tetsuya hanya fokus pada satu titik yaitu orang tersebut. Karena telalu fokus Tetsuya pun tidak menyadari bahwa pesanannya sudah jadi.

Namanya berulang-ulang di panggil. Tetsuya tetap tidak sadar. Sampai kedua mata mereka bertemu. Tetsuya mengalihkan pandangannya dari orang tersebut.

Tetsuya segera mengambil minuman favoritnya dan meninggalkan kedai minuman langganannya menuju kampus tercinta.

Di tengah perjalanannya karena tidak terlalu memperhatikan jalan di arah depannya terdapat sebuah lubang yang cukup besar. Tetsuya tetap melajukan langkah kakinya.

Tepat tinggal satu langkah melanjutkan langkah kakinya. Ada sebuah tangan yang menahan lengannya. Tetsuya terkejut, dengan gerakan tiba tiba Tetsuya berbalik.

Alangkah yang tak terduga Tetsuya ketika melihat siapa orang yang telah memegang lengannya.

Spontan Tetsuya terdiam selama beberapa menit tak bergerak, terpaku, tak sadarkan diri, terbengong.

Hal tersebut membuat orang yang kini berada di hadapannya memperhatikan Tetsuya secara seksama dan melambaikan sebelah tangannya untuk membuat sadar Tetsuya.

"Tetsuya",

Orang yang menunggu jawaban dari Tetsuya pun berulang ulang kali menyadarkan Tetsuya.

"Tetsuya"

"Tet"

"Su"

"Ya"

"Ku"

"Ro"

"Ko"

"Tet"

"Suya"

"Kuroko"

"Tetsuya"

"Kuroko Tetsuya"

"Kuroko Tetsuya!"

Kesal orang yang memanggilnya lalu dia pun mengguncangkan kedua pundak Tetsuya.

"Ah, maaf Akashi-kun"

"Ada perlu apa memanggil aku"

"Kamu kalau jalan perhatikan sekitar Tetsuya"

"Memangnya kenapa Akashi-kun"

"Coba lihat di belakangmu"

Tetsuya pun melihat kembali ke arah belakangnya. Dengan muka terlihat datar Tetsuya pun berbalik ke hadapan Akashi.

Hal tersebut membuat gemas Akashi untuk mencubit pipi Tetsuya yang terlihat gembil. Tapi itu tak mungkin dilakukan oleh Akashi.

"Ada lubang Akashi-kun"

"Lantas"

"Tidak akan kenapa kenapa Akashi-kun"

"Tetsuya, apa yang membuatmu berpikiran itu tidak akan kenapa kenapa, hem"

"Tapi memang benar Akashi-kun itu tidak akan kenapa kenapa, kemungkinan Tetsuya akan terjatuh"

"Itu bukan untuk kenapa kenapa Tetsuya"

"Baik Akashi-kun"

"Terima kasih untuk peringatannya"

"Sekarang bisakah Akashi-kun melepaskan tangan Akashi-kun di lenganku"

Walaupun di mukanya Tetsuya terlihat datar namun di hati terdalamnya dia merasakan kegugupan luar biasanya.

"Oke"

"Tetsuya hari ini kamu berangkat denganku"

"Tapi Akashi-kun"

"Tidak ada jawaban tidak Tetsuya"

Tetsuya terdiam dan dengan hati berbunga Tetsuya mengikuti Akashi.

Selama perjalanan mereka berdua, terjadi keheningan dan kecanggungan yang membuat Akashi merasa cemas dengan keadaan saat ini.

Lalu Akashi pun memulai memecahkan keheningan di antara mereka.

"Tetsuya"

"Iya, Akashi-kun"

"Apakah kamu memiliki seseorang yang istimewa saat ini"

"Maksud Akashi-kun"

"Seseorang yang membuatmu merasakan hati berdebar setiap berada di sampingnya. Waktu seakan berhenti ketika tepat di dekatnya. Nafas seakan mengalir tersendat di sekitarnya. Perut seakan terisi oleh beribu-ribu kupu-kupu terbang setiap di sekelilingnya. Rona merah delima muncul tanpa aba-aba dihadapannya"

"Tetsuya"

"Sepertinya Tetsuya pernah merasakannya Akashi-kun"

"Kapan dan dengan siapakah orangnya Tetsuya?"

"Akashi-kun merasakan perasaan seperti itukah?"

"Ya saat ini aku sedang merasakannya Tetsuya"

"Oh ya"

"Apakah kamu mau tahu siapakah orang itu Tetsuya?"

"Bolehkah Akashi-kun?"

"Tentu saja"

"Orang itu adalah..."

"Kamu Tetsuya"

Tetsuya pun terkejut akan pernyataan yang diajukan oleh seorang Akashi Seijuro.

"Aku Akashi-kun?"

"Iya Tetsuya!"

"So, will you be mine?"

"Tidak ada penolakan Tetsuya", absolutnya seorang Akashi Seijuro berkata.

"Dan aku membutuhkan the answer right now" . Aura keabsolutan seorang Akashi Seijuro terasakan.

"Tapi Akashi-kun kalau Tetsuya boleh tahu sejak kapan, seorang Akashi Seijuro memiliki perasaan seperti itu kepadaku?"

Tetsuya masih merasakan penasaran walaupun jauh di lubuk hatinya ia pun merasakan hal-hal serupa ketika bersama Akashi Seijuro.

"On the first timed we meet and know Tetsuya"

"Ah, ternyata Akashi sama seperti ku", lubuk hati Tetsuya berbicara.

"Jadi bersediakah Tetsuya. Will you be mine?", Akashi masih setia menunggu jawaban dari seorang Tetsuya.

Jeda waktu Tetsuya untuk menjawab pernyataan perasaan balasan untuk seorang Akashi.

Finally, setelah menimbang selama beberapa waktu seorang Tetsuya pun memberikan jawabannya.

"Maaf sebelumnya Akashi-kun, tapi jawaban Tetsuya adalah tidak".

Akashi pun geram oleh jawaban yang diterimanya. Membuat diri seorang Akashi mengeluarkan hawa yang menindas dan keabsolutannya semakin mencekam.

"Tetsuya aku sudah bilang untuk tidak ada penolakan!", balas Akashi.

Hal tersebut membuat Tetsuya pun mengeluarkan jawaban lainnya.

"Akashi-kun aku memang menjawab tidak tapi ada kelanjutannya Akashi-kun"

"Apakah itu Tetsuya!"

"Tidak untuk menolak Akashi kun", tersenyum malu-malu Tetsuya berkata.

Seketika itu Akashi pun langsung menarik dan memeluk Tetsuya ke dalam pelukan hangat seorang Akashi Seijuro yang hanya dirasakan oleh Ibunda dari seorang Akashi Seijuro, Ayahanda dari seorang Akashi Seijuro dan terakhir adalah seorang Kuroko Tetsuya.

Binar kebahagiaan pun terlihat dan terpancar oleh kedua orang yang beberapa detik lalu menjadi sepasang kekasih.

Back to now

Tetsuya menghentikan langkahnya ketika seseorang yang membuatnya tersenyum dan rona merah di wajahnya telah hadir dihadapannya.

"Sudah lama menunggu Tetsuya", tanya Akashi.

"Well, tidak terlalu lama kok Akashi-kun, kita akan kemana Akashi-kun?", balas Tetsuya.

"Nanti, Tetsuya akan mengetahuinya. Untuk saat ini silahkan masuk terlebih dahulu Tetsuya". pinta Akashi mempersilahkan Tetsuya memasuki mobil.

Beberapa jam kemudian Akashi dan Tetsuya telah tiba di kediaman Kuroko-san. Tanpa canggung pun Akashi menemani Tetsuya ke dalam kediaman Kuroko.

Sesampainya di sana Tetsuya pun terkejut karena di dalamnya telah berkumpul kedua orang tua dari Kuroko Tetsuya, kedua orang tua Akashi Seijuro, sanak famili, kerabat kedua belah pihak dan sahabat dari Tetsuya dan Seijuro. Rumah yang telah di dekorasi.

Tetsuya pun bingung, di tengah kebingungannya lantas Tetsuya di tarik oleh seorang sahabatnya menuju ke atas tempat dimana kamarnya berada. Dan dirinya langsung diminta untuk mandi. Tanpa ada jeda Tetsuya pun melaksanakan. Setelah mandi Tetsuya pun di minta untuk berganti pakaian yang telah disediakan. Setelah berpakaian lengkap, dirinya pun langsung dihiasi, wajahnya dengan cantik oleh seorang penata rias.

Selama Tetsuya bersiap-siap. Akashi pun bersiap-siap dengan mengganti pakaian yang lebih bersifat semi formal.

Lantas ketika Tetsuya sudah selesai bersiap-siap. Tetsuya pun diminta oleh saudaranya untuk pergi ke halaman belakang kediaman Kuroko dan di dampingi oleh saudaranya. Namun selama itu berlangsung saudaranya pun tidak membuka suara pun. Walaupun Tetsuya sudah berulang-ulang kali menanyakan perihal yang saat ini sedang terjadi pada dirinya.

Tiba di halaman belakang keluarga Kuroko.

Di sebuah taman sudah menunggu seorang Akashi Seijuro berbalut seragam yang sewarna dan couplean seperti Tetsuya.

Dengan segera Akashi memegang kedua tangan Tetsuya dan berhadapan dengan Tetsuya di sekeliling mereka sudah nampak para sanak famili, kedua orang tua kedua belah pihak, saudara, kerabat dan sahabat keduanya.

Untuk sesaat Akashi terlihat terpesona dengan tampilan yang digunakan oleh Tetsuya.

Hal pertama yang diucapkannya itu

"You look so beautiful Tetsuya"

"Thank you and you are look handsome too Akashi-kun", balas Tetsuya

"Sebelumnya ada apa Akashi-kun? dan kenapa kita berpakaian seperti ini serta kenapa banyak orang dan juga tidak ada satupun orang-orang yang berada di sini memberitahukan sesuatu perihal pun kepadaku", bingung Tetsuya.

"Tetsuya", Akashi merubah gaya berdirinya menjadi berlutut dan memegang sebuah kotak cincin.

"Will you be my wife?"

"Seriously", kaget Tetsuya karena baru tadi pagi dia dan Akashi menjadi sepasang kekasih sekarang dirinya diminta menjadi seorang pendamping dari Akashi Seijuro.

"Yes, because I need the answer right now!", tegas Akashi.

"Tapi Akashi-kun bukankah ini terlalu cepat", Tetsuya masih tidak percaya.

"Bahkan kita baru saja tadi pagi Akashi-kun memintaku. Namun hanya berlangsung 12 jam Akashi-kun sudah memintaku untuk mengganti status?", lanjut Tetsuya.

"Dalam kamusku tidak ada kata cepat Tetsuya. Karena kita sudah saling mengenal dan memahami satu sama lain dari ketika kita waktu kecil. Jadi untuk status terbaru nanti aku tak perlu menunggu waktu lama lagi Tetsuya.

"So will you be my wife?. Asal perlu kamu ketahui Tetsuya kedua orang tua kita sudah menyetujuinya dan aku sudah membicarakan hal ini kepada mereka. Lagipula mereka teramat senang dengan keputusanku akan perihal tersebut. Bahkan tanpa kamu ketahui aku sudah meminangmu kepada orang tuamu. Dan kedua orang tuamu berkata bahwa keputusan ada di tanganmu dan mereka menerimaku asalkan Tetsuya pun menerimaku. Karena persetujuan merekalah, akupun mengajukan permohonan Kuroko Tetsuya untuk menjadi pendampingku Tetsuya"

"Karena cinta dan sayang tidak perlu ada alasan. Dan kedepannya biarkan kita saling belajar, menghargai, memahami, menikmati, berbagi satu sama lain dan berusaha berbuat baik antara kamu dan aku agar kita bisa meraih kebahagiaan di keluarga yang akan kita bangun dan hadapi. Jadi tidak ada penolakan!, pinta Akashi.

Lama Tetsuya terdiam untuk memberikan jawabannya. Keheningan pun dirasakan mereka.

Setelah lama menimbang, memikirkan baik dan buruk. Akhirnya Tetsuya pun memutuskan dan memberikan jawabannya.

Ekspresi yang diperlihatkan Tetsuya saat ini ada sedikit berbeda walaupun yang merasakannya hanya kedua orang tua Tetsuya.

Dengan menarik nafas Tetsuya pun berkata: "Yes, I will".

Seijuro berdiri dan langsung mencium kedua tangan Tetsuya, karena telah memberikan jawaban iya.

Sontak orang-orang yang berada di taman tersebut bersorak gembira dan langsung menghampiri mereka untuk memberikan selamat kepada mereka.

Fin

Omake

3 bulan dari answer nya Tetsuya. Mereka pun melaksanakan perubahan status menjadi sepasang suami istri.

Pengucapan janji setia sebagai suami dan istri dilaksanakan secara sakral dan khidmat. Resepsi digelar secara mewah dan glamor.

Ketika ditengah resepsi diadakan, Akashi pun mengajukan pertanyaan untuk meminta keturunan secepatnya. Hal itu membuat Tetsuya merona malu menjawabnya.

"Tetsuya, aku minta kita langsung mendapatkan keturunan ya...", bujuk dan bisik Akashi.

"Tapi aku masih kuliah Akashi-kun", jawab Tetsuya.

"Seijuro, Tetsuya. Aku sudah memintamu untuk memanggilku dengan nama Seijuro bukan Akashi lagi"., rajuk Akashi (sifat manja dan lembut hanya Akashi Seijuro berikan untuk seorang Kuroko Tetsuya yang sudah berganti menjadi Akashi Tetsuya).

"Akash"

Akashi sudah memberikan pandangan mata tajam ke arah Tetsuya.

"Seijuro', cicit Tetsuya malu-malu dengan rona kemerahan di kedua pipinya.

Perubahan ekspresi yang minim itu hanya terlihat oleh seorang Akashi Seijuro terima dari Kuroko Tetsuya.

"Apa Tetsuya, aku tidak mendengarnya"

"Sei-kun jangan meledekku". Akhirnya Tetsuya pun tersadar dengan ucapan panggilannya.

Akashi pun sangat gembira dengan panggilan baru yang diberikan oleh Tetsuya.

Mereka pun melanjutkan resepsi yang digelar dan diadakan.

The End

Untuk kali ini penulis sadar bahwa cerita yang diberikan hanyalah sebagai hiburan semata bagi para pembaca sekalian.

Sekiranya bisa membuat kalian terhibur penulis mengucapkan terima kasih atas apresiasi kalian semua.

See you on next STORY

Publish on

Al-Itsnayn Senin Monday

November 29 2021M/AH رَبِيْعُ الثَّانِى ٢٤ ١٤٤٣