Disclaimer : Jelas bukan punya saya!
Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo!
Pairing : Unknown
Summary : Ia adalah perempuan yang dikutuk oleh Dewi Athena karena dituduh melakukan perbuatan tercela dengan Dewa Poseidon di kuilnya. Disisi lain ia hanyalah seorang pria yang ingin mencari ketenangan setelah peperangan yang menewaskan orang tercintanya. Perlahan namun pasti benang merah diantara mereka mulai terikat, apakah takdir mempermainkan pria itu sekali lagi?
Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Malam ini kehidupan malam Kuoh terlihat damai. Langit yang cerah tanpa awan dan sinar matahari yang dipantulkan melalui bulan ditemani dengan bintang-bintang menambah kesan menenangkan. Namun ketenangan itu sepertinya tidak akan bertahan lama karena sedang terjadi pertempuran di salah satu gudang tua di sudut kota Kuoh.
Terlihat ada iblis liar yang sedang berhadapan dengan sekelompok iblis. Iblis liar itu berbentuk chimera yang memiliki kepala singa, kepala kambing pada bagian belakang, dan memiliki ekor yang ujungnya merupakan kepala ular. Sedangkan disisi lain adalah sekelompok iblis kebangsaan Gremory dengan keadaan lengkap.
"Koneko serang chimera itu dengan pukulanmu" Mendengar perintah dari rajanya, Koneko langsung melesat menuju ke arah Chimera di depan mereka dengan tangan terkepal. Melihat hal itu chimera tidak tinggal diam, tangannya yang berbentuk cakar singa menangkis tinju yang diberikan rook dari Gremory. Ia terseret beberapa meter kebelakang namun Rias tidak berniat menghentikan serangannya.
"Akeno serang dia dengan sihir petirmu" Akeno langsung merapal mantra dan lingkaran sihir muncul di atas kepala chimera itu. Melihat hal tersebut, Koneko langsung melompat untuk menjauhi jangkauan sihir yang dilancarkan Akeno.
Bzzzt
Blarrrr
"Iblis itu pasti sedang lengah akibat serangan dari Akeno. Kiba serang dia dengan pedangmu" Tanpa banyak berfikir, Kiba langsung menggunakan kecepatan knightnya dan berada di depan chimera itu seketika. Tidak siap dengan serangan Kiba, ia harus menerima serangan fatal dari tebasan pedang yang bersarang di tubuhnya.
"Ada kata-kata terakhir?" Rias bersedekap dada.
"Bunuh aku"
"Sesuai permintaanmu. Issei bunuh dia"
"Hahahaha akhirnya tiba giliranku! Ayo Ddraig! " Issei berseru dan mengangkat tangan kanannya dan seketika gauntlet tangan berwarna merah dengan permata berwarna hijau muncul di tangan kanannya.
Welsh Dragon Over Booster
Boost
Boost
Boost
"Bersiaplah iblis liar! Kau akan merasakan kekuatan dari Sang Kaisar naga merah!" Issei mengarahkan gauntlet nya ke arah chimera. Perlahan bola merah seukuran bola basket mulai terbentuk di depan tangannya.
Dragon Blaster!
Blarrrr
Serangan berbentuk bola padat merah telak mengenai chimera yang telah sekarat. Akibat bola panas yang ditembakkan oleh Issei, iblis liar itu musnah tidak bersisa yang hanya meninggalkan bekas bulatan hitam.
"Hehhh, rasakan itu" Issei menyeringai melihat hasil dari serangannya yang berhasil memusnahkan targetnya.
"Kerja bagus Issei" Yang dipuji membusungkan dadanya karena berhasil mendapat pujian dari majikan sekaligus orang yang disukainya.
"B-buchou aku ingin bertanya?" Asia Argento adalah salah satu bidak dari Rias Gremory yang menempati posisi bishop. Ia memiliki peran sebagai seorang healer di keluarga kerajaan Rias dan biasanya menempati posisi paling belakang.
"K-kenapa kita melakukan pembasmian iblis liar sekarang? B-bukankah terlalu cepat?" Pertanyaan Asia memang cukup masuk akal. Biasanya mereka melakukan pembasmian iblis liar ketika manusia sudah tidak melakukan aktivitas lagi yaitu diatas jam 22.00 PM. Sedangkan sekarang jam masih menunjukkan pukul 21.00 PM.
"Sepertinya kalian belum tahu ya? Baiklah akan kuceritakan" Seluruh anggota kebangsawanan Rias langsung mendekat untuk bisa mendengar lebih jelas.
"Beberapa minggu ini apakah kalian sadar kalau aktivitas kita membasmi iblis liar semakin berkurang?" Mereka semua serempak menganggukkan kepalanya mengiyakan.
"Ada seseorang misterius yang membunuh para iblis liar. Aku sudah mendiskusikannya dengan Sona tapi kami masih belum menemukan motif dari sosok ini"
"Bukankah itu artinya bagus Buchou? Kita tidak perlu menghabiskan tenaga untuk membunuh iblis liar?" Kiba mengutarakan pendapatnya.
"Jangan hanya melihat dari sisi baiknya Kiba. Sebagai penguasa wilayah Kuoh, aku dan Sona bertanggung jawab penuh atas semua kejadian di daerah ini" Kiba mengangukkan kepalanya memahami alasan tuannya.
"Dari pola yang sudah kupelajari dengan Sona, sosok ini selalu membunuh iblis liar sebelum kita datang. Jadi solusi terbaik untuk saat ini adalah membunuh iblis liar itu secepatnya dan mengungkap sos-"
Bzztt
"Are? Iblis liarnya kemana?" Belum sempat Rias menyelesaikan penjelasannya, sosok yang dimaksud sudah muncul didepan mereka. Panjang umur. Kurama hanya bisa menepok jidatnya di alam bawah sadar Naruto.
'Kau ceroboh nak' Naruto mengangkat alisnya belum menyadari sekelompok iblis yang berada di belakangnya. Terkadang Kurama sendiri heran, kenapa bocah kuning depannya ini terkadang seperti para uchiha tapi bisa ceroboh juga secara bersamaan.
"Apa maksu-" "Siapa kau?" Rias berdiri paling depan keluarga kerjaannya. Akhirnya ia bisa tahu orang yang selama ini membasmi iblis liar meskipun identitasnya masih samar. Seorang pria berambut kuning yang mengenakan topeng berbentuk rubah dengan setelan celana jeans sebagai bawahan dan kaos hitam dilapisi rompi sebagai atasan.
'Sial! Aku lupa mengecek pancaran energi disini sebelum memakai Hiraishin' Naruto merutuki kecerobohannya. Ini semua tidak akan terjadi kalau ia tidak keasyikan ngobrol dengan Kurama tadi sebelum berangkat.
'Jawab seperlunya saja Naruto. Lagipula mereka tidak akan bisa menyentuhmu' Naruto sepertinya harus banyak bersyukur karena memiliki partner sepintar Kurama.
"Jangan diam saja brengsek! Buchou sedang bertanya padamu!" Naruto tersadar dari pembicaraannya dengan Kurama akibat umpatan dari Issei.
"Aah aku ya? Entahlah, aku hanya menjalankan tugasku melindungi sesama manusia" Naruto membalikkan badannya menatap datar kearah sekumpulan iblis depannya melalui topengnya.
"Itu tidak menjelaskan apapun! Apa tujuanmu membunuh iblis liar itu?" Issei maju dan berdiri disamping Rias.
"Kau bodoh ya? Aku sudah bilang kalau aku hanya melindungi sesama manusia. Hehhh aku tidak tau iblis punya otak sebodoh itu dalam menangkap penjelasan" Naruto menyeringai melihat Issei terpancing dengan ejekan yang ia berikan.
Welsh Dragon Over Booster
Boost
Boost
Boost
"Mati kau sialan!" Issei berlari maju kedepan dengan tenaga yang sudah dilipat gandakan. Naruto yang melihat itu hanya tersenyum meremehkan di balik topengnya.
Tap
"Hanya segini kah kemampuan dari Kaisar naga merah?" Pukulan Issei ditangkis oleh Naruto dengan satu tangan kiri. Issei menggeram mendengar dirinya dihina lagi oleh orang didepannya.
"Biar kuberi tahu kau apa yang namanya pukulan kadal merah" Naruto menarik tangan Issei yang membuatnya tertarik kearah Naruto. Dirinya yang tidak siap harus menerima pukulan tangan kanan Naruto yang kosong.
Buggh
Brakkk Brakkk
"Issei!" Teman-temannya berseru panik melihat Issei terlempar keluar dari gudang tua itu. Dinding dari gudang tersebut tidak mampu menahan lajunya kencang dari tubuh Issei yang terpental akibat pukulan Naruto.
Yuuto Kiba langsung mengsummon senjatanya melalui scared gearnya 'Sword Birth'. Sacred Gear Kiba memungkinkannya untuk membentuk replika pedang yang ia lihat namun umumnya lebih lemah dari pedang aslinya.
Kiba langsung menerjang menuju Naruto yang masih berdiri santai di tempatnya semula. Melihat Kiba yang sudah dekat dengannya, ia kemudian mengeluarkan Kusanagi no Tsurugi dari sarungnya yang tersemat di pinggangnya.
Trang
"Heh? Aku tidak menyangka pedangmu selemah itu pria cantik. Atau pedangku yang terlalu kuat?" Kiba melebarkan matanya melihat pedangnya yang langsung patah ketika bersentuhan dengan pedang yang digunakan Naruto.
Melihat lawannya lengah, Naruto langsung menendang Kiba dengan kaki kanan yang ke arah yang sama dengan Issei. Issei yang baru saja bangkit ketika menerima pukulan Naruto harus kembali terjatuh karena menerima tubuh Kiba yang terpental ke arahnya.
Koneko yang berniat maju untuk menyerang Naruto harus mengurungkan niatnya ketika melihat Rias merentangkan tangannya menyuruhnya untuk diam. Sementata itu Akeno juga diam menerima perintah dari rajanya.
"Asia sembuhkan Kiba dan Issei. Biarkan aku berbicara dengannya" Tanpa menunggu perintah dua kali, Asia langsung menuju ke tempat Issei dan Kiba yang tumbang akibat serangan Naruto.
"Sepertinya kau lebih bijak daripada budak-budakmu itu"
"Jadi bisakah kita berbicara dengan damai sekarang? Satu lagi mereka adalah keluargaku bukan budak" Rias menekankan pada kata keluarga.
"Ya ya ya terserah kalian. Itu tidak akan mengubah persepsiku kalau kalian itu iblis dan iblis adalah mahluk licik" Rias harus menahan kesabarannya melihat lawan bicaranya yang selalu memancing emosi.
"Siapa sebenarnya kau?" Rias harus berhati-hati dalam bertanya karena menurut perkiraannya orang yang dihadapannya jauh lebih kuat dari mereka semua. Salah sedikit maka tidak akan menutup kemungkinan akan adanya jatuh korban dari pihaknya.
"Sebut saja aku Kitsune" Rias mengernyitkan dahinya. Sebutan itu lebih ke arah panggilan kerja bukan nama asli.
"Apa alasanmu membunuh para iblis liar?"
Naruto menatap malas Rias dari balik topengnya. Ia kira ketuanya lebih pintar sedikit rupanya sama bodohnya dengan bawahannya.
"Aku sudah bilang untuk melindungi manusia. Kenapa? Kalian itu terlalu lambat membunuh iblis liar"
"Meskipun begitu ini sudah tanggungjawabku sebagai penguasa wilayah ini" Naruto tidak bisa menahan tawanya kali ini. Astaga iblis ini tidak sadarkah dia sekarang berada dimana?
"Dengarkan aku tomat bodoh" Rias tersinggung dengan ejekan itu tapi ia masih berusaha menahan diri untuk tidak menyerangnya.
"Pertama, akibat kalian terlalu lama banyak manusia yang terbunuh oleh iblis liar itu" Rias tidak bisa menyangkal alasan yang diutarakan Naruto. Mereka memang kerap sekali terlambat namun itu karena mereka harus berhati-hati dalam menjaga identitas mereka agar tidak ketahuan manusia biasa.
"Yang kedua jangan buat aku tertawa mahluk hina. Ini dunia manusia! Sejak kapan ini menjadi daerah kekuasaan iblis seperti kalian?"
Rias terdiam mendengar pernyataan Naruto barusan. Pernyataan itu benar namun ia mendapat tugas ini langsung dari kakaknya yang merupakan orang tertinggi di dunia bawah. Ia hanya menjalankan perintah yang diberikan oleh atasannya.
"Kami mendapat tugas dari orang tertinggi didunia bawah. Sudah menjadi kewajiban kami menjalankan tugas yang diberikan pimpinan kami" Naruto menyeringai mendengar jawaban yang diberikan Rias.
"Katakan pada pemimpinmu, ini daerah manusia jadi ia tidak berhak atas apapun yang terjadi disini. Selain itu jika kalian mendapat tugas menjaga daerah ini kenapa kalian lalai sekali membasmi iblis liar?" Rias hanya bisa menggertakkan giginya mendengar fakta yang Naruto berikan.
"Sudahlah aku hanya membuang-buang waktu disini" Naruto berniat pergi menggunakan Hiraishin namun terhenti karena mendengar seruan Rias.
"Apakah kau mau bergabung dengan peerageku? " Rias tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk merekrut orang baru yang kuat. Lihatlah, hanya dengan pukulan dan tendangan ia berhasil menumbangkan Issei dan Kiba.
Naruto hanya diam memandang datar kearah Rias.
"Kalau kau mau bergabung maka kau akan mendapatkan segalanya. Perlindungan, kekayaan, tahta dan wanita bisa kau dapatkan jika bergabung denganku" Rias mencoba bernegosiasi dengan memberitahukan segala keuntungan yang akan diperoleh Naruto.
"Hehh perlindungan? Bagaimana kalian bisa memberikan perlindungan sedangkan aku sendirian saja bisa menghabisi kalian semua" Rias reflek mengambil langkah mundur ketika mendengar pernyataan Naruto.
"Kekayaan? Itu hanya semu. Tahta? Aku tidak pernah menginginkannya. Wanita? Saat ini aku hanya ingin sendiri" Naruto tidak habis pikir dengan para iblis didepannya. Apakah mereka fikir ia sama dengan manusia lain yang akan langsung tergiur dengan tawaran duniawi seperti itu?
"Atau kau memiliki keinginan lain? Misalnya sepe-" "Tidak" Naruto memotong pembicaraan Rias yang masih berniat mengajaknya untuk bergabung dengannya.
"Aku tidak akan pernah mengorbankan kemanusiaanku bahkan sampai aku mati! Aku ingin tetap menjadi manusia seutuhnya" Rias terdiam mendengar pernyataan Naruto barusan.
"Baiklah selamat tinggal iblis Gremory" Naruto menghilang dengan kilatan kuning meninggalkan mereka semua.
.
.
.
Disuatu tempat terasing area hutan Underworld (Dunia bawah) terlihat seorang perempuan berambut ular sedang menatap cermin dengan tatapan datar.
"Sedangkan aku yang melihat diriku sendiri merasa jijik. Ini semua gara-gara dia aku menjadi begini" Perempuan itu masih mengingat jelas peristiwa yang membuatnya menjadi begini sekarang. Seorang dewa yang hampir melecehkannya dan ibunya yang langsung mengutuknya tanpa memberinya kesempatan untuk menjelaskan.
"Kutukan ini terlepas? Hehhh sedangkan syarat untuk melepaskannya saja sangat tidak masuk akal dengan kondisiku saat ini!" Ia kemudian meninggalkan ruangan itu dengan senyum sedih.
"Aku membencimu bu"
.
.
.
To be Continued
Untuk chapter selanjutnya saya usahakan secepatnya mumpung saya sedang kosong hehehehe. Jika ada salah kata dan perkataan mohon dimaafkan.
Akhir kata
Terimakasih
Balasan review (Maaf baru bales ya kak hehehehe)
Fandhi-kun : Makasih kak:)
Moulanasaktialmag : Iyaaa kakk makasih semangatnya. Elsa Frozen? Entahlah hehehehe
ryokusuma99 : Makasih kak :)
xzzuan : Nggak harem kok kak, saya gak suka harem soalnya kaya merendahkan martabat cewek. Tapi kalau misalnya banyak cewek yang deketin memang karena si cowok belum ada pasangan itu wajar.
Pendragon V2 : Perang? Kita lihat saja nanti
Unlimitied lost : Makasih kak udah dimasukin ke list bacaan, itu buat saya senang. Rider? Entahlah hehehehe
Mugiwara Minato : Makasih kak :)
X-san : Ini kak udah up
Dan untuk seluruh Guest yang sudah memberi semangat saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Review kalian memberikan saya semangat untuk terus melanjutkan tulisan saya. Peluk hangat untuk pembaca semua dimanapun berada \\(^~^)/
