Dendam
"Untuk apa kau lakukan ini ?"
Pertanyaan yang ia ajukan dengan penuh kemarahan dan isak tangis yang tertahan dalam hatinya. Dipeganginya mayat seorang wanita yang berlumuran darah, diledakkan dari dalam. Lorong itu terasa lebih sunyi… lebih gelap, turut menambah pedih hatinya.
Orang itu hanya menjawab singkat, tanpa adanya perubahan ekspresi yang tergambar di wajahnya.
"Pembalasan. Anak istri kami dulu kau bunuh dengan satu kobaran api tanpa perasaan sama sekali."
Mungkin sekarang ia juga akan menjadi pembunuh pula, membalaskan dendam bagi lieutenantnya, sahabatnya yang paling ia percaya, penolongnya, pendukungnya hingga ia menjadi fuhrer….kekasihnya, yang tewas terbunuh.
