Good Night Bingbing

[ KOOKV - YAOI - SCHOOL LIFE ]

by: Odeee_

Chapter 4

Taehyung merasa tidak nyaman dengan cara Jungkook menatapnya.

Sejak dia datang dari toilet Jungkook terus menatapnya tanpa mengatakan apa-apa. Dia bahkan mengabaikan tumpukan buku yang menjadi fokusnya sebelumnya.

"A-apakah kau sudah memilih buku untuk dibeli?"

Jungkook mengangguk dengan seringaian tipis di bibirnya, "Sudah, ingin makan malam bersama?"

Taehyung membenarkan posisi kacamatanya saat dia menatap Jungkook, dia ingin menolaknya namun tatapan orang di depannya mengatakan jika dia menolak dia akan memukulnya.

"Oke."

Sampai waktu menunjukkan pukul 7.45 malam Jungkook masih tidak membiarkan Taehyung pulang. Dia terus memesan makanan dan minuman untuk menahannya.

Jungkook mengaduk minumannya saat dia berkata dengan senyuman tipis diwajahnya, "Sebentar lagi pacarku akan melakukan live streaming, menontonlah bersamaku disini."

Taehyung merasa tubuhnya memanas hingga keringat berjatuhan. Dia berkata dengan hati-hati, "K-kau ingin aku menonton pacarmu? Kau tidak masalah dengan itu?"

"Huhh..." Jungkook menghela napas dengan tabah berkata, "Aku tidak menyukai pacarku ditonton banyak orang, tapi apa yang bisa aku lakukan itu adalah pekerjaannya."

"Kau pengertian."

"Tentu saja." Jungkook mengembangkan senyumnya yang entah bagaimana terlihat menakutkan, "Dia tidak akan menemukan pacar sebaik aku."

"Kau sangat menyukai pacarmu?"

Jungkook mengangguk dengan tenang, dia tersenyum saat dia berkata, "Aku sangat menyukainya, tidak ada yang aku sukai selain dia."

Taehyung membasahi bibirnya yang terasa kering dengan lidahnya, "Bagaimana, bagaimana jika dia meninggalkanmu?"

"Aku akan membunuhnya."

Taehyung, "..."

"Oh lihat ini akhirnya jam 8 malam." Jungkook mengambil handphonenya dan mulai menunduk sesaat untuk melakukan sesuatu yang Taehyung bisa tebak apa yang dia buka. "Hm? Kenapa Bingbing belum memulai live streaming?"

Taehyung merasa seluruh tubuhnya bergetar ketakutan saat ini. Jungkook terlihat sangat mengerikan meskipun dia memiliki senyum diwajahnya.

"Dia selalu tepat waktu, apakah dia mengalami sesuatu? haruskah aku menghubunginya?"

Taehyung diam-diam meremas handphonenya yang berada didalam saku celananya saat dia melihat Jungkook meletakkan handphonenya di sebelah telingannya.

Bbbzzzzz bbbzzzzz bbbzzzz...

Taehyung mengutuk dalam hati, dia seharusnya membuat handphonenya dalam mode silent.

Jungkook menurunkan tatapannya ke arah dimana suara handphone itu bergetar. Dia menatap Taehyung saat dia berkata, "Kau memiliki panggilan, angkatlah."

Tangannya bergetar dibawah meja, "A-aku bisa mengangkatnya nanti."

"Kau suka mengabaikan panggilan hm?"

Jungkook melihat kembali handphonenya saat Bingbing tidak juga mengangkat panggilannya, dia menghela napas dengan cemberut, "Pacarku sangat sibuk, aku sangat merindukannya."

Taehyung masih diam saat Jungkook kembali berkata, "Taehyung apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mencari pacarku? mungkin dia mengalami sesuatu."

"Jangan!"

"Hm?"

"Maksudku adalah, mungkin, mungkin dia hanya sedang tidak melihat handphonenya, kau, kau tunggu saja mungkin sebentar lagi dia akan menghubungimu." Dia berkata dengan panik saat dia melihat wajah datar Jungkook di depannya.

"Hm?" Wajah datar yang sebelumnya dia tunjukkan berubah menjadi senyuman cerah saat dia berkata, "Kau benar, aku akan menunggunya, dia tidak akan meninggalkanku bukan?"

"A-aku rasa tidak, selama kau tidak melakukan hal yang membuatnya tidak nyaman."

Jungkook mengangguk dengan ceria berkata, "Baiklah! Aku akan menjadi patuh!"

Taehyung hanya tersenyum masam melihat perubahan sikap yang ditunjukkan Jungkook.

Jungkook akhirnya membiarkannya pulang setelah pukul 10 malam. Dia memaksa untuk mengantarkannya pulang hingga di depan apartemen yang dia sewa.

"Aku seharusnya tidak membiarkannya mengantar sampai apartemenku bukan?"

Taehyung membenturkan kepalanya ke pintu kulkas beberapa kali sebelum membukanya untuk mendinginkan tubuhnya yang terus memanas berada di dekat Jungkook.

"Bagaimana bisa aku berakhir menjadi pacar seorang psychopath seperti Jungkook."

Dia mengambil sebotol air dingin dan meminumnya tanpa ampun hingga tetes terakhir.

Taehyung melemparkan tubuhnya ke arah tempat tidurnya seolah dia menyerahkan nyawanya pada tempat tidurnya. "Aku tidak ingin bangun lagi, aku ingin tidur selamanya."

bbbzzzz...

Mendengar handphonenya bergetar membuatnya merasakan trauma yang mendalam, dia merasa merinding diseluruh tubuhnya hanya dengan mendengar suara notifikasi handphonenya.

Zoro19 [Baby, apakah kau baik-baik saja? Hubungi aku, aku merindukanmu.]

"Aku tidak baik-baik saja oke?!"

Bbbzzzz bbbzzzz bbbbzzz...

Taehyung membulatkan matanya saat dia melihat pada layar handphonenya sebuah panggilan dari Zoro19.

Taehyung berdehem beberapa kali sebelum mengangkat panggilan itu, "Hai Zoro."

"Hey baby, apa yang kau lakukan?"

Suaranya terdengar sangat lembut seolah tengah bersenandung. Suara lembut Zoro selalu membuatnya tenang hanya dengan mendengarnya, itu seperli aliran air yang tenang dipegunungan. Namun ketika dia membayangkan wajah mengerikan Jungkook dia mulai merasa suara lembut Zoro berubah menjadi horror.

"Hanya berbaring, aku merasa sangat lelah."

"Kau tidak melakukan live streaming, apa yang membuatmu lelah? Aku tidak melihatmu hari ini aku sangat merindukanmu."

Suaranya terdengar seperti anak manis yang merindukan masakan ibunya, dia mengeluh untuk ibunya memasak untuknya.

"Aku memiliki banyak tugas sekolah, itu memotong begitu banyak waktuku."

"Baby, aku bisa membantumu mengerjakan tugasmu, haruskah kita bertemu?"

"Tidak, tidak, aku akan mengerjakannya sendiri." Dia tidak ingin bertemu dengan Jungkook, sangat tidak ingin.

"Bingbing apakah kau tidak menyukaiku?"

Dia terdengar seperti akan menangis. Taehyung tersenyum dengan pahit, dia tidak bisa membayangkan wajah datar Jungkook yang akan menangis seperti anak kecil hanya karena dia tidak ingin menemuinya.

"Babe, apa yang kau katakan? Aku menyukaimu."

"Kau berbohong."

Dia mungkin sudah menangis sekarang.

Taehyung meremas dahinya dengan pahit berkata, "Aku tidak berbohong, babe."

"Lalu kenapa kau tidak ingin bertemu denganku? Aku tidak akan melakukan hal aneh, kita, kita hanya akan makan malam bersama, berpegangan tangan, lalu sedikit berciuman."

Apa yang anak ini katakan?!

Taehyung merasa ingin menangis saat ini.

"Kita masih memiliki banyak waktu bukan, kita akan bertemu saat waktunya sudah tepat."

"Hmm, tapi aku sangat ingin melihatmu sekarang, aku tidak akan melakukan hal aneh, Aku berjanji! Baby aku hanya ingin memelukmu."

"Kenapa kau sangat cerewet, aku mengatakan aku lelah saat ini berhenti membuatku kesal."

Taehyung menekan tombol merah untuk menutup panggilan itu tanpa menunggu jawaban Jungkook. Dia tidak tau bagaimana harus menghadapi Jungkook, dia merasa kepalanya akan meledak memikirkannya.

Dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya, haruskah dia berkemah dihutan?

Jungkook menelponnya beberapa kali dan mengirim puluhan pesan dengan isi pesan yang terus berputar-putar pada satu inti.

Zoro19 [Baby maafkan aku, aku tidak akan memaksamu lagi, jangan abaikan aku:"]

Zoro19 [Bingbing:"]

Zoro19 [Bingbing kau tidak akan meninggalkanku bukan? :( ]

Zoro19 [Bingbing maafkan aku, aku akan menjadi patuh:"]

Bingbing [Aku tidak marah padamu, tidurlah ini sudah sangat terlambat.]

Zoro19 [Baiklah! Good night Bingbing, I love you so much]

Zoro19 [Baby? :( ]

Bingbing [ :* ]

Zoro19 [ :* :* :* :* ]

.

.

.

"Hey."

Taehyung tidak harus mengangkat kepalanya untuk tau siapa orang yang memanggilnya.

"Kau mengantuk?"

Dia tidak tau kenapa Jungkook mulai sangat mengganggu, dia bahkan datang mencarinya ke kelasnya setiap jam istirahat. Saat ini adalah ketiga kalinya dalam sehari dia mendatangi Taehyung di kelas.

"Hey, Taehyung." Jungkook mengetuk-ngetuk mejanya saat Taehyung masih membaringkan kepalanya diatas meja.

Yeon Gul yang menunggu dipintu kelas telah menghela napas beberapa kali. Dia selalu menemani Jungkook untuk datang ke kelas 3-b menemui Taehyung, "Jungkook jangan mengganggunya, ayo bermain basket."

"Enyah."

Yeon Gul, "..."

"Hey Taehyung, kau tidak makan siang? Ayo makan bersama."

Taehyung membuka matanya dengan setengah mengantuk menatap Jungkook yang berdiri disebelahnya, "Bukankah kita sudah makan saat istirahat pertama? Aku masih belum lapar."

Untuk beberapa saat Jungkook terdiam, sebelum mengambil kursi dengan acak untuk duduk disebelah Taehyung. Dia mengulurkan tangannya menyentuh rambut berantakan Taehyung dengan lembut.

Itu membuat Taehyung tersentak dan bangun dengan panik.

"Apakah aku membuatmu tidak nyaman? Maafkan aku, aku hanya ingin membantu merapikan rambutmu." Dia berkata dengan rasa bersalah diwajahnya.

Taehyung berdehem beberapa kali saat dia merasa tenggorokannya mengering, "T-tidak, aku hanya sedikit terkejut kau melakukannya dengan tiba-tiba."

Senyuman ringan terbentuk dibibir tipis Jungkook saat dia menatap Taehyung, "Apakah kau haus?"

"Tidak." Namun suaranya terdengar serak.

"Aku akan membelikanmu minuman, tunggu disini oke?"

Jungkook tidak menunggu jawabannya dan berlalu dengan senyuman lembut dibibirnya.

Dia juga merasa nada bicara Jungkook lebih lembut dari biasanya. Dia merasa sedang berbicara dengan Zoro dan bukan Jungkook.

Yeon Gul mendekatinya saat dia tidak lagi melihat bayangan Jungkook. Dia berkata dengan penuh penyesalan, "Taehyung maaf aku tidak bisa menahannya, kau tau Jungkook bagaimana bukan."

"Aku tau." Taehyung menunduk dengan tabah.

"Apakah kau melakukan sesuatu padanya? Kenapa dia mengganggumu?"

Taehyung menggeleng dengan lemah, "Aku tidak tau, dia seperti ini sejak kemarin sore setelah dari toko buku."

Dia benar-benar tidak tau alasan dibalik sikap Jungkook saat ini. Dia tampak seperti biasa sebelumnya, hingga ditoko buku sikap Jungkook mulai berubah menjadi sedikit melembut.

"Apa yang kalian bicarakan?"

Keduanya tersentak saat suara dingin dan tajam Jungkook terdengar. Dia menatap Yeon Gul dengan tajam seperti seekor serigala.

"H-hanya mengatakan hal acak, itu wajar kau lakukan bersama temanmu bukan?"

"Taehyung bukan temanmu, enyahlah."

Yeon Gul, "..."

"J-jungkook, aku mengenal Yeon Gul, kita bertukar sapa setiap kali bertemu bagaimana mungkin dia bukan temanku."

Jungkook meninggalkan tatapan tajamnya pada Yeon Gul dan menatap Taehyung dengan cemberut, "Kau memiliki begitu banyak teman."

Apa? Ada apa dengannya? Apa yang membuatnya cemberut?